ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TEKNIK PEMBUATAN PAKAN BUATAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) di CV. MENTARI NUSANTARA DESA BATOKAN KECAMATAN NGANTRU, KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROPINSI JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh : M ARDY ROMANSYAH BOJONEGORO – JAWA TIMUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN M ARDY ROMANSYAH. Teknik Pembuatan Pakan Buatan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) di CV. Mentari Nusantara Desa Batokan Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung,Propinsi Jawa Timur. Dosen Pembimbing Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr. Pakan memegang peranan penting dan dalam menentukan keberhasilan usaha perikanan. Ketersediaan pakan merupakan faktor utama untuk menghasilkan produksi maksimal. Oleh karena itu pakan ikan perlu dijamin ketersediaannya sesuai dengan jumlah dan mutu yang dibutuhkan. Syarat pakan yang baik adalah mempunyai nilai gizi yang tinggi, mudah diperoleh, mudah diolah, mudah dicerna, harga relatif murah, tidak mengandung racun. Pakan buatan adalah makanan ikan yang dibuat dari campuran bahanbahan alami dan atau bahan olahan yang memiliki kandungan nutrisi selanjutnya diolah dan dibentuk dalam bentuk tertentu sehingga dapat merangsang ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Di samping mempengaruhi produktivitas ikan, pakan buatan juga merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi, pada budidaya intensif dapat mencapai 60% dari keseluruhan biaya produksi. Praktek Kerja Lapang ini dilakasanakan di CV. Mentari Nusantara Desa Batokan Kecamatan Ngantru, Tulungagung – Jawa Timur pada tanggal 12 Januari sampai 20 Februari 2014. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, serta ketrampilan kerja tentang teknik pembuatan pakan buatan ikan gurame. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan studi pustaka. Proses pembuatan pakan di CV. Mentari Nusantara Feedmill dimulai dari tahap persiapan alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan anatara lain : timbangan, tabung penampungan, conveyor, elevator, mixer, hammermill, vulverizer, pelet machine, ayakan goyang, swierl cooler, timbangan pengemasan, karung pengemasan dan forklift. Bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan pakan melalui beberapa tahap pemilihan dengan persyaratan harus mengetahui nilai gizi, mudah dicerna, terhindar dari racun, serta mudah didapat atau diperoleh. Proses selanjutnya adalah proses inti dari pembuatan pakan, yang terdiri dari: pembuatan premix, penggilingan, pengayakan, penimbangan, pencampuran, pencetakan, pengeringan, pengemasan dan terakhir penyimpanan.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUMMARY ARDY ROMANSYAH M. The Technique Of Making Artificial Feeding Carp (Osphronemus gouramy) at CV. Mentari Batokan Ngantru Tulungagung, Jawa Timur. Academic advisor Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr. Feed plays an important role in determining the success of fisheries. The availability of fodder is the major factor to produce the maximum production. Consequently, the feed of the fish need to be guaranteed in accordance with the required quality and quantity. A good feed is having high nutritional value, easy to obtain, easy to make, easy to digest, the price is relatively cheap, does not contain any toxins. Artificial feed is fish food that made of a mixture of natural ingredients and processed materials which have nutritional amounts. Next, it is processed and shaped in the form of specific and interesting shape, so that it can stimulate fish to eat it heartily. In addition to affecting the productivity of the fish, artificial feed is also the largest component in the cost of production; in the intensive aquaculture can reach 60% of the total production costs. This practice is implemented at CV. Mentari Indonesia Batokan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur – on January 12th to February 20th, 2014. The purpose of this Airy working practices is to acquire the knowledge, skills, and experience working on the technique of making artificial feeding carp. The methods that used in this field work practice is a descriptive method; with data retrieval; including primary data and secondary data. Data retrieval is done by participating, observing, interviewing, and literature reviewing. The process of making artificial feed is on CV. Mentari Indonesia Feedmill starts from the preparation tools and materials stage. Tools that are used: weigher, tube shelters, conveyor, elevators, mixer, hammermill, vulverizer, pelleting machine, sieve, swierl cooler, scales packaging, sack packaging, packaging and forklift. The materials used in the feed manufacturing process has gone through several stages of selections with the some requirements; the nutritional value, easy to digest, does not contain any toxins, and easy to get. The next process is the core process of the manufacture of the feed, which consists of: the manufacture of premix, milling, sieving, weighing, mixing, stamping, drying, packaging and the final process is storing.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang (PKL) mengenai teknik pembuatan pakan buatan ikan gurame (Osphronemus gouramy). Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang telah dilaksanakan di CV.Mentari Nusantara Tulungagung pada tanggal 12 Januari sampai 20 Februari 2015. Pada kesempatan ini, penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1)
Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan sejak usulan hingga selesainya penyusunan Karya Ilmiah PKL ini
2)
Dr. Mirni Lamid, drh., M.P. selaku Dekan Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas Airlangga 3)Bapak Supriyono, Ibu Lena dan Ibu Susi selaku Pembimbing dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapang. Bapak Sumarlin dan Ibu Yahmiatun
5)
4)
Orang tua,
Dan teman-teman seangkatan 2012
Barracuda yang telah memberikan dukungan moril dalam penyelesaian Karya Ilmiah PKL ini. Penulis berharap semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi di bidang perikanan budidaya kepada semua pihak, khususnya bagi mahasiswa perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya, Mei 2015 Penulis,
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN ........................................................................................................ i SUMMARY ...........................................................................................................ii KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii DAFTAR TABEL ...............................................................................................viii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix I
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Tujuan ...................................................................................................... 4 1.3 Manfaat .................................................................................................... 4
II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 5 2.1 Klasifikasi Gurame ................................................................................. 5 2.2 Morfologi Gurame .................................................................................. 5 2.3 Kebiasaan Makan dan Pakan ................................................................... 6 2.4 Pakan Ikan ............................................................................................... 8 2.5 Bahan Baku.............................................................................................. 9 2.6 Kandungan Nutrisi ................................................................................. 11 Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.7 Metode Penyusunan Formulasi Pakan ................................................... 12 2.8 Proses Pembuaan Pakan ........................................................................ 12 2.8.1 Pembuatan Premix ....................................................................... 12 2.8.2 Penggilingan ................................................................................ 13 2.8.3 Pengayakan .................................................................................. 13 2.8.4 Penimbangan ................................................................................ 13 2.8.5 Pencampuran ................................................................................ 14 2.8.6 Pencetakan ................................................................................... 14 2.8.7 Pengeringan .................................................................................. 14 2.8.8 Pengemasan .................................................................................. 15 2.8.9 Penyimpanan ................................................................................ 15 2.9 Evaluasi ................................................................................................. 16 2.9.1 Evaluasi Fisika ............................................................................. 16 2.9.2 Evaluasi Biologi ........................................................................... 16 2.9.3 Evaluasi Kimiawi ......................................................................... 17 III PELAKSAAN .............................................................................................. 18 3.1 Tempat dan Waktu................................................................................. 18 3.2 Metode Kerja ......................................................................................... 18 3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 18 3.3.1 Data Primer .................................................................................. 18 Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
a. Observasi .................................................................................. 19 b. Wawancara ............................................................................... 19 c. Partisipasi Aktif ........................................................................ 19 3.3.2 Data Sekunder .............................................................................. 19 IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 20 4.1 Kondisi Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang ...................................... 20 4.1.1 Profil Usaha.................................................................................. 20 4.1.2 Geografis dan Topografi Lokasi .................................................. 20 4.1.3 Sejarah dan Perkembangan Usaha ............................................... 21 4.1.4 Visi Misi Motto ............................................................................ 22 4.1.5 Logo dan Filosofi ......................................................................... 23 4.1.6 Struktur Organisasi ...................................................................... 24 4.1.7 Tenaga Kerja ................................................................................ 30 4.2 Sarana dan Prasaran Dalam Pembuatan Pakan Ikan Terapung ............. 30 4.2.1 Penyediaan Air ............................................................................. 30 4.2.2 Alat Komunikasi .......................................................................... 31 4.2.3 Penyediaan Listrik ........................................................................ 31 4.2.4 Transportasi .................................................................................. 32 4.2.5 Kantor Utama ............................................................................... 32 4.2.6 Ruang Laboratorium .................................................................... 32 4.2.7 Kolam Budidaya........................................................................... 33 Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.3 Kegiatan Umum di Lokasi Praktek Kerja Lapangan ............................. 34 4.3.1 Proses Produksi Pakan Ikan Gurame ........................................... 34 a. Persiapan Alat dan Pemilihan Bahan Baku .............................. 34 b. Penyusunan Ransum Pakan ..................................................... 38 c. Pembuatan Pakan Ikan Gurame ............................................... 38 d. Penyimpanan ............................................................................ 42 4.4 Pemasaran Produk Pakan Ikan Gurame ................................................. 42 4.5 Evaluasi Pakan ....................................................................................... 44 4.5.1 Evaluasi Kimia ............................................................................. 45 a. Analisis Kandungan Air ........................................................... 45 b. Analisis Kadar Protein ............................................................. 47 4.5.2 Evaluasi Fisika ............................................................................. 49 4.5.3 Evaluasi Biologi ........................................................................... 50 4.6 Hambatan dan Kemungkinan Pengembangan Usaha ............................. 51 4.7 Analisis Usaha ......................................................................................... 52 V
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 54 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 54 5.2 Saran ....................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55 LAMPIRAN ......................................................................................................... 56
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Logo MENARA ................................................................................ 23 Gambar 4.2 Struktur Organisasi CV. MENARA .................................................. 24 Gambar 4.3 Ruang Panel....................................................................................... 35 Gambar 4.4 Bahan Baku Pakan Ikan Gurame ...................................................... 35 Gambar 4.5 Alur Pengadaan Bahan Baku............................................................. 37 Gambar 4.6 Awal Pengujian Pelet ........................................................................ 50 Gambar 4.7 Pengujian Pelet Dalam Air Setelah 3 Jam ......................................... 50
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja CV. MENARA.................................................. 30 Tabel 4.2 Standart Bahan Baku yang Diterima CV. MENARA .......................... 36 Tabel 4.3 Susunan Ransum Pakan Ikan Gurame ................................................. 38
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Denah Lokasi .................................................................................... 57 Lampiran 2. Susunan (Outliner) Laporan Praktek Kerja Lapangan ..................... 58 Lampiran 3. Daftar Pertanyaan (Questioner) ........................................................ 61 Lampiran 4. Denah Ruang CV. Mentari Nusantara Feedmill ............................... 63 Lampiran 5. Hasil Jadi Produk Pakan Ikan Gurame ............................................. 65 Lampiran 6. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan .................................................... 66
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Luas laut Indonesia dua pertiga dari daratannya. Total luas laut Indonesia adalah 3,544 juta km2 (Perikanan dan kelautan dalam angka,2010).
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Potensi sumber daya perikanan baik perikanan tangkap, budidaya laut, perairan umum dan lainnya diperkirakan mencapai US$ 82 miliar per tahun. Potensi perikanan tangkap mencapai US$ 15,1 miliar per tahun, potensi budidaya laut sebesar US$ 46,7 miliar per tahun, potensi peraian umum sebesar US$ 1,1 miliar per tahun, potensi budidaya tambak sebesar US$ 10 miliar per tahun, potensi budidaya air tawar sebesar US$ 5,2 miliar per tahun, dan potensi bioteknologi kelautan sebesar US$ 4 miliar per tahun. Potensi tersebut masih dari sumber daya alam belum termasuk produk lebih lanjut.
