Tugas Tpn Asri.docx

  • Uploaded by: Heru Setiawan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Tpn Asri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 838
  • Pages: 3
TUGAS TPN ASRI ,PAGE 179-180 I.

EFFECT OF CATHETER (PENGARUH CATHETER) Metode yang ideal untuk mencegah masalah ketidaksesuaian adalah dengan menggunakan kateter terpisah untuk pemberian obat dan jika memunginkan jika tidak tersedia kateter terpisah , penggunaan kateter vena sentral multi lumen , dengan satu lumen sepenuhnya disediakan untuk nutrisi parenteral yang direkeomendasikan. Apabila hendak memberikan nutrisi parenteral dan pemberian obat IV dan hanya tersedia kateter satu lumen atau penyiapan kateter perifer hal ini tidak tepat karena kemugkinan terjadi inkompatibilitas. informasi penggunaan kompatibiltas atau inkompatibilitas obat yang dimaksudkan dengan nutrisi parenteral harus dikonsultasikan dengan apoteker (3) Obat suntik IV umumnya diberikan dengan infus cepat pada pasein dewasa, oleh karena itu waktu kontak dengan nutrisi parenteral dari obat yang diberikan oleh kateter dalam waktu yang sama sama pendek , hal ini berbeda dengan pemberian obat pada anak karena pemberian obat suntik IV pada anak dengan infus dengan kecepatan lambat akan lebih beresiko karena perpanjangan waktu kontak dapat menyebabakan peningkatan resiko inkompatbilitas (ketidaksesuai) dengan obat obatan (8)

II

EFFECT OF THE FORMULATION OF PARENTERAL NUTRITION (PENGARUH FORMULASI NUITRISI PARENTERAL) Ada 2 jeis pencampuran yaitu “Two in one “admixture dan “All in one “ admixture. Semua dalam satu pencampuran (all in one) pencampuran nutrisi parenteral mengandung emulsi lipid IV, itulah sebabnya beberapa obat yang kompatibel dengan Two in one admixture mungkin tidak kompatibel dengan All in one (4). Ketidak sesuain dengan “Two in one” admixture menghasilkan pembentukan endapan kental atau kuning yang menyebabkan kabur atau perubahan warna, di sisi lain inkompatibilitas “all in one “ disebabkan oleh kerusakan struktural emulsi dan pembentukan lemak bebas dan endapan yang dihasilkan tidak terlihat karena efek masking(menutupi, menyelubungi ) dari kandungan lipid (15). Produsen obat dapat berbeda dimana perbedan dalam formulasi obat yang memiliki agent aktif yang sama dapat mengakibatkan perbedaan PH obat dan sifat , kasiat lainnya yang dapat dikaitkan dengan dampak signifikan pada kompatibilitas/ ketidakcocokan. Itulah sebabnya kompatibilitas obat dengan pencampuran nutrisi parenteral tidak dapat dijamin dan analisis pustakanya dan dapat menyesatkan publik. Pada tabel 1. Menyajikan kompatibilitas beberapa obat dengan formulasi nutrisi parenteral yang berbeda (4). Meskipun gentamisin dinyatakan sebagai kompatibel dengan Two in one admixture dalam tabel 1 , beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu tidak sesuai karena perbedaan kandungan dari campuran nutrisi parenteral (16). Dalam sebuah penelitian yamg dilakukan triseel et al. (15)

ketidaksesuaian secara visual diperiksa dalam 9 campuran nutrisi parenteral “all in one” yang berbeda dengan 106 obat yang umum digunakan dan sebagai hasilnya 23 obat ditemukan tidak sesuai. Mempertimbangkan perbedaan dalam isi campuran nutrisi parenteral , 3 dari 9 admixture dugunakan untuk pemberian perifer, 3 untuk pemeberian secara sentral dan 3 formulasi yang tersisa disipakan untuk digunakan pada transplantasi sumsum tulang. diantara obat obatan yang mengalami pengendapan diamati ada 6 obat yaitu asiklovir, amfoterisi B, dopamine, fluorourasil,gansiklovir, sikosporon. 17 obat mengalami dissolusi (pemisahan) dan perlemakan( adiposity) dalam emulsi yaitu (doxorubicin, doxycycline, droperidol, [phenobarbital, haloperidol, heparin,hydromorphone,levorphanol,lorazepam,midazolam,minocycline,morphinsulfat,nalbuphin e,ondansetron, pentobarbiatal, potassium fosfat, natrium fosfat). Stabilitas obat atau nutrisi belum diteliti. Ceftriaxone adalah obat yang memiliki kecnderungan tinggi untuk mengikat kalsium. Reaksi fatal telah dilaporkan karena pembentukan endapan kalsium ceftriaxone pada bayi ketika ceftriaxone diberikan bersamaan dengan pencampuran nutrisi parenteral yang mengandung kalsium. Situasi ini diamati bahkan ketika obat dan campuran nutrisi diinfuskan melalui lumens yang terpisah , namun reaksi ini belum dilaporakan pada anak yang lebih tua atau pada orang dewasa. Sebagai hasil dari penelitian tersebut penggunaan bersamaan dari ceftriaxone dengan pencampuran IV yang mengandung kalisum pada bayi kurang dari 28 hari dianggap sebagai kontraindikasi absolut. Pada semua kelompok usia lainnya, pemberiannya melalui kateter yang sama atau lumen yang berbeda atau pemberian berikutnya tanpa membilas kateter tidak dianjurakn (8).

III.

EFFECT OF LIPID EMULISION ( PENGARUH EMULSI LIPID) Karena adanya emulsi lipid dalam “all in one” admixture, nutrisi yang peka terhadap cahaya seperti retinol dalam pencampuran nutrisi parenteral umumnya dilindungi terhadap fotolisis. Namun emulsi lipid menutupi visibilitas endapan yang dibentuk oleh gangguan stabilitas (4). Stabilitas emulsi dipertahankan oleh pencegahan tetesan minyak yang mendekati satu sama lain karena muatan muatan negative pada tetesan minyak yang dihasilkam dari adanya agent pengemulsi dalam emulsi lipid intravena. Penurunan PH lingkungan atau penuruanan muatan negative pada permukaan tetesan minyak karena eektrolit ditambahkan menyebabkan tetesan mnyak untuk mengelompok membentuk tetesan minyak yang lebih besar,dengan demikian stabilias terganggu. Tetesan minyak besar yang meningkat akan beresiko emboli paru, oleh karena itu penggunaan klinis emulsi lipid dengan stabilitas terganggu tidak aman . dalam kasus penambahan obat kedalam campuran nutrisi parenteral stabilitas dapat terganggu dengan cara yang sama (4). Formulasi propofol yang digunakan untuk sedasi mengandung 110 % emulsi lipid yang menyediakan energi 1,1 kkal. ketika profol diberikan kepada pasien yang menerima dukungan nutrisi parenteral kontribusi terhadap asupan kalori harian harus dipertimbangkan dan pemberian kalori bekas harus dihindari. Selanjutnya pasein harus dipantau dalam hal hipertriglserida. Telah diusulkan bahwa jumlah lipid dalam campuran nutrisi parenteral harus dikurangi sesuai dengan jumlah prpofol

yang dihitung.(4). Amfoterisin liposomal B mengandung distearoilfosfatidil glieserol dan kompleks lipid B amfoterisin mengandung dimirys -toilphospatidylchline dan dimyristoilphospohatidylglyserol. Produk produk ini tidak mengandung asam lemak esensial karena mereka tiak mengandung asam linoleate atau asam alfa-linolaat sehungga menyidiakan lebih seidkit kalori (<150kkal/hari) (4)

Related Documents

Tugas Tpn Asri.docx
June 2020 6
Tpn
June 2020 6
Tpn
June 2020 9
Tpn #15 Cover
June 2020 4
Complication Of Tpn
November 2019 22
Peg & Tpn
November 2019 15

More Documents from "api-3722454"

Tugas Wenda.docx
November 2019 3
Tugas Tpn Asri.docx
June 2020 6
Alur Kusta Dan Tb Baru.docx
November 2019 42
Kwn.docx
November 2019 33