Zul Fahmi.docx

  • Uploaded by: afifuddin muchammad
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Zul Fahmi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,095
  • Pages: 36
BAB III PEMBAHASAN III.1. Bedside Monitor

(Gambar 3.1 Alat Bedside Monitor) III.1.1. Data Alat Nama Alat

: Bedside Monitor

Merk / Type

: Nihon Kohden / BSM 2301 K

Lokasi

: Ruang ICU (Intensive Care Unit)

Fungsi

: Alat untuk monitoring kondisi vital pasien.

Spesifikasi Alat Input Tegangan

:100 to 240 Vac +/-10%, 50/60 Hz

Konsumsi Daya

: 140 VA (max)

Grounding

: Kelas rumah sakit

Temperatur

: 10°C to 45°C

Kelembaban Relative : 10% sampai 90% non-kondensasi Dimensi ( P x L x T) : 253 mm W × 242 mm H ×145 mm D Berat

: 4.7 kg (excluding options)

Parameter

: ECG, respiration, IBP, SpO2, pulse wave and CO2

III.2. Gambaran dan Fungsi Bagian Pasient Monitor

Gambar III.2. Bagian depan Pasien Monitor

Tidak.

Nama

Deskripsi Berkedip lampu merah atau oranye sesuai dengan

1

indikator alarm

pengaturan

alarm. Lampu

hijau

berkedip

dalam

sinkronisasi dengan QRS pasien. 2

Menangani Kunci

3

Untuk membawa monitor. SILENCE

ALARMS Kunci

4 5 6

Keheningan suara alarm. NIBP Memilih modus pengukuran NIBP. Menekan tombol ini

INTERVAL NIBP

START

mengubah mode. / Dimulai

NIBP

pengukuran

dalam

modus

yang

tombol STOP

dipilih. Menekan tombol selama pengukuran berhenti.

kunci MENU

Menampilkan jendela MENU. Menutup setiap membuka jendela dan menampilkan

7

Kunci rumah

layar monitoring. Tekan dan tahan selama lebih dari satu detik untuk

8

Saklar daya

menghidupkan daya monitor atau mematikan.

9

lampu listrik

Lampu ketika daya monitor dihidupkan.

10

Lampu listrik AC

11

Lampu daya baterai Pengisian

12

Lampu ketika kabel listrik terhubung antara SUMBER soket AC dan stopkontak AC. Lampu ketika beroperasi pada daya baterai.

lampu

baterai

Lampu atau lambat berkedip saat pengisian. Menampilkan data pemantauan. Menyentuh kunci atau

13

Layar sentuh

data tentang perubahan layar layar dan pengaturan tampilan.

14

kunci rekor

Tekan untuk memulai atau berhenti merekam. Berkedip ketika keluar dari kertas. Lampu ketika

15

Dari lampu kertas

majalah kertas terbuka.

Mengacu pada Peringatan danHati-hati dalam "Informasi Keselamatan Umum" bagian. Multi-parameter socketMenghubungkan ke kabel sambungan dari parameter yang akan dipantau (IBP (PRESS untuk BSM2301, PRESS 2 untuk BSM-2303), CO2 atau respirasi dengan metode termistor). Jenis parameter secara otomatis diakui

Gambar. Bagian sisi kiri Pasien Monintor

Handle

PC card eject button PC card slot

Equipotential grounding terminal For an equipotential grounding lead. Fuse holder AC SOURCE power cord socket For the AC power cord.

AUX socket

Soket ZB

Gambar. Bagian sisi kanan pasien monitor III.3. Teori Dasar Alat Patient Monitor adalah Sebuah alat berbentuk monitor untuk lepentingan medis atau monitor fisiologis atau tampilan, adalah perangkat medis elektronik yang digunakan dalam pemantauan medis yang menampilkan data dipantau, dan mungkin atau mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengirimkan data pada jaringan pemantauan. Data fisiologis ditampilkan terus menerus pada layar CRT atau LCD sebagai saluran data sepanjang sumbu waktu. Bedside Monitor dapat berdiri sendiri atau dapat dikelola dalam satu jaringan yang disebut central monitor, sehingga perawat dapat memantau semua kondisi vital pasien dalam satu layar. Hal ini hanya bermaksud untuk memudahkan user dalam pemantauan.

III.3.2 Parameter Pasien Monitor Parameter adala bagian - bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor. Jika pada pasien monito yang telah diketahui dengan 5 parameter , maka yang dimaksud dari lima parameter terssrbut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor tersebut. 1.

EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam

2.

pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan "Heat Rate" atau detak jantung pasien dalam satu menit. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit

3.

Saturasi darah/ SPO2 adalah kadar oksigen yang ada didalam darah.

4.

Tensi / NIBP (Non invasive blood pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.

5.

Tempersture suhu tubuh pasien yang diperiksa.