Perikanan juga memberikan lapangan kerja yang tidak kecil. Sektor perikanan mampu menyerap tenaga kerja langgung sebanyak 5,35 juta orang yang terdiri dari 2,23 juta nelayan laut,0,47 juta nelayan perairan umum,dan 2,65 juta pembudi daya ikan. Sedangkan orang yang bergantung pada sector perikanan dari hulu (penangkapan dan budidaya) sampai hilir (industry, perdangan, jasa, dan lain-lain) cukup banyak yaitu 10,7 juta. Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Data KKP menunjukan pada tahun 2013 produksi perikanan nasional mencapai 12,39 juta ton. Dari jumlah itu, produksi perikanan tangkap sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton.
Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring apung. Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80% dari total produksi. Budidaya intensif didirikan oleh tingginya tingkat padat penebaran ikan dan banyaknya pemberian pakan buatan (Halimah et al. 1993; Saparinto, 2008).
Pakan merupakan faktor yang memegang peranan sangat penting dan menentukan dalam keberhasilan usaha perikanan dan ketersediaan pakan merupakan salah satu faktor utama untuk menghasilkan produksi maksimal (Darmawiyanti, 2005). Oleh karena itu pakan ikan perlu dijamin ketersediaannya sesuai dengan jumlah dan mutu yang dibutuhkan. Pakan berfungsi sebagai penyedia energi bagi aktifitas sel – sel tubuh seperti tumbuh, berkembang dan bereproduksi (Buwono, 2000). Pakan buatan adalah makanan ikan yang dibuat dari campuran bahan-bahan alami dan atau bahan olahan yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan serta dibuat dalam bentuk tertentu sehingga tercipta daya tarik (merangsang) ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Menurut Sadasivam Khaushik (1993) praktek gizi yang memadai memiliki peran penentu, tidak hanya dalam hal ekonomi tetapi juga dalam hal pemeliharaan kesehatan yang baik dan peningkatan kinerja reproduksi dan pertumbuhan. Pakan buatan merupakan campuran bahan–bahan pakan yang memiliki kandungan nutrisi dan harga yang berbeda-beda. Di samping mempengaruhi produktivitas ikan, pakan buatan juga merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi, pada budidaya intensif dapat mencapai 60% dari keseluruhan biaya produksi (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Ikan yang dibudidayakan memerlukan pakan berkualitas dengan kandungan nutrisi yang lengkap agar dapat hidup dan berkembang biak dengan baik (Khairuman dan Amri, 2002). Secara tidak langsung bertujuan pula untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya ikan konsumsi di Indonesia. Akan tetapi hal ini mengalami kendala karena disebabkan minimnya infrastruktur perikanan dan ketersediaan pakan yang menyebabkan biaya produksi perikanan budidaya sangat tinggi (Suhana, 2010). Dari penjabaran kita mengetahui bahwa secara langsung kualitas pakan memberikan dampak besar pada kelangsungan budibaya ikan. Secara keseluruhan, dapat pula dilihat bahwa budidaya ikan memberikan pengaruh yang luas, baik dalam bidang perikanan, perekonomian, pakan dan lapangan pekerjaan. Melihat dampak keseluruhan yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan permasalah pakan perlu mendapat perhatian khusus. Mulai dari jenis, kualitas, kandungan hingga proses dan teknik produksi.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.2 Tujuan Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini, antara lain: 1. Mempelajari mengenai teknik produksi pakan buatan khususnya pakan gurame di CV. Mentari Nusantara Tulungagung 2. Mengetahui analisis kandungan gizi pakan ikan gurame di CV. Mentari Nusantara Tulungagung 1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan mengetahui cara kerja dan proses produksi pakan buatan khususnya pakan gurame dalam skala pabrik.
Selain itu juga dapat memadu padankan antara teori dengan praktek yang ada di lapangan, sehingga dapat menjadi bekal setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Gurame Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam dan merupakan ikan asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta salah satu jenis ikan yang senang tinggal diperairan yang tenang, terbenam, dan dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau serta waduk (Djuhanda, 1981; Rusdi, 1988). Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut (Susanto, 1989) :
Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Labirintichi Subordo : Anabantoide Famili : Anabantidae Genus : Osphronemus Species : Osphronemus gouramy
2.2 Morfologi Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan 2,0 s/d 2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10 buah dan pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat (Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi, 2002). Gurame juga memiliki bentuk fisik khas badannya pipih, agak panjang dan lebar. Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Mulutnya kecil, Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
letaknya miring tidak tepat dibawah ujung moncong. Bibir bawah terlihat menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Ujung mulut dapat disembulkan sehingga tampak monyong. Penampilan gurame dewasa berbeda dengan yang masih muda. Perbedaan itu dapat diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Warna dan perilaku gurame muda jauh lebih menarik dibandingkan gurame dewasa (Sitanggang dan Sarwono, 2001). Sedangkan pada ikan muda terdapat delapan buah garis tegak. Bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning atau keperakan terdapat pada bagian tubuh diatas sirip dubur dan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam (Susanto, 2001). Ikan gurame tergolong dalam ordo Labirynthici yang memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, yaitu lipatan-lipatan epitelium pernapasan yang merupakan turunan dari lembar insang pertama, sehingga ikan dapat mengambil oksigen langsung dari udara. Adanya alat pernapasan tambahan ini memungkinkan ikan gurami dapat hidip dalam perairan yang kadar oksigennya rendah (Departemen pertanian, 1999). 2.3 Kebiasaan Makan dan Pakan Ikan gurame digolongkan ke dalam ikan herbivore karena senang memakan tumbuh-tumbuhan atau daun-daunan di dalam air. Selain dari jenis makanannya, penggolongan ini pun dilihat dari usus ikan gurame yang relatif panjang. Enzim-enzim yang dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar dalam ususnya mempunyai fungsi sebagai pencerna unsur-unsur makanan yang berasal dari Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tumbuh-tumbuhan. Namun demikian, tumbuh-tumbuhan bukanlah satu-satunya makanan gurame. Di alam bebas, selain tumbuh-tumbuhan, ternyata gurame juga senang memakan berbagai bahan organic yang mengendap di dasar perairan. Jenis makanan gurame berkorelasi dengan umurnya. Setiap tahap pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Ikan gurame mengalami perubahan kebiasaan makan pada tiap fase pertumbuhannya yaitu karnivora pada fase satu bulan kehidupannya, omnivora pada fase remaja dan herbivora pada fase dewasa. Larva gurame yang baru menetas memakan cadangan makanan berupa kuning telur yang ada pada tubuhnya. Selama 5-7 hari, kuning telur ini cukup member energi bagi larva. Setelah mulai memakan makanan dari luar, anak gurame memakan tumbuh-tumbuhan kecil berupa fitoplankton. Pada umur 1 bulan, anak gurame mulai memakan plankton-fitoplankton dan zooplankton atau kelompok tumbuhan dan hewan yang melayang-layang di dalam air. Karena makanannya terdiri atas hewan dan tumbuhan, maka kandungan protein ikan gurame sangat tinggi. Pada umur 2 bulan ke atas, ikan gurame mulai memakan tumbuh-tumbuhan air atau bahan organic yang mengendap di dasar perairan. Pada budidaya gurame yang intensif, pemberian pakan yang mengandung protein sekitar 25-30% dengan frekuensi pemberian pakan sampai 3-5 kali sehari dapat memacu pertumbuhan ikan gurame secara optimal. Pakan yang baik biasanya pakan dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat karena protein merupakan sumber energi utama Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bagi ikan. Komposisi pakan yang baik untuk ikan gurame yaitu protein 30-32% dan karbohidrat 20-30% dalam komposisi tersebut terlihat bahwa kandungan protein merupakan jumlah yang lebih dominan dibandingkan karbohidrat. Protein merupakan sumber protein hewani yang berasal dari ikan sehingga dapat mudah diserap oleh tubuh ikan (Helver and Hardi., 2002; Webster, 2002). Akan tetapi pada ikan herbivora, karbohidrat pada pakan dapat digunakan dengan lebih efektif sebagai sumber energi dan kelebihannya disimpan dalam bentuk lemak (Kusumah, 2010). Sehingga ikan herbivora dapat memanfaatkan karbohidrat untuk pertumbuhan dengan dibantu oleh enzim pencernaan yang dapat memecah karbohidrat yaitu enzim amilase. 2.4
Pakan Ikan Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak
yang merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup (Kurnianti, 2013). Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam budidaya ikan (Yulfiperius, 2009). Pakan ikan adalah pakan alami maupun pakan buatan yang dipergunakan dalam proses pembudidayaan ikan (KKP, 2010). Pakan dibagi menjadi 2 yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang dimakan ikan yang berasal alam. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia. Menurut Mudjiman (2004) ikan membutuhkan energi untuk pertumbuhan, aktivitas hidup dan perkembangbiakan. Pakan berenergi adalah pakan yang mengandung energi yang tinggi. Energi yang tinggi dapat memperbaiki konversi Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pakan dan pertambahan berat badan ikan. Ikan menggunakan protein sebagai sumber energi yang utama, sumber energi kedua yang digunakan adalah lemak sedangkan karbohidrat menjadi sumber energi yang ketiga. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhannya. Pembuatan pakan ikan sebaiknya didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrisi ikan, kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis (Handajani, 2010). Berdasar teknis pemberiannya, pakan ikan dibedakan menjadi dua yaitu pakan terapung dan pakan tenggelam. Pakan terapung adalah pakan yang bila ditebar ke kolam akan mengapung beberapa menit sebelum akhirnya tenggelam (Bachtiar, 2011). Pakan buatan bersifat mengapung di air karena mengandung perekat yang berasal dari olahan tepung kanji yang menjadi cairan kental seperti lem yang memiliki daya serap air cukup tinggi tetapi minim air. 2.5
Bahan Baku Kementerian Kelautan dan Perikanan - KKP (2010) dalam Petunjuk
Pelaksanaan Penerbitan Surat Keterangan Teknis Impor Pakan Dan/Atau Bahan Baku Pakan Ikan tertulis Bahan baku pakan adalah bahan-bahan baik nabati maupun hewani yang layak dipergunakan sebagai bahan baku pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah, vitamin dan mineral, serta bahan penunjang lain yang dipergunakan untuk melengkapi komposisi pakan. Menurut Kamal (1994) Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, dapat diabsorbsi dan bermanfaat bagi ternak, oleh karena itu apa Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang disebut dengan bahan pakan adalah segala sesuatu yang memenuhi semua persyaratan tersebut. Bahan baku pakan buatan harus memenuhi syarat. Syarat tersebut adalah mempunyai nilai gizi yang tinggi mudah dicerna oleh ikan, harganya relatif lebih murah, mudah diperoleh, tidak mengandung racun atau zat anti nutrisi, bukan bahan pokok manusia sehingga tidak merupakan saingan bagi kebutuhan manusia itu sendiri (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Sedangkan menurut Handajani. (2012) beberapa syarat bahan pakan yang baik untuk diberikan adalah memenuhi kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang tinggi, tidak beracun, mudah diperoleh, mudah diolah dan bukan sebagai makanan pokok manusia. Pemilihan bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas pakan yang akan dihasilkan. Jenis ikan yang berbeda, berbeda pula jenis bahan baku yang digunakan (Akbar, 2000). Berdasarkan sumbernya bahan baku pakan terbagi menjadi dua golongan yaitu bahan baku pakan asal tumbuh-tumbuhan dan bahan baku pakan asal hewan. Bahan baku pakan asal tumbuh-tumbuhan yang biasa disebut nabati merupakan penyumbang banyak energi karena kaya akan pati. Biji-bijian yang tua lebih banyak mengandung protein, kadar lemak yang tinggi, dan zat. Selain mengandung protein, biji-bijian juga mengandung zat mineral yang penting bagi kesehatan ikan. Misalnya kalsium (Ca), Fosfor (P), kalium, sulfur, ferum, dan magnesium.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bahan pakan yang bersumber dari hewan disebut bahan hewani (Prabowo, 2013). Bahan baku hewani mengandung karbohidrat yang relatif kecil. Dalam dunia pakan penggunaan campuran dua macam bahan baku akan lebih baik karena saling mengisi dan menutupi kekurangan satu sama lain. 2.6
Kandungan Nutrisi Protein dalam pakan ikan, sangat esensial bagi keperluan tubuh ikan.
