Wahyu Adi Wijaya ( 160513609636 ).docx

  • Uploaded by: Wahyu Adi Wijaya
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wahyu Adi Wijaya ( 160513609636 ).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,618
  • Pages: 12
NOTULEN KELOMPOK 1- 4 TUGAS UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Praktikum Sistem AC Yang dibina oleh,bapak Andika Bagus N.R.P , S.Pd., M.Pd.

Oleh WAHYU ADI WIJAYA

(160513609636)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF Maret 2019

Rangkuman Kelompok 1 KOMPONEN - KOMPONEN SISTEM AC 1. KONDENSOR Pelepas panas dari refrigerant atau freon bertekanan dan bertemperatur tinggi yang datang dari kompresor, dengan menggunakan mesin cooling fan atau kipas kondenser. Cara Kerja  merubah gas Freon yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi yang telah dipompa oleh kompressor menjadi cair.  Dengan Cara mendinginkan atau membuang temperature panas dari gas Freon tadi dengan bantuan dari extra fan atau motor fan condenssor. Tipe Kondensor      

Plate Fine Tipe Corugated Fine Tipe Serpentine Two pass tipe Serpentine Tree pass tipe Multiflow (MF) U-Turn type Multiflow (MF) S-Turn type

2. KOMPRESOR Melancarkan sirkulasi refrigerant atau freon ke seluruh unit dengan cara menaikkan tekanan. Ada dua Jenis Kompresor yaitu Jenis Rotari dan Piston Jenis Kompresor a. Tipe Piston a) Tipe Crank b) Tipe Swash Plate c) Tipe Wobble plate b. Tipe Rotari a) Tipe Through Vane b) Tipe Schroll 3. EVAPORATOR Komponen AC mobil ini berfungsi mengubah cairan refrigerant(freon) menjadi gas dingin Cara Kerja Panas udara di sekitar kabin diserap oleh evaporator saat melewatisiri-sirip pipanya, sehingga saat keluar, udara berubah menjadi dingin. Proses sirkulasi udara dingin tersebut dibantu oleh blower Indoor.

4. KATUB EKSPANSI

Komponen ini berfungsi menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant, sehingga menimbulkan efek dingin pada evaporator sebelum diembuskan ke ruang kabin Cara Kerja Proses membuka dan menutupnya katub ekspansi dilakukan oleh thermostat (sensing bulb). Ketika suhu dalam kabin tinggi (panas), maka katup ekspansi akan terbuka lebar, sehingga aliran refrigerant lebih banyak digunakan untuk mendinginkan suhu kabin yang tinggi. Sebaliknya saat suhu dalam kabin rendah(dingin), katup ekspansi akan terbuka sedikit, sehingga aliran refrigerant lebih sedikit 5. KOMPONEN PENDUKUNG 1. Receiver Dryer Di dalam receiver terdapat saringan (filter) dan pengering (dyer) yang berfungsi menyerap kotoran dan air yang bawa ketika bersikulasi bersama refrigerant.Filter terpasang pada saluran keluar receiver bagian dalam. 2. Pipa Refrigerant Pipa refrigerant AC mobil terbuat dari karet (pipa elastis) dan pipa logam yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi, serta tahan terhadap getaran. 3. Extra Fan Ekstra fan berfungsi mensirkulasikan udara di dalam kabin dan di luar kabin. 4. Pulley dan Belt Pulley berfungsi sebagai rumah belt. Pulley dan belt merupakan komponen penerus tenaga, yaitu meneruskan tenaga putar dari mesin menuju ke kompresor AC mobil. 5. High and Low Pressure Switch High pressure switch memliki fungsi yaitu untuk memproteksi komponen AC mobil ketika adanya tekanan yang melebihi batasan maksimal ( biasanya diatas 450 psi ) dengan cara menghentikan aliran listrik yang akan menuju ke dalam kompressor sehingga kompressor pada AC akan berhenti bekerja. Sedangkan fungsi dari low pressure switch ini yaitu memberikan proteksi terhadap kerusakan pada kompressor yang diakibatkan oleh kosongnya gas freon yang mungkin terjadi karena terdapat kebocoran. low pressure switch ini akan secara otomatis memutuskan aliran listrik yang menuju kedalam kompressor sehingga kompressor akan mati 6. Idle Up Alat fungsi ini menaikkan putaran mesin apabila AC mobil dihidupkan saat putaran mesin masih idling (stasioner), sehingga mesin mobil terhindar dari beban yang berlebihan (overload). Iddle Up terdiri dari dua jenis, yaitu Vacuum Switch Valve (VSV) dan Throtle Position (TP).

