04_anemia Bumil Sap.docx

  • Uploaded by: Ika Hidayanti
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 04_anemia Bumil Sap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,084
  • Pages: 10
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN

Hari / Tanggal

: Kamis dan Jumat, 28 dan 29 Maret 2018

Waktu Topik

: Pukul 08.30-10.00 dan 10.30-12.00 : Anemia pada Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan

: Anemia pada Ibu Hamil

Target

: Ibu Hamil

Penyuluh

: Mahasiswa PKL Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Tempat

: Rumah Pak Dukuh Malangan, Kalibondol, Jelok, Gedangan

A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan kondisi alamih yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi serng menimbulkan komplikasi akibat berbagai perubahan komplikasi akibat berbagai perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan haemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel – sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor – faktor prokoaguasi dan hemostasis. Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi Hb paling rendah didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30 minggu. Pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah mempunyai kadar Hb yang tinggi (> 14,5 g/dl) pada pemeriksaan pertama. Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap kehamilan/persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan yang hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Anemia Ibu Hamil, diharapkan masingmasing individu dapat mengetahui dan memahami tentang Anemia pada ibu hamil.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah

dilakukan

penyuluhan

tentang

Anemia

pada

Ibu

Hamil

peserta mampu: 1. Memahami Anemia pada Ibu Hamil 2. Memahami ciri ciri Anemia pada Ibu Hamil 3. Memahami macam macam Anemia pada Ibu Hamil 4. Memahami Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil 5. Memahami cara minum tablet zat besi yang benar D.

MATERI 1. Pengertian anemia pada ibu hamil 2. Ciri-ciri anemia pada ibu hamil 3. Macam macam Anemia pada Ibu Hamil 4. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil 5. Cara minum tablet zat besi yang benar

E. METODE PENYULUHAN 1. Ceramah 2. Tanya jawab

F. MEDIA 1. Lembar balik

G. EVALUASI Melaksanakan pretest dan post test dengan soal sebagai berikut: 1. Berapa kadar hemoglobin ibu hamil dikatakan anemia? a. Dibawah 13 gr/dL

b. Dibawah 11gr/dL

c. Diatas 11 gr/dL

d. Sama dengan 13 gr/dL

2. Salah satu ciri-ciri ibu hamil dengan anemia adalah ? a. Pucat, lemah, letih, lesu

b. Gatal gatal

c. Demam, pusing

d. Nyeri perut

diharapkan

3. Berikut macam-macam anemia pada ibu hamil? a. Anemia zat besi

b. Anemia defisiensi asam askorbat

c. Anemia defisiensi kalsium

d. Anemia diabetik

4. Akibat anemia pada ibu hamil adalah sebagai berikut, kecuali? a. Abortus

b. Kelumpuhan

c. Berat badan lahir rendah

d. Perdarahan

5. Pencegahan anemia pada ibu hamil, kecuali? a. Pemeriksaan kehamilan secara rutin

b. Mengonsumsi makanan tinggi zat besi

c. Melakukan transfusi darah

d. Mengonsumsi makanan tinggi vitamin C, vitamin B12 dan asam folat

6. Bagaimana cara minum tablet zat besi yang benar? a. Konsumsi tablet besi berbarengan b. Mengonsumsi tablet besi pada malam dengan teh manis

hari untuk mengurangi rasa mual

c. Mengonsumsi tablet Fe berbarengan d. Mengonsumsi tablet besi setiap hari dengan sumber vitamin c seperti jeruk, lemon

7. Berikut adalah makanan tingi zat besi, kecuali? a. Daging merah

b. Daun kelor

c. Daun bayam

d. Wortel

8. Berikut adalah zat gizi yang harus diperhatikan oleh ibu hamil untuk menghindari anemia a. Vitamin E

b. Zat besi

c. Vitamin C

d. Asam folat

H. PROSES PELAKSANAAN No

KEGIATAN

Respon Pengunjung

Waktu

Pendahuluan : 

1.

Memberi salam pembuka dan perkenalan diri



Membalas salam



Menjelaskan tujuan



Mendengarkan



Kontrak waktu



Memberi respon

3 Menit

Penjelasan : 

Pengertian anemia pada ibu hamil



Ciri-ciri anemia pada ibu hamil



Macam macam Anemia pada Ibu Hamil



Penatalaksanaan

dan

pencegahan anemia pada

Mendengarkan

penjelasan

dengan seksama.

20 Menit

ibu hamil 

Cara minum tablet zat besi

2.

yang benar 

Penutup : 

Tanya jawab



Menyimpulkan

3.

Memberikan

hal

yang kurang jelas hasil



penyuluhan 

Menanyakan

Aktif diskusi

dan



Membalas salam

I. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Lebih dari 75% peserta menghadiri penyuluhan sampai akhir acara b. Tempat,media dan alat penyuluhan sesuai rencana

tanya

jawab

salam

penutup

mengikuti

15 Menit

2. Evaluasi Proses a. Peran dan tugas pemateri sesuai rencana b. Waktu yang dfirencanakan sesuai dengan yang direncanakan c. 50% peserta aktif dalam keguiatan penyuluhan d. 75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan. 3. Evaluasi Hasil Peserta dapat menjawab pertanyaan post test lebih baik dibandingkan pada saat pretest. 4. Observasi a. Respon atau tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan apakah menjawab b. Peserta antusias atau tidak c. Peserta mengajukan pertanyaan atau tidak

diam atau

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Anemia pada Ibu Hamil Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah normal (normal wanita 12 gr/dL, pria 14 gr/dL). Anemia berarti defisiensi sel darah merah yang dapat disebabkan oleh kehilangan sel darah merah yang berlebihan atau pembentukan sel darah merah yang lambat. World Health Organization (2001) merekomendasikan nilai cut-off dalam penentuan anemia sesuai dengan berbagai kelompok usia, jenis kelamin dan kelompok khusus. Kelompok Populasi

