Laporan Uji Instrumen.docx

  • Uploaded by: Wahyu Adi Wijaya
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Uji Instrumen.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,955
  • Pages: 40
EVALUASI HASIL BELAJAR SISTEM STARTER XII TKR SMK NEGERI 10 MALANG

LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Evaluasi Pembelajaran Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Amat Mukhadis, M.Pd.

Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Febri Dwi Hendriarto Galang Adhie Setiawan Jaelani Kholid Muftasikin Moh. Nursalim M Amirul Briliant Syah

(160513609614) (160513609615) (160513609693) (160513609696) (160513609669) (160513609618)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN Desember 2018

ii

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala Rahmat, Taufiq, Hidayah, dan karunia-Nya teriring sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah dalam meraih kesuksesan di dunia dan akhirat, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini. Laporan ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Evaluasi pembelajaran pada program S1 Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan-kegiatan yang diperoleh penulis saat kegiatan evaluasi. Dengan kerendahan hati, penulis dalam menyelesaikan laoran ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dukungan dan saran. Melalui kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada: •

Bapak Dr. Tuwoso, M.P selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.



Bapak Prof. Dr. Amat Mukhadis, M.Pd. selaku dosen matakuliah evaluasi pembelajaran



Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari sebagai manusia tentunya tidak luput dari kekurangan

dan kesalahan. Maka dari itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan ini jauh dari sempurna dan harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat

bagi diri sendiri maupun pihak lain untuk perkembangan ilmu

pengetahuan.

Malang, 11 Desembar 2018

Penyusun

iii

DAFTAR ISI SAMPUL ..............................................................................................i KATA PENGANTAR ......................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2 1.3 Manfaat ................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem starter ........................................................................ 3 2.2. Perencanaan Evaluasi hasil belajar ....................................... 9 2.3. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar .................................... 10 2.4. Pengadministrasian Evaluasi Hasil Belajar ........................ 10 2.5. Pelaporan Evaluasi Hasil Belajar........................................ 10 2.6. Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Belajar ................................. 10 BAB III METODE 3.1. Rancangan Evaluasi ........................................................... 12 3.2. Tempat dan waktu pelaksanaan .......................................... 13 3.3 Pengembangan Evaluasi Hasil Belajar ................................ 13 3.4. Pengadministrasian Evaluasi Hasil Belajar ........................ 20 3.5. Penentuan Kriteria .............................................................. 20 3.6. Pelaporan Evaluasi Hasil belajar ........................................ 20 3.7. Tindak Lanjut..................................................................... 20 BAB IV HASIL EVALUASI 4.1. Hasil Nilai ........................................................................... 21 4.2. Penentuan Kriteria ............................................................. 23 4.3 Pelaporan Evaluasi Hasil belajar ........................................ 24 4.4. Tindak Lanjut

.................................................................. 24

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ......................................................................... 26 5.2. Saran ................................................................................... 26 DAFTAR RUJUKAN ......................................................................... 27

iv

LAMPIRAN ........................................................................................ 28

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan

kejuruan

bertujuan

untuk

meningkatkan

kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Yang selanjutnya dijabarkan dalam Permendikbud No 60 Tahun 2014 tentang sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan mengenai pencapaian kompetensi lulusan SMK/MAK yaitu menunjukkan sikap logis, kritis, analitis kreatif, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. Adanya hal tersebut menjadikan peran guru menjadi sangat penting. Karena guru menjadi pendidik yang akan mengarahkan siswa menjadi pribadi yang lebih baik serta meningkatkan kreatifitas dan keterampilan siswa dalam bidang kejuruan. Guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan siswa, sehingga dapat memberikan solusi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Selain memiliki tugas untuk mendidik siswa, guru juga memiliki peran dalam membuat rencana pembelajaran. Dalam membuat rencana pembelajaran terdapat tujuan, isi, metode, media dan sumber,serta evalusi pembelajaran. Rencana pembelajaran terdapat salah satu aspek yaitu evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah salah satu rencana pembelajaran yang digunakan untuk mengukur proses pembelajaran siswa serta hasil belajar siswa. Dalam evaluasi terdapat dua macam instrumen pembelajaran, yaitu tes dan non-tes. Laporan ini menjelaskan tentang instrument tes sebagai evaluasi pembelajaran yang menjelaskan tentang pengembangan instrument tes, uji ahli, dan uji coba lapangan.

1.2 Rumusan Masalah

2

Rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengembangkan instrumen tes? 2. Bagaimana uji coba lapangan instrumen tes? 3. Bagaimana pengadministrasian evaluasi ? 4. Bagaimana penentuan kriteria evaluasi ? 5. Bagaimana pengoreksian hasil pengerjaan siswa ? 6. Bagaimana justifikasi hasil evaluasi ? 7. Bagaimana tindak lanjut hasil evaluasi ?

