Uud 1974 Perkawinan.docx

  • Uploaded by: Ullyl Fz
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uud 1974 Perkawinan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,630
  • Pages: 8
Peran KUA dalam Menentukan Hak Kewalian atas anak Perempuan Akibat Kehamilan di luar Nikah ( Analisis implementasi UU No. 01 tahun 1974 pasal 42 ) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Ganjil

PROPOSAL SKRIPSI Oleh : ULLYL VAIZATUL VIANANDA M . NIM: 17230046

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018

1. Rumusan Masalah Seiring waktu berjalan, dunia semakin berkembang dari zama klasik menuju zaman modern, zaman di mana terdapat begitu banyak kemajuan di antaranya adalah kemajuan bidang teknologi informasi,transportasi, dan komunikasi.1dengan kemajuan teknologi informasi dapat memudahkan seseorang untuk mengakses perkembangan berita seluruh penjuru dunia melalui berbagai media massa dan elektronik. Dengan kemajuan transportasi,mobilitas sehari hari akan menjadi lebih cepat dan efisien.begitupula dengan kemajuan komunikasi yang mempermudah seseorang untuk berhubungan dengan orang lain melalui telepon dan telepon seluler tapi di samping hal hal positif dari kemajuan tersebut kemajuan di zamn modern juga mempunyai dampak negatif salah satu contoh dampak negatifnya yaitu makin maraknya situs situs porno yang merajalela dalam internet yang menjadi slaah satu media yang sangat di akrabi oleh orang orang dewasa ini sebagi bukti yang tidak terbantahkan yaitu terkuaknya kasus vidio porno yang melibatkan artis Ariel Luna Maya dan Cut Tari yang beredar luas di dunia maya dan dapat di saksikan banyak orang. Selain itu dampak negatif lain nya tak kalah berbahaya adalah fenomena pergaulan bebas yang lambat laun semakin tidak terkontrol banyak meyebbakan madlarat dari pada maslahahnya. Hal ini dapat di buktikan dengan data dari BKKBN yang menunjukan peningkatan jumlah remaja putri yang sudah tidak perawan di kota kota besar di Indonesia2. Berdasarkan hasil survei BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) menyatakan separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di Jakarta,Bandung,Bogor,dan Bekasi kehilangan keperawanan dan melakukan hubungan seks Pranikah. Bahkan tidak sedikit yang hamil di luar nikah rentang usia remaja yang pernah melakukan Hubungan seks di luar Nikah antara 14-18 tahun ironisnya temuan serupa juga terjadi di kota kota besar lain di Indonesia. Di surabaya misalnya,remaja perempuan Lajang yang kegadisanya sudah hilang mencapai 54% di Medan 52% di Bandung 47% dn di Yogyakarta 37%3. Di dalam kehidupan masyarakat,tidak sedikit jumlah pernikahan yang telah di dahului oleh perzinaan,artinya ketika melakukan akad nikah,mempelai wanita dalam pernikahan tersebut sudah dalam keadaan mengandung anak dari mempelai laki laki yang menghamilinya. http://abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com/2010/03/tantangan-komunikasi-islam-padaera.html. Diakses pada 04 November 2018. 2 Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pornografi Dalam Arus Liberalisasi Media, Jurnal Dialog Kebijakan Publik, Edisi Kedua (Jakarta: t.p, 2010), 22. 3 http://www.bkkbn.go.id/Webs/index.php/berita/detail/2328, diakses tanggal 04 November 2018. 1

