MODEL-MODEL PEMBUAT KEPUTUSAN Proses pembuat kebijakan pada akhirnya akan berujung pada proses pembuat keputusan atau decision-making proses.
Model Rasional Komprehensif (The rational comprehensive) model Model rasional komprehensif adalah teori pengambilan atau pembuatan keputusan yang paling di kenal dan yang paling banyak di gunakan karena di anggap mampu menyediakan alternative keputusan terbaik.
Ini karena model rasional
komprhensif sering dikaitkan dengan kemampuan dalam merencanakan dan meramalkan keputusan terbaik sehingga di anggap paling
masuk akal yang
berhubungan Merujuk beberapa scholars, model ini meliputi beberapa unsur seperti : 1. Para pembuat keputusan dihadapkan pada suatu permasalahan tertentu yang dapat dipisahkan dari masalah-masalah lainyaatau setidaknya dapat di pertimbangan seara mendalam 2. Menetapkan dan menyusun tujuan, nilai dan sasaran yang menjadi pedoman pengambil keputusan. 3. Mengidentifikasi semua alternativ keputusan, termasuk meneliti secara saksama bermacam-macam alternative yang berhubungan dengan masalah public. 4. Melaksanakan prediksi atas konsekuensi dari setiap alternative keputusan 5. Masing-masing alternative dan akibat yang menyertai dibandingkan dengan alternative lain. 6. Pembuatan keputusan memilih alternative yang baik.
Model Inkramental (The Incremental Model) Model ingkramental atau model penambahan diajukan sebagai usaha untuk menyederhanakan model rasionalkomprehensif yang di anggap terlalu sempurna tetapi tidak mampu menjelaskan akar masalah yang harus diselesaikan. Karenanya tidak mengherankan jika keputusan atau kebijakan dalam model ini sering dianggapsebgai model pemekaran atau penambahan atau keputusan atau kebijakan yang sudah ada. Model incremental dapat di runut seperti berikut : 1. Pemilihan sasaran dan tindaakan untuk mencapai tujuan yang di harapkan lebih bersifat saling berhubungan dari pada terpisah.
2. Pembuat keputusan hanya memprtimbangkan beberapa alternative yang berhubungan denga permasalahan 3. Masing-masing alternative merupakan konsekuensi yang akan di evaluasi 4. Permasalahan yang di hadapi pembuat keputusan secara berkesinambungan di dentifikasi kembali 5. Tidak akan terdapat keputusan tunggal atau pemecahan yang benar untuk suatu masalah. 6. Pembuatan keputusan yang bersifat menambahkan
Mixed Scaning Model Melalui model Mixed scaning terpapar bahwa para pembuatan keputusan di mungkinkan untuk menggunakan
model rasional komprehensif maupun model
ingremental dalam keadaan yang berbeda. Maka model mixed scaning dapat di katakana sebagai model kompromi yang menggunakan kombinasi antara rasionalisme dan ingrementalisme. Etzioni setidaknya telah membantu kita dalam menunjukan kenyataan penting bahwa keputusan mempunyai arah yang sangat bervariasi dan proses keputusan yang berbeda mungkin sesuai dengan sifat keputusan yang bervariasi pula.
The Garbace –Can Model Model keempat adalah model garbage can yang di kenalkan oleh Cohen et al (1972) model ini bernilai bahwa proses pengambilan keputusan lebih di dasarkan pada naalar kebiasaan atau kelaziman dan sedikit sekali mempertimbangkan halhal terkait dengan efektivitas dan efisiensi keputusan. Oleh karena itu model Garbage Can menilai bahwa dalam situasi demikian tidak mungkin para pembuatan keputusan melakukan pertimbangan yang menyeluruh dan cermat untuk semua alternative yang ada. Oleh karena itu Cohen menjelaskan bahwa proses pembuatan keputusan tidak selamanya berjalan mulus. Terkadang ada proses yang berjalan sangat acak.
TUGAS PERBANDINGAN ADMINISTRASI PUBLIK
NAMA
: ANNA MARISA NITSAE
KELAS/SEMESTER
: B/V1
NIM
: 42116156
PRODI
: ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG 2019