Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan pada hasil las dengan cara melihat dan mengamati hasil las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian luar dari produk tersebut. Uji visual merupakan salah satu metode pemeriksaan terpenting yang paling banyak digunakan. Uji visual tidak memerlukan peralatan tertentu dan oleh karenanya relatif murah selain juga cepat dan mudah dilaksanakan. Uji ini memiliki kelemahan, yaitu adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor, sehingga apabila terdapat cacat pada hasil las tidak terlalu terlihat. Adapun jenis pengujian initerbatas hanya pada pemeriksaan bagian luar saja. Adapun yang dapat diperiksa dengan pengujian visual adalah:tembusan las yang sempurna,retak permukaan,takik las(undercut)perpaduan tidak sempurna dan kesalahan-kesalahan lainya. Dalam visual test terdapat beberapa hal penting di antaranya adalah sebagai berikut: Tampak las biasanya ditunjukkan pada manik las. Penampakan yang tidak menarik juga memberikan keraguan terhadap mutu lasan. Dalam hal las tembus satu sisi, kepastian tampak las sangat penting. Cacat permukaan disamping diperiksa dengan serbuk magnit dan zat penembus berwarna diperiksa juga dengan amatan. Perlakuan las seperti pembersihan terak, pembersihan percikan dan perlakuan lainnya harus dapat dipastikan dengan pengujian amatan. Penetrant
Pada metode inspeksi dengan menggunakan cairan penetran ini jenis cacat yang dapat dideteksi adalah keretakan yang bersifat mikro yaitu keretakan yang tidak dapat diamati dengan mata terlanjang. Dengan metode ini deteksi keretakan yang terjadi tidak bergantung pada ukuran, bentuk, arah retakan, struktur material, maupun kompossinya. Liquid penetran dapat meresap ke dalam celah retakan yang sangat kecil bahkan ke dalam retakan yang hanya sedalam 4 mikron ( 4 x 10 -6 m ). Metode ini banyak digunakan untuk menyelidiki keretakan yang terjadi dipermukaan ( surface cracks ), keroposan (porosit), lapisan-lapisan bahan dll. Tujuan dari penggunaan metode ini 35 adalah untuk mengetahui cacat permukaan yang disebabkan karena cracks, porositas, seams, laps, fold, small discontinuities, dan lain lainya.