6. KOMPONEN KELISTRIKAN

1) Saklar mematikan dan menghidupkan kompresor, serta memilih kecepatan putaran blower evaporator. Sakelar terdiri dari tombol putar (menunjukkan posisi off, low, medium, dan high) dan terminal listrik. 2) Kopling Magnet memutus dan menghubungkan kompresor dengan penggeraknya (putaran mesin). Saat mesin mobil bekerja, pulley berputar karena dihubungkan oleh belt dengan putaran mesin. Dalam hal ini, kompresor tidak dapat bekerja sebelum kopling magnet dialiri arus listrik. 3) Thermostat memberikan sinyal kondisi temperatur kabin kompresor secara otomatis. 4) Thermistor Dengan adanya thermistor, pengaruh buruk akibat terlalu rendahnya suhu terhadap kenyamanan ruang dan keamanan komponen unit pendingin dapat dihindarkan. 5) Pressure Switch Pada tekanan refrigerant yang tidak normal, misalnya akibat pemampatan pada sistem AC, maka pressure switch akan bekerja dengan cara memutuskan atau menghubungkan aliran listrrik yang menuju ke kompresor. 6) Relay Untuk mengalirkan arus listrik ke magnetic clutch, blower motor, dan ke peralatan lainnya pada sistem AC mobil, diperlukan relay pengaman. Relay pengaman diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. 7) Amplifier mengatur kerja AC mobil, agar selalu dalam kondisi aman dan sesuai dengan keinginan pemakai.Pada prinsipnya, amplifier bekerja sebagai relay otomatis yang menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari baterai yang menuju ke magnetic clutch. Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC mobil yaitu temperature control amplifier (pengatur suhu) dan temperatur control idling stabilizer amplifier.

Rangkuman Kelompok 2 Mekanisme Kerja Sistem AC Sistem kerja AC mobil Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah. Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun. Udara yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator. Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan ke dalam sistem. , Gangguan-Gangguan Komponen Sistem AC 1. Kompresor  Gangguan Pada Magnetic Switch  Suara Dari Sekitar Kompresor Tidak Normal  Suara Dari Dalam Kompresor Tidak Normal 2. Kondensor  Permukaan kondensor tertutup debu  Adanya kebocoran refrigeran pada bagian pipa 3. Katup Ekspansi  Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu longgar  Sensor (bulb) terlepas dari dudukannya 4. Receiver Dryer  Receiver tersumbat kotoran 5. Evaporator  Filter udara pada evaporator tersumbat

 

Sirip-sirip pada evaporator tersumbat Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator

Teknologi Terbaru 4 Zone Climatronic Air Conditioning

Rangkuman Kelompok 3 1. Sistem kerja AC mobil Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah. Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun. Udara yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator. Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan ke dalam sistem. 2. Urutan kerja sistem AC Kompresor memompa media pendingin / Refrigerant, dialirkan ke kondensor, media menjadi media pendingin berbentuk cair, dialirkan ke Filter / Dryer, di alirkan ke katup expansi , tekanan dan temperatur turun, media pendinginnya dikabutkan, dialirkan ke evaporator, ditiup oleh blower kekabin mobil, 3. Masalah umum pada sistem AC  AC Mobil Kurang Dingin  Kebocoran pada sistem AC  kompresor lemah  Tersumbatnya saluran AC  Terjadi kesalahan pada sistem kelistrikan AC  Switch A/C ON, tetapi Blower Tidak Bekerja  Terdapat bau pada AC  Adanya kelainan bunyi ketika AC sedang bekerja  AC bekerja tetapi tidak dingin 4. CARA PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN GANGGUAN SISTEM AC