Hemoglobin (g/dL)

Laki laki dewasa

<12 g/dL

Wanita dewasa

<12 g/dL

Ibu hamil

<11 g/dL

Ibu menyusui

<12 g/dL

Anak anak, <6 tahun

<11 g/dL

Anak anak, >6 tahun

<12 g/dL

Sumber: WHO (2001) Pada wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar Hb nya di bawah 11 gr/dL dan anemia berat jika Hb dibawah 8 gr/dL. Cara mengetahui secara pasti kadar Hb dengan dilakukan tes darah. B. Tanda dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil Gejala anemia pada ibu hamil sering luput dari perhatian, karena umumnya begitu ringan pada awalnya. Namun, karena terus berlangsung, maka gejalanya menjadi memburuk. Oleh karena itu kita harus mengenalinya secara dini. Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain : a.

Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.

b.

Lemah

c.

Letih

d.

Lesu

e.

Lunglai

f.

Nafas terengah-engah

g.

Nyeri dada

C. Macam-macam Anemia pada Ibu Hamil 1. Anemia defisiensi zat besi Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya. Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi (Scholl, 1998). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia defisiensi besi. Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi besi 2. Anemia karena perdarahan Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran. Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan

tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah 3. Anemia defisiensi folat Asam folat merupakan vitamin yang larut dalam air yang dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin jika kebutuhannya dipenuhi selama kehamilan. Asam folat merupakan suplemen yang wajib diminum oleh wanita hamil, tetapi asam folat juga dapat ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun hijau, pisang, melon, dan kacang-kacangan. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan Anemia, karena berperan dalam produksi sel darah merah. 4. Anemia Kekurangan vitamin B12 Vitamin B-12 juga merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita cukup mengkonsumsi vitamin B-12 melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki kemampuan yang rendah dalam menyerapnya sehingga tetap kekurangan. Penyebab Anemia pada Kehamilan yang merupakan proses fisiologis Selain faktor di atas, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh meningkatnya volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan volume sel darah merah. Disproporsi antara tingkat kenaikan volume plasma dan eritrosit memiliki perbedaan yang paling besar selama kehamilan trimester kedua. 5. Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh : a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal hemoglobinuria b. Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain. Gejala utama adalah anemia dengan kelaina-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.

D. Akibat Anemia pada Ibu Hamil Akibat anemia pada ibu hamil antara lain : a.

Abortus

b.

Persalinan preterm/sebelum waktunya

c.

Proses persalinan lama

d.

Perdarahan setelah persalinan

e.

Syok

f.

Infeksi pada saat dan sesudah persalinan

g.

Payah jantung

h.

Bayi lahir prematur

i.

Bayi cacat bawaan

j.

Kekurangan cadangan besi

k.

Kematian janin

l.

Kematian ibu

E. Penatalaksanaan dan pencegahan Anemia pada Ibu Hamil Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah sakit. Anemia pada ibu hamil harus dapat dicegah dengan sebaik-baiknya, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah anemia pada ibu hamil: 1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin (antenatal care) Kontrol kehamilan merupakan salah satu cara pencegahan anemia pada ibu hamil yang paling baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memeriksakan diri dari mulai sebelum hamil, selama hamil sampai menjelang persalinan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lainnya. Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, maka gangguan kehamilan seperti anemia pada ibu hamil ataupun gangguan-gangguan lain yang dapat membahayakan ibu dan janin dapat dideteksi sejak dini.

2. Konsumsi makanan tinggi zat besi yang cukup Zat besi memiliki peranan penting selama kehamilan, khususnya pada pasien dengan anemia. Zat besi bisa didapatkan dari makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti daging, kacang-kacangan, sayuran dan buah.

3. Konsumsi asam folat Asam folat dapat mudah ditemukan pada makanan seperti Jeruk, pisang dan sayursayuran. Selain itu, asam folat juga bisa didapatkan dari suplemen asam folat yang diberikan oleh dokter dalam bentuk tablet dan dapat dikonsumsi sebelum kehamilan.

4. Konsumsi Vitamin B12 dan Vitamin C Vitamin B12 dan Vitamin C memiliki peran penting dalam meningkatkan kadar zat besi dan sel darah merah dalam tubuh. Vitamin-vitamin tersebut dapat ditemukan pada susu dan makanan lain seperti jeruk dan lainnya. Selain itu, vitamin tersebut juga dapat ditemukan pada suplemen vitamin tambahan. F. Cara Minum Tablet Zat Besi Yang Benar 1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual 2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan. 3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat menghambat proses penyerapan.

Related Documents

Bumil
August 2019 47
Bumil Keeek.docx
June 2020 19
Bumil Risti.docx
April 2020 24
04_anemia Bumil Sap.docx
October 2019 34
Askep Bumil Hivaids.docx
August 2019 30

More Documents from "Anonymous cO3RrZp2Sz"

Materi Anemia Bumil.docx
October 2019 16
Sap Wates.docx
October 2019 15
04_anemia Bumil Sap.docx
October 2019 34
Aturan Etika Profesi.docx
December 2019 60