SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ULUMUL QUR’AN
MATA KULIAH : ULUMUL QUR’AN DOSEN : NASRI AKIB, S.Ag, M.Pd.I.,
OLEH : 1. ADE IRMA DWIRATNANINGRUM 2. DIVYA SULTIN 3. NUR ANA FEBRIATI AFMIDI
NIM. 18050102031 NIM. 18050102036 NIM. 18050102032
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PRODI PERBANKAN SYARIAH KENDARI 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4 A. LATAR BELAKANG ............................................................................. 4 B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 4 C. TUJUAN PENULISAN ......................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5 A. SEJARAH ULUMUL QUR’AN ........................................................... 5 B. PERKEMBANGAN ULUMUL QUR’AN ........................................... 5 1. PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAD II H 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAD III H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAD IV H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAD V H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAD VI H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAB VII H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAB VIII H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAB IX DAN X H PERKEMBANGAN ULUMUL AL-QUR’AN ABAB XIV H
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 9 A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9 B. SARAN .................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sejarah Perkembangan Ulumul Al-Qur’an dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Sejarah Perkembangan Ulumul Al-Qur’an”. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya, sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Akhir kata penulis memohon maaf apabila ada kesalahan katakata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca makalah ini diwaktu yang akan datang.
Kendari, 22 Maret 2019
Penulis
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ulumul Al-Qur’an atau juga disebut ilmu-ilmu Al-Qur’an adalah kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaannya maupun segi pehaman terhadap apa yang terkandung didalamnya. Dengan demikian sebelum kita mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur’an ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu sejarah adanya Ulumul Al-Qur’an. Dengan adanya pokok pembahasan ini diharapkan mahasiswa semakin mencintai sumber utama umat islam yaitu AlQur’an. B.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah Ulumul Al-Qur’an ? 2. Bagaimana perkembangan Ulumul Al-Qur’an dari abad II – XIV H ?
C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui Sejarah Ulumul Al-Qur’an 2. Mengetahui Perkembangan Ulumul Al-Qur’an dari abad II – XIV H
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Ulumul Al-Qur’an Sejarah ulumul Al-Qur’an dimulai menjadi beberapa fase, dimana tiap-tiap fase menjadi dasar dari perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga ulumul AlQur’an menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus pula. Ulumul AL-Qur’an sudah ada sejak masa turunnya Al-Qur’an walaupun belum berbentuk tulisan. Kemudian pada awal abad ke 3 bermunculan para ulama yang menulisa cabang-cabang ulumul Al=Qur’an diantaranya Muhammad ibnu Mustamir (206 H ) dan Abu ubaidah al mutsannah ( 209 H ).
B. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an a) Fase sebelum kodifikasi ( Qabl’Ashr At-Tadwin ) Pada fase sebelum kodifikasi ulumul Al-Qur’an kurang lebih sudah merupakan benih yang kemunculannya sangat dirasakan semenjak Nabi masih ada. Hal itu ditandai dengan kegairahan para sahabat untuk mempelajari Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. Terlebih lagi diantara mereka sebagai mana diceritakan oleh Abu Abdurrahman Assulami, ada kebiasaan untuk tidak berpindah kepada ayat lain sebelum mereka dapat memahami dan mengamalkan ayat yang sedang dipelajarinya. Mereka mempelajari sekaligus mengamalkan ayat yang sedang dipelajari. Tampaknya, itulah sebabnya mengapa Ibnu umar memerlukan waktu 8 tahun hanya untuk mengahafal surah Al-Baqarah. Kegairahan para sahabat untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an tampaknya lebih kuat lagi ketika Nabi hadir ditengah-tengah mereka hal inilah yang kemudian mendorong Ibnu Taimiyyah untuk mengatakan bahwa Nabi sudah menjelaskan apa-apa yang menyangkut penjelasan Al-Qur’an kepada para sahabatnya. Dapat dijelaskan bahwa para perintis Ulumul Al-Qur’an pada abad I ( sebelum kodifikasi ) adalah sebagai berikut : Dari kalangan sahabat : Khulafa’Ar-Rasyidin, Ibn’Abbas, Ibn Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Ubai bin ka’ab, Abu musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Zubair. Dari kalangan tabi’in : Mujahid,’Atha bin Yasar’,’ikrimah,Qatadah, Al-hasan Al-bashri, Said bin jubair, Zaid bin Aslam. Dari kalangan atba’ tabi’in : Malik bin Anas. b) Fase kodifikasi Pada fase sebelum kodifikasi,ulumul al-qur’an juga ilmu-ilmu lainnya belum di kodifikasikan dalam bentuk kitab dan mushaf. Satu-satunya yang sudah di kodifikasikan saat itu hanyalah Al-quran.Fenomena itu terus berlangsung sampai ketika Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Al –Aswad Ad-dauli untuk
menulis ilmu nahwu. Perintah ali ini yang membuka gerbang pengodifikasian ilmu –ilmu bahasa arab.pengodifikasian itu semakin marak dan meluas ketika islam berada pada tangan pemerintahan bani Umayyahdan bani Abbasiyah pada periode-periode awal pemerintahannya. 1. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an Abad II H Tentang masa penyusunan ilmu-ilmu agama yang di mulai sejak permulaan Abad II H.Para ulama memberikan perioritas atau penyusunan tafsir sebab tafsir merupakan induk ulumul Al-quran. Diantara ulama di abad II.Yang menyusun tafsir ialah:
Syu’bah Al-Hajjaj (w. 160 H.) Sufyan bin Uyainah (w. 198 H.) Sufyan ats-tsauri (w.161 H.) Waqi’ bin Al-Jarrah (w.128-197 H.) Muqatil bin Sulaiman (w.150 H.) Ibn jarir Ath-Thabari (w.310 H.)
Tafsir yang ditulisnya,yakni Jami’ Al-bayan fi tafsir Al-Qur’an dipandang sebagai kitap tafsir yang terbaik karena penulisnya adalah orang yang pertama kali menyajikan tafsir dengan mengemukakan berbagai pendapat yang disertai pula dan proses Tarjih. Kitab ini di pandang sebagai kitab yang pertama kali mencampur adukan antara tafsir Bi al-ma’tsur dengan tafsir Bi ar-ra’yi. 2. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an Abad III H Pada abad III H. Selain tafsir dan ilmu tafsir, para ulama mulai menyusun pula beberapa ilmu Al-Qur’an (Ulumul Al-qur’an) diantaranya : Ali bin al-Madani (W.234 H.), gurunya imam Al-Bukhari, yang menyusun ilmu Ashab An-Nuzul Abu Ubaid Al-Qasimi bin salam (w.224 H) yang menyusun ilmu Nasikh wa Al-mansukh, ilmu qira’at dan Fadhail Al-Qur’an Muhammad bin Ayyub Adh-Dhurraits (w.294 .H) yang menyusun ilmu makki WA Al-madani Muhammad bin Khalaf Al-Marzuban (w.309 H)yang menyusun kitab AlHawi fi Ulumul Al-Qur’an. 3. Perkembang Ulumul Al-Qur’an Abad IV Pada abad 1V H.mulai d susun ilmu Gharib Al-Qur’an dan beberap kitab Ulumul Al-Qur’an dan memakai beberapa istilah ‘Ulum Al-Qur’an. Diantara ulama yang menyusun ilmu-ilmu itu adalah : Abu bakar As-sijistani (w.330 H). Yang menyusun kitab Gharib Al-Qur’an. Abu bakar Muhammad bin Al-Qasim Al-Anbari (w.309 H) Yang menyusun kitab ‘Aja’ib ulum Al-Qur’an (sab’ah ahruf),penulis mushab,jumblah bilangan surah,ayat-ayat dan surah-surah Al-Qur’an. Abu Al-Hasan Al-Asy’ari (w.324 H) Yang menyusun kitab Al-mukhatsani ulum Al-Qur’an.
4. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an Abad V H. Pada abad V H, mulai disusun ilmu I’rab Al-Qur’an dalam satu kitab. Di samping itu, penulisan kitab-kitab Ulumul Al-Qur’an masih terus dilakuan oleh ulama masa ini. Diantara yang berjasa dalam pengembangan ulumul al-qur’an pada masa ini adalah : Ali bin ibrahim bin sa’id Al-hufi (430 H). Selain memelopori penyusunan i’rab Al-Qur’an ,ia pun menyusun kitab Al-Burhan fi’Ulum Al-Qur’an. Kitab ini selain menafsirkan Al-Qur’an seluruhnya,juga menerangkan ilmu-ilmu AlQur’an yang ada hubungan nya dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditafsirkan. Karena itu,ilmu-ilmu Al-Qur’an tidak tersusun secara sistematis dalam kitab ini,sebab ilmu-ilmu Al-Qur’an diuraikan secara terpencar-pencar,tidak terkumpul pada bab-bab berdasarkan judulnya. Namun demikian,kitab ini merupakan karya ilmiah yang besar dari seorang ulama yang telah merintis penulisan ‘ulum Al-Qur’an secara lengkap Abu ‘Amr Ad-Dani (444 H.) Yang menyusun kitab At-Taisir fi’Qira’at Assab’i dan kitab Al-muhkam fi An-Naqth 5. Perkembangan ‘Ulum Al-Quran Abad VI H pada abad VI H, di samping terdapat ulama yang meneruskan pengembangan ‘Ulum Al-Quran, juga terdapat ulama yang mulai menyusun ilmu Mubhamat AlQuran, di antaranya adalah: Abu Al-Qasim bin ‘Abdurrahman As-Suhaili (w. 581 H.) yang menyusun kitab Mubhamat Al-Quran. Kitab ini menjelaskan maksud kata-kata AlQuran yang “tidak jelas”, apa atau siapa yang dimaksudkan. Ibn Al-Jauzi (w. 597 H) yang menyusun kitab Funun Al-Afnan fi’Aja’ib AlQuran dan kitab Al-Mujtaba ‘ fi ‘Ulum Tata’allaq bi Al-Quran 6. Perkembangan ‘Ulum Al-Quran Abad VII H. Pada abad VII H, ilmu-ilmu Al-Quran terus berkembang dengan mulai tersusunnya Ilmu Majaz Al-Quran dan ilmu Qira’at. Di antara ulama abad VII yang besar perhatiannya terhadap ilmu –ilmu ini adalah: Alamuddin As-Sakhawi (643 H). Kitab nya mengenai ilmu Qira’at dinamai Hidayat Al—murtab f’i Mutasyabih. Kitab ini terkenal pula dengan nama Manzummah Al-shakawiyyah. Ia pun mempunyai sebuah kitab pula mengenai ilmu ini kitab terseut bernama Jamal Al-Qurra’ Ibn ‘Abd As-Salam yang terkenal dengan nama Al-Izz’ (660 H). Yang mempolopori penulisan ilmu majaz Al-Qur’an dalam suatu kitab. Abu Syamah (655 H) Yang menyusun kitab Al-mursyid Al-wajiz fi’ ulumum Al-Qur’an Tata’allaq bi Al-Qur’an Al-Aziz. 7. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an Abad VIII H. Pada abad VIII H. Muncullah beberapa ulama yang menyusun ilmu-ilmu baru tentang Al-Qur’an, sedangkan pnulisan kitab-kitab tentang ulum Al-Qur’an terus berjalan. Diantara mereka adalah : Ibn Abi Al-Isba’ yang menyusun ilmu Bad’i (keindahan bahasa dan kandungan Al-Qur’an) dalam Al-Qur’an.