Afrianto dan Liviawaty (2005) menambahkan bahwa ikan menggunakan protein dan lemak secara efektif sebagai sumber energi, tetapi kurang efektif dalam memanfaatkan karbohidrat. Energi dalam pakan dapat diserap oleh tubuh ikan setelah melalui proses pencernaan dan penyerapan, kemudian disistribusikan sesuai dengan peruntukannya. Kebutuhan yang mutlak diperlukan dan harus disediakan ialah kalsium (Ca) Fosfor (P), zat mineral yang dibutuhkan 3%-5%. Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 – 200 ppm. Vitamin adalah zat makanan organik yang sangat dibutuhkan. Meski dalam jumlah kecil, vitamin berperan penting untuk pertumbuhan dan produksi. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10% (Kurniawan, 2012)
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.7
Metode Penyusunan Formulasi Pakan Untuk menyusun pakan ikan diperlukan perhitungan. Dikenal ada
beberapa cara perhitungan. Penyusunan memperoleh
nutrisi
yang
diperlukan
formulasi ikan
pakan
baik
bertujuan
didalam jumlah
untuk dan
perbandingan yang tepat untuk pertumbuhan ikan yang optimal. Didalam pemilihan bahan untuk menyusun formulasi suatu makanan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain kesediaan bahan dan harga (Yulfiperius, 2009). 2.8
Proses Pembuatan Pakan Ikan Proses pembuatan pakan ikan merupakan proses kelanjutan dari pemilihan
dan pengolahan bahan baku (Wikantiasi, 2001). 2.8.1 Pembuatan Premix Premix adalah campuran bahan pakan yang diencerkan ( carrier), yang dalam pemakaiannya harus dicampurkan kedalam bahan pakan. Premix disusun dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan ternak dan faktor reaksi antar mineral saat dimetabolisme dalam tubuh ternak (Priyono, 2009). Dalam perdagangan istilah premix ini adalah gabungan bermacam-macam vitamin dan mineral dengan komposisi/imbangan yang dengan cermat telah diperhitungkan termasuk dosis pemakaiannya dalam setiap pencampuran konsentrat (Kartasudjana, 2001).
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pembuatan premix di pabrik pakan, biasanya terdiri dari berbagai macam vitamin, mineral dan bahan bahan lain yang akan digunakan dalam jumlah sedikit, terlebih dahulu dicampurkan sebelum dimasukan kedalam mesin pencampur (mixer). Premix merupakan resep asli dan rahasia sehingga hal ini menjadi kunci utama ciri khas suatau produk pakan. 2.8.2 Penggilingan Penggilingan/penepungan
adalah
proses
untuk
memperkecil
dan
menghaluskan bahan baku yang semula masih berbentuk gumpalan atau bongkahan sehingga permukaannya menjadi lebih luas (Yulfiperius, 2009). Bahan-bahan yang masih berbentuk biji-bijian digiling dengan tujuan mendapatkan bentuk dan ukuran yang seragam sehingga dalam pencampuran pakan akan diperoleh bentuk yang sukuran/seragam (Wikantiasi, 2001). Dengan demikian, nilai kandungan nutrisi per-satuan berat pakan yang dimakan oleh ikan menjadi lebih tinggi. Penggilingan/ penepungan juga akan mempermudah proses berikutnya, yaitu pencampuran dan pencetakan. 2.8.3 Pengayakan Sari dkk. (2009) mengemukakan bahan pakan yang masih kasar diayak terlebih dahulu sehingga menghasilkan bahan yang lembut. Proses pengayakan dilakukan untuk memisahkan partikel sesuai dengan ukurannya. Bahan baku yang telah digiling kemudian diayak untuk mendapatkan partikel yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.8.4 Penimbangan Bahan baku yang telah berbentuk tepung ditimbang sesuai dengan jumlah baku atau premix yang sudah diramu pada awal proses. 2.8.5 Pencampuran Pencampuran merupakan suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-bahan. Dalam hal ini diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya pencampuran dapat berlangsung dengan baik (Lubis, 2012). Proses pencampuran yang baik akan menghasilkan pakan yang seragaman dalam waktu yang minimum dengan biaya tenaga yang minimum. Secara ideal suatu campuran harus memiliki variasi yang minimum. Faktor-faktor yang menentukan keseragaman hasil campuran adalah besar dan bentuk partikel bahan, densitas dan muatan statis bahan, urutan pemasukan bahan, jumlah bahan yang dicampur, desain mesin, waktu pencampuran, pengosongan mesin, perawatan dan pemeliharaan mesin. 2.8.6 Pencetakan Setelah tercampur merata, bahan baku tersebut diseduh dengan air panas lalu diaduk lagi sehingga menjadi adonan berbentuk pasta. Pasta ini kemudian digiling dengan alat pencetak. (Yulfiperius, 2009). Sesuai dengan tingkat stadia (umur) ikan. Ikan dengan stadia dini (larva) biasanya diberi pakan berbentuk tepung (powder), suspensi, atau lembaran; ikan
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
stadia juvenil diberi pakan berbentuk remah (crumble), ikan stadia lanjut (dewasa) diberi pakan berbentuk pelet. 2.8.7 Pengeringan Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang memerlukan energi untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan. Pengurangan / Penurunan kadar air dalam bahan sampai batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan dengan penerapan panas (Maharani, 2012). Yulfiperius (2009) menerangkan bahwa bahan baku yang sudah tercetak kemudian dikeringkan. Pengeringan ini bertujuan untuk menurunkan kadar air yang terkandung di dalam pakan sehingan menjadi seminimal mungkin dan stabil (kurang lebih 10%). Dengan demikian pakan yang dibuat tidak mengandung jamur atau mikroba. Pengeringan dapat dilakukan secara alami yaitu matahari atau menggunakan oven, sehingga lebih efektif dan efisien. 2.8.8 Pengemasan Pengemasan atau biasa juga disebut dengan pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, memegang peranan penting dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya, melindungi dan bahaya pencemaran serta gangguán fisik seperti gesekan, benturan, dan getaran (Ali, 2008).
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.8.9 Penyimpanan Penyimpanan di gudang sistem yang terbaik adalah menggunakan metode FIFO (Alaska Food Coalition, 2010). Metode FIFO merupakan singkatan dari kata First In First Out atau dalam bahasan Indonesia berarti pertama masuk pertama keluar. Istilah ini berkaitan dengan aliran barang dalam gudang. Barang yang pertama masuk akan keluar duluan dari gudang. Sehingga secara sederhana kita gambarkan barang keluar akan sesuai dengan urutan ketika barang masuk. Metode FIFO adalah solusi terbaik ketika berhadapan dengan persediaan yang memiliki masa kadaluarsa. Barang yang diterima lebih dulu tentu memiliki tanggal kadaluarsa lebih awal dari barang yang diterima belakangan. Metode FIFO bisa memberikan kepastian akan kualitas produk yang tersimpan dalam gudang. 2.9
Evaluasi Kelayakan Pakan Berkaitan dengan produksi pakan maka dua masalah kritis yang pada
umumnya kita hadapi adalah jeleknya mutu bahan pakan, dan adanya pemalsuan atau pencampuran bahan pakan yang tidak dikehendaki. 2.9.1 Evaluasi Fisika Evaluasi fisika atau organoleptik merupakan langkah awal dari tahapan evaluasi pakan. Evaluasi pakan secara fisik merupakan analisis terhadap pakan yang paling mudah dan murah, prinsipnya adalah melakukan suatu kegiatan pengamatan yang melibatkan pengumpulan data-data atau keterangan-keterangan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dengan alat indera sebagai penerima. Pengamatan secara fisik (inderawi) dilakukan dengan mengamati bentuk dan ukuran, bau, warna dan kemurnian bahan (Ali, 2008). 2.9.2 Evaluasi Biologi Dilakukan jika tersedia fasilitas yang lebih baik (tersedia mikroskop). Bahan yang diuji digiling dengan ukuran tertentu dan diperiksa dibawah mikroskop. Dikaji adanya penyimpangan yang berkaitan dengan ukuran, warna, dan penampilan dari bahan yang diuji. Uji biologis cenderung sulit dan memakan waktu. Sejumlah besar sampel diperlukan untuk menghasilkan hasil statistik yang dapat dipercaya dan cukup sering data yang didapatkan dari uji ini adalah sangat bervariasi (Hasugian, 2009). 2.9.3 Evaluasi Kimiawi Dilakukan uji kimiawi terhadap komposisi kimia bahan pakan. Uji kimiawi ini cukup mahal, namun sebenarnya sangat penting. Pengujian
ini
dimaksudkan untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan ikan. Beberapa zat gizi yang perlu diketahui adalah kandungan protein, lemak, karbohidrat, abu, serat kasar, dan kadar air serta energi (Yulfiperius, 2009). Secara garis besar jumlah zat makanan dapat dideterminasi dengan analisis kimia, seperti analisis proksimat dan analisis serat.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III PELAKSANAAN 3.1
Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di CV MENTARI NUSANTARA di
Desa Batokan , Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur pada 12 Januari 2015 sampai dengan 20 Februari 2015. 3.2
Metode Kerja Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode
deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan keadaan atau kejadian pada suatu daerah tertentu. Metode deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat `sesuai dengan sifat alamiah data itu sendiri (Djayasudarma, 2006 dalam Sundari, 2008) dan bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Suryabrata, 2010). 3.3
Metode Pengumpulan Data Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat
pengukurnya (Suryabrata, 2010). Pada Praktek Kerja Lapang, data yang diambil meliputi data primer dan sekunder. 3.3.1
Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
para responden, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebelumnya (Satria, 2010). Merupakan informasi yang dikumpulkan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan (Hendri, 2009). A.
Observasi
Secara umum observasi merupakan cara atau metode menghimpun keterangan atau data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan (Mania, 2008).
Observasi dalam Praktek Kerja lapang dilakukan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan teknik pembuatan pakan ikan dan evaluasi pakan ikan.
B.
Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif adalah keterlibatan dalam suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung di lapangan, baik dalam kegiatan pembuatan pakan maupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Praktek Kerja Lapang yang dilakukan.
C.
