Usus halus berdiameter sekitar 2,5 cm dan panjang mencapai 6 m. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Lapisan mukosa usus halus membentuk lipatanlipatan kearah lumen yang disebut “vili intestinalis” yang berfungsi untuk menambah luas permukaan penyerapan makanan. Dalam usus halus terjadi proses pencernaan dan penyerapan makanan. Pada duodenum bermuara saluran dari kelenjar pencernaan (pankreas dan kantung empedu). Pada usus halus terjadi pencernaan sebagai berikut : a.
Karbohidrat dengan adanya enzim amilase pankreas diubah menjadi glukosa
b.
Protein dengan adanya enzim proteolitik dari pankreas diubah menjadi asam amino
c. Lemak dengan adanya enzim lipase pankreas diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Lemak sebelumnya diemulsikan dulu oleh empedu yang dihasilkan oleh hati dan disimpan di kantung empedu. Dalam usus halus juga terjadi penyerapan makanan melalui sel-sel epitel yang menyusun permukaan usus halus. Proses penyerapan berlangsung sebagai berikut : a. Karbohidrat : Gula sederhana diserap melalui mekanisme transport aktif menuju kapiler darah di vili intestinalis. Galaktosa merupakan bentuk gula yang siap diserap. Fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi. b. Protein : Diserap dalam bentuk asam amino menuju ke kapiler darah melalui vili intestinalis oleh transport aktif. c. Lemak : Kebanyakan (60 sd 70 % diemulsifikasi oleh garam empedu dan diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol melalui lacteal di vili intestinalis menuju ke sirkulasi darah melalui lymphatic thoracic duct. Lemak sisanya, yang telah dipecah oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol, terlarut dalam air dan memasuki vili menuju ke hati melalui sistem porta hepatika. Vitamin dan mineral : vitamin larut lemak akan diangkut melalui lacteal sedangkan vitamin larut air diserap melalui kapiler. Elektrolit seperti Na, Cl, potassium dan Ca diserap melalui dinding usus halus melalui transport aktif.