Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan
PERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI
Ghia Ryanda Kurniawan (18.03.057) E-mail:
[email protected] Oktober 2018
Abstrak Dalam pengambilan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analisa pribadi yang subjektif tanpa menggunakan metode tertentu, biasanya memiliki tingkat kesalahan yang tinggi sehingga hal ini akan membahayakan pengambilan keputusan yang berujung pada penyesalan. Ada banyak metode Decision Support System (DSS) yang dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan, namun 2 metode yang sering digunakan untuk melakukan proses pengambilan keputusan yakni metode Weighted Product (WP) dan Technique For Others Referencean by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Karena itu untuk mengetahui yang terbaik dari