III.3.3 Jenis - Jenis Pasien Monitor A.Pasien Monitor Vital Sign , pasien monitor ini bersifat pemeriksaan standar, yaitu pemeriksaan ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, Kadar oksigen dalam darah/saturasi darah/SPO2. B.Pasien Monitor 5 parameter , pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti: 1. ECG 2. Respirasi 3. Tekanan darah atau NIBP 4. kadar oksigen didalam darah/satursidarah/SPO2. 5. Temperature C.Pasien MMonitor 7 Parameter, pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan perasi, karena ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu : 1. ECG 2. Respirasi 3. Tekanan darah attau NIBP (Non Invasuve Blood Pressure)

4. kadar oksigen dalam darah/ saturasi darah/ SPO2 5. Temperature 6. Sebagai tambahan adalah ibp (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung 7. ETCO2 (end tidal CO2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernapasan pasien III.4. Macam-Macam Parameter Pasien Monitor III.4.1 NIBP ( Non Invasive Blood Pressure) Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah yang menekan pembuluh darah secara vertikal pada saat darah dipompakan dari jantung keseluruh anggota tubuh. Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan fleksibilitas dan ukuran dari nadi. -

SBP (Systole Blood Pressure)

Tekanan darah tertinggi pada setiap peredaran darah -

DBP (Diastole Blood Pressure)

Tekanan darah terrendah pada setiap peredaran darah -

MAP (Mean Arterial Pressure)

Nilai rata-rata tekanan darah MAP = DBP+1/3 (SBP - DBP) -

PP (Pulse pressure)

Jumlah pulsa didalam satu menit PP = SBP – DBP

III.4.1.1 Metode Pengukuran 1. Auscultatory / metode korotkoff, Korotkoff ( 1905 ) menemukan bahwa bunyi serasi yang diciptakan oleh nadi/jalan utama darah pada saat manset terkembang dan menekan nadi pada lengan bisa dihubungkan dengan tekanan systolic dan diastolic.

Gambar III.4.1.1 Metode korortkoff 2. Oscillometric  Proses pengukuran perubahan tekanan udara yang berada didalam manset yang disebabkan oleh tekanan dari nadi.  Unit melakukan pengukuran MAP terlebih dahulu baru kemudian melakukan penghitungan tekanan Systolic dan Diastolic.  Hasil pengukuran biasanya ditampilkan pada display LED atau pada layar monitor.

Gambar III.4.1.1(2). Sinyal gelombang oscillatory Perbandingan Antara Korotkoff dan Oscillometric Ketika mendeteksi tekanan darah dengan menggunakan metode Korotkof mendapatkan kesulitan karena gejala hypotension, sedangkan metode Oscillometric tidak mengalami banyak masalah karena pada saat pengukuran dengan menggunakan metode Oscillometric, tekanan udara

yang berada dalam manset tetap berubah-ubah sesuai dengan perubahan tekanan dari nadi yang diukur. III.4.1.2 Pengoperasian NIBP Teknik oscillometric tidak menggunakan Korotkoff suara untuk menentukan tekanan darah. Teknik oscillometric memonitor perubahan tekanan cuff yang disebabkan oleh aliran darah melalui arteri. Bahkan ketika arteri tersumbat, pemompaan jantung terhadap arteri dapat menyebabkan pulsa tekanan kecil di dasar pressure. LCM mengurangi tekanan cuff pada tingkat deflasi yang dikendalikan. Ketika tekanan manset turun, darah mulai mengalir melalui arteri. Di atas tekanan sistolik amplitudo

osilasi

hampir

konstan.

Meningkatnya

aliran

darah

menyebabkan peningkatan amplitudo tekanan nadi di manset. Ini dikenal sebagai SYS, sistolik Tekanan (A) tekanan .Ini amplitudo pulsa terus meningkat dengan penurunan tekanan manset hingga mencapai amplitudo maksimum (B). Tekanan cuff di mana amplitudo pulsa terbesar dihasilkan dikenal sebagai MAP, berarti tekanan arteri. Pada titik ini amplitudo osilasi semakin kecil dengan penurunan tekanan manset. Sebelum amplitudo tetap konstan kecil, itu adalah titik untuk membaca DIA, Diastolik Pressure (C). Cara di mana amplitudo pulsa bervariasi sering disebut sebagai sampul pulsa. sampul adalah garis imajiner yang menghubungkan puncak setiap pulsa tekanan dan membentuk garis. Bentuk amplop diamati oleh monitor menggunakan berbagai teknik untuk menentukan tekanan darah diastolik dan sistolik. Contoh laju deflasi 3 mmHg

Gambar III.4.1.2 Laju deflasi 3 mmHg

Gambar III.4.1.2 Laju deflasi 8 mmHg

Secara keseluruhan Akurasi Diskusi keseluruhan akurasi sistem harus ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai pengaruh dari sensor tekanan akurasi, artefak gerak dan artefak lainnya yang dibuat oleh tekanan katup, kesalahan teknis dari komponen listrik, dan kesalahan asal osilometrik method.The kesalahan asal osilometrik berasal dari teori dasar bahwa MAP ditentukan oleh pulsa. Oleh karena itu, mungkin ada kesalahan dari waktu antara dua pulsa. Dengan kata lain, titik amplitudo terbesar pulsa tidak bisa mewakili MAP titik persis. Tingkat deflasi Disarankan untuk mengurangi tingkat deflasi untuk pasien dengan bradikardia dan hypotonia. Tekanan awal Jika tekanan awal adalah rendah dan tidak mungkin untuk mendapatkan pengukuran yang, tekanan akan ditetapkan sebagai berikut:

Tabel III.4.1.2. Setting Pengoperasian NIBP

Setelah berhasil mengukur tekanan sistolik akan meningkat sebesar 30 mmHg. Pada modus neonatus tekanan awal akan dibulatkan ke sepuluh terdekat dan kemudian meningkat 30 mmHg.