Wawancara Teknik wawancara adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya
jawab untuk memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya (Ellen, 2010). Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pegawai mengenai latar belakang, struktur organisasi, jumlah tenaga kerja, bentuk usaha, kegiatan, dan permasalahan serta hambatan yang dihadapi perusahaan.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.3.2
Data Sekunder Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk
kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain (Hendri, 2009). Data sekunder tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen, misalnya
mengenai
keadaan
demografis
suatu
daerah,
data
mengenai
produktivitas perguruan tingggi, dan sebagainya (Suryabrata, 2010)
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Kondisi Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang
4.1.1
Profil Usaha CV. Mentari Nusantara Feedmill yang lebih dikenal dengan nama
CV.MENARA adalah perusahan yang memiliki kegiatan usaha produksi dan perdagangan berfokus pada industri aquaculture. Didirikan pada tahun 2004 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dengan Nomor SIUP 309. 1.3. 000012. CV.MENARA memiliki dua produk unggulan yaitu Pakan Ikan dan Pakan Unggas. Pakan Ikan terdiri dari dua jenis yaitu Pakan Ikan Apung dan Pakan Ikan Tenggelam, sedangkan Pakan Unggas terdiri dari dua jenis yaitu Pakan Ayam dan Pakan khusus Burung Puyuh.
4.1.2
Geografi dan Topografi Lokasi CV. MENARA berada di Desa Batokan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur. Desa Batokan memiliki luas wilayah 211,85 km2, berada pada dataran rendah dengan ketinggian 87 m di atas permukaan laut, curah hujan sebanyak 1.509 mm/ tahun, dan suhu rata-rata 270 C. Batas wilayah Desa Batokan adalah Desa Banjarsari untuk disebelah Utara, sebelah Barat Sungai Brantas, sebelah Selatan Desa Mojoagung, dan disebelah Timur berbatasan dengan Desa Mojoagung dan Desa Banjarsari. Pabrik dan kantor CV. MENARA berdiri di lahan seluas ± 4Ha dan ±2Ha berupa kolam ikan untuk uji coba produk pakan ikan dan produk gagal. Lokasi Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pabrik berjarak 3km dari Raya Ngantru serta berada di tengah perkebunan tebu dan perkebunan pepaya.
4.1.3
Sejarah dan Perkembangan Usaha Pada mulanya lahan yang digunakan untuk pabrik dan kantor
CV.MENARA saat ini adalah kandang babi. Pada saat lahan digunakan untuk kandang babi, banyak menuai protes dari masyarakat sekitar karena bau tidak sedap dan kotoran yang menyebar di lingkungan sekitar. Dengan latar belakang tersebut, pada tahun 2004 muncul ide dari pemilik lahan yang juga adalah pemilik CV.MENARA untuk mengalihkan penggunaan lahan dari yang sebelumnya untuk kandang babi menjadi pabrik pakan. Langkah tersebut disambut baik oleh warga sekitar, karena menguntugkan kedua belah pihak, dimana pihak warga juga diuntungkan dengan adanya lapangan pekerjaan. Direktur Utama pertama CV.MENARA adalah Tan Kie Dien, dibawah kepemimpinan beliau, pada tahun 2004 masa perintisan perusahaan masih dalam tahap pembangunan dan pembenahan lokasi. Menginjak tahun kedua, pada tahun 2005 perusahaan baru beroperasi dengan menghasilkan produk awal adalah pakan ikan terapung. Produk perdana yang diluncurkan antara lain PERKASA atau ALFA (α) untuk ikan lele, OMEGA (Ω) untuk ikan gurami, dan ZIGMA (Σ) untuk ikan air tawar lainnya. Pada tahun 2009 perusahaan mengalami regenerasi dalam kedudukan pimpinan sebagai pemegang perusahaan yang diteruskan oleh Henry Haryono yang merupakan putra dari Tan Kien Dien. CV. MENARA adalah perusahaan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang berbasis keluarga, dimana kedudukan organisasi penting dipegang oleh keluarga sendiri atau bisa disebut perusahaan perseorangan. Produk yang dihasilkan CV.MENARA terus berkembang sesuai dengan segmentasi dan permintaan pasar. Pada tahun 2011 CV.MENARA tidak hanya berfokus pada pakan ikan terapung saja, namun juga merambah pakan ikan tenggelam dan pakan unggas. Untuk produk pakan unggas, pada tahun 2011 hanya berkonsentrasi untuk pakan ayam petelur dan burung puyuh. Saat ini, CV.MENARA terus melebarkan sayap dalam memproduksi pakan ikan terapung, sebagai wujudnya perusahaan ini mengeluarkan produk baru berdasarkan tingkat proteinnya antara lain BETA dengan kandungan protein 2225%, DELTA dengan kandungan protein 25-27%, dan ULTIMAX atau PERKASA dengan kandungan protein 31-32%. Dalam beberapa tahun ke depan CV.MENARA berencana melebarkan usaha penyediaan pakan bagi hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan burung.
4.1.4
Visi, Misi, dan Motto
Visi : “Menjadi Asset dalam menyejahterakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.”
Misi :
1. Menyediakan dan mengembangkan produk hewan yang bermutu dan mampu meningkatkan kesuksesan para peternak dan petani ikan.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Memberi pelayanan sharing information dan solusi yang inovatif dan berkualitas pada masalah seputar peternakan dan perikanan agar memberikan manfaat yangt terbaik bagi pelanggan. 3. Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik. Motto : “Give The Best To Be The Best” 4.1.5
Logo dan Filosofi
Gambar 4.1 Logo MENARA Sumber: CV. Mentari Nusantara, Februari 2015 Nama Menara berasal dari singkatan Mentari Nusantara. Menara diartikan sebagai suatu bangunan yang kokoh yang berada di atas sebagai pengawas, petunjuk, dan pedoman akan suatu hal sesuai tujuan dan cita-cita yang dikehendaki. Logo ini juga menyimpan harapan yang besar untuk menjadi suatu perusahaan yang bisa memberikan banyak manfaat kepada banyak kalangan sesuai dengan bidangnya serta mampu menjadi pelopor dalam mengembangkan semua usaha hingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tulisan “MENARA” yang digarisbawahi menegaskan kebersamaan, suatu kesatuan dan wujud saling membangun visi satu sama lain dalam kondisi guyub dan tolong menolong. Font yang dipakai bersifat tegas dan tegap yang mencerminkan kemandirian, kekuatan, dan semangat dari perusahaan. Warna biru diilhami dari filosofi air yang bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan di segala keadaan, selalu dibutuhkan, dan dapat menciptakan kesegaran dan nuansa harmoni.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.1.6 Struktur Organisasi
Kepala Pabrik (Priyono) Supervisor Operasional (Hendra, Marsono)
Produksi
Supervisor Maintenance (Tomy) Supervisor Bahan Baku (Agus) Supervisor Pengiriman (Yudi) Penjualan dan Piutang (Mardiatul, Muna)
Direktur Utama (Henry Haryono)
General Manager (Susianti)
Administrasi
Kepegawaian (Santoso)
Pajak (Fenty)
Technical Sales (Dedy) Pemasaran Pengiriman (Palupi)
Quality Control dan Pengembangan
Penanggungjawab Laboratorium (Lena) Penanggungjawab Kolam (Novi)
Gambar 4.2 Struktur organisasi CV. Mentari Nusantara Sumber : CV. Mentari Nusantara, Februari 2015
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Job list dan Job Description a. Direktur Utama Memiliki tanggung jawab penuh membuat rencana strategis dan kebijakan penting untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan agar terus berkembang, mengawasi sistem kerja seluruh pegawai dan membuat peraturan agar tercipta keteraturan dan kedisiplinan kerja. Menjadi pengambil keputusan terhadap setiap masalah ataupun pengajuan kerja sama yang meliputi aspek penting perusahaan (Hartono, 2012).
a. Kepala Pabrik Bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan di pabrik tempat produksi. Bertindak sebagai pengontrol dalam pelaksanaan operasional mesin, produksi bahan dan perawatan alat produksi. Kepala pabrik harus dipastikan memiliki kemampuan manajerial dan teknis yang tinggi sesuai dengan tuntutan teknologi produksi yang digunakan sebuah pabrik. Kepala pabrik wajib memiliki kontak sosial yang baik dengan sesama karena mempengaruhi kenyamanan, keamanan, dan rasa kepastian dari setiap pekerja di bagian produksi (Hadiguna, 2009). b. Supervisor Operasional Supervisor Operasional biasa disebut manager operasional. Manajemen operasional menurut Richard L. Daft, adalah bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Selain Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
melakukan pengawasan terhadap mutu pekerjaan operasional, seorang manager operasional memiliki wewenang dalam koordinasi kerja harian, memeriksa kondisi lapangan, dan mengevaluasi hasil pekerjaan/pengelolaannya.
c. Supervisor Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan bidang yang menangani efektivitas dan efisiensi suatu sistem produksi. Adapun tanggung jawab seorang supervisor produksi adalah mengatur keseimbangan antara permintaan pasar dengan kapasitas produksi, dengan dukungan penjadwalan pekerjaan dan perencanaan persediaan bahan baku (Kusuma, 2009)
d. Supervisor Maintenance Perawatan (maintenance) adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaiki sampai pada kondisi tertentu yang bisa diterima. Perawatan (maintenance) merupakan hal yang sangat penting bagi suatu alat dengan tujuan utama untuk membuat alat tersebut memiliki availability atau ketersediaan yang tinggi untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam proses produksi.
e. Penjualan/ Piutang Karyawan yang bertanggung jawab di bagian penjualan/piutang tidak lain adalah seorang Manager Keuangan dalam dunia bisnis. Bertugas mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran perusahaan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku (Hartono, 2012). Semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan. Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan perusahaan. Piutang merupakan salah satu sumber utama pendapatan perusahaan meskipun dana kasnya belum diterima.
f. Penggajian dan Kepegawaian Secara keseluruhan tujuan didalam audit penggajian dan kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi siklus itu dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Siklus Penggajian dan kepegawaian meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pegawai tanpa memperhatikan klasifikasi atau penentuan kompensasi. Siklus jasa kepegawaian meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi eksklusif dan tenaga kerja guna memaksimalkan produktivitas tenaga kerja (Hartono, 2012). Siklus jasa kepegawaian sangat berhubungan erat dengan siklus pengeluaran dan siklus produksi (Kimiko, 2013)
g. Pengadaan Bahan Baku Suatu industri khususnya industri dalam skala besar seperti pabrik pakan CV. MENARA, komponen pergudangan atau penyimpanan bahan baku merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Proses pengadaan bahan baku membutuhkan seorang penanggung jawab yang tugasnya antara lain memastikan barang yang diterima telah memenuhi syarat serta mencatat tanggal penerimaan bahan baku dan kualitas bahan yang merupakan bahan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pertimbangan dalam penyimpanan bahan, karena mengingat daya tahan bahan sangat terbatas.
h. Pembayaran Pajak Menurut pernyataan dari Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia tahun 2012 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib. CV. MENARA menunjuk penanggung jawab khusus pajak. Tugasnya tidak lain adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan pajak.
i. Technical Sales Karyawan yang bertugas dalam penjualan produk, dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk saja tanpa harus memikirkan bagaimana strategi pemasaran yang menjadi tanggung jawab marketer. Technical sales menjadi salah satu bagian dari promosi. Sales berbeda dengan marketing, meskipun begitu ada beberapa perusahaan yang menjadikan sales sebagai bagian dari marketing, contohnya CV. MENARA namun tetap membedakan tugas kerja mereka. Jika marketing fokus pada perencanaan strategi pemasaran produk yang merupakan bagian dari marketing mix, maka sales akan mulai
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bekerja setelah produk sudah siap dipasarkan. Marketing merupakan tim yang menyusun strategi pemasaran, sedangkan sales merupakan tim pelaksananya.
