BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun secara ilmiah ( rasional, empiris, dan sistematis ) sehingga dapat menuntun peneliti untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu terutama untuk menjawab pertanyaan peneliti (Sugiyono, 2014). Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan “cross sectional study” dimana variable independen dan dependen diteliti secara bersamaan atau tanpa melihat hubungan variable berdasarkan perjalanan waktu (Nursalam, 2016).pada penelitian ini data dikumpulkan satu kali saja dengan cara melakukan wawancara kepada responden. Hasil yang diharapkan yaitu diketahuinya faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada Balita.
3.2 Kerangka Kerja
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Selatan yaitu di Kelurahan Benoa. Penelitian ini di mulai dari bulan Maret sampai April 2019.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah semua Balita di wilayah kerja Puskesmas Kuta Selatan yaitu di Kelurahan Benoa yang berjumlah 286 balita. 3.4.2 Sampel Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang akan diteliti dan diambil untuk diketahui karakteristiknya (Hidayat, 2014). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Sampel dalam penelitian adalah beberapa ibu Balita di wilayah kerja Puskesmas Kuta Selatan yaitu di Kelurahan Benoa yang memenuhi kriteria inklusi. 3.4.2.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Yang termasuk kriteria inklusi dari penelitian ini adalah : 1. Orang tua (ibu) yang bersedia menjadi responden 2. Ibu balita yang tinggal menetap di wilayah kerja Puskesmas Kuta Selatan yaitu di Kelurahan Benoa 3. Ibu yang memiliki balita usia 1-4 tahun
3.4.2.1 Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2016).
3.4.3 Besar Sampel
3.4.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2014). Sampling adalah proses menyeleksi populasi untuk dapat mewakili populasi yang ada.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.5.1 Variabel Penelitian Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam, 2016). 3.5.1.1 Variabel Independen (bebas) Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat) (Hidayat, 2014). Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita.
3.5.1.2 Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas (Hidayat, 2014). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita. 3.4.4 Definisi Operasional Definisi operasional dalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014).
3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.6.1 Jenis Data yang Dikumpulkan Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat langsung dari responden. Data dikumpulkan dengan hasil wawancara dan menggunakan instrument (kuisioner) yang di isi oleh peneliti, dengan langkah- langkah sebagai berikut : Penjelasan tentang penelitian dan tujuan penelitian, Penjelasan mengenai format persetujuan, selanjutnya responden diminta menandatangani format persetujuan tersebut, Peneliti
mewawancarai
responden untuk mendapatkan informasi peneliti mengisi kuisioner Data sekunder adalah data yang di dapatkan dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi atau Kota, Puskesmas, Kader Posyandu dan buku sumber. Data sekunder yang di dapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung berupa data tentang angka kejadian diare pada balita di Kabupaten Badung, sedangkan data yang didapat dari Puskesmas Kuta Selatan berupa jumlah balita di wilayah kerja
Puskesmas Kuta Selatan dan angka kunjungan balita yang menderita diare ke Puskesmas Kuta Selatan.
3.6.2 Cara pengumpulan data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek diperlukan dalam suatu penelitian ( Nursalam, 2015). Teknik mengumpulkan data primer yang menggunakan kuesioner yang berisi sederet pertanyaan secara lengkap dan terperinci kepada responden. Langkah – langkah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh peneliti : 1. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian yang dipersiapkan oleh skretariat P3M STIKes Wira Medika Bali, diajukan kepada Badan Penanaman Modal Perizinan Provinsi Bali . 2. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali , surat di bawa ke Kesatuan Bangsa Politik
dan
Perlindungan Masyrakat Kabupaten Badung. 3. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyrakat Kabupaten Badung, surat tembusan dibawa Ke Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Kapolres Badung dan Dim 1611/Badung di Denpasar, Inspektur Kabupaten Badung dan Kepala Kelurahan Benoa Kuta Selatan Kabupaten Badung. 4. Peneliti didampingi 3 orang enumerator (enumerator dari teman sejawat STIKes Wira Medika Bali Semester 8), untuk membantu penyebaran kuesioner. Semua enumerator mempunyai persepsi yang sama dengan peneliti yaitu cara memberikan persetujuan, cara pengisisan kuesioner, cara pengambilan data. Setiap
orang anggota dan peneliti menyebar dan mencari data ke rumah-rumah responden berdasarkan data dari kelurahan benoa. 5. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan resiko untuk kesediaan calon responden ikut serta dalam pengambilan data. 6. Peneliti menjelaskan hak responden yang mencakup hak untuk menolak, hak untuk menjaga privasi, hak kerahasiaan, hak untuk penanganan yang adil, hak mendapatkan perlindungan, jika setuju mengisi lembar persetujuan dan jika menolak peneliti menghormati keputusan calon responden. 7. Peneliti menjelaskan cara pengisisan kuesioner kepada responden. 8. Peneliti membagikan kuesioner. 9. Peneliti memberikan kesempatan bertanya kepada responden. 10. Peneliti mengumpulkan kuesioner yang sudah dijawab. 11. Peneliti memeriksa kembali kuesioner yang sudah dijawab. 12. Peneliti mejaga kerahasiaan dimasukan ke dalam map.