III.4.2Electrocardiograph (ECG) ECG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu menit. Pada ECG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, QRS dan T, sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium.

Gambar III.4.2 Sinyal Sadapan ECG Arus listrik tubuh

ECG dapat

disadap dengan menggunakan elektroda yang dipasang ditubuh baik yang jauh dari jantung maupun yang dekat dengan jantung. Ada 12 jenis sadapan EKG yaitu enam sadapan dinamakan sadapan ekstremitas dan prekardial. Sadapan ekstremitas adalah sadapan yang diperoleh dengan memasang elektroda pada ekstremitas, terdiri dari enam sadapan yaitu I, II, III, aVR, aVL dan aVF. Sadapan ekstremitas terbagi atas sadapan bipolar dan sadapan unipolar. Sedangkan bipolar terdiri dari dua elektroda untuk mengukur perbedaan potensial elektrik jantung dengan dua ekstremitas. Yang termasuk bipolar adalah sadapan I, II, III. Sedangkan sadapan unipolar untuk mengukur potensial listrik jantung dari satu tempat ke tempat lain yaitu tiga ekstremitas lain dengan pusat jantung. Jenis sadapan ini adalah aVR, aVL dan aVF. Sadapan prekardial mencatat rangsangan listrik jantung dengan memasang elektroda pada dinding dada. Jenis sadapan ini adalah V1, V2, V3, V4, V5 dan V6. Sadapan V1, V2, V3 disebut sadapan prekardial kanan, sedangkan sadapan V4, V5 dan V6 disebut sadapan prekardial kiri.

Sadapan ekstremitas bipolar : 1. Lead I, mengukur perbedaan potensial elektrik antara lengan kanan(-) dan lengan kiri(-). 2. Lead II, mengukur perbedaan potensial elektrik antara kaki kiri(+) dan lengan kanan (-). 3. Lead III, mengukur perbedaan potensial elektrik antara kaki kiri(+) dan lengan kiri(-). Sadapan ekstremitas unipolar : 1. aVR, mengukur potensial elektrik antara pusat jantung dengan lengan kanan(+). 2. aVL, mengukur potensial elektrik antara pusat jantung dengan lengan kiri(+). 3. aVF, mengukur V antara pusat jantung dengan kaki kiri(+).

Gambar. III.4.2Sadapan bipolar dan unipolar

Tempat elektroda pada sadapan prekardial : 1. Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum. 2. Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum. 3. Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4. 4. Sadapan V4 ditempatkan di ruang interkosta V di Midklavikula kiri. 5. Sadapan V5 ditempatkan sejajar dengan V4 di garis axillaris anterior. 6. Sadapan V6 ditempatkan sejajar dengan V4 di garis midaxillaris kiri

Gambar. III.4.12 Sadapan Prekordial

Beberapa perbedaan lead untuk mengukur elektrik bagian jantung diantaranya : 1. Lead I, aVL, V5 dan V6 mencatat elektrik yang terjadi pada permukaan lateral ventrikel kiri. 2. Lead II, III, dan aVF mencatat elektrik yang terjadi pada permukaan inferior ventrikel kiri. 3. Lead V1, V2 mencatat elektrik yang terjadi pada permukaan ventrikel kanan dan permukaan anterior ventrikel kiri. 4. Lead v3 dan V4 mencatat elektrik pada bagian septal ventrikel kiri. III.4.3SpO2 Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.Spo2 adalah suatu metode non invasive untuk me-monitoring oksigen saturasi dari hemoglobin. Sekarang ini, SpO2 banyak digunakan di tempat pelayanan kesehatan yang mencakup perawatan intensif, ruang penyembuhan rehabilitasi, monitoring pasien anesthesia. SpO2 mengijinkan dua panjang gelombang cahaya yang berbada (merah, biasanya 550 nm dan inframerah, biasanya 950 nm) untuk menembus sekeliling bagian peripheral dari tubuh pasien, biasanya ujung jari atau daun telinga, dan mengukur tiap panjang gelombang cahaya yang relatif berkurang (R-ratio). Jaringan biologi yang sedang diukur terdiri dari banyak unsurunsur, mencakup kapiler, arteri dan vena, kulit dan jaringan yang lainnya. Kecuali untuk pembuluh darah arteri, berkurangnya cahaya oleh unsur

jaringan lainnya adalah relatif tetap. Transmisi cahaya melalui arteri adalah denyutan yang diakibatkan pemompaan darah oleh jantung.