j. Pengiriman Karyawan yang bekerja pada bagian pengiriman adalah seseorang dengan optimisme yang tinggi. Pengiriman barang adalah fase terakhir dalam transaksi jual-beli. Bila petugas bagian pengiriman bekerja dengan baik dan tepat waktu, hal ini dapat membuat pembeli terkesan lewat cara pelayanan yang tepat waktu dan memuaskan (Anindya, 2013)
k. Penanggungjawab Laboratorium Peranan laboratorium di dalam perusahaan CV. MENRA adalah melaksanakan fungsi kontrol kualitas yaitu memberikan data parameter mutu material yang terlibat proses produksi dari kualitas pakan, fungsi kontrol proses yaitu memberikan data mengenai hasil produksi alat-alat produksi yang digunakan di dalam pabrik sehingga dapat diketahui kinerjanya.
l. Penanggungjawab Kolam Penanggungjawab kolam merupakan orang yang dipercaya dalam menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan budidaya ikan yang dilakukan di kolam yang berada di sebelah barat CV. MENARA. Ia juga bertanggung jawab terhadap setiap proses transaksi yang terjadi ketika penjualan kepada konsumen pada saat panen maupun pembelian benih pada masa awal budidaya.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.1.7
Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja keseluruhan CV.MENARA: Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja CV. Mentari Nusantara Sumber : CV. Mentari Nusantara, Februari 2015 No
Jabatan
Jumlah
1
Direktur Utama
1 orang
2
General Manager
1 orang
3
Kepala Pabrik
1 orang
4
SPV. Produksi
3 orang
5
SPV. Operasional
1 orang
6
SPV. Maintenance
1 orang
7
Pejualan/piutang
2 orang
8
Penggajian dan Absensi Karyawan
1 orang
9
Pengadaan Bahan Baku
1 orang
10
Pembayaran Pajak
1 orang
11
Technical Sales
2 orang
12
Bagian Pengiriman
6 orang
13
Bagian Laboratorium
1 orang
14
Bagian Kolam
3 orang
15
Bagian Produksi
99 orang
16
Bagian Bangunan
10 orang
Total Jumalah Karyawan
Praktek Kerja Lapang
134 orang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.2
Sarana dan Prasarana Dalam Pembuatan Pakan Ikan Terapung
4.2.1
Penyediaan Air Keseluruhan operasi pabrik mengunakan air yang berasal dari bawah
tanah. Air bawah tanah dianggap baik dan layak untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari termasuk pembuatan pakan. Meskipun seharusnya diperlukan treatment air untuk menyeleksi dan membuang bakteri atau organisme lain yang nantinya bisa masuk ke dalam proses pembuatan pakan ikan gurame. Air dari bawah tanah langsung ditampung oleh tandon selanjutnya disalurkan masuk ke dalam mesin pemasakan (Extruder).
4.2.2
Alat Komunikasi Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting.
Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau kepada orang lain (Sari, 2010). CV. MENARA memiliki beberapa alat komunikasi antara lain telepon yang terdapat di ruang produksi, ruang panel, dan ruang administrasi serta akses internet berupa webpage dan email sehingga memudahkan pemesanan jarak jauh.
4.2.3
Penyediaan Listrik Sistem penyediaan listrik di CV. MENARA diperoleh langsung dari PLN
dengan nomer pelanggan memasang tiang listrik sendiri. Dengan dua nomer ID PLN 514031572137 dan 514031345468. Daya listrik yang diper-lukan pada bagian produksi masuk melalui travo sebagai penguat dan penurun tegangan dari Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
arus listrik. Tegangan sebesar 555 kW dipakai untuk mencukupi kebutuhan mesin pakan ikan terapung, sementara daya sebesar 197 kW digunakan untuk mencukupi kebutuhan mesin pakan ikan tenggelam dan mesin pakan ternak. Tidak ada genset di bagian produksi menyebabkan sering terhambatnya proses produksi akibat kerusakan/ pemadaman listrik, jika sudah begitu kepala bagian produksi segera menghubungi pihak PLN dengan tujuan segera diperbaiki. Bila hal ini terjadi terus menerus secara tidak langsung akan menganggu jalannya produksi hingga kerugian finansial yang cukup besar.
4.2.4
Transportasi Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi
kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat. Transportasi sebagai alat untuk memindahkan orang dan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan sarana atau kendaraan (Lestari, 2012). Sarana transportasi yang dimiliki oleh CV. MENARA antara lain truk, mobil, dan sepeda motor. Untuk mobilisasi di dalam gudang menggunakan forklift, sedangkan truk digunakan untuk pengiriman produk ke konsumen.
4.2.5
Kantor Utama CV. MENARA memiliki satu bangunan tersendiri yang biasa disebut
kantor utama, terletak di bagian depan pabrik dekat pintu masuk, Dalam kantor terdapat banyak ruangan. Antara lain ruang administrasi, ruang direktur, ruang personalia, ruang keuangan, ruang tamu, ruang makan, laboratorium Ruang administrasi di setiap perusahaan merupakan pusat pelayanan surat-menyurat dan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
informasi. Selain ditujukan untuk menunjang kegiatan administrasi umum dan transaksi keuangan bagi pegawai, pihak konsumen, pengirim bahan baku, maupun pihak eksternal lainnya.
4.2.6
Ruang Laboratorium Menurut Oxford English Dictionary Laboratorium adalah ruang atau
bangunan yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, atau pembuatan obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Ruang laboratorium di perusahaan ini digunakan untuk proses evaluasi baik bahan jadi maupun bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi pakan.
4.2.7
Kolam Budidaya CV. MENARA memiliki kolam budidaya yang berjarak kurang lebih 500
meter di belakang kantor utama. Jenis ikan yang dibudidayakan ada dua yakni ikan patin (Pangasius pangasius) dan ikan lele (Clarias bathrachus). Bahkan pada tahun 2008 budidaya lele di kolam ini menjadi proyek percontohan budidaya yang baik bagi warga sekitar sekaligus membantu perusahaan pakan CV. MENARA meraih sertifikat SNI. Awalnya terdapat 160 kolam dengan masing-masing petak berukuran 12 x 7 m2 dan kedalaman 1,2 m. Pertengahan tahun 2011 mulai diadakan pembangunan gudang yang membutuhkan lahan cukup luas sehingga mengorbankan lahan kolam. Dengan adanya proyek pembangunan mengakibatkan kolam tersisa tinggal Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70 petak. Tercatat hingga 2014 kolam yang tersisa hanya 28 petak dengan tiga orang pekerja lepas yang bertugas merawat kolam. Kolam budidaya dapat menghailkan SR yang mencapai 78%, pemberian pakan buatan adalah dua kali sehari dengan dosis sekali makan 2,5% dari bobot ikan. Pakan buatan yang diberikan yang tidak lain adalah produk pakan dari pabrik MENARA itu sendiri. Budidaya ikan di kolam yang dimiliki perusahaan sudah mampu menghasilkan profit sendiri dengan segmentasi pasar lokal yaitu Tulungagung dan sekitarnya. 4.3
Kegiatan Umum di Lokasi Praktek Kerja Lapang
4.3.1
Proses Produksi Pakan Ikan Terapung a. Persiapan alat dan pemilihan bahan baku Sebelum proses produksi dilakukan adalah keadaan alat dan mesin serta
penyediaan bahan baku. Efisiensi biaya, tenaga dan waktu bisa dimaksimalkan melalui penggunaan mesin atau sistem panel yang dilakukan oleh CV. MENARA. Proses produksi pembuatan pakan ikan gurame menggunakan sistem panel produksi (maintenance) (Gambar 4.3) dengan alasan bisa menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas terbaik. Mesin panel berada dalam ruang produksi. Semua kontrol mesin terpusat di ruang kontrol panel. Mesin ini bekerja 24 jam nonstop sehingga sistem kerja per shift sangat diperlukan pada bagian ini. Alat dan mesin yang digunakan di CV. MENARA antara lain: timbangan, tabung penampungan (bin), conveyor, elevator, mixer, s type magnet, hammermill, feeder, motor oil pump, vulvarizer, blower, air lock, ayakan goyang (plain shifter), extruder, cutting machine, hitter, dryer, rotatable drum coater, swierl cooler, timbangan pengemasan, karung pengemasan, dan forklift. Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pemilihan bahan baku merupakan kunci penting dalam semua elemen industri, termasuk pembuatan pakan ikan terapung di CV. MENARA. Terutama dalam memilih bahan baku bernilai gizi tinggi sesuai dengan organismenya. Ketersediaan bahan baku yang dipilih sebagai penyusun ransum ditetapkan berdasarkan kandungan protein dan harga. Bahan baku utama pembuatan pakan ikan gurame adalah Tepung Ikan, Bungkil Kacang Kedelai, Jagung, Bekatul, PMM (Poultry Meat Meal), Tepung Terigu, Mineral, Vitamin C, Antioksidan, Anti jamur, Choline - Chloride, Probiotik dan Minyak ikan. Kandungan nutrisi (%) yang digunakan Protein, Lemak, Serat, Abu, dan Kadar Air.
Gambar 4.3 Ruang Panel Sumber: CV. Mentari Nusantara, Februari 2015
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 4.4 Bahan Baku Pakan Ikan Terapung Sumber: CV. Mentari Nusantara, Februari 2015 Analisis bahan baku meliputi analisia fisik dan analisis kimia. Analisis fisik dilihat dari tekstur serta warna bahan. Analisis kimia pada bahan baku yang dilakukan CV. MENARA adalah sebatas meneliti kadar protein dan kadar air tepung ikan, bungkil kedelai, jagung, dedak, MBM, tepung gaplek, tepung sisa pertanian, TVBN (tes kesegaran bahan baku) dan FFA (Free Fat Acid) pada minyak ikan. CV. MENARA memiliki standart bahan baku tertentu berdasarkan kandungan protein dan kandungan air yang sudah dianalisa. Hal ini sangat memepngaruhi kualitas hasil akhir. Semakin tinggi protein pada bahan baku maka bahan jadi juga menghasilkan protein yang tinggi. Adapun hal-hal umum yang perlu dipenuhi pada proses pemilihan bahan baku adalah kandungan nilai gizi tinggi, mudah dicerna, tidak mengandung racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan pokok manusia.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 4.2 Standart Bahan Baku yang Diterima CV. Mentari Nusantara Sumber: CV. Mentari Nusantara, Februari 2015 Analisis Kimia No
Bahan Baku
Protein
Moist
(%)
(%)
Analisis Fisik
1
Dedak
Min 9
Max 11,5
Tidak tengik, terkstur halus
2
BKK
Min 43
Max 12,5
wangi, warna cerah, tidak menggumpal
3
PMM
Min 48
Max 48
Bau segar, tidak berjamur
4
Tepung Ikan
Min 50
Max 10
Tidak tengik, warna seragam
5
Tepung
Min 2
Max 0,4
Tidak menggumpal, tidak berkutu,
Terigu 6
Minyak Ikan
warna putih bersih -
Max 0,5
FFA max 0,5%, bau segar, tidak tengik
Analisa bahan baku dilakukan ketika sampling datang di laboratorium oleh tenaga ahli, apabila lolos uji kelayakan bahan baku dibawa ke gudang untuk dibongkar dan disimpan. Bahan baku kacang-kacangan dan vitamin berasal dari daerah lokal sekitar seperti Tulungagung dan beberapa daerah di Jawa Timur lainnya, sementara bahan baku seperti Tepung Ikan, BKK, dan MBM biasanya diimpor dari berbagai negara seperti Argentina, India, dan China. Bahan baku yang digunakan dalam satu hari berkisar 1 ton, sedangkan bahan baku yang Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
terbuang ± 3% per hari. Tabung penampungan memiliki kapasitas bahan 1 ton dapat dilihat melalui timbangan digital yang tertera di mesin panel dan di dekat pemasukan bahan baku. Bahan Baku datang sesuai dengan stok barang di gudang. Setidaknya tiga hari sekali bahan baku masuk dan diterima oleh perusahaan.