1.3 Manfaat Manfaat dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut. 1. Mampu mengembangkan instrumen tes. 2. Mampu uji coba lapangan instrumen tes. 3. Mampu pengadministrasian evaluasi. 4. Mampu penentuan kriteria evaluasi. 5. Mampu pengoreksian hasil pengerjaan siswa. 6. Mampu justifikasi hasil evaluasi. 7. Mampu tindak lanjut hasil evaluasi.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Starter 2.1.1 Motor DC Motor DC adalah motor yang digerakkan oleh energi listrik DC (Amillah, 2016: 8). Salah satu jenis Motor DC adalah Motor DC magnet permanen (Permanent Magnet Exited Brused DC Motor). Sebuah Motor DC magnet permanen biasanya tersusun atas magnet permanen, kumparan jangkar dan sikat (Brush).

Gambar. Motor Listrik DC (Amillah, 2016: 8) 2.1.2 Sistem Starter Sistem starter berfungsi memberikan tenaga putar bagi mesin untuk memulai siklus kerja mesin. Pada umumnya sistem starter listrik menggunakan motor listrik, yang dipasangkan/dihubungkan dengan poros engkol menggunakan perantara roda gigi maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai, dan motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah konstruksi motor starter harus sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter menggunakan motor seri arus searah (Nugraha, 2005: 9).

4

Gambar. Konstruksi Sistem Starter (Otomotif Mobil, 2014)

2.1.3 Komponen Dasar Sistem Starter Terdapat beberapa komponen dasar sistem starter sebagai berikut : 1. Baterai Baterai, merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah (pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya. 2. Kunci Kontak Kunci Kontak, berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda motor. 3. Relay Starter (Magnetic Switch) Relay Starter (Magnetic Switch), sebagai relay utama sistem starter yang berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke motor starter. 4. Saklar Starter (Starter Switch)

5

Saklar Starter (Starter Switch), berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada posisi ON. 5. Motor Starter Motor Starter, merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe DC) yang berfungsi untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin.

2.1.4 Cara Kerja Sistem Starter Kerja sistem starter ini dibagi menjadi tiga keadaan, yaitu saat kunci kontak pada posisi start (ST), saat gigi pinion berhubungan dengan gigi pada roda penerus (flywheel), dan saat kunci kontak kembali pada posisi ON atau IG, Berikut akan dijelaskan cara kerja sistem starter pada tiap posisi: Saat Kunci Kontak Pada Posisi Start (ST)

Gambar. Saat Kunci Kontak Pada Posisi Start (ST) (Anonim, 2015)

Kerja sistem starter saat kunci kontak pada posisi start (ST), kunci kontak (ignition switch) yang diputar pada posisi start menyebabkan terjadinya aliran arus ke kumparan penarik (pull-in coil) dan ke

6

kumparan penahan (hold-in coil) yang secara bersamaan berikut adalah aliran arus ke masing-masing kumparan tersebut. 

Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif → kumparan atmature → sikat negatif → massa. Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan pull-in coil.



Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak --> terminal 50 pada solenoid → kumparan hold-in coil → massa. Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil.

Aliran arus pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kedua kumparan tersebut. Letak plunyer di dalam solenoid yang tidak simetris atau tidak berada di tengah kumparan menyebabkan plunyer tertarik dan bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (return spring). Karena ada aliran arus (kecil) dari pull-in coil ke kumparan medan dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang terbentuk pada kumparan medan dan armature lemah sehingga motor starter berputar lambat. Pada saat plunyer tertarik, tuas penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer juga akan tertarik ke arah kanan. Bagian tengah tuas penggerak terdapat baut yang berfungsi sebagai engsel sehingga tuas penggerak bagian bawah yang berkaitan dengan kopling starter (starter clutch) bergerak ke kiri mendorng gigi pinion agar berkaitan dengan ring gear. Pada kondisi pluyer tertarik (plat kontak belum menempel), motor starter berputar lambat. Putaran lambat ini membantu gigi pinion agar mudah masuk atau berkaitan dengan ring gear. Saat Gigi Pinion Berhubungan Dengan Ring Gear

7

Gambar. Saat Gigi Pinion Berhubungan Dengan Ring Gear (Anonim, 2015)

Kerja sistem starter saat gigi pinion berhubungan dengan ring gear. Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitan penuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyer menempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga pada terminal 30 dan terminal C terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut. Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 dan terminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50, maka tidak ada arus yang megalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan di kumparan tersebut hilang. Secara rinci aliran arus dalam keadaan ini dijelaskan sebagai berikut: 

Arus dari baterai mengalir ke teminal 50 → kumparan hold-in coil → massa. Terbentuklah medan magnet pada kumparan hold-in coil.



Arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30 →plat kontak -→ terminal C → kumparan medan → sikat positif→ kommutator → kumparan armature →ikat negatif → massa. Dan terbentuk

8

medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan armature sehingga motor starter berputar.