Gambar III.4.3. Cara kerja finger sensor SpO2 Denyutan pembuluh darah arteri tersebut membawa tingkatan oksigen yang paling tinggi. Oksigen di dalam darah sebagian besar berbentuk hemoglobin. Hemoglobin adalah 100% oksigen yang disaturasi membawa empat molekul oksigen per molekul hemoglobin. Oksigen saturasi dari darah yang diukur oleh pasien monitor adalah suatu ukuran rata-rata persentase saturasi suatu populasi hemoglobin. Bagaimanapun itu tidak mengukur oksigen saturasi untuk semua bagian tubuh karena oximeter terbatas dalam mengukur hemoglobin oksigen saturasi di dalam jaringan yang relatif tipis, seperti daun telinga atau jari. Apalagi, pasien monitor tidak langsung mengukur kosentrasi hemoglobin di dalam darah yang dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran jika ada hemoglobin yang tidak normal. Misalnya, pada pasien dengan kasus anemia, kosentrasi hemoglobin darah rendah, dan pasien monitor tidak memberikan suatu indikasi yang akurat tentang jumlah oksigen dalam aliran darah.

Gambar III.4.3.1. Sinyal Gelombang SpO2 Cara Keja sensor SpO2: Sensor SpO2 menggunakan cahaya dalam analisis spektral untuk pengukuran saturasi oksigen, yaitu deteksi dan kuantifikasi komponen (hemoglobin) dalam larutan. Saturasi oksigen adalah persentase total hemoglobin yang membawa atau mengandung oksigen. Probe umumnya ditempatkan jari atau daun telinga. Sebuah fotodetektor pada sisi lain mengukur intensitas cahaya yang berasal dari transmisi sumber cahaya yang menembus jari. Transmisi cahaya melalui arteri adalah denyutan yang diakibatkan pemompaan darah oleh jantung. Alat SpO2 menggunakan LED merah dan inframerah bersamasama dengan fotodetektor untuk mengatur arus di dalam rangkaian relatif terintegrasi untuk penyerapan cahaya yang melalui jari. Pengurangan cahaya dapat dilihat seperti Gambar 2 dan dapat dibagi dalam tiga bagian besar : pengurangan cahaya akibat darah arteri, pengurangan cahaya akibat darah vena, dan pengurangan darah akibat jaringan. Pengurangan cahaya akibat darah vena dapat menyebabkan beberapa sinyal akibat perubahan di dalam aliran darah dan juga perubahan akibat level oksigen darah. Pengurangan cahaya yang disebabkan aliran darah vena dan jaringan menciptakan suatu sinyal yang relatif stabil dan sinyal ini disebut dengan komponen DC. Semakin relefan komponen pengurangan cahaya di dalam oksimeter adalah sinyal AC yang ditimbulkan oleh aliran denyut dari darah arteri. Penyerapan lebih dari spektrum cahaya inframerah relatif ke spektrum cahaya merah adalah indikasi dari oksigen saturasi yang tinggi dan

absorpsi lebih dari spektrum cahaya merah relatif ke spektrum cahaya inframerah adalah indikasi dari oksigen saturasi yang rendah

Gambar III.4.2 Finger sensor SpO2 III.4.4 Respirasi

Gambar III.4.4 : Pengukuran Respirasi A. Respirasi Pengukuran (RRI) Respirasi diukur antara kaki- kiri dan elektroda pasien kaki kanan yang ditempatkan pada perut. Tindakan fisik dari pernapasan pasien menyebabkan perubahan impedansi dan ini digunakan untuk mendeteksi dan menghitung laju respirasi. Hambatan di elektroda adalah sekitar 1 k ohm + 250 ohm dan perubahan impedansi selama respirasi adalah antara 0,1 dan 3 ohm. Sinyal input termodulasi dengan 25 kHz, 5μA, yang menghasilkan amplitudo termodulasi sinyal. Sinyal yang lolost ini akan difilter, termodulasi dan gelombang dibentuk dan dikirim ke prosesor melalui multiplexer.

B. Deteksi Respirai

Gambar III.4.4(B) :Kurva Respiasi

Seperti sinyal ECG, perlu untuk pertama menentukan mana respirasi telah diambil Tempat (memicu). Respirasi memicu dalam ARGUS LCM didasarkan pada prnsip berikut .

Gambar III.4.4 : Gelombang Respirasi Menggunakan jendela waktu terus menerus 32 detik, yang terbesar positif (max.) Amplitudo dan terbesar negatif (min.) amplitudo ditentukan. Nilai rata-rata tersebut kemudian dihitung dari dua fungsi tersebut. Ambang pemicu atas dan bawah ditentukan dari nilai thismean. Perhitungan Respirasi Rate Respirasi Rate dihitung sebagai rata-rata terus menerus sesuai dengan jarak antara pernapasan individu. Hanya pernapasan yang dipicu selama respirasi deteksi, yang rata-rata.