PENGADAAN BAHAN BAKU Sesuai kebutuhan
ANALISA BAHAN BAKU Kualitas standart diterima, kualitas tidak sesuai ditolak
PROSES PENGOLAHAN PAKAN Sesuai dengan spesifikasi produksi Gambar 4.5 Alur Pengadaan Bahan Baku Sumber: CV. Mentari Nusantara, Februari 2015
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b. Penyusunan Ransum Pakan Bahan baku yang masuk disusun dan diramu langsung oleh Kepala Perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan formula yang di standarkan. Hal ini dilakukan agar mutu dan kualitas produk pakan tetap stabil dan terjaga.
Nama pakan
OMEGA
Tabel 4.3 Susunan Ransum Pakan Ikan Gurame Sumber: CV. Mentari Nusantara, Februari 2015 Jenis bahan Prosentase Bahan baku bahan pelengkap
Prosentase bahan
Tepung ikan
10-25%
vitamin
0.04
Bungkil kacang kedelai
18-25%
mineral
0.05
Poultry meat meal
5%
Vitamin C
0.025
Jagung
10-20%
Antioksidan
0.02
Bekatul
10-15%
Anti jamur
0.03
Minyak ikan
3%
Cholinechloride
1
Tepung terigu
10-15%
Probiotik
1
Kedelai
20-25%
c. Pembuatan Pakan Ikan Gurame 1.
Bahan baku yang sudah ditimbang dimasukkan ke dalam tabung penampungan sesuai dengan formulasi yang sudah ditetapkan.
2.
Bahan baku ditarik masuk ke Mixer I untuk diaduk selama 6 menit agar semua bahan tercampur rata melalui Elevator setelah sebelumnya melewati Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
saringan dan cleaner yang berfungsi menyaring serbuk-serbuk besi dan bahan kasar dari bahan baku. Waktu lima hingga sepuluh menit adalah kisaran waktu yang lazim dalam proses pencampuran bahan pakan dengan mesin (Sunarno, 2003 dalam Hapsari, 2007). 3.
Setelah pengadukan selesai selanjutnya material digiling hingga halus masuk ke Hammermill melalui feeder.
4.
Di Hammermill dilakukan proses penggilingan I yaitu proses penggilingan kasar sebesar ± 2 mm.
5.
Proses selanjutnya adalah penggilingan II yaitu penggilingan sampai halus yang dilakukan oleh mesin Pulverizer, yang memiliki ukuran < 1 mm.
6.
Material yang digiling selanjutnya dihisap ke atas oleh blower untuk dimasukkan ke tabung penyimpanan atau bin.
7.
Dari bin masuk ke dalam Mixer II disini terjadi proses pengadukan hingga benar-benar tercampur rata dalam bentuk serbuk selama 15 menit dan ditambahkan vitamin. Dalam proses pembuatan pakan ikan gurame di CV. MENARA diketahui bahwa 1 ton bahan baku dapat menggunakan 1 kg vitamin dan 1 kg khlorin. Dengan perbandingan seperti itu maka dapat dihasilkan produk dengan kualitas tinggi. (Hapsari, 2007).
8.
Mixer II memiliki “Dump Geat” berfungsi untuk membuka dan menutup saat bahan masuk ataupun sudah penuh, maka secara otomatis tombol panel
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
akan berbunyi atau menyala, sehingga dapat langsung ditekan dan bahan baku bisa menuju bin. 9.
Setelah dari bin, bahan masuk ke plain shifter atau ayakan goyang yang berfungsi untuk memisahkan material kasar yang mungkin terbawa dari proses penggilingan di Hammermill dan Screen Pulverizer.
10.
Masuk ke bin yang merupakan tabung penampung bahan baku dan selanjutnya turun menuju feeder yang berfungsi untuk mengatur kecepatan material yang akan masuk ke dalam Extruder. Setelah bahan baku keluar secara pelahan maka turun ke Double Axis Stirrer yang berfungsi mengaduk material dan mencampurnya dengan air dan uap panas selama 30 detik.
11.
Bahan yang hampir jadi selanjutnya turun menuju Extruder. Mesin ini mengaduk material, menekannya dalam tekanan tinggi dan ditambahkan uap sehingga material yang keluar dapat mengembang.
12.
Keluar dari Extruder, material tercampur dengan bahan baku yang tersedia berbentuk seperti mie karena adanya proses dengan tekanan tinggi dari ujung Extruder melalui lubang-lubang kecil (Die Plate) yang merupakan proses pemotongan pellet. Selanjutnya menuju ke Cutting Machine berfungsi untuk memotong bahan baku yang tercampur dengan material sehingga berbentuk bulatan-bulatan kecil berwarna coklat. Pada tahap ini bahan sudah bisa disebut pellet. Setelah pellet terbentuk, pellet ditarik ke atas dengan blower.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13.
Masuk ke dalam mesin Dryer yang merupakan mesin pengeringan. Mesin ini terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian atas berfungsi untuk pemanasan awal dan bagian bawah berfungsi untuk pemanasan lanjutan. Pemanasan awal berfungsi untuk membuang uap air dari proses pengeringan dengan bantuan
Exhaust.
Pemanasan
lanjutan
merupakan
kunci
karena
menggunakan uap yang berasal dari mesin Heater dan disemburkan oleh Fan . Memiliki fungsi menyemburkan steam. (uap panas yang ada di pipa disembur oleh blower, sehingga uap panas masuk ke Dryer. Untuk mencegah kerusakan nutrient dan mempertahankan kualitas dalam pemasakan suhu dipertahankan 60-700 C 14.
Setelah material keluar dari Dryer bagian bawah selanjutnya material dibawa oleh elevator menuju Vibrating Shifter atau mesin ayak melewati conveyor. Pada mesin ayak ini dilakukan penyortiran bahan-bahan yang tidak terpakai. Selanjutnya ditampung pada bin.
15.
Material turun ke Rotatable Drum Coater and Air Lock YMAL-10 dimana terjadi pelapisan minyak ikan pada material atau biasa disebut coating. Coating dilakukan dengan fatspary system yaitu material yang masuk berputar di dalam tabung yang bersuhu ± 400 C disertai semburan minyak ikan yang sudah berbentuk asap (minyak ikan ditekan dengan angin).
16.
Adanya kemiringan tabung menyebabkan bahan yang sudah terlapisi minyak turun ke mesin pendingin atau Swierlcooler. Disini pellet didinginkan pada suhu ruangan selama satu hingga dua jam dengan sistem Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
udara yang mengalir. Pellet yang masih panas belum bisa langsung disimpan karena uap panas menyebabkan pertumbuhan jamur (Sunarno, 2003 dalam Hapsari, 2007). 17.
Elevator membawa pellet dari cooler melalui conveyor untuk selanjutnya masuk ke dalam mesin ayak sebanyak dua kali. Disini dilakukan pemisahan sesuai dengan ukuran partikel (sizeing) sebelum dilanjutkan pada tahap akhir yaitu pengemasan.
18.
Proses pengemasan atau packaging adalah tahap akhir dalam proses pembuatan pakan ikan. Mesin memiliki tombol yang ketika ditekan secara otomatis akan membuka dan menurunkan pellet sesuai dengan netto yang sudah diatur. Untuk produk alfa yaitu pakan ikan terapung digunakan kemasan 30 kg. Pada bagian ini diperlukan dua pekerja, orang pertama bertugas menaruh karung di bawah lubang pengeluaran dan menekan tombol, sedangkan orang kedua berperan mengoperasikan mesin jahit untuk menjahit dan memberi label pada karung.
19.
d.
Pakan yang sudah dikemas disimpan di gudang dengan bantuan forklift.
Penyimpanan CV. MENARA menggunakan metode FIFO (First In First Out) pada
penyimpanan semua produk yang dihasilkan termasuk produk pakan ikan terapung. Gudang penyimpanan produk pakan siap kirim memiliki luas 160m2. Pada gudang penyimpanan selalu dilakukan pengontrolan setiap harinya agar Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tidak ada hama maupun gangguan yang terjadi. Pada bagian ini susunan karungkarung berisi produk sangat tertata rapi dengan tujuan proses pengiriman akan lebih mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Sayangnya tidak ada termometer pada gudang penyimpanan, sehingga tidak ada angka pasti untuk mengatur tinggu rendahnya suhu lingkungan.
4.4
Pemasaran Produk Pakan Ikan Gurame Distribusi produk CV. MENARA menjangkau beberapa wilayah di Pulau
Jawa yaitu Solo, Boyolali, Semarang, Tangerang, Yogyakarta, Tulungagung, Jombang, dan Jember. Untuk Pulau Jawa Boyolali merupakan pasar terbesar perusahaan pakan ikan terbesar di Tulungagung ini. Pasar luar Jawa yang dibidik masih sebatas Pulau Kalimantan dan Lombok. Strategi distribusi produk pakan CV. MENARA menggunakan mata rantai distribusi produsen-agen-konsumen dan produsen-konsumen. Produsen-agenkonsumen merupakan saluran distribusi tidak langsung. Melalui jalan ini perusahaan bertujuan memperluas pasar adar lebih menjangkau semua kalangan termasuk petani ikan kecil serta konsumen yang memiliki pola menyebar. Agen disini adalah toko yang menjual pakan hewan (Poultry Shop). Di sini PS tidak sepenuhnya menjual produk dari perusahaan, hanya produk-produk yang diminati oleh petani ikan yang dipilih dan dijual. Adapun sistem pembayaran ke perusahaan terhitung 15 hingga 21 hari setelah barang diterima agen. Mata rantai produsen-konsumen adalah saluran distribusi langsung dimana pihak pemasar langsung turun ke end user atau pembeli pemakai. Harapan memilih strategi ini Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
adalah mempererat hubungan komunikasi sehingga pelanggan lebih loyal kepada perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya pola ini dipakai dengan aturan yang selektif karena rawan konsumen bermasalah, utamanya dalam masalah pembayaran. CV. MENARA membidik konsumen pemain besar yang menggunakan produk perusahaan dalam jumlah yang besar. Strategi ini dinilai memberikan efisiensi harga kepada konsumen karena langsung mengambil ke perusahaan. Selain strategi pemasaran, strategi promosi juga dilakukan oleh CV. MENARA. Startegi promosi dilakukan tujuan menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen baru baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui periklanan, yakni pemasangan banner, spanduk, umbul-umbul, dan pamflet yang disebar di banyak titik strategis. Selain periklanan,, promosi penjualan juga dinilai cukup efektif. Pihak perusahaan memberikan kupon potongan harga khusus pada event tertentu atau pada pelanggan tetap, memberikan harga perkenalan pada calon pasar atau calon konsumen baru, serta pemberian merchandise seperti: magic jar, senter, kaos, topi, dan sebagainya. CV. MENARA juga seringkali menjadi sponsor suatu event dan memberikan pelatihan bagi pelanggan setia. Personal selling adalah jalan yang dinilai paling efektif bagi perusahaan karena perusahaan meyakini bahwa pasar yang dituju hanya orang-orang tertentu yakni petani ikan saja. Cara yang digunakan lebih kepada pembinaan hubungan baik dengan konsumen. Mendatangi atau ikut dalam pertemuan kelompok tani ikan
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebagai wujud pembinaan atau sharing informasi dan pengalaman agar terwujud kesuksesan bersama. 4.5
Evaluasi Pakan Evaluasi pakan perlu dilakukan dalam pengontrolan kualitas pada proses
pembuatan pakan ikan terapung. Adanya
evaluasi
pakan akan dapat
mempertahankan mutu kesegaran serta sifat asli dari bahan pakan. Sampel pakan diambil pada tiap shift kerja. Dalam sehari terdapat tiga shift, ini berarti dalam satu hari terdapat tiga sampel pakan dari setiap produk yang diproduksi. Pengontrolan pakan atau bahan jadi mencakup evaluasi kimia yaitu analisis proksimat yang menetukan kadar protein dan kadar air, serta analisis fisik pakan (floating ability) yang merupakan evaluasi fisika. Evaluasi biologi pada pakan atau bahan jadi dilakukan dengan pemanfaatan efisiensi pakan pada kolam budidaya milik CV. MENARA.