a) AC TIDAK DINGIN  Periksa stelan dan kondisi thermistor atau thermostat. Apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Jika tidak, lakukan penggantian.  Bersihkan evaporator dari kotoran yang menenmpel.  Kondensor tertutup benda lain, misalnya plastik yang menempel di permukaannya, sehingga kondensor tidak mampu melepaskan panas refrigerant dari kompresor. Bersihkan kotoran dan benda lain yang menempel. Jika diperlukan, beri kipas tambahan untuk proses pendinginan.  Terdapat celah dan kerusakan isolasi di sekitar kabin, sehingga udara dari luar ikut masuk dan bercampur dengan udara dingin dalam kabin. b) AC Bekerja, tetapi Tidak Dingin  Periksa sekring (fuse)  Periksa tekanan refrigerant , apakah ada kebocoran refrigerant. Cari lokasi kebocoran dan perbaiki. Setelah itu, lakukan vacuum, tambah oli pelumas, dan isi kembali dengan refrigerant baru.  Periksa kompresor. Perbaiki atau ganti kompresor jika rusak.  Bersihkan evaporator dari kotoran, sebab dapat menyebabkan pembekuan pada evaporator. Setelah itu, periksa kondisi thermostat dan thermistor. Ganti thermostat dan thermistor jika rusak.  Periksa kondisi magnetic cluth. Kerusakan magnetic cluth dapat menyebabkan AC tidak dingin. Perbaiki atau ganti jika rusak.  Filter Dryer tersumbat. Caranya, bersihkan dengan cara meniupnya. Ganti filter dryer dengan yang baru.  Pressure switch tidak normal. Periksa kondisi pressure switch apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Segera ganti jika rusak.  Blower tidak berputar, sehingga sirkulasi udara kabin dari evaporator tidak sempurna. Periksa kondisi motor blower, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Perbaiki jika rusak. c) Switch A/C ON, tetapi Blower Tidak Bekerja  Periksa komponen motor blower evaporator .  Periksa aliran listrik yang menuju blower evaporator. Segera perbaiki jika terdapat kabel putus, switch blower yang rusak, socket kendor, atau relay rusak.  Jika switch A/C ON dan switch blower diposisikan pada salah satu tingkat kecepatan (low,med, hi atau 1,2,3), dapat dipastikan kondisi switch blower rusak.  Periksa sekering pada motor blower menggunakan multitester . Perbaiki bagian sekring yang putus atau ganti dengan yang baru.  Periksa relay motor blower menggunakan multitester pada bagian terminalnya. Ganti relay jika rusak

d) SUARA BERISIK SAAT AC BEKERJA  Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul suara berisik). Periksa buat pengikat kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat crank shaft puli kendor.  Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearing-bearing dalam kompresor aus, minyak pelumas kurang. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, jika perlu lakukan overhaul kompresor 5. Bau Menyengat di Dalam Kabin Untuk menghilangkan bau yang mengganggu ini, bersihkan bagian evaporator, filter, grill, blower, atau sepanjang saluran masuk dan keluarnya udara. Jika perlu, bersihkan dengan menggunakan anti bactercial treatments. 6. Refrigerant zat cair yang bertugas menyerap panas laten pada sistem AC melalui proses penguapan dievaporator. Syarat refrigerant AC sebagai berikut:  mampu menyerap latent heat  mampu bertahan tekanan tinggi  mampu menguap pada tekanan tinggi  mempunyai titik beku yang rendah  tidak merusak komponen 7. Jenis Refrigerant a. R-12 (dicloro difluoro methane) karakteristik;  Titik didih 29,8 oC pada tekanan 1 atm.  Tekanan penguapan 11,8 psig pada 15oC  Tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30oC  Tidak berwarna  Tidak korosif, tidak terbakar dan tidak beracun.  Stabil pada suhu rendah maupun tinggi.  Mempunyai kemampuan dielektrik yang tinggi b. R-22 (chloro difluoro methane) Karakteristik  Titik didih 40,8oC pada 1 atm  Tekanan kondensasi 158,2 psi pada suhu 30oC  Tekanan penguapan 28,3 psi pada suhu 15oC  Tidak korosif terhadap logam  Mempunyai kemampuan dielektrik yang besar



Mempunyai kemampuan menyerap air yang baik.