Gambar III.4.4 : Perhitungan rata - rata pada respirasi

Jarak dari 8 pernapasan dirata-ratakan. Frekuensi respirasi dihitung dari ratarata R-jarak R. Prosedur ini diulang untuk setiap inspirasi

III.4.5 Suhu Tubuh Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.Salah satu indikasi untuk mengetahui kesehatan seseorang yaitu dengan mengetahui suhu tubuhnya.Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh.Dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme. Mekanisme kontrol suhu manusia tetap menjaga suhu inti atau suhu jaringan dalam relatif konstan. Bagaimana pun suhu permukaan berfluktuasi bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.Karena fluktuasi suhu permukaan ini, suhu yang dapat diterima berkisar dari 36⁰C sampai 38⁰C.Fungsi jaringan dan sel tubuh paling baik dalam rentang suhu yang relatif sempit (Hidayat, 2008). Tempat pengukuran suhu (oral, rectal, aksila, membran timpani, esophagus, arteri pulmoner, atau bahkan kandung kemih) merupakan salah satu faktor yang menentukan suhu tubuh pada pasien dalam rentang sempit ini. Pengukuran suhu tubuh ditunjukan untuk memperoleh suhu inti jaringan tubuh rata-rata yang representatif. Suhu normal rata-rata bervariasi bergantung lokasi pengukuran.Tempat pengukuran suhu inti merupakan indikator suhu tubuh yang lebih dapat diandalkan daripada tempat yang menunjukan suhu permukaan. Tabel III.4.5Hubungan Usia Dengan Suhu Tubuh Normal

Usia

(Celcius)

Baru lahir

36,8⁰

1 tahun

36,8⁰

5-8 tahun

37,0⁰

10 tahun

37,0⁰

Remaja

37,0⁰

Dewasa

37,0⁰

Lansia thn)

Suhu

(>70

36,0⁰

Ada 2 jenis suhu tubuh, yaitu suhu inti dan suhu permukaan.Suhu inti merupakan suhu jaringan tubuh bagian dalam seperti rongga abdomen dan rongga pelvis, Suhu inti ini relatif konstan, Suhu tubuh inti yang normal berada dalam satu rentang suhu.Suhu permukaan merupakan suhu pada kulit jaringan subkutan, dan lemak.Suhu permukaan akan meningkat atau menurun sebagai respon terhadap lingkungan. III.4.5.1 Sensor LM35 Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan dalam perancangan jika dibandingkan sensor suhu yang lain. LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaiankendali khusus. IC LM35 dikemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran linier sebanding perubahan suhu.Vout LM35memiliki jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut : VLM35 = Suhu x 10 mV. Jadi Vout maksimal sensor LM35 ialah 1,5 volt untuk suhu 150°C.

Sumber : datasheet LM35 Gambar. III.4.5.1 Bentuk LM35

Tabel III.4.5.1Karakteristik LM35 BerdasarkanDatasheet

Untuk menggunakan LM35, anda cukup menyadap keluaran dari pin Vout untuk dapat dihubungkan langsung ke ADC. Jika standart pengukuran dalam Farenheit, maka dapat menggunakan sensor bertipe LM35A yang mempunyai kisaran pengukuran dari -50F hingga 300F dengan akurasi +2,0F. Skala outpunya juga sama yaitu 10mV/F. Secara prinsipsensor akanmelakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap 1oC akan menunjukan tegangan sebesar 10mV. Pada penempatan LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01OC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu sekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara sekitarnya. LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan.Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100oC setara 1 volt.Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1oC, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal.

III.7. Blok Diagram BSM -2301 K

III.7.1 Penjelasan Diagram Blok Main UTAMA terdiri dari blok kontrol sistem, blok kontrol layar, blok DPU dan blok kendali power .Blok sistem kontrol memiliki CPU host yang mengontrol peripheral untuk menerima status kunci operasi dan menampilkan bentuk gelombang dan data numerik. Program ini disimpan dalam sistem ROM 2 MB (flash EEPROM) untuk host CPU, 128 KB Boot ROM di blok sistem kontrol dan 1 MB ROM sistem (flash EEPROM) untuk CPU di papan REC MAIN dari perekam modul opsional. Ketika instrumen diaktifkan, CPU host mengeksekusi program dalam Boot ROM. Menurut program, cek CPU host jika kartu program dimasukkan ke dalam slot pada board UTAMA. Ketika CPU host mengakui bahwa kartu program yang benar dimasukkan, host CPU menulis program dari kartu ke setiap sistem ROM. Ini disebut Boot. Oleh karena itu, sistem Boot ini memungkinkan Anda untuk meng-upgrade instrumen tanpa membukanya. Di sisi lain, bila kartu Program tidak dimasukkan ke dalam slot, switch CPU host dari Boot ROM ke sistem ROM di papan utama dan mengeksekusi program sistem.