3.6.3 Instrumen pengumpulan data Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam, social yang diteliti (Sugoyono, 2010). Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.
3.6.4 Uji validitas dan reliabilitas
3.7 Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Teknik Pengolahan Data Data hasil pengamatan akan diolah dengan beberapa tahapan. Menurut Hidayat (2014), Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 3.7.1.1 Editing Editing adalah upaya untuk memriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Sebelum diolah lebih lanjut, sangat perlu dilakukan pemeriksaan data. Hal ini perlu untuk menghindari kekeliruan atau kesalahn data (Sukawana,2008). 3.7.1.2 Coding Coding adalah kegiatan pemberian kode numeric (angka) yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2011). Dalam penelitian ini, penelitian terhadap respon yang ditunjukkan oleh responden diberi kode yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: 3.7.1.3 Entry Data yang telah diberikan kode katagori kemudian dimasukan dengan tabel dengan cara menghitung frekuensi data. Memasukan data, boleh dengan cara manual atau melalui pengolahan computer (Suryanto, 2011). 3.7.1.4 Cleaning Tahapan ini data sudah di entry di cocokan dan diperiksa kembali dengan data yang didapat pada lembar observasi. Bila ada perubahan atau kesalahan segera dilakukan pengecekan ulang. 3.7.1.5 Tabulating Setelah semua data di bersihkan, maka data kemudian ditabulasikan dan disajikan dalam bentuk variable distribusi frekuensi, data yang telah di olah kemudian akan dianalisa secara univariat dan bivariat.
3.7.2 Analisa data Pada penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah analisis univariat. Analisa
univariat
dipergunakan
untuk
mendeskripsikan
variabel-variabel
dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi yang dikonfirmasi dalam bentuk presentase. Pada analisa ini, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi, frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik (Suyanto, 2011). Pada penelitian ini menggunakan skala katagorik variable ordinal, data yang diperoleh dari hasil data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Analisis bivariat adalah analisis untuk melihat hubungan antara variable independen dan variable dependen. Analisis pada penelitian ini menggunakan uji Chi - Square. Dengan tingkat kepercayaan 95 % (0.05). Hasil analisis dikatakan bermakna apabila nilai p < dan dikatakan tidak bermakna jika p> , dengan nilai = 0.05
3.8 Etika Penelitian Etika penelitian adalah pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyrakat yang memperoleh dampak hasil penelitian tersebut (Notoadmojo, 2012). Masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 3.8.1 Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (Self Determination) Responden diberikan kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secarara sukarela tanpa ada unsur paksaan atau pengaruh dari orang lain. Kesediaan klien untuk dibuktikan dengan kesediaan menandatangani surat persetujuan menjadi responden.
3.8.2 Lembar persetujuan (Informed Consent). Lembar persetujuan penelitian diberikan pada responden. Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Responden yang bersedia diteliti kemudian menandatangani lembar persetujuan. Informed Consentmer merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden yang ditulis dalam lembar persetujuan, sebelum memberikan persetujuan penelitian menjelaskan maksud dan tujuan dan dampak dari penelitian yang akan dilakukan. Setelah responden menyetujui penelitian memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Penelitian tidak memberikan paksaan pada calon responden untuk ikut dalam penelitian. 3.8.3 Tanpa nama (Anominity). Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memeberikan jaminan dalam penggunaansubjek penelitian dengan cara alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2011). 3.8.4 Kerahasian (Confidentianlity). Kerahasian informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. Peneliti cukup mencantumkan coding sebagai pengganti identitas responden. Aplikasinya peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama, maupun alamat, asal subjek dalam kuesioner dan alat ukur ataupun untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek. Peneliti ini menggunakan coding (inisial atau identification number) dan menggunakan inisial. 3.8.5 Prinsip keadilan (Justice). Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil. Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah keikutsertaan dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dropped out sebagai reponden.
Prinsip keterbukaan dan keadilan perlu dijaga peneliti dengan kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan agama, etis dan sebagainya. Lingkungan tempat penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan yakni peneliti memperlakukan reponden secara sama, menggunakan Bahasa yang dimengerti oleh semua responden, dan melakukan aktivitas sesuai waktu dan tempat yang sama pula. 3.8.6 Menyeimbangkan resiko dan manfaat dari penelitian (Balancing Risk and Benefits From Research). Prinsip manfaat dalam penelitian mengharuskan penelitian untuk memperkecil resiko dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan manusia baik secara individu maupun masyrakat keseluruhan. Prinsip beneficience meliputi hak mendapat perlindungan dari penderita dan hak mendapatkan perlindungan ekspoitasi. Bebas dari penderita yaitu perlakuan peneliti yang dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderita pada responden (Saryono, 2011).