Aliran arus yang besar pada kumparan medan dan kumparan armature menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat sehingga motor starter berputar cepat dan mengahasilkan tenaga kembali yang besar untuk memutarkan mesin. Medan magnet pada kumparan pull-in coil dalam kondisi ini tidak terbentuk karena arus tidak mengalir ke kumparan tersebut. Selama motor starter berputar plat kontak harus ada dalam kondisi menempel dengan terminal utama pada solenoid. Oleh sebab itu pada kondisi ini kumparan hold-in coil tetap dialiri arus listrik sehingga medan magnet yang terbentuk pada kumparan tersebut mampu menahan plunyer dan plat kontak tetap menempel. Dengan demikian, meskipun kumparan pada pull-in coil kemagnetannya hilang, plunyer masih dalam kondisi tertahan. Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON (IG)

Gambar. Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON (IG) (Anonim, 2015)

Kerja sistem starter saat kunci kontak kembali ke posisi ON (IG). Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya kembali

9

ke posisi ON atau IG. Namun demikian sesaat kunci kontak dilepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel. Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan arus listrik dari baterai. Aliran arus listrik pada kondisi ini dijelaskan sebagai berikut: 

Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C → kumparan medan → sikat positif → kommutator → kumparan armature → sikat negatif→ massa. Masih terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan armature, motor starter masih berputar.



Arus dari baterai ke terminal 30 → plat kontak→terminal C→ kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa. Kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnya berlawanan.

Seperti dijelaskan pada aliran no.1, motor starter masih dialiri arus yang besar sehingga pada saat ini motor starter masih berputar. Aliran arus seperti yang dijelaskan pada no.2, terjadi juga pada kumparan pullin coil dan kumparan hold-in coil. Dari penjelasan dari gambar tentang solenoid tampak bahwa arus dari terminal C ke kumparan pada pull-in coil dan kumparan hold-in coil arahnya berlawanan sehingga medan magnet yang dihasilkan juga akan berlawanan arah kutubnya sehingga terjadi demagnetisasi atau saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk oleh kedua kumparan tesebut. Akibatnya, tidak ada kekuatan medan magnet yang dapat menahan plunyer sehingga plunyer akan bergerak ke kiri dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar akan berhenti mengalir dan motor starter berhenti berputar.

2.2. Perencanaan Evaluasi hasil belajar Perencanaan adalah merencanakan penyusunan instrumen penilaian guna mengukur ketercapaian indikator pencapaian, kompetensi dasar dan standar kompetensi. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya oleh

10

Sudijono mencakup enam jenis kegiatan, yakni: (a) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. (b) menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, (c) memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi, (d) Menyusun alat-alat pengukur dan penilaian hasil belajar peserta didik, (e) Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi dan (f) Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan seberapa kali evaluasi hasil belajar itu akan dilaksanakan). 2.3. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Pelaksanaan adalah tidakan penyelenggaraan evaluasi belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan memberikan intrumen evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan hal-hal yang mencakup didalamnya adalah mengatur suasana yang baik untuk proses pelaksanaan evaluasi, melakukan evaluasi belajar dengan instrumen, dan melakukan evaluasi ke sekolah dan siswa yang relevan. 2.4. Pengadministrasian Evaluasi Hasil Belajar Pengadministrasian merupakan kegiatan mengumpulkan hasil instrumen yang telah dikerjakan oleh siswa dan mengimpretasikannya ke dalam kriteriakriteria. Sebuah pengolahan data evaluasi yang sudah di dapatkan mulai dari persifikasi data, pengoreksian, penilaian dan penskoran, pemberian skor , hingga pengolahan dan pengubahan (skor) hasil tes. 2.5. Pelaporan Evaluasi Hasil Belajar Pelaporan adalah memberitahukan hasil dari evaluasi pembelajaran yang telah diolah kepada siswa atau semua yang terkait yang dengan siswa. Melaporkan hasil evaluasi belajar kepada pihak yang terkait dengan pembelajaran seperti siswa, sekolah, orang tua, dan pemerintah 2.6. Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Belajar

11

Tindak lanjut adalah langkah yang diambil setelah pelaporan hasil belajar. Langkah ini untuk memantapkan aspek aspek pembelajaran yang sudah baik dan memperbaiki aspek-aspek pembelajaran yang kurang. Tindak lanjut ini berupa pengayaan dan remidi. Yang dilakukan dalam tindak lanjut adalah pemberian soal pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai KD, memberikan remidi bagi siswa yang belum mencapai KD dan mengevaluasi program pembelajaran apakah sudah maksimal atau belum.

12

BAB III METODE 3.1. Rancangan Evaluasi Rancangan ini merupakan langkah langkah yang dilakukan oleh penguji dalam mengevaluasi peserta didik di SMKN 10 Malang. Berikut adalah bagan alur evaluasi. Melihat KD yang dipelajari siswa

Mengembangkan instrumen evaluasi berdasarkan KD

Validasi instrumen evaluasi oleh ahli (Dosen TM FT UM)

Pelaksanaan evaluasi

Pengadministrasian evaluasi hasil belajar

Pelaporan evaluasi hasil belajar

Tindak lanjut evaluasi hasil belajar

13

3.2. Tempat dan waktu pelaksanaan Tempat dan waktu pelaksanaan dalam evaluasi ini adalah sebagai berikut. Tempat

: SMKN 10 Malang

Alamat

: Jalan raya tlogowaru, Kelurahan tlogowaru, kecamatan kedungkandang, Malang 65133

Hari

: Jum,at

Tanggal

: 07 Desember 2018

3.3 Pengembangan Evaluasi Hasil Belajar Dalam pengem

Standar kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Butir soal

3.3.1 Tujuan Tujuan evaluasi pembelajaran adalah mengukur tingkat kemampuan siswa atau hasil belajar siswa dalam kompetensi dasar sistem starter. Sebagai bahan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembelajaran. Selain itu hasil evaluasi juga digunakan untuk mengetahui kekurangan dalam proses pembelajaran, seperti kesulitan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran.