Host CPU

System ROM

Host CPU

Boot ROM

Program card

System ROM

Boot ROM

Program card

a) Blok kontrol Sistem Blok kontrol sistem terdiri dari CPU host, Boot ROM, sistem ROM, RAM sistem, RAM backup, real-time clock, antarmuka kartu PCMCIA, sentuh kontroler layar, sirkuit audio dan gate array utama.Sebuah MC68SEC000 digunakan sebagai CPU host. Frekuensi clock 20 MHz. CPU host mengontrol gate array berdedikasi, ASIC (Application Specific Integrated Circuit) ACORN, yang mengontrol tombol keras, layar sentuh, indikator alarm, QRS suara sinkron, suara alarm, jam waktu nyata, antarmuka kartu PCMCIA, komunikasi DPU dan RS komunikasi 232C.Kapasitas kapasitor besar (Super kapasitor) memungkinkan sistem 1 MB RAM (SRAM) untuk mendukung trendgraph, daftar tanda vital, aritmia recall, pemantauan kondisi untuk setiap parameter dan alarm pengaturan selama 30 menit atau lebih setelah power dimatikan. Ketika instrumen diaktifkan setelah lebih dari 30 menit power off adalah masa lalu, CPU host menganggap data backup sebagai rusak dan menginisialisasi mereka jika Super kapasitor terlalu banyak dibuang ke cadangan berbagai data.32 KB backup RAM (non-volatile memori) secara permanen menyimpan penyimpanan kondisi pengaturan sistem dan pengaturan menguasai alarm setelah power dimatikan. Baterai lithium memungkinkan real-time clock IC untuk memperbarui tanggal dan waktu saat daya dimatikan. Masa pakai baterai lithium adalah kira-kira. 6 tahun atau lebih.Antarmuka kartu PCMCIA memilih bank pada setiap 512 KB dan dapat memilih memori atribut atau memori umum dari kartu PCMCIA.CPU host berkala membaca status semua kunci keras pada instrumen melalui ACORN dan mengeksekusi proses sesuai dengan status kunci.Layar

sentuh

dikendalikan

oleh

mikrokontroler

yang

berdedikasi. Ketika Anda menyentuh titik pada layar, mikrokontroler mengirimkan data posisi sentuhan ke CPU host melalui ACORN dengan komunikasi data serial. Rangkaian audio yang menggunakan generator suara FM (sumber suara IC) sehingga suara QRS, suara alarm dan suara kunci yang dihasilkan pada saat

yang sama. Data kontrol volume suara serta nada dan pitch data ditulis ke FM suara genset dengan CPU host. Sinyal output audio dari suara genset FM

diperkuat oleh audio power amplifier sehingga speaker terdengar.

CLK (4 MHz)

FM sound generator

Audio signal

Power amp

Amplified audio signal

Sound volume, tone and pitch data Host CPU

Gambar.Blok Kontrol Sistem b) Blok kontrol layar Blok kontrol layar terdiri dari dedicated graphic ASIC IBIS untuk seluruh tampilan kontrol, 8 MB DRAM untuk menampilkan bentuk gelombang dan data grafis, 512 KB kecepatan tinggi SRAM untuk menampilkan data alfanumerik dan interface layar untuk LCD dan monitor RGB eksternal. Ketika IBIS menerima perintah kontrol layar dari host CPU, IBIS mengakses kenangan ini untuk mendapatkan data display dan mengatur data tampilan untuk RGB output. Ada dua output RGB. Salah satu adalah output RGB untuk LCD.Yang lain adalah output RGB untuk monitor RGB tersedia secara lokal.

Host CPU

LCD

IBIS

Graphic

Character

DRAM 8

SRAM

MB

512 KB

Gambar.Blok Kontrol Layar

c) Blok power control Blok power control terdiri dari mikrokontroler power supply, DC ke DC converter, buzzer dan sopir dan baterai antarmuka. 15 V dari power supply unit atau 12 V dari baterai isi ulang dikonversi menjadi 3,3 V dan pasokan 5 V tegangan oleh DC ke DC konverter dan power supply mikrokontroler. Ketika tegangan listrik dipasok ke instrumen dan baterai dimasukkan ke instrumen, mikrokontroler power supply pengisian baterai dengan

approx. 370

mA

(pengisian

normal)

selama

16

jam

(maksimum). Setelah pengisian normal, controller menggunakan tetesan pengisian untuk pengisian baterai dengan kira-kira. 370 mA untuk 1,2 detik pada selang waktu 1 menit sehingga kondisi baterai terisi penuh dipertahankan. Jika normal atau tetesan pengisian terganggu selama lima jam atau kurang oleh kegagalan daya atau pemutusan kabel listrik dan baterai tidak dihapus dari instrumen, controller menghafal berapa jam baterai terisi sebelum interupsi. Setelah dihapus, controller prngisian baterai di bawah kondisi hafal untuk melindungi baterai terhadap pengisian yang berlebihan.

Gambar.Blok Power Control

d) Board Analog Papan Analog terdiri dari blok ECG / RESP, SpO2 blok, blok MP dan ZB900P blok antarmuka. Blok ECG / RESP, SpO2blok dan blok MP elektrik terisolasi dari ground, sehingga blok ini berada di daerah mengambang. The ZB-900p blok antarmuka tidak terisolasi elektrik dari ground sehingga blok ini berada di area non-apung. Sinyal input tanda vital yang didigitalkan dengan A untuk konverter D di daerah mengambang seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Terutama, proses seperti perhitungan untuk dataSpO2 dilakukan di daerah mengambang dan data SpO2 pergi ke DPU di papan utama melalui daerah non-apung.