Pernikahan seperti ini di dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) disebut dengan istilah Kawin Hamil. Sebagai contoh di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bojonegoro Kbupaten Bojonegoro yang sudah sering menangani kasus pernikahan yang telah di dahului oleh hamilnya calon mempelai perempuan. Permasalahan yang timbul akibat dari pernikahan yang telah di dahului kehamilan mempelai wanita di antaranya adalah ketika anak yang di kandungnya itu telah lahir dan berjenis kelamin perempuan,anak perempuan tersebut akan tumbuh menjadi gadis dan siap untuk melangsungkan pernikahan maka, penentuan wali nikah bagi anak perempuan akibat kehamilan di luar pernikahan merupakan salah satu problem yang menjadi dampak dari kehamilan di luar pernikahan itu sendiri. Dalam pasal 42 UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan di sebutkan bahwa anak sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang Sah. Hal senada juga di ungkapkan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 99 yaitu : “anak yang Sah adalah (a) anak yang di lahirkan dalam atau akibat perkawinan yang Sah, (b) hasil pembuahan suami istri yang sah di luar rahim dan di lahirkan oleh istrinya tersebut”.ketentuan tentang anak sah dalam UU no. 1 Tahun 1974 dan KHI pada dasarnya sama. Hanya saja dalam KHI diperluas ketentuan tentang pengaruh teknologi bayi tabung.4 Ketentuan tezrsebut menarik untuk dikaji karena rumusan seperti itu mempunyai dua arti pertama, anak sah adalah anak yang lahir dalam pernikahan yang sah artinya,apabila anak dilahirkan dalam pernikahan yang sah,maka dia adalah anak sah anak pasangan suami istri yang di lahirkan nya. Dengan demikian anak yang di lahirkan setelah di langsungkan nya pernikahan pasangan tersebut termasuk anak sah,tanpa ada batasan waktu minimal usia pernikahan. Kedua, anak sah adalah anak yang lahir sebagai akibat pernikahan yang sah artinya, anak terssebut lahir sebagai akibat hubungan suami istri yang di lakukan dalam ikatan pernikahan yang sah.5 Pemahaman yang timbul adalah bahwa anak yang sah hanyalah anak yang lahir sebagai akibat pernikahan yang sah. Anak yang lahir sebagai akibat pernikahan yang sah sudah tentu lahir dalam pernikahan yang sah,sedangkan anak yang lahir dalam pernikahan yang sah belum tentu akibat dari pernikahan yang sah (ini terjadi dalam kawin Hamil) sebagai contoh yaitu jika seoarang perempuan yang di tinggal mati suaminya sedang ia dalam keadaan hamil maka dia berada dalam masa iddah sampai dia melahirkan. Dengan demikian,anak tersebut dilahirkan 4 5

Jazuni, Hukum Islam Di Indonesia (Jakarta: Haniya Press, 2006), 189 Jazuni, Hukum Islam Di Indonesia (Jakarta: Haniya Press, 2006), 190.

dalam perkawinan yang sah,si samping sebagai akibat pernikahan yang sah. Sebaliknya dalam kasus Kawin Hamil, seseorang perempuan yang berzina dan hamil karena perzinaan tersebut,kemudian menikah atau di nikahkan,anak yang di lahirkanya lahir dalam perkawinan yang sah. Anak tersebut adalah anak sah menurut Undang Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam,tetapi tidak sah menurut Fikih.6 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana peran penghulu KUA Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro menentukan Hak Kewalian atas anak perempuan yang di lahirkan akibat kehamilan di luar pernikahan? 2. Apa dasar hukum penghulu KUA Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro dalam menentukan Hak Kewalian atas anak perempuan yang di lahirkan akibat kehamilan di luar pernikahan?

3. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini. Peneliti akan mendeskripsikan tentang : 1. Peran penghulu dalam menentukan Hak Kewalian atas anak perempuan yang di lahirkan akibat kehamilan di luar pernikahan oleh penghulu KUA Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. 2. Dasar hukum penghulu dalam menentukan Hak Kewalian atas anak perempuan yang di lahirkan akibat kehamilan di luar pernikahan oleh penghulu KUA Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.

4. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis peneliti ini mempunyai manfaat agar pada penelitian berikutnya lebih bisa mengkaji dari aspek lain dengan menggunakan kerangka dasar atau acuan awal pada penelitian ini,terutama tentan penentuan wali nikah. 2. Secara praktis peneliti mempunyai manfaat yaitu Bagi peneliti sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya dapat di gunakan oleh peneliti ketika sudah berada dalam lingkungan masyarakat. Bagi masyarakat bermanfaat sebagai pengetahuan bagi masyarakat tentang pentingnya penentuan wali nikah bagi anak perempuan akibat kehamilan di luar nikah orang tua nya demi sahnya pernikahan tersebut, bagi lembaga sebagai pemasukan yang konstruktif dan merupakan dokumen yang bias di jadikan kerangka acuan dalam penelitian selanjutnya. 6Amir

Nuruddin, Azhari Akmal T, Hukum Perdata Islam Di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2006),288.

5.

