TEORI DAN TEORI ARSITEKTUR 1. Teori Secara umum, teori mencakup banyak pengertian. Pengertian dan fungsi dari teori merupakan suatu pengetahuan ilmiah yang menyinggung tentang faktor-faktor tertentu. Seperti salah satu contoh, misalnya tentang teori relativitas einstein dalam dunia fisika ataupun dalam dunia ekonomi terdapat teori ekonomi makro dan mikro. Teori juga dapat dinyatakan sebagai suatu system mengenai ide/gagasan atau pernyataan yang dipercaya dapat menjelaskan mengenai suatu fenomena baik yang telah diuji ataupun belum diuji. Beberapa ahli menyatakan bahwa pada hakekatnya teori bukanlah merupakan kebenaran yang absolut tetapi teori merupakan kebenaran yang bermanfaat dalam kurun waktu tertentu. Adapun sampai saat ini teori-teori yang masih terbukti kebenarannya dan tak dapat dibantah dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan. Namun apabila teori tersebut tidak teruji kebenarannya tetapi apabila masih mempunyai kegunaan, maka teori tersebut tidaklah menjadi masalah sebab dalam ilmu pengetahuan tidak berlandaskan pada teori tetapi lebih menitik beratkan pada paradigmanya. (Baca kembali : Apakah itu Ilmu? Chalmer, 1977)
2. Teori Arsitektur Pada mulanya, para arsitek dahulu bungkam dikarenakan masih didominasi oleh para filsuf. Namun, keadaan berubah semenjak memasuki abad pencerahan dan ditandai dengan 4 hal yakni : (1). Kemunduran peran agama (2). Adanya pengakuan dari masyarakat akan posisi Arsitektur yang independen (3). Peran clien dan arsitek yang seiring berubah sehingga menimbulkan sebuah kultur ( dimana clien tidak memaksakan kehendaknya ) (4). Adanya revolusi industri di Inggris Pada umumnya, arsitek tidak lantas menciptakan sebuah teori setelah menghasilkan sebuah karyanya. Namun, para arsitek justru akan menghasilkan sebuah teori arsitektur setelah menciptakan banyak karya walaupun dalam prakteknya terkadang teori mereka akan diakui setelah mereka telah tiada. Hal ini dikarenakan pengujian terhadap teori yang mereka sampaikan memerlukan sebuah patokan/acuan yaitu lewat karya-karya yang mereka hasilkan. Apabila karya mereka dapat bertahan dalam kurun waktu tertentu, alhasil teori mereka akan diterima di khalayak umum. Di lain tempat, justru terkadang karyakarya mereka akan menjadi titik tolak tersendiri untuk menolak teori yang mereka ciptakan sendiri.
Teori dalam arsitektur adalah sebuah hipotesa, harapan, atau dugaan terhadap apa yang akan terjadi bila semua bahan atau elem penyusun bangunan dikumpulkan dalam suatu cara, tempat, dan waktu tertentu. Dalam ruang lingkup disiplin arsitektur, terdapat 3 paparan umum mengenai teori dalam arsitektur itu sendiri. Diantaranya : (1). Teori Arsitektur Dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian-pengandaian terhadap teori-teori yang telah tersusun sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai disiplin ilmu pengetahuan. (2). Teori Tentang Arsitektur Teori ini menjelaskan mengenai definisi dan deskripsi dalam ruang lingkup arsitektur yang berfokus pada kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan pada periode waktu tertentu.
(3). Teori Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Yaitu sebuah teori yang secara aplikatif membantu dalam proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur. Sebagai contohnya yakni teori pengolahan bentuk dan ruang, dimana bahwa perlu dibedakan antara konsep dan metode. Jika konsep ialah sebuah teori yang tak memerlukan sebuah pembuktian akan tetapi metode merupakan cara untuk membuktikan yang notabenenya memerlukan sebuah teori sebagai alat ujinya.