c. R-134a (tetrafluoro ethane) Karakteristik  Titik didih 26,1oC pada tekanan 1 atm  Tekanan penguapan 668 Kpa pada suhu 25oC  Suhu kritis 101 oC  Tekanan kritis 4060 Kpa  Tidak menyebabkan korosi  Memiliki struktur kimia yang stabil  Memiliki kemampuan dielektrik yang tinggi 8. Cara Merawat AC Mobil Agar tetap dingin      9.

menjaga kebersihandan perawatan prew karpet atau lantai mobil ketika menempuh perjalanan jauh matikan AC beberapa saat, lalu hidupkan kembali selalu melakukan perawatan AC secara rutin Jangan terlalu sering membuka jendela saat anda berkendara agar debu dan kotoran dari luar kabin mobil tidak masuk ke dalam kabin. Jika sistem AC mobil anda menggunakan extra fan atau kipas kondensor, pastikan anda mengecek putarannya secara rutin.

Rangkuman Kelompok 4 DIAGNOSA KERUSAKAN AC 1. Tes Tekanan. Untuk melakukan tes tekanan, mesin harus berputar pada > 2000 Rpm. Sistem AC yang bekerja normal saluran hisap (Tekanan Rendah) kompresor, zat pendingin harus berupa gas dengan tekanan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi).Pada saluran tekan (Tekanan Tinggi) kompresor zat pendingin masih berbentuk gas dengan tekanan 14,5 – 20 bar (200 – 213 psi). a. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya Penyebab :  Tekanan yang kurang pada saluran tekan dan saluran hisap kompresor menunjukkan zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah berkurang.  Kekurangan zat pendingin yang sudah diisi penuh disebabkan kebocoran pada sistem, akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang dingin).  Bila tekanan tinggi diukur setelah saringan, hal ini bisa menunjukkan saringan sudah kotor. b. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar Penyebab :  Pengisian zat pendingin terlalu banyak.Tekanan pada bagian tekanan tinggi akan naik, volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan lebih besar, menyebabkan saluran tekanan rendah naik pula tekanannya.  Pendingin kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur evaporator menjadi naik, dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi akan naik juga mengakibatkan katup ekspansi akan selalu membuka. Tekanan kedua bagian saluran tekanan tinggi dan rendah akan naik.  Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua saluran, hal ini berarti ada uap air yang beredar dalam sistem.  Pengisian zat pendingin yang terlalu banyak harus dihindari, karena sistem AC bekerja lebih berat dan terasa kurang dingin. c. Manomater tekanan rendah lebih tinggi dan manometer tekanan tinggi lebih rendah Penyebab :  Kebocoran pada bagian–bagian yang bergesekan dari kompresor seperti katup– katup cincin torak, menyebabkan kompresor tidak bekerja dengan baik.  Langkah tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka.  Katup–katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendinginan yang ditekan akan mengalami kebocoran kebagian saluran hisap, akibatnya saluran

hisap tekanannya akan lebih naik/tinggi dan bagian saluran tekanan, tekanannya akan turun/rendah 2. Tes temperatur. a. Mengukur temperatur udara dalam saluran evaporator. Pengetesan kemampuan sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin ? 2000 rpm, AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer menunjukkan sistem tidak ada kesalahan. b. Mengukur temperatur ruangan AC & kelembaban udara Prosentase kelembaban udara relatif yang lebih besar dapat diturunkan oleh sistem AC, karena udara yang basah/lembab akan dikeringkan oleh evaporator, hal ini terlihat adanya tetesan air (kondensasi) di sekitar pipa – pipa evaporator. Menggunakan Higrometer kita dapat mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC, kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20 - 22ºC. Bila kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara dalam ruangan AC, hal ini berarti evaporator terlalu basah & kotor. Gejala ini juga terasa AC kurang dingin. 3. Tes kebocoran Mengetes kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan macam– macam cara, secara sederhana dapat dilakukan dengan memeriksa sambungan – sambungan instalasi pipa memakai busa sabun, Leak Detektor atau dengan kompor nyala api sipiritus. Teknologi terbaru Mesin Servis AC TEXA

Related Documents


More Documents from ""