LAPORAN KASUS ANAK DENGAN GANGUAN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR “PATENT DUCTUS ARTERIOSUS”
Kelompok 1 ADHITYA PARTHAWIGUNA I KOMANG
(16C11640)
ADITYA PRAMANA I KOMANG
(16C11641)
AGUNG RISKI ALEXANDER I PUTU
(16C11642)
ANA SETYA PRATIWI NI KADEK
(16C11643)
ANGGI VIRANDINI KADEK
(16C11644)
ARDIDHANA NUGRAHA PUTRA KOMANG (16C11645) ARDIANA I WAYAN
(16C11646)
ARIMBAWA I KETUT
(16C11647)
AVRILYANI NI WAYAN
(16C11648)
AYU ARDITA SHINTYA DEWI
(16C11649)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI 2019
LAPORAN KASUS ANAK DENGAN GANGUAN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR “PATENT DUCTUS ARTERIOSUS”
A. Kasus: Seorang anak usia 1 tahun MRS karena sesak nafas, memiliki riwayat penyakit jantung bawaan (PDA) sejak lahir. BB = 7 kg, TB = 80 cm, Nadi 115 x/mnt, RR 46 x/mnt, S 37?C. Pasien cepat lelah ketika melakukan aktifitas, terdengar bising sistolik pada ICS 2 parasternal sinistra
B. Pengkajian: 1.
Riwayat penyakit: Seorang anak berusia 1 tahun MRS dikarenakan sesak nafas, setelah di kaji ibu pasien mengatakan anak memiliki riwayat penyakit jantung bawaan sejak lahir (PDA). Saat di lakukan pengkajian pada anak didapatkan hasil BB = 7 kg, TB = 80 cm, Nadi = 115 x/menit, RR = 46 x/menit, S = 37°C. Nafas pasien tampak cepat dan tampak pernafasan cuping hidung. Ibu pasien mengatakan anak cepat lelah saat beraktifitas.
Pertanyaan tambahan: 1. Apakah anak mengalami sesak (dyspnea)? 2. Apakah anak mengalami respiratory distress? 3. Apakah ada pernapasan otot dada (retraksi) pada anak?
4.
Riwayat anak: Jelaskan sesuai kasus Pertanyaan tambahan: 1. Apakah anak lahir premature? 2. Apakah ibu menderita penyakit Rubella? 3. Apakah ibu saat masa kehamilan ibu mengkonsumsi obat penenang atau jamu? 4. Apakah ibu pernah melahirkan anak sebelumnya yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan? 5. Apakah ibu / ayah pasien pernah memiliki riwayat penyakit jantung bawaan?
5.
Riwayat bio-psiko-sosial-spiritual: Jelaskan sesuai kasus Pertanyaan tambahan: 1. Bagaimana respon anak terhadap penyakitnya? 2. Bagaimana respon keluarga terhadap penyakit anaknya? 3. Bagaimana koping keluarga?
6.
Pemeriksaan fisik: Jelaskan sesuai kasus Data tambahan (sesuai kasus): 1. Pernafasan a. Bunyi tambahan (murmur) b. Penggunaan otot bantu nafas 2. Kardiovaskular a. Hipertropi ventrikel kiri b. Peningkatan tekanan darah sistolik c. Clubbing finger
d. Sianosis 3. Persyarafan a. Otot muka tegang b. Penurunan kesadaran 4. Perkemihan a. Penurunan produksi urine 5. Pencernaan a. Penurunan nafsu makan 6. Musculoskeletal/ integument a. Keterbatasan pergerakan sendi
C. Diagnosa: 1. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal 2. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel 3. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori
D. Intervensi: Hanya 1 untuk diagnosa utama (cantumkan sumber) 1. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal (sumber : buku Nanda NIC-NOC)
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
INTERVENSI
HASIL Gangguan pertukaran gas b/d NOC I: kongesti
paru,
hipertensi
NIC I :
o Respiratory Status : Gas Airway Management exchange o Buka jalan nafas, mengakibatkan asidosis laktat dan Kriteria Hasil : guanakan teknik chin penurunan curah jantung. lift atau jaw thrust bila Mendemonstrasikan perlu peningkatan ventilasi pasien dan oksigenasi yang o Posisikan untuk adekuat memaksimalkan Definisi : Kelebihan atau Memelihara kebersihan ventilasi paru paru dan bebas dari kekurangan dalam oksigenasi dan pasien tanda tanda distress o Identifikasi perlunya pemasangan atau pengeluaran karbondioksida pernafasan alat jalan nafas buatan di dalam membran kapiler alveoli o Pasang mayo bila perlu NOC II: o Lakukan fisioterapi dada jika perlu o Respiratory Status : o Keluarkan Batasan karakteristik : sekret ventilation dengan batuk atau Kriteria Hasil : suction Gangguan penglihatan o Auskultasi suara Penurunan CO2 Mendemonstrasikan nafas, catat adanya Takikardi batuk efektif dan suara suara tambahan Hiperkapnia nafas yang bersih, tidak o Lakukan suction pada Keletihan ada sianosis dan mayo somnolen dyspneu (mampu o Berika bronkodilator Iritabilitas mengeluarkan sputum, bial perlu Hypoxia mampu bernafas dengan o Barikan pelembab kebingungan udara Dyspnoe pulmonal, penurunan perifer yang
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
INTERVENSI
HASIL
nasal faring AGD Normal sianosis warna kulit abnormal (pucat, kehitaman) Hipoksemia hiperkarbia sakit kepala ketika bangun frekuensi dan kedalaman nafas abnormal
Faktor
faktor
mudah, tidak ada pursed o Atur intake untuk lips) cairan mengoptimalkan keseimbangan. o Monitor respirasi dan NOC III: status O2 o Vital Sign Status
Monitoring Kriteria Hasil :
yang Tanda vital rentang normal
berhubungan : o ketidakseimbangan perfusi ventilasi o perubahan membran kapileralveolar
NIC II: Respiratory
o Monitor rata – rata, dalam kedalaman, irama dan usaha respirasi o Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal o Monitor suara nafas, seperti dengkur o Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot o Catat lokasi trakea o Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis ) o Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan o Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA
INTERVENSI
HASIL o Uskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya NIC III: ACID-BASE MANAGEMENT o Pertahankan kepatenan jalan masuk IV o Pertahankan jalan nafas o Pantau ABC (acidbase management) dan tingkat elektrolit, jika didapatkan o Pantau status hemodinamik yaitu CVP, MAP, PCWP, jika diperlukan o Pantau untuk kekurangan cairan (mis : muntah, diare, diuresis) jika diperlukan o Posisi untuk fasilitasi kekuatan ventilasi (mis : buka jalan nafas dan mengangkat kepala dari tempat tidur) o Pantau status pernafasan o Berikan terapi oksigen, jika diperlukan
Nurrarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 1. Jogjakarta: Medi Action