4.5.1
Evaluasi Kimia Evaluasi kimia atau analisis proksimat pada umumnya dipergunakan untuk
mengetahui kandungan air, protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), serat kasar dan abu dari bahan makanan. Analisis proksimat merupakan kunci untuk menetapkan pemanfaatan bahan tercerna atau energi metabolik makanan, bukan untuk mendefinisikan kandungan zat makanan (Hapsari, 2007). CV. MENARA hanya menerapkan dua kegiatan analisis proksimat yaitu pengujian kadar protein dan pengujian kandungan air dikarenakan keterbatasan alat yang dimiliki. Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
a.
Analisis Kandungan Air Air sangat penting bagi tubuh manusia. Kandungan air pada tubuh
manusia jumlahnya jauh lebih besar bila dibanding dengan kandungan zat - zat yang lain, begitu pula dengan ikan. Kandungan air dalam pakan ikan berkisar antara 70-90% berat basah, tanpa menghiraukan kandungan bahan-bahan kerasnya misalnya cangkang, tulang, duri, dan lain-lain (Mudjiman, 2001). Analisis kandungan air di CV. MENARA menggunakan alat digital yang disebut dengan Moisture yang langsung terhubung dengan mesin printer. Cara menggunakan Moisture sangat praktis dan efisien, yakni sebagai berikut: moisture dibuka terlebih dahulu, dibersihkan lalu ditekan tombol “ON”. Selanjutnya ditunggu hingga layar menampilkan angka 0,000 gram. Tekan tombol “TARE” lalu masukkan bahan dalam pan hingga rata, sementara angka menunjukkan kurang lebih 10gram. Sebenarnya daya tampung maksimal daslam Moisture adalah 500 gram, tetapi dalam proses penghitungan kadar air hanya bisa dimasukkan bahan sebanyak 10 gram. Adanya penurunan pemasukkan bahan tersebut diakibatkan karena adanya pan (tempat untuk menarug bahan dalam Moisture) yang berukuran sangat kecil dengan diameter 10 cm sehingga tidak cukup untuk menampung bahan sebanyak 500 gram. Langkah selanjutnya adalah menutup Moisture hingga rapat lalu tekan tombol “START”. Tunggu kurang lebih 5 menit hingga lampu Moisture mati, ini menandakan bahwa proses analisis kandungan air sudah selesai dan hasil akan tertera pada layar. Secara otomatis printer akan mencetak data serta hasil analisis kandungan air pada ssat itu juga.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pada mesin Moisture Apabila angka atau hasil kelembapan yang ditunjukkan lebih dari 10,00 maka terjadi kesalahan pada saat produksi sehingga hasil pakan saat itu dinilai tidak memenuhi syarat. Hasil dari analisis kandungan air setiap pakan jadi antara shift satu dan shift lainnya tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya kelemahan pada mesin Dryer. Menurut Azis (2007), bila kadar air >9, maka tiap-tiap butir pellet tidak bisa rata kekeringannya. Ada yang kering dan sebagian ada yang lembab. Sehingga tidak bisa bertahan lama dan mengakibatkan tumbuhnya jamur. Kadar air yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tentu membuat kualitas pakan menjadi buruk. Setiap proses analisis yang dilakukan di
CV. MENARA harus dilaksanakan sebaik-baiknya
guna
menghindari kerugian pada perusahaan. b.
Analisis Kadar Protein Kandungan protein dalam makanan sangat berpengaruh pada pertumbuhan
(Hapsari, 2007). Kurangnya kadar protein dalam pakan dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ikan yang kita pelihara. Analisis kadar protein di CV. MENARA dilakukan melalui tiga tahap yaitu destruksi, destilasi, serta titrasi yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1.
Siapkan tabung protein, panaskan fume hood.
2.
Timbang sampel sebanyak 1 gram
3.
Beri satu tablet Kjehdal.
4.
Tambahkan H2SO4 sebanyak 20 ml (harus pada suhu kamar yang stabil 27300 C)
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5.
Masuk pada tahap destruksi, taruh tabung berisi sample pada fume hood yang telah dipanaskan.
6.
Nyalakan saluran air, tutup rapat fume hood.
7.
Setelah 20 menit proses destruksi berakhir. Larutan akan berubah warna menjadi hijau, matikan mesin.
8.
Lakukan pendinginan selama 15 menit.
9.
Lepas selang saluran air.
10. Tambahkan aquadest 60 ml. 11. Siapkan H3BO3 3% atau biasa disebut blangko sebanyak 25ml ke dalam Erlenmeyer. Cara membuat H3BO3 3% sebanyak 3 gr adalah 100 ml aquadest + 4 tetes indikator. 12. Masuk pada proses destilasi. CV. MENARA memiliki alat destilasi merk B.U.C.H.I. Nyalakan kran saluran air dan pastikan stok air di dalam mesin telah tersedia. 13. Sebelum proses destilasi, buka aluran air yang telah terhubung antara kran air dengan destilator. 14. Sterilisasi destilator. 15. Pada destilator taruh tabung protein yang telah didestruksi ke bagian A dan letakkan tabung erlenmeyer yang sudah berisi blangko di bagian B. 16. Tambahkan NaOH ke dalam tabung protein hingga warna berubah menjadi kebiruan. 17. Nyalakan destilator, atur waktu 3 menit. Tekan tombol “START” 18. Setelah selesai, buang larutan di dalam tabung protein Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19. Sterilisasi destilator. 20. Ambil larutan pada tabung erlenmeyer yang tadi ditaruh di ruang B pada proses destilasi. 21. Titrasi hasil destilasi dengan HCl 0,1 N 22. Tunggu hingga hasil destilasi yang berwarna hijau berubah kembali seperti larutan H3BO3 3% yang berwarna merah muda. 23. Hitung dengan rumus. V. Titrasi x N x 0,14 x 6,25 x p
=
V. Titrasi x 0,8754
Berat Sampel
Berat Sampel
Destilasi bertujuan untuk memecah amonium sulfat hasil destruksi dan merubahnya menjadi amoniak yang kemudian dipecah lagi menjadi nitrogen. Pada destilator terdapat dua selang. Selang pertama (A) digunakan untuk pemasangan tabung protein dan selang kedua (B) digunakan untuk menampung destilat pada tabung erlenmeyer. Pada tes protein produk pakan alfa baik alfa-2 maupun alfa-3 hasil yang didapat tidak boleh kurang dari 30%. Kandungan protein yang dibutuhkan ikan berkisar antara 20-60% dari berat total, namun total kebutuhan makanan optimalnya hanya 30-36% (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
4.5.2
Evalusi Fisika Evaluasi fisika atau analisis fisik pakan pada CV. MENARA
menggunakan pengujian daya apung (floating ability) yang dilakukan dengan teknologi sederhana. Daya apung pakan buatan di air merupakan parameter yang
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dapat digunakan untuk menentukan kualitas pakan. Berikut langkah-langkah uji daya apung yang dilaksanakan CV. MENARA: a.
Siapkan gelas ukur 1000 ml berisi H2SO4
b.
Beri aerator setara 8 volt sebagai pembentuk gelombang.
c.
Masukkan sampel pakan sebanyak 1 gram.
d.
Siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu.
e.
Amati hingga butir pakan tenggelam.
f.
Penentuan daya apung butiran pakan ikan terapung jenis alfa dibagi
menjadi beberapa kategori: (a)
SANGAT BAIK dengan daya apung ≥ 10 menit.
(b)
BAIK dengan daya apung 5-10 menit.
(c)
SEDANG dengan daya apung 1-5 menit.
(d)
TIDAK BAIK dengan daya apung < 1 menit. Dari hasil yang didapatkan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang
dengan pengamatan floating ability di laboratorium di CV. MENARA bahwa kemampuan daya apung pakan ikan terapung jenis omega adalah lebih dari 180 menit. Berdasarkan informasi dari kepala perusahaan Henry Haryono, kemampuan daya apung pakan ikan di CV. MENARA dapat mencapai 24 jam. Kemampuan daya apung yang sangat baik ini disebabkan karena adanya kadar kekeringan yang baik, yaitu mencapai 9%. Pada dasarnya pakan ikan gurame memiliki warna coklat pekat, namun setelah dimasukkan ke dalam perairan warna berubah menjadi coklat keputihan atau pucat. Peleburan warna pakan membuat daya tarik tersendiri bagi ikan selain dari aroma khas yang ditimbukan oleh pakan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
itu sendiri. Priyono penanggungjawab bagian produksi CV. MENARA mengemukakan bahwa syarat pakan buatan gurame yang baik mampu mengapung di air minimal sepuluh menit.
Gambar 4.6 Awal pengujian pellet 4.5.3
Gambar 4.7 Pengujian pelet dalam air setelah 3 jam
Evaluasi Biologi Evaluasi biologi yang dilakukan di CV. MENARA adalah dengan
menerapkan efisiensi penggunaan pakan hasil produksi pada kolam buudidaya milik perusahaan. Kolam yang terletak tepat di belakang mess pegawai tersebut digunakan untuk memelihara dua jenis ikan yakni patin (Pangasius pangasius) dan lele (Clarias bathracus). Kolam hanya diisi dua ikan tersebut sedangkan untuk pakan ikan gurame (Osphronemus gouramy) belum dilakukan evaluasi biologi karena tidak memelihara ikan gurame . Pada masing-masing kolam diberi saluran pembuangan dan pemasukan air yang berasal dari air tanah dengan batuan pompa air. Tidak adanya aerasi pada 28 kolam dengan kepadatan 250 ikan berukuran 5cm per meter tidak serta merta membuat ikan menjadi sakit ataupun stress. Penggunaan pakan pada budidaya disesuaikan 2,5% dari bobot ikan pada sekali makan dengan dosis dua kali sehari yakni pagi pada pk 07.00 dan sore hari pada pk 16.00.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pada kegiatan budidaya ini dapat dihitung efisiensi penggunaan pakan yang diperoleh dari perusahaan sendiri yang dinilai efektif ataupun tidak. Menurut penanggung jawab kolam, kegiatan budidaya di CV. MENARA dinilai cukup efektif dan efisien karena selain sebagai uji biologi pakan juga bisa menghasilkan profit yang menguntungkan banyak pihak, terutama perusahaan.