Gambar.Board Analog e) ECG / RESP Blok

Ada mikrokontroler khusus ERC (PIC16C63A) di blok ECG / RESP.ERC ini (EKG / Resp Controller) berkomunikasi dengan DPU dan mengontrol A ke D converter dan memilih waktu pengaturan konstan dan filter. EKG sirkuit memiliki dua amplifier individu, sirkuit waktu yang konstan pengaturan dan hum dan low pass filter pengaturan sirkuit sehingga dua bentuk gelombang ECG memimpin dipilih dari delapan lead EKG (I, II, III, aVR, aVL, aVF dan 2 dada mengarah) yang secara bersamaan ditampilkan pada layar ketika jenis 6-kawat elektroda pakai timbal digunakan. Metode impedansi rangkaian respirasi juga berada di blok ini. Generator arus konstan (exciter) dan sirkuit deteksi perubahan impedansi disertakan.Tegangan sebanding dengan perubahan impedansi (termasuk elektroda kontak impedansi) antara dua elektroda untuk pickup adalah multiplexing dan digital di blok ini.

Gambar.ECG/RESP Blok f) SpO2 dan MP Blok Dalam blok ini termasuk blok suhu, ada mikrokontroler APU dedicated (H8S / 2633) yang bekerja dengan clock 20 MHz. APU (Analogblok Processing Unit) berkomunikasi dengan DPU dan mengontrol respectiveA untuk konverter D dan mengeksekusi setiap pengolahan data untuk SpO2 , suhu dan tanda vital lainnya seperti tekanan darah terhubung ke soket multiparameter.Ada EEPROM flash dalam APU. Ketika perangkat lunak ditingkatkan, CPU host menggantikan program saat di flash EEPROM dengan yang baru.

SpO2 Blok Blok ini memiliki sirkuit berikut. 

Penguat diferensial: menguatkan sinyal listrik dideteksi oleh dioda ketika LED merah dan inframerah LED di SpO2penyelidikan alternatif mentransmisikan lampu untuk subjek.



Pemisah R-IR: Memisahkan sinyal listrik yang disebabkan oleh LED merah dan transmisi LED inframerah untuk subjek.



Pulse gelombang amplifier: menguatkan LED merah dan inframerah gelombang pulsa LED.



Multiplexer: Multiplexes sinyal analog seperti gelombang pulsa.



LED current control saat: Mengontrol arus drive untuk LED merah dan inframerah LED.



Probe ID pengakuan: Mendeteksi ID probe dan mengirimkan data status APU.



Probe kegagalan detektor: Mendeteksi sirkuit pendek di probe dan mengirimkan data status APU. APU

mengontrol blokSpO2 benar-benar

dan

menghitung SpO2data dari berbagai data didigitalkan oleh A untuk D converter

(di

BSM-2301A

/

K

dan

BSM-2303K)

atau

menerima SpO2 data dari MP-506 Nellcor SPO 2 Unit (di BSM2304A).Dalam

BSM-2304A,

MP-506

Nellcor

SpO2Unit,

menggantikan blok dikelilingi oleh garis putus-putus. Blok MP Blok MP terdiri dari tekanan darah rangkaian penguat, metode termistor respirasi sirkuit dan suhu blok. APU mengakui yang sensor / transduser dihubungkan ke soket multi-parameter dan memilih tegangan

exciter. Ketika sensor CO 2 terhubung

ke

soket,

APU

berkomunikasi dengan sensor CO 2, APU menerima data digital dari A ke D converter setiap 2 ms dan mengirimkan data ke DPU tersebut.

SpO2 probe

Differential amp

R-IR separator

Pulse wave amp

Time division multiplexer

LED driver

LED control

A to D converter APU Light intensity control (H8S/2633) Gain control

Probe ID recognition Probe failure detector

SpO2 status signal MP-506*

Gambar.Blok MP

g) Board IBP BSM-2301 tidak memiliki Board IBP. Board IBP memiliki blok masukan untuk pengukuran tekanan darah invasif. Dewan ini terdiri dari generator tegangan exciter dan masukan amplifier. Sinyal tekanan darah diperkuat dikirim ke multiplexer dan A ke D converter blok MP di daerah mengambang di papan Analog. Data digital dari sinyal tekanan darah dikirim ke APU mikrokontroler pada papan Analog.