Adapun Standar kompetensi yang harus dicapai siswa adalah menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

14

Kompetensi dasar dalam evaluasi ini adalah kompetensi dasar mendiagnosis dan memperbaiki gangguan pada sistem starter

Adapun indikator yang harus dicapai siswa sebagai berikut. 1. Siswa mampu mendiagnosa gangguan sistem starter dan komponenkomponennya sesuai SOP. 2. Siswa mampu menganalisis system starter dan komponen-komponennya. 3. Siswa mampu memperbaiki sistem starter dan komponen-komponennya sesuai SOP. 3.32. Kisi-Kisi Penyusunan

kisi-kisi

bertujuan

agar

materi

evaluasi

betul

representative dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan guru kepada peserta didik. Dari penyusunan kisi-kisi ini diharapkan perbandingan materi evaluasi dengan materi pelajaran memiliki porsi yang sama agar hasil evaluasi menjadi baik. penyusunan kisi-kisi berdasarkan silabus tiap mata pelajaran. Dalam hal ini mata pelajaran yang diambil adalah Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR). Berikut ini kisi-kisi yang telah dibuat.

Indikator Soal No Subkompetensi . 1. Memperbaiki sistem starter

Soal

Indikator  Peserta didik mampu mendiagnosa Mendiagnosa gangguan gangguansistem sistem starter starter dan dan komponenkomponenkomponennya sesuai SOP komponennya sesuai SOP Memperbaiki  Peserta didik sistem starter dan mampu komponenmenganalisis komponennya system starter sesuai SOP. dan komponenMemperbaiki sistem starter

1. Fungsi sistem starter 2. Prinsip dasar motor starter 3. Menyebutkan komponen sistem starter 4. Cara kerja siste starter 5. Membongkar motor starter 6. Perakitan motor starter 7. Diagnosis sistem starter 8. Diagnosis sistem starter

15

komponennya

9. Diagnosis sistem starter 10. Diagnosis komponen sistem starter

3.3.3.Menulis Soal Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk dapat menghasilkan alat ukur atau tes yang baik. Penulisan soal adalah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Setelah semua soal ditulis, sebaiknya soal tersebut dibaca lagi, jika perlu didiskusikan kembali dengan tim penelaah soal, baik dari ahli bahasa, ahli bidang studi, termasuk ahli evaluasi.

SISTEM STARTER

Kompetensi Keahlian Kelas/Semester Mata Pelajaran Kompetensi Alokasi Waktu Bentuk Soal Jumlah Soal

: : : :

Teknik Kendaraan Ringan XII/Gasal Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan ( PKKR) Mendiagnosis dan Memperbaiki Gangguan Pada Sistem Starter : Dikerjakan di Kelas : 15 Menit : PILIHAN GANDA : 10 Soal PETUNJUK UMUM

1. Setiap butir soal mempunyai 5 (lima) pilihan jawaban yaitu A B C D E. 2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawab. 3. Laporkan kepada guru pengajar apabila terdapat butir soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. 4. Tidak ada pengurangan nilai pada jawaban yang salah. 5. Periksalah pekerjaan Anda sebelum di-submit.

16

SOAL

1.

Fungsi sistem starter pada motor bakar adalah ... . a. Perlengkapan sistem b. Penggerak mula c. Penghasil arus d. Penghasil magnet e. Penghasil tegangan

2.

Prinsip dasar motor starter adalah ... . a. Kumparan yang yang dialiri arus maka inti kumparan terbangkit magnet b. Inti magnet menghasilkan arus c. Medan magnet memotong kumparan dihasilkan arus listrik d. Kumparan menghasilkan tegangan listrik e. Inti magnet menghasilkan tegangan

3. Sebutkan komponen nomor 6,3,4,8,7,10

a. Switch magnet (selenoid), Starter clutch, Shift lever, Armature, Yoke, Brush holder b. Switch magnet (selenoid), Starter clutch, Shift lever, Yoke , Armature, terminal 30 c. Yoke , Starter clutch, Shift lever, Switch magnet (selenoid), Armature, Brush holder d. Switch magnet (selenoid), Starter clutch, Shift lever, Yoke , Armature, Brush holder e. Switch magnet (selenoid), Starter clutch, Shift lever, Yoke , Armature, Brush 4.

Bagaimana cara kerja system starter a. Positif baterai - B kunci kontak- terminal ST- terminal 30 – terminal C yang terdapat pada switch magnet (solenoid).

17

b.

c.

d.

e.

5.

