Nama
: Wulan Dwi P
Rombel
: 94/ Pendidikan Kewarganegaraan
Jurusan
: Biologi
Anggota Koramil Gotong-Royong Rehab Masjid 23 Oktober 2015 12:30 WIB Category: Suara Muria
Dikunjungi: kali A+ / A-
Sejumlah anggota Koramil Todanan ikut gotong-royong merehab Masjid Al Muhajirin di Desa Todanan. (suaramerdeka.com/ Urip Daryanto) BLORA, suaramerdeka.com – Dalam rangka bhakti sosial dan peduli lingkungan, jajaran Koramil Todanan, Kodim 0721/Blora, ikut bergotong-royong bersama warga setempat merehab masjid yang ada di lingkungannya. Danramil Todanan, Kapten Inf. Sukardi menjelaskan, untuk rehab sebuah masjid yang ada di wilayah kerjanya, koramil yang ia pimpin mengerahkan tujuh personel. Setiap harinya mereka bersama-sama warga bergotong-royong terlibat dalam rehab Masjid Al Muhajirin, yang terletak di Rt 6/RW3, Dukuh Bulumanis, Desa Todanan, Kecamatan Todanan.
Danramil Sukardi menambahkan, kegiatan yang dilakukan oleh jajarannya merupakan bentuk kepedulian TNI untuk ikut menyejahterakan masyarakat. Sementara itu, terpisah takmir Masjid Al Muhajirin, Sanusi menjelaskan rehab yang dilakukan adalah memperbesar ukuran masjid dari ukuran panjang sebelas meter, lebar sembilan meter, menjadi ukuran 12 x 10 meter. ”Kami terima kasih dengan keterlibatan TNI di rehab masjid ini,” jelas Sanusi.
Warga Karang Tengah Blora Diajak Usaha Ceriping Ketela
Suasana penyuluhan wirausaha, Selasa (20/10/2015) Blora, Harian Blora – Warga Desa Karang Tengah, kecamatan Ngawen, Blora tidak hanya menggarap fisik pada kegiatan TMMD Reguler ke-95, melainkan juga kegiatan non fisik, salah satunya diajak TNI Kodim 0721/Blora untuk berwirasuaha dengan membuat ceriping ketela.
Kodim Blora menggandeng Dinas Perindustrian dan Koperasi (Diperidagko) UMKM Blora untuk memotivasi warga berwirausaha. Dalam kesempatan itu, Selasa (20/10/2015), Kodim mengajak warga karang Tengah untuk membuka usaha criping ketela. Nanik Susilowati, seorang staf di Diperindagkop UMKM Blora, yang ditugaskan untuk memberikan materi penyuluhan. Mendasari bahwa ada potensi di Desa Karang Tengah, setiap warga menanam ketela, dia memberi penyuluhan bagaimana membuka usaha ceriping Ketela. Menanggapi pertanyaan dari warga soal teknik pemasaran jika mereka usaha ceriping, Nanik menyarankan, bahwa untuk memasarkan produk ceriping dimaksud dimulai dari pemasaran yang kecil. Dicontohkan, produk mulai dipasarkan di tingkat desa setempat, lantas dikembangkan pemasaran antar desa, baru pada saatnya nanti akan dipasarkan di pasar modern atau kelas swalayan. Sejumlah warga Karang Tengah tampak antusias mengikuti penyuluhan tersebut, dan mereka menyatakan akan memulai usaha seperti disarankan penyuluh. Dalam pernyataanya, salah seorang warga meras sudah lama memiliki ide tersebut. Hal itu diungkapkan dia dalam penyuluhan yang digelar Kodim 0721/Blora bekerjasama dengan Diperindagko UMKM Blora. “Terus terang kami sudah lama mempunyai gagasan itu. Hanya saja selama ini yang kami pikirkan bagaimana memasarkannya,’’ ungkap Suparni, salah seorang Warga Desa Karang Tengah Blora. (Red-HB44/Sujono/Pendim Blora).