Ibn Al-Qayyim (752 H) Yang menyusun ilmu Aqsam Al-Qur’an, suatu ilmu yang membahas sumpah-sumpah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Najmuddin At-Thufi (716 H) yang menyusun ilmu hujjaj Al-Qur’an atau ilmu jadal Al-Qur’an,suatu ilmu yang membhas bukti-bukti atau argumentasiargumentasi yang dipakai Al-Qur’an untuk menetapkan sesuatu. 8. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an Abad IX dan X H. Pada abad IX dan permulaan abad X H, makin banyak karangan yang ditulis ulama tentang Ulumul Al-Qur’an. Pada masa ini, perkembangan Ulum Al-Qur’an mencapai kesempurnaan nya. Diantara ulama yang menyusun Ulumul Al-Qur’an pada masa ini adalah : Jalaluddin Al-Buqaini (824 H) yang menyusun kitab Mawaqi’ Al-Ulum min Mawaqi’i Al-nujum. Al-Buqini ini dipandang Asy-Suyuti sebagai ulama yang mempelopori penyusunan kitab Ulum Al-Qur’an yang lengkap. Dan didalam kitabnya itu telah dimuat 50 macam persoalan. Muhammad Sulaiman Al-Kafiyaji (879 H) yang menyusun kitab At-Taisir fi’ Qawaid At-Tafsir. Karya itu ,sebagaimana dikatakan penulisnya bab dan peutup. Bab pertama menjelaskan tentang makna tafsir, takwil, Alqur’an,surah dan ayat. Bab kedua menjelaskan syarat-syarat penafsiran bi alra’yi yang dapat diterima,sedangkan khatimahnya berisi etika-etika guru dan murid. Jalaludin ‘Abdurahman bin Kamaluddin As-Suyuti (849-911 H) yang menyusun kitab At-Thabir fi’ulum At-thafsir. Penyusunan kitab ini selesai pada tahun 872 H dan merupakan kitab ulum Al-qur’an yang membahas jumlah 80 macam ilmu ilmu Al-Qur’an secara sistematis dan padat isi nya. Kitab al-itqan ini belum ada yang menandingi mutunya dan kitab ini diakui sebagai kitab standar dalam mata pelajaran ulum al-qur’an. Setelah AsySuyuti wafat pada tahun 911 H. Perkembangan ilmu-ilmu Al-Qur’an seolah olah telah mencapai puncak nya dan berhenti dengan berhentinya kegiatan para ulama dan mengembangkan ilmu-ilmu Al-Qur’an. 9. Perkembangan Ulumul Al-Qur’an Abad XIV H. Setelah masuk abad XIV H., bangkitlah kembali perhatian ulama dalam penyusunan kitab-kitab yang membahas Al-Qur’an dari berbagai segi. Kebangkitan ini di antaranya dipicu oleh kegiatan ilmiah di universitas Al-Azhar Mesir, menjadikan tafsir dan hadis sebagai salah satu jurusannya. Ada sedikit pengembangan tema pembahasan yang dihasilkan para ulama abad ini dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya. Pengembangan itu di antaranya berupa penerjemahan Al-Qur’an kedalam bahasa-bahasa Ajam. Pada abad ini, pengembangan Ulumul Al-Qur’an pun diwarnai oleh usaha-usaha menebarkan keraguan di seputar Al-Qur’an yang di lakukan oleh kalangan orientalis atau oleh orang Islam sendiri yang dipengaruhi oleh orientalis. Salah satunya adalah Thaha Husein dalam karyanya Asy-Syi’ri Al-Jahili. Didalam karya itu, Husein menebarkan berbagai keraguan di seputar Al-Qur’an. Bantahan terhadapnya telah dilakukan umpamanya oleh Ustadz Syekh Muhammad Al-
Khidr Husein, salah seorang syekh Al-Azhar. Diantara karya-karya Ulumul AlQur’an yang lahir pada abad ini adalah : Syekh Thahir Al-Jazairi yang menyusun kitab At-Tibyan fi Ulumul Al-Qur’an yang selesai pada tahun 1335 H. jamaluddin Al-Qasimy (w. 1332 H) yang menyusun kitab Mahasin Al-Ta’wil Juz pertama kitab ini dikhususkan untuk pembicaraan Ulumul Al-qur’an. Muhammad ‘Abd Al-‘Azhim Az-Zaqani yang menyusun kitab Manahil Al‘irfan ‘Ulum Al-Qur’an (2 jilid).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Sejarah perkembangan ulumul Qur’an dimulai menjadi beberapa fase,dimana tiap-tiap fase menjadi dasar perkembangan menuju fase selanjutnya,hingga ulumul Qur’an menjadi sebuah ilmu khusus yang di pelajari dan dibahas secara khusus pula.
B. Saran Jika terdapat suatu kesalahan didalam makalah ini,maka penulis selaku pemakalah memohon ampun kepada Allah SWT dan meminta maaf sebesar besar nya kepada para pembaca. Dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan. 2013. Ulum Al-Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia Gufron, Muhammad dan Rahmawati. 2013. Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Teras