006 Patograf.docx

  • Uploaded by: nadin
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 006 Patograf.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 942
  • Pages: 6
PATROGRAF

No. Dokumen RB/006/RSUCil Standar Prosedur Operasional

Revisi 0

Halaman 1/6

Ditetapkan oleh DIREKTUR Tanggal Terbit 1 Juli 2015 dr. Netty Siahaan, M.K.M NIP. 196104241987112001 Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf diisi saat pembukaan 4 cm

Pengertian

(fase aktif). Partograf digunakan secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada ibu dan proses kelahiran bayinya. Sebagai pedoman cara pengisiian partograf pada seluruh ibu

Tujuan

bersalin di RB Rumah Sakit Umum Cilincing. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Kebijakan

340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit 3. Permenkes Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Petugas kesehatan yang menangani asuhan kebidanan pada

Prosedur

ibu bersalin. Kondisi ibu dan janin yang harus dicatat dalam partograf adalah sebagai berikut : A. Pencatatan Lembar Depan Partograf 

Informasi ibu mengenai tentang : Nama, umur, Gravida, para, abortus, nomor catatan medis, tanggal mulai dirawat, waktu merasakan mules dan waktu pecahnya ketuban

PARTOGRAF Standar Prosedur Operasional Prosedur

No. Dokumen RB/006/RSUCil 

Revisi 0

Halaman 2/6

Kondisi Janin Denyut jantung janin catat setiap ½ jam. Nilai DJJ setiap 30 menit namun jika terdapat tanda-tanda gawat janin pantau lebih sering. Catat DJJ dengan memberikan tanda titik sesuai angka DJJ. Kisaran normal 180-100. namun sebaiknya penolong harus waspada jika DJJ mengarah dibawah 120 atau di atas 160. 1.

Nilai warna selaput ketuban setiap kali pemeriksaan dalam jika selaput telah pecah. Gunakan lambinglambang sebagai berikut : o U

: Jika masih utuh

o J

: Jika jernih

o M

: Jika ketuban pecah bercampur mekonium

o D

: Jika ketuban pecah bercampur darah

o K

: Jika air ketuban pecah tidak mengalir lagi

Mekonium

dalam

cairan

ketuban

tidak

selalu

menunjukan adanya gawat janin. Jika ada mekonium pantau DJJ secara seksama. Jika mekonium kental segera rujuk ibu. 3. Penyusupan Tulang Kepala Janin (molase) adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras tulang panggul ibu. Penyusupan digunakan untuk menilai kemungkinan adanya CPD. Gunakan lambing-lambang berikut : 0 : Sutura dengan mudah dapat diraba 1

: Sutura janin hanya bersentuhan

PARTOGRAF

Standar Prosedur Operasional

No. Dokumen RB/006/RSUCil

Revisi 0

Halaman 3/6

2 : Sutura janin saling tumpah tindih namun masih bisa dipisahkan 3 : Sutura janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan. 

Kemajuan Persalinan 1.

Pembukaan Serviks dinilai setiap 4 jam (dilakukan lebih sering jika terdapat tanda-tanda penyulit). Gunakan tanda X digaris waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan. . Hubungkan tanda X dari setiap pemeriksaan dengan tidak terputus.

2. Penurunan bagian terbawah janin dinilai setiap 4 jam (dilakukan lebih sering jika terdapat tanda-tanda penyulit). Berikan tanda O pada garis yang sesuai. Hubungkan tanda O dari setiap pemeriksaan dengan Prosedur

tidak terputus. 3. Garis Waspada dan Garis Bertindak o Garis waspada dimulai pada pembukaan 4 cm dan berakhir pada titik dimana harapan pembukaan lengkap terjadi. ( 1 cm per jam) o Garis bertindak tertera sejajar dan di sebelah kanan berjarak 4 jam dari garis waspada. Jika pembukaan serviks telah melampaui garis bertindak maka menunjukan perlu untuk dilakukan tindakan. Sebaiknya ibu telah berada di tempat rujukan sebelum garis bertindak terlampaui.

PARTOGRAF

Standar Prosedur Operasional

No. Dokumen RB/006/RSUCil 

Revisi 0

Halaman 4/6

Jam dan Waktu Terdapat kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap kotak menyatakan satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan. Waktu actual saat pemeriksaan dilakukan dicatat pada kotak-kotak tersebut.



Kontraksi Uterus dinilai setiap 30 menit pada fase aktif. Catat jumlah dan lama kontraksi dalam 10 menit dengan mengisi kotak kontraksi yang tersedia. Pada fase laten hitung kontraksi setiap jam

= < 20 detik

= 20-40 detik Prosedur

= > 40 detik 

Obat-obatan dan cairan yang diberikan. Jika diberi oksitosin dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan pervolume cairan. Catat semua pemberian obat-obat tambahan dan asupan yang diberikan.



Kondisi Ibu. 1.

Catat nadi ibu setiap 30 menit beri tanda titik dikolom yang sesuai dan hubungkan tiap titik. Tekanan darah ibu setiap 4 jam beri tanda . . Catat suhu tubuh ibu setiap 2 jam.

2.

Volume urin, protein dan aseton . Ukur dan catat jumlah prosuksi urin ibu sedikitnya tiap 2 jam dan jika memungkinan setiap berkemih lakukan

PARTOGRAF Standar Prosedur Operasional

No. Dokumen RB/006/RSUCil

Revisi 0

Halaman 5/6

B. Pencatatan Lembar Belakang Partograf Data Dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat pemeriksaan aseton dan protein dalam urin. persalinan alamat tempat persalinan catatan dan alasan merujuk, tempat rujukan dan pendamping pada saat merujuk. Beri tanda √ pada kotak jawaban yang sesuai. 

Kala I terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf melewati garis waspada, masalah-masalah lain yang timbul , penatalaksanaan dan hasil penatalakasanaan tersebut. Isi sesuai dengan hasil pemeriksaan.



Kala II terdiri dari episiotomy, pendamping persalinan, gawat janin, distosia bahu, masalah lain, penatalaksanaan dan hasilnya. Beri tanda √ pada kotak jawaban yang sesuai.



Kala III berisi informasi mengenai lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, rangsangan pada fundus, kelengkapan plasenta saat dilahirkan, reensio plasenta yang > 30 menit, laserasi, atonia

uteri,

jumlah

perdarahan,

masalah

lain,

penatalaksanaan dan hasilnya serta IMD. Beri tanda √ pada kotak jawaban yang sesuai. 

Kala IV berisi tentang data TTV, TFU, Kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan. Bila timbul masalah selama kala IV, tuliskan jenis dan cara menangani masalah tersebut secara singkat dan lengkap pada kolom yang tersedia.



Bayi Baru Lahir. Informasi yang perlu ditulis adalah berat dan panjang,

PARTOGRAF Standar Prosedur Operasional

No. Dokumen RB/006/RSUCil

Revisi 0

Halaman 6/6

jenis kelamin, penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang sesuai dan beri tanda √ pada kotak jawaban yang sesuai. Unit Terkait



Farmasi

Related Documents

006
June 2020 35
006
November 2019 55
006
December 2019 61
006
November 2019 41
006
November 2019 47
006
October 2019 53

More Documents from ""

008 Pelepasan Kateter.docx
December 2019 15
006 Patograf.docx
December 2019 17
006 Melepas Infus.docx
December 2019 20
002 Asuhan Nifas.docx
December 2019 20
Alat Rb.docx
October 2019 17