4.6
Hambatan dan Kemungkinan Pengembangan Usaha Tidak ada suatu usaha yang tidak memiliki hambatan. Adanya hambatan
sangat wajar terjadi di suatu perjalanan. Adanya persaingan pasar bebas mengakibatkan produk-produk baru yang masuk ke dalam negeri menjadi beragam. Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang kian hari kian jatuh membuat harga bahan baku menjadi tinggi. CV. MENARA pun berusaha mengakali dengan berbagai cara untuk menghadapi hambatan-hambatan semacam ini, contohnya mencampur kedelai kualitas satu dan dua. Adanya kebutuhan pakan buatan yang tinggi dalam budidaya membuat pelaku usaha budidaya lebih memilih pakan dengan harga murah namun kandungan nutrisinya baik. Selain harga bahan baku yang relatif tidak stabil, hambatan-hambatan lain masih sering ditemui oleh perusahaan contohnya: proses produksi terpaksa berhenti akibat listrik mati secara tiba-tiba mengingat saluran listrik langsung dari PLN, kerusakan pada beberapa bagian mesin yang membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki, kurang tertatanya sistem kerja di pabrik utamanya di gudang penyimpanan bahan baku karena tidak adanya standard operasional prosedure yang jelas, produk pakan belum memiliki Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sertifikasi ISO sehingga tidak ada ketetapan mutu yang pasti untuk kualitasnya, serta manajemen pabrik yang kurang sesuai karena ada beberapa karyawan yang menduduki jabatan lebih dari satu. Prospek pengembangan usaha di CV. MENARA sangat terlihat dari perusahaan skala kecil menjadi skala besar mengingat lokasinya yang strategis dan jangkauan pasar hingga ke luar pulau. CV. MENARA saat ini tengah berupaya mengajukan sertifikasi ISO. Hal ini tentu memberikan nuansa cerah bagi perusahaan, dengan begitu produk pakan buatan yang diproduksi oleh CV. MENARA bisa menembus pasar internasional.
4.7
Analisis Usaha
Pada Produksi Pakan Ikan Terapung di CV. MENARA, Desa Batokan Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung didapat hasil yang memuaskan dengan asumsi penerimaan selama satu tahun terakhir yakni hasil produksi pada tahun 2013. Harga jual pakan ikan terapung CV. MENARA kemasan 50kg di pasaran adalah Rp 266.000,00. Biaya investasi awal sebesar Rp7.159.394.311 . Biaya tetap pada produksi pakan ikan terapung selama satu tahun terakhir adalah Rp 11.378.357.261. Meliputi angka penyusutan Rp752.815.259. Biaya variabel lebih dari tiga milyar rupiah yakni Rp3.325.767.523 dengan rincian belanja bahan baku yang diperlukan, vitamin, karung kemasan, dan batu bara sebagai bahan dasar untuk memasak air. Total biaya operasional yang dibutuhkan dalam satu tahun produksi adalah Rp 14.704.124.784 .
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dari keseluruhan data didapat keuntungan sebesar Rp38.450.303.165 per tahun dengan keuntungan relatif yang didapat selama satu tahun sebesar 3,6145. Menurut Koesnoto, dkk (2013) besarnya nilai B/C ratio atau keuntungan relatif lebih dari 1,0 (satu), maka usaha yang dijalankan adalah layak untuk diusahakan/ dapat diteruskan.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Kegiatan produksi pakan dimulai dari persiapan alat dan bahan dengan seleksi bahan baku secara fisik maupun kimia di laboratorium, bahan dimasukkan ke dalam mesin in take masuk ke chain conveyor dan di tarik keatas oleh elevator kemudian bahan baku dipisah sesuai jenisnya di dalam bin selanjutnya ditimbang secara otomatis, kemudian melalui beberapa tahap hingga pakan yang sudah jadi masuk ke mesin packing dan jahit sebelum dipasarkan dilakukan proses evaluasi pakan (fisik dan kimia). Analisis proksimat pakan gurame yang diproduksi CV Mentari Nusantara protein 28-29% lemak 6% serat 4% abu 8% dan kadar air 10%. 2
Saran Proses seleksi bahan baku harus lebih ketat lagi agar produksi yang
dilakukan memberikan hasil yang baik dan sesuai standart pabrik. Kualitas bahan baku yang telah disimpan perlu dilakukan kontrol dari hama maupun gangguan lain agar tidak merusak kandungan gizi serta kulaitas bahan baku karena bahan baku merupakan faktor utama yang menentukan hasil produksi.
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Daftar Pustaka Aggraeni, Novita Mardhia Dan Abdulgani, Nurlita. 2013. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Dan Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleotris Marmorata) Pada Skala Laboratorium. Jurnal Sains Dan Seni Pomits Vol. 2, No.1 Agustono, Sari W.P, dan Cahyoko Y. 2009. Pemberian Pakan Dengan Energi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu (Cromileptes altivelis).Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1, No. 2, November 2009 Arief Muhammad. Triasih, Irmaya. Dan Paramita, Widya. 2009. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Dan Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Betutu (Oxyeleotris Marmorata Bleeker). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol. 1 No. 1, Asminatun. 2010. Pembuatan Pakan Ikan Berdasarakan Konsep Protein Ideal Yang Ramah Lingkungan. Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi. Volume 1, Desember 2010 Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2012. Rencana Strategis Kementrian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2004 Tentang Pengadaan Dan Peredaran Pakan Ikan Megawati R.A., M. Arief dan M. A. Alamsjah. 2012. Pemberian Pakan Dengan Kadar Serat Kasar Yang Berbeda Terhadap Daya Cerna Pakan Pada Ikan Berlambung Dan Ikan Tidak Berlambung. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 2, Sangadji E. M, dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam Penelitian.Andi.Yogyakarta. Hal 170-172 Zalizar L., Sujono dan A.Yani. 2012. Formulasi Pakan Pelet Kambing Peternakan Etawah (PE) di Kelompok Ternak Abimanyu di Desa Bumiaji Kota batu. Dedikasi, Volume 9, Mei 2012: 22 – 26
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Lokasi CV. MENTARI NUSANTARA DESA BATOKAN KECAMATAN NGANTRU, KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROPINSI JAWA TIMUR
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 2.
Susunan (outliner) Sementara Laporan Praktek Kerja Lapang
Judul : TEKNIK PEMBUATAN PAKAN BUATAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) di CV. MENTARI NUSANTARA DESA BATOKAN KECAMATAN NGANTRU, KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROPINSI JAWA TIMUR
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN RINGKASAN SUMMARY KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurame 2.1.1 Klasifikasi 2.1.2 Morfologi 2.1.3 Kebiasaan Makan dan Pakan 2.2 Pakan 2.2.1 Definisi Pakan Ikan 2.2.2 Bahan Baku 2.2.3 Kandungan Nutrisi 2.2.4 Metode Penyusunan Formulasi Pakan 2.2.5 Proses Pembuatan Pakan Ikan 2.2.5.1 Pembuatan Premix 2.2.5.2 Penggilingan 2.2.5.3 Pengayakan 2.2.5.4 Penimbangan 2.2.5.5 Pencampuran 2.2.5.6 Pencetakan 2.2.5.7 Pengeringan 2.2.5.8 Pengemasan Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.2.5.9 Penyimpanan 2.2.6 Evaluasi Kelayakan Pakan 2.2.6.1 Evaluasi Fisika 2.2.6.2 Evaluasi Biologi 2.2.6.3 Evaluasi Kimiawi III PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.2 Metode Kerja 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Data Primer 3.3.2 Data Sekunder IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang 4.1.1 Latar Belakang Berdirinya Balai 4.1.2 Letak Geografis dan Keadaan Alam Sekitar Lokasi 4.1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja 4.1.4 Maksud, Tujuan, dan Tugas Pokok 4.1.5 Sarana dan Prasarana 4.1.6 Visi dan Misi 4.2 Proses Pembuatan Pakan 4.2.1 Persiapan alat dan pemilihan bahan baku 4.2.2 Penyusunan Ransum Pakan 4.2.3 Pembuatan Pakan Ikan 4.2.4 Penyimpanan 4.3 Pemasaran Produk Pakan Ikan Terapung 4.4 Hambatan yang Dihadapi Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan (Questioner) 1. Keadaan umum lokasi Praktek Kerja Lapangan : 1.1 Latar Belakang Berdirinya Usaha
Kapan CV. Mentari nusantara didirikan..........................................................................
Siapakah yang mendirikan CV. Mentari Nusantara........................................................
Apakah visi dan misi CV. Mentari Nusantara.................................................................
1.2 Lokasi Praktek kerja lapangan
Terletak di Desa, kecamatan, Kabupaten, provinsi mana CV. Mentari Nusantara........................................................................................................
Bagaimana topografi dan geografi CV. Mentari Nusantara.............................................
Bagaimana keadaan transportasi dan komunikasi dari lokasi CV. Mentari Nusantara ........................................................................................................................
Berapa luas areal lokasi CV. Mentari Nusantara ............................................................
1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja
Bagaimana struktur organisasi di CV. Mentari Nusantara ….........................................
Berapa jumlah tenaga kerja yang dimiliki CV. Mentari Nusantara ...............................
2. Sarana dan Prasarana
Fasilitas bangunan apa saja yang dimiliki ........................................................................
Apakah fungsi dan kegunaan masing-masing bangunan ................................................ Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bagian-bagian di dalam ruangan terdiri dari ruang apa saja dan apa fungsi masing-masing ruangan...........................................................................................................
Peralatan dan perlengkapan apa saja yang dimiliki .................... dan berapa jumlahnya.......................................................................................................
Sarana transportasi jenis apa yang dimilki ............................ dan berapa jumlahnya ........................................................................................................................
3. Hambatan yang dihadapi - Masalah apa saja yang timbul ....................................................................................... - Bagaimana mengatasi masalah tersebut ........................................................................
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 4. Denah Ruang CV. Mentari Nusantara Feedmill (CV. Mentari Nusantara Feedmill, 2015)
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Keterangan : 1. Pintu keluar-masuk ke perusahaan 2. Tempat parker mobil 3. Pos penjagaan CV. Mentari Nusantara Feedmill 4. Rumah 5. Kantor CV. Mentari Nusantara Feedmill 6. Laboratorium 7. Ruang pimpinan CV. Mentari Nusantara Feedmill 8. Administrasi 9. Taman 10. Timbangan skala besar (bahan baku masuk) 11. Mesin bagian batubara 12. Pintu keluar-masuk bagian produksi pakan ikan 13. Tempat bahan jadi 14. Tempat bahn baku 15. Gudang 16. Ruangan untuk proses permesinan 17. Mesin prosuksi proses pembuatan pakan ikan tenggelam 18. Ruang maintenance 19. Tempat vitamin 20. Lahan kososng 21. Kolam 22. Rumah pegawai 23. Rumah pegawai
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 5. Hasil jadi produk pakan ikan gurame CV. Mentari Nusantara (CV. Mentari Nusantara Feedmill, 2015)
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 6. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapang
Teknik Pembuatan Pakan…
M. Ardy Romansyah