Gambar.Blok IBP h) Board NIBP Papan NIBP memiliki sensor tekanan untuk pengukuran NIBP untuk mendeteksi tekanan manset dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Tidak ada penyesuaian yang bisa dilakukan secara lokal.Sebuah mikrokontroler untuk kontrol keamanan, sensor tekanan untuk keselamatan, solenoid valve, pompa dan power supply cut-off sirkuit untuk katup dan pompa berada di papan NIBP. Tekanan cuff secara individual dipantau oleh sirkuit keselamatan ini dan DPU di papan utama. Jika operasi yang salah seperti inflasi manset berlebihan yang disebabkan oleh dewan MAIN rusak atau rangkaian pengukuran yang rusak di papan NIBP terjadi, sirkuit keselamatan pada papan NIBP menyediakan fungsi keamanan multi-sehingga pasien dilindungi dari operasi yang salah.Jika mikrokontroler bekerja untuk keselamatan, tegangan drive tidak dipasok ke pompa dan katup selama 30 detik. Hal ini untuk mencegah manset dari menggembungkan selama periode ini.Karena data pengukuran dari rangkaian pengukuran dan rangkaian

keselamatan dibandingkan dan pengoperasian sirkuit keselamatan selalu dipantau, "Sirkuit Keselamatan Error" pesan status segera muncul di layar jika pengukuran NIBP memiliki sesuatu yang salah.

Gambar.Blok NIBP

BAB IV PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT

IV.1

Bed Pasien Monitor

IV.1.1 Spesifikasi Nama pesawat

: Bed Pasien Monitor

Merk

: Mediana

No.seri

: 114809060065

Tegangan AC

: 220 – 240 V

Lokasi pemeliharaan : HCU-Anggrek 2 IV.1.2 Fungsi Alat Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus.

IV.1.3 Keluhan Alat Alat mati tidak mau menyala. IV.1.4 Analisa kerusakan 

Fuse Putus.



Supply Tidak Masuk.



Power Supply alat Rusak

IV.1.5 Langkah Pemeliharaan 

Mengecek kabel power.



Mengecek fuse.

IV.1.6 Hasil Pemeliharaan Dapat menyala sesuai dengan fungsinya.

IV.2

Ventilator

IV.6.1 Spesifikasi Merk / Type

: Maquet

No.Seri

: 74252

Frekuensi

: 50/60 Hz

Tegangan AC

: 220-240 V

Daya

: 550 W

Made in

: Sweden

Lokasi perbaikan

: Ponek 3-NICU

IV.6.2 Fungsi Alat Merupakan suatu alat bantu mekanik yang berfungsi untuk memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan

dan juga merupakan mesin bantu nafas yang digunakan untuk membantu

sebagian

atau

seluruh

proses

mempertahankan oksigenasi.

IV.6.3 Keluhan Alat Alat tidak dapat Berfungsi IV.6.4 Analisa Kerusakan 

Fuse Putus



Supply tidak masuk

IV.6.5 Langkah Pemeliharaan 

Mengecek kabel power.



Mengecek fuse.



Mengecek supply yang masuk ke unit.

IV.6.6 Hasil Perbaikan Alat dapat berfungsi dengan baik. IV.3

Ventilator

IV.6.7 Spesifikasi Merk / Type

: Maquet

No.Seri

: 167738

Frekuensi

: 50/60 Hz

Tegangan AC

: 220-240 V

Daya

: 550 W

Made in

: Sweden

Lokasi perbaikan

: Ponek 3-NICU

ventilasi

untuk

IV.6.8 Fungsi Alat Merupakan suatu alat bantu mekanik yang berfungsi untuk memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan dan juga merupakan mesin bantu nafas yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi.

IV.6.9 Keluhan Alat Selang udara ke sentral bocor. IV.6.10

Analisa Kerusakan 

Selang putus



Ada kebocoran selang

IV.6.11

IV.6.12

Langkah Pemeliharaan 

Mengecek sumber udara.



Mencopot sambungan dari sentral.



Setelah di tambal maka di pasangkan kembali ke sentral Hasil Perbaikan Alat dapat berfungsi dengan baik

IV.4

Elektro Stimulator

IV.6.13

IV.6.14

Spesifikasi Merk / Type

: Endomed 982

No.Seri

: 10117

Frekuensi

: 50/60 Hz

Tegangan AC

: 220-240 V

Made in

: Sweden

Lokasi perbaikan

: Rehab Medik Utara

Fungsi Alat TENS merupakan salah satu dari sekian banyak modalitas yang digunakan oleh profesi Fisioterapi di Indonesia. Fisioterapi adalah salah satu dari tenaga medis yang bergerak dalam hal mempebaiki gerak dan fungsi. TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik yang berguna untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk mengurangi berbagai tipe nyeri (Meryl Roth, 1992).

IV.6.15

Keluhan Alat Energy tidak bisa mengalir.

IV.6.16

Analisa Kerusakan 

IV.6.17

IV.6.18

Kabel elektrode putus. Langkah Pemeliharaan



Mengecek sambungan kabel.



Mencoba ke alat lain.



Menyambungkan kabel yang putus. Hasil Perbaikan Alat dapat berfungsi dengan baik

Related Documents

Zul
May 2020 7
Zul Fahmi.docx
April 2020 11
Kaedah Mengajar It-zul
October 2019 13
Kisah Para Sahabat Zul
November 2019 13
Manual Ubuntu Web-zul
May 2020 26

More Documents from "ajaq"