Perhatikan gambar pembongkaran motor stater , apa yang sedang dilakukan pada gambar no. 8 tersebut ?.....

a. b. c. d. 6.

Positif baterai - terminal 50 – plunyer garfu pendorong -pinion gear terdorong -gigi fly wheel Positif baterai - B kunci kontak- terminal ST- terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid). Positif baterai - terminal 30 – terminal C - plunyer garfu pendorong pinion gear terdorong -gigi fly wheel Positif baterai - B kunci kontak- terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid). Positif baterai - terminal C plunyer garfu pendorong -pinion gear terdorong -gigi fly wheel Positif baterai - terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid). Positif baterai - terminal C - terminal 30 plunyer garfu pendorong -pinion gear terdorong -gigi fly wheel Positif baterai - B kunci kontak- terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid). Positif baterai - terminal C plunyer garfu pendorong -pinion gear terdorong -gigi fly wheel

Lepas sekrup dari ujung rumah belakang Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak Lepaskan rumah ujung penggerak Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak

Dalam perakitan motor stater yang benar , setelah pasang tuas penggerak pinion pada rumah penggerak (skema vet). Apa yang anda lakukan ? a. Pasang ring pengunci b. Pasang kerangka kumparan medan pada anker c. Pasang kerangka ujung pada poros anker dan pasang 2 baut panjang(skema vet) d. Pasang karet, pegas dan plat pengunci(skema vet) e. Pasang anker beserta pinion padarumah penggerak (skema vet)

18

7.

Field coil adalah komponen yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet didalam motor starter. Pada saat motor stater tidak dapat membangikitkan medan magnet Untuk Menggerakkan Armatur berputar, tetapi arus dari aki itu lancar. Komponen apa yang bermasalah, dan perbaikan apa yang di lakukan..? a. Baterai/aki rusak, harus mengisi arus listrik pada aki b. Feld coil bermasalah, memperbaiki komponen atau menggantinya. c. Drive lever Rusak, memperbaikiataumenggantinya d. Feld coil panas, didinginkan di tempat terbuka e. Feld coil tidak licin, di kasih pelumas(oli)

8. Ketika pinion gear tidak dapat terdorong dan tertarik. Sehingga putaran pinion gear tidak dapat di salurkan ke fly wheel. Kerusakan pada komponen apakah yang terjadi? Dan bagaimana untuk mengatasinya? a. Drive lever patah, menggantinya dengan yang baru. b. Drive lever patah, menyambungkan kembali dengan cara di las. c. Drive lever patah, menyambungkan kembali dengan cara di lem. d. Magnetic switch, melepas dan jangan di gunakan lagi. e. Baterai/aki tidak ada tegangan listrik, mengisi kembali baterai. 9. Pada saat menstarter mesin tidak boleh memutar kunci kontak ke ST terlalu lama, sebab... a. Karena dapat menyebabkan hubungan pendek apabila dioperasikan dalam waktu yang lama b. Karena dapat merusak mesin karena diberi putaran terus menerus oleh motor starter c. Karena arus yang mengalir sangat besar, apabila dioperasikan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kumparan motor starter terbakar d. Karena tegangan akan bertambah apabila dioperasikan dalam waktu yang lama e. Karena dapat mengakibatkan motor starter dengan fly wheel mengunci 10. Sikat atau brush terlalu pendek , berakibat motor starter : a. Tidak bisa berputar. b. Macet, c. Tenaga tidak ada. d. Hubungan singkat e. Berputar lambat.

3.3.4. Uji Ahli Setelah soal dibuat baru dilakukan uji ahli untuk menentukan soal sudah sesuai dengan ketentuan yang ada atau belum. Jika belum atau tidak

19

memenuhi kriteria yang telah ditentukan maka soal harus diganti atau membuat soal baru. Sedangkan soal yang yang memenuhi kriteria tidak perlu dilakukan revisi. Dalam pembuatan soal jumlah tingkatan soal mudah, sedang, sulit harus dapat seimbang agar hasil evaluasi baik. setelah uji ahli dilakukan dan telah lulus uji ahli, sola yang telah dibuat dapat dilakukan uji coba kepada siswa. Dalam evaluasi ini instrumen soal divalidasi oleh bapak Erwin Komara Mindarta, M.Pd selaku dosen di Teknik Mesin Universitas Negeri Malang

3.3.5. Evaluasi hasil belajar Uji coba dilakukan pada siswa SMKN 10 Malang jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas XII. Uji coba instrumen dilakukan dibengkel Teknik Kendaraan Ringan dengan jumlah 19 siswa yang terdiri dari 7 siswa kelas XII TKR 1 dan 12 siswa kelas XII TKR 3. Siswa diberikan 10 pertanyaan dari soal yang telah dibuat dengan waktu mengerjkan 15 menit. Dalam melakasanakan uji coba juga perlu diperhatikan mengenai peraturan dan tata tertib pelakasanaan. Berikut ini hal yang perlu diperhatikan: (a) ruangan tempatnya tes hendaknya diusahakan seterang mungkin, jika perlu dibuat papan pengumuman diluar agar orang lain tahu bahwa ada tes yang sedang berlangsung, (b) perlu disusun tata tertib pelaksanaan tes, baik yang berkenaan dengan peserta didik itu sendiri, guru, pengawas, maupun teknis pelaksanaan tes, (c) para pengawas tes harus mengontrol pelaksanaan tes dengan ketat, tetapi tidak mengganggu suasana tes. Peserta didik yang melanggar tata tertib tes dapat dikeluarkan dari ruang tes, (d) waktu yang digunakan harus sesuai dengan banyaknya soal yang diberikan, sehingga peserta didik dapat bekerja dengan baik, (e) peserta didik harus benar-benar patuh mengerjakan semua petunjuk dan perintah dari penguji. Sikap ini harus tetap dipelihara meskipun diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan bila ada soal yang tidak dimengerti atau kurang jelas. Tanggung jawab penguji dalam hal ini adalah memberikan petunjuk dengan sikap yang bersifat lugas, jujur, adil dan jelas.

20

Namun demikian, antara penguji dan peserta didik hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif,

3.4. Pengadministrasian Evaluasi Hasil Belajar Pengadministrasian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengumpulan hasil evaluasi pembelajaran 2. Mencocokkan hasil evaluasi dengan kunci jawaban yang sudah disiapkan 3. menginterpretasikan hasil dari evaluasi pembelajaran 4. Justifikasi hasil evaluasi pembelajaran

3.5. Penentuan Kriteria Penentuan kriteria evaluasi pembelajaran menggunakan metode PAP atau Penilaian acuan patokan. Kriteria patokan memiliki sebuah standart dalam meninjau nilai obyek pembelajaran. Zainal(2012:300) menyatakan, “Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya.” Dari penjelasan pada perbedaan kriteria diatas dapat disimpulakan bahwa kriteria patokan merupakan sebuah standart yang absolut. Artinya standart tersebut telah ditentukan sebelumnya, misalnya KKM. Standart absolut umumnya digunakan pada evaluasi formatif. Dalam evaluasi formatif memiliki andil untuk memperbaiki proses pembelajaran. Jadi standart yang harus digunakan adalah standart absolut. Karena pedoman yang digunakan adalah kompetensi dasar dan indicator pencapaian. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian umumnya ditetapkan oleh pemerintah, itu yang menjadikan evaluasi formatif dilakukan dengan standart absolut. Selaras dengan Arifin(2014:37) yang menjelaskan bahwa, “Tujuan utama penilaian formatif adalah memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Penilaian formatif sesungguhnya merupakan penilaian acuan patokan (criterionreferenced assessment).” Penilaian ini menggunakan KKM dari sekolah yaitu nilai 76

21

3.6. Pelaporan Evaluasi Hasil belajar Pelaporan ini dilakukan untuk memberitahukan hasil belajar siswa. Ini mententukan tindak lanjut yang harus dilakukan kepada siswa. Untuk evaluasi hasil belajar ini, dilakukan pelaporan kepada bapak Kasihadi Susanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran PKKR (Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan)

3.7. Tindak Lanjut Tindak lanjut dari pelaporan adalah langkah yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Untuk tindak lanjut disini ada 2 yaitu : 1. Pemberian remidi bagi siswa yang memiliki nilai dibawah KKM 2. Pemberian pengayaan bagi siswa yang memiliki nilai diatas KKM

22

BAB IV HASIL EVALUASI

4.1 Hasil Nilai No

Nama

Kelas

1

Aditya Harsa Ahmad Rizky Maulana Anas Dwi Y. Andi Kurniawan Bagus Billy Andika Danni Firnanda David Adi Wijaya M. Budiarto M. Nafi A. M. Sholeh Hudin M. Wahyu Pratama Maulana Isa Almassyah

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Butir Soal 5 6 B S

Benar

Salah

Nilai

4

6

40

B

5

5

50

B

S

5

5

50

S

B

S

4

6

40

B

S

S

B

4

6

40

S

B

B

B

B

6

4

60

S

S

S

S

S

B

2

8

20

S B

B B

S S

B S

B B

B S

B B

7 6

3 4

70 60

S

S

B

S

B

S

S

S

4

6

40

B

B

B

S

B

S

S

B

S

6

4

60

B

S

S

S

S

B

B

B

S

5

5

50

XII TKR 1

1 B

2 S

3 B

4 S

7 S

8 S

9 B

10 S

XII TKR 1

B

B

S

S

S

S

B

S

B

XII TKR 1

B

B

S

S

S

S

B

B

XII TKR 1

B

B

S

S

S

S

B

XII TKR 1

S

B

S

B

S

S

XII TKR 1

B

B

S

S

S

XII TKR 1

S

B

S

S

XII TKR 3 XII TKR 3

B B

B B

S S

XII TKR 3

B

B

XII TKR 3

B

XII TKR 3

B

23

13

Moch. Fikri Ardiansyah Mochammad Rafi A. Oka Hendra Pratama Pratama Gusti N. Pungky Dwi Novantyono Raditya Yudhana Rendra Adi Wijaya

14 15 16 17 18 19

XII TKR 3

B

B

S

S

S

S

B

B

B

S

5

5

50

XII TKR 3

B

B

B

S

B

S

B

S

B

B

6

4

60

XII TKR 3

B

B

S

S

S

S

B

S

S

S

3

7

30

XII TKR 3

B

B

S

S

S

S

B

B

B

S

5

5

50

XII TKR 3

B

B

B

S

S

S

B

S

S

S

4

6

40

XII TKR 3

B

B

S

S

S

S

B

B

B

S

5

5

50

XII TKR 3

B

B

S

S

S

S

B

B

B

S

5

5

50

5%

5%

Persentase jawaban salah tiap soal

Keterangan : 

B = jawaban benar



S = jawaban salah

79% 84%

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 =

74%

95% 21%

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒐𝒂𝒍

53%

× 𝟏𝟎𝟎%

26% 63%

24

4.2. Penentuan Kriteria No 1 2

Nama Aditya Harsa Ahmad Rizky Maulana

3

Kelas

KKM

Nilai

Kriteria

Justifikasi

XII TKR 1

75

40 50

Tidak lulus Tidak lulus

Belum melampaui KD Belum melampaui KD

XII TKR 1

75

XII TKR 1

75

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD Belum melampaui KD

Anas Dwi Y. 4

5

Andi Kurniawan Bagus Billy Andika

6

XII TKR 1

XII TKR 1

75

75

XII TKR 1

75

60

Tidak lulus

XII TKR 1

75

20

Tidak lulus

Belum melampaui KD

XII TKR 3

75

70

Tidak lulus

Belum melampaui KD

XII TKR 3

75

60

Tidak lulus

Belum melampaui KD

Danni Firnanda 7

David Adi Wijaya

8 M. Budiarto 9 M. Nafi A. 10

M. Sholeh Hudin

XII TKR 3

75

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD

11

M. Wahyu Pratama

XII TKR 3

75

60

Tidak lulus

Belum melampaui KD

12

Maulana Isa Almassyah

XII TKR 3

75

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

60

Tidak lulus

Belum melampaui KD

30

Tidak lulus

Belum melampaui KD

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

13 14

15

16

Moch. Fikri Ardiansyah Mochammad Rafi A. Oka Hendra Pratama Pratama Gusti N.

XII TKR 3 XII TKR 3

XII TKR 3

XII TKR 3

75

75

75

75

25

17

18

19

Pungky Dwi Novantyono

XII TKR 3

75

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD Belum melampaui KD Belum melampaui KD

Raditya Yudhana

XII TKR 3

75

50

Tidak lulus

Rendra Adi Wijaya

XII TKR 3

75

50

Tidak lulus

4.3 Pelaporan Evaluasi Hasil belajar Pelaporan ini dilakukan untuk memberitahukan hasil belajar siswa. Ini mententukan tindak lanjut yang harus dilakukan kepada siswa. Untuk evaluasi hasil belajar ini, dilakukan pelaporan kepada bapak Kasihadi Susanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran PKKR (Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan). Lampiran terlampir.

4.4. Tindak Lanjut

26

No

Nama

Kelas

KKM

Nilai

Remidi

Pengayaan



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-

1

Aditya Harsa

XII TKR 1

75

40

2

Ahmad Rizky Maulana

XII TKR 1

75

50

3

Anas Dwi Y.

XII TKR 1

75

50

XII TKR 1

75

40

XII TKR 1

75

40

4 5

Andi Kurniawan Bagus Billy Andika

6

Danni Firnanda

XII TKR 1

75

60

7

David Adi Wijaya

XII TKR 1

75

20

8

M. Budiarto

XII TKR 3

75

70

9

M. Nafi A.

XII TKR 3

75

60

XII TKR 3

75

40

XII TKR 3

75

60

XII TKR 3

75

50

10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

M. Sholeh Hudin M. Wahyu Pratama Maulana Isa Almassyah Moch. Fikri Ardiansyah Mochammad Rafi A. Oka Hendra Pratama Pratama Gusti N. Pungky Dwi Novantyono Raditya Yudhana Rendra Adi Wijaya

XII TKR 3

75

50

XII TKR 3

75

60

XII TKR 3

75

30

XII TKR 3

75

50

XII TKR 3

75

40

XII TKR 3

75

50

XII TKR 3

75

50

27

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut. Perancangan evaluasi pembelajaran berawaldari mengambil KD yang telah dipelajari oleh siswa, kemudian mengembangkan KD tersebut menjadi instrument, setelah itu dilakukan pengujian validasi instrumen ke dosen. Kemudian

masuk

keproses

pelaksanaan

evaluasi,

pengorganisasian,

pelaporan dan yang terakhir adalah tindak lanjut dari evaluasi pembelajaran.

5.2. Saran 

Saran bagi penguji perlu lebih memanfaatkan waktu dengan baik, mempersiapkan segala sesuatu lebih awal agar tidak terjadi keteteran.



Saran bagi Sekolah SMK Negeri 10 Malang lebih meningkatkan kualitas pembejaran agar wawasan para siswanya lebih luas.



Saran bagi Universitas Negeri Malang perlu membangun mitra sekolah agar mempermudah mahasiswanya jika ada tugas tidak perlu ke Bankesbangpol.

28

DAFTAR RUJUKAN

Amilah, Arifin. 2016. Simulasi Sistem Kendali Kestabilan Motor DC Menggunakan Kendali PID Dan Fuzzy Logic Controler (FLC). Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Anonim. 2015. Cara Kerja Motor Starter. (Online)(http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/11/cara-kerja-motorstarter.html), diakses 10 Desember 2018. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta Pusat:Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Arifin, Zainal. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Nugraha, B. Setya. 2005. Modul Sistem Starter. Yogyakarta: Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Otomotif Mobil. 2014. Analisa Penyebab Dinamo Starter Mobil Hangus Terbakar. (Online)(https://otomotifmobil.com/2014/10/analisa-penyebabdinamo-starter-mobil-hangus-terbakar.html), diakses 9 Desember 2018. Permendikbud No 60 Tahun 2014 tentang Tentang Kurikulum SMK/MAK. (Online)(https://syamsulhadiblog.wordpress.com/2014/09/28/permendikub ud-60-tahun-2014-tentang-kurikulum-smkmak/), diakses 9 Desember 2018.

29

LAMPIRAN

30

Laporan Hasil Belajar Sistem Starter kepada guru SMK 10 Malang No 1 2

Nama Aditya Harsa Ahmad Rizky Maulana

3

Kelas

KKM

Nilai

Kriteria

Justifikasi

XII TKR 1

75

40 50

Tidak lulus Tidak lulus

Belum melampaui KD Belum melampaui KD

XII TKR 1

75

XII TKR 1

75

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD Belum melampaui KD

Anas Dwi Y. 4

5

Andi Kurniawan Bagus Billy Andika

6

XII TKR 1

XII TKR 1

75

75

XII TKR 1

75

60

Tidak lulus

XII TKR 1

75

20

Tidak lulus

Belum melampaui KD

XII TKR 3

75

70

Tidak lulus

Belum melampaui KD

XII TKR 3

75

60

Tidak lulus

Belum melampaui KD

Danni Firnanda 7

David Adi Wijaya

8 M. Budiarto 9 M. Nafi A. 10

M. Sholeh Hudin

XII TKR 3

75

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD

11

M. Wahyu Pratama

XII TKR 3

75

60

Tidak lulus

Belum melampaui KD

12

Maulana Isa Almassyah

XII TKR 3

75

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

60

Tidak lulus

Belum melampaui KD

30

Tidak lulus

Belum melampaui KD

50

Tidak lulus

Belum melampaui KD

13 14

15

16

Moch. Fikri Ardiansyah Mochammad Rafi A. Oka Hendra Pratama Pratama Gusti N.

XII TKR 3 XII TKR 3

XII TKR 3

XII TKR 3

75

75

75

75

31

17

18

19

Pungky Dwi Novantyono

XII TKR 3

75

40

Tidak lulus

Belum melampaui KD Belum melampaui KD Belum melampaui KD

Raditya Yudhana

XII TKR 3

75

50

Tidak lulus

Rendra Adi Wijaya

XII TKR 3

75

50

Tidak lulus

Tindak lanjut No

Nama

Kelas

KKM

Nilai

Remidi

Pengayaan



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-

1

Aditya Harsa

XII TKR 1

75

40

2

Ahmad Rizky Maulana

XII TKR 1

75

50

3

Anas Dwi Y.

XII TKR 1

75

50

XII TKR 1

75

40

XII TKR 1

75

40

4 5

Andi Kurniawan Bagus Billy Andika

6

Danni Firnanda

XII TKR 1

75

60

7

David Adi Wijaya

XII TKR 1

75

20

8

M. Budiarto

XII TKR 3

75

70

9

M. Nafi A.

XII TKR 3

75

60

XII TKR 3

75

40

XII TKR 3

75

60

XII TKR 3

75

50

10 11 12

13 14 15 16 17 18

M. Sholeh Hudin M. Wahyu Pratama Maulana Isa Almassyah Moch. Fikri Ardiansyah Mochammad Rafi A. Oka Hendra Pratama Pratama Gusti N. Pungky Dwi Novantyono Raditya Yudhana

XII TKR 3

75

50

XII TKR 3

75

60

XII TKR 3

75

30

XII TKR 3

75

50

XII TKR 3

75

40

XII TKR 3

75

50

32

19

Rendra Adi Wijaya

XII TKR 3

75

50

Gambar pelakanaan evaluasi

Gambar pelakanaan evaluasi



-

33

Gambar pelakanaan evaluasi

Gambar pelakanaan evaluasi

34

Gambar pelakanaan evaluasi

Gambar pelakanaan evaluasi

35

Gambar pelakanaan evaluasi

Gambar pelakanaan evaluasi

36

Gambar pelakanaan evaluasi

Gambar pelakanaan evaluasi

Related Documents


More Documents from "Wahyu Adi Wijaya"