TUGAS POKOK DAN FUNGSI TENAGA DAKWAH (DA’I) PEMBANGUNAN
I.
Tenaga Dakwah (Da’i) mempunyai tugas pokok sebagai berikut : a. Melaksanakan dakwah agama (dakwah billisan dan bilhal) serta mengembangkan kegiatan keagamaan; b. Menyampaikan pesan-pesan agama dan membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan; dan c. Melaksanakan pembinaan keagamaan dan pembangunan.
Tenaga Dakwah (Da’i) berfungsi sebagai : a. Tauladan/panutan (uswatun hasanah) bagi umat; b. Dinamisator dan motivator dalam pengamalan ajaran agama; dan c. Stabilisator apabila terdapat perbedaan paham dalam ajaran agama yang bersifat khilafiyah.
II.
Hak dan Kewajiban Hak Tenaga Dakwah (Da’i) adalah : a. Tenaga Dakwah (Da’i) diberikan honorarium yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah berdasarkan Keputusan Bupati. Kewajiban Tenaga Dakwah (Da’i) adalah : a. Memberikan bimbingan kepada ummat dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan b. Membimbing ummat dalam menjalankan hubungan antar sesama manusia.
III.
Larangan Tenaga Dakwah (Da’i) dilarang : 1) Melakukan tindakan amoral, kriminal, kekerasan dan lain sebagainya yang bertentangan dengan ajaran agama, adat istiadat, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) Mengajak orang lain dan /atau ikut dalam aliran (sekte) yang dilarang oleh agama dan pemerintah, karena bertentangan dengan ajaran agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan/atau 3) Melalaikan tugas pokok dan fungsi Tenaga Dakwah (Da’i).
IV.
Penyeleksian Tenaga Dakwah (Da’i) Untuk menjadi Tenaga Dakwah (Da’i) akan dilakukan penyeleksian oleh Tim Penyeleksi yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Bupati.
V.
Masa Kerja Tenaga Dakwah (Da’i) 1) Masa kerja Tenaga Dakwah (Da’i) adalah selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan. 2) Dalam hal Tenaga Dakwah (Da’i) melalaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai da’i, maka Bupati dapat memberhentikan Tenaga Dakwah (Da’i) dengan Keputusan Bupati.