Difinisi Operasional

Hak Kewalian : Hak yang di berikan oleh syariat yang membuat seorang wali mengambil dan melakukan sesuatu,kalau perlu secara paksa di luar kerelaan dan persetujuan dari orang yang di perwalikan.7 Kawin Hamil : perkawinan seoarang wanita yang telah hamil yaitu bahwa pembuahan telah terjadi sebelum akad nikah sebagai akibat dari Hubungan pra nikah yang menyebabkan kehamilan. Setelah itu terjadilah perkawinan antara wanita dengan Pria yang mengamilinya8.

7 8

Muhammad Bagir al-Habsy, Fiqh Praktis ( Bandung: Mizan, 2002), 56. Amiur Nuruddin, Azhari Akmal T.Op.cit., 288.

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai alat pembanding bagi penelitidalam sebuah peneli tian yang akan atau sedang dilakukan. Dengan melihatpenelitian terdahulu, maka peneliti dapat melihat kelebihan dan kekuranganberbagai teori yang digunakan penulis lain dalam penelitiannya.Selain haltersebut, dengan adanya penelitian terdahulu, dapat terlihat perbedaa n substansialyang membedakan antara satu penelitian dengan penelitian lain. Skripsi Fina Lizziyah dengan judul “ pandangan tokoh masyarakat terhadap pernikahan dini akibat hamil Pra nikah “. (studi di desa sengon agung kecamatan purwosari kabupaten pasuruan) pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif sesuai dengan pendekatan yang di pakai penelitian menggunakan metode observasi wawancara dan dokumentasi dalam pengumpulan data analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat sifat suatu individu,keadaan, gejala atau kelompok tertentu dalam masyarakat.hasil penelitin didapat bahwa pandangan tokoh masyarakat terhadap pernikahan dini akibat hamil pra nikah sebagian besar membolehkan dan sebaiknya segera dinikahkan karena sudah terlanjur hamil di luar nikah. Supaya nantinya tidak mendapat dampak negatif dari penilaian masyarakat kepada keluarganya dan juga kepada yang bersangkutan akibat dari pernikahan tersebut hanya sekedar untuk menutup aib dn juga untuk menyelamatkan status anak pasca kelahiran. Sedangakan dampak sosiologisnya bagi ibu yang hamil pra nikah atau anak yang akan di lahirkan nanti akan terjadi ketidak seimbangan atau ketidaknormalan baik dariaspek sosial maupun dari aspek psikis.9 Dari penelitian terdahulu dia atas yang peneliti rasa belum menyinggung tentang wali nikah bagi anak perempuan akibat kehamilan di luar pernikahan orang tua nya maka peneliti memfokuskan penelitian terhadap hal tersebut di kantor Urusan Agama. B. Kerangka teori 1. Pengertian wali nikah Kata wali dalam kamus besar Indonesia di artikan sebagai pengasuh,orang tua atau pembimbing terhadap orang atau barang. Perwalian dari bahasa arab adalah Al walayah yaitu hak yang diberikan oleh syariat yang membuat si wali mengambil dn melakukan sesuatu, kalau perlu secara paksa di luar kerelaan dan persetujuan dari orang yang di perwakilkan. Menurut amin perwalian dalam literature fikih islam di sebut dengan al walayah atau al wilayah seperti kata Ad dalalah yang juga di sebut Ad dilalah secara etimologis mengandung beberapa arti yaitu cinta dan pertolongan atau bisa jua berarti kekuasaan untuk mengurus sesuatu. Perwalian dalam istilah fikih disebut wilayah yang berarti penguasaan dan perlindungan yang di Fina Lizziyah Fijriani, Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Pernikahan Dini Akibat Hamil Pra Nikah (Studi Di Desa Sengon Agung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan)(Malang:UIN Malang, 2010). 9

maksud perwalian adalah penguasaan penuh yang di berikan oleh agama kepada seseorang untuk menguasai melindungi orang atau barang. Dalam fikih sunnah dijelaskan bahwa wali adalah sesuatu ketentuan hukum yang dapat di paksaan kepada orang lain sesuai dengan bidang hukumnya,wali ada yang khusus da nada yang umum. Wali khusus adalah yang berkaitan dengan manusia dan harta bendanya.

Related Documents

Uud 1974 Perkawinan.docx
November 2019 7
Uud
May 2020 46
1974
May 2020 19
Uud 1945
May 2020 28
Uud 1945
June 2020 22
Uud Mfk.docx
June 2020 30

More Documents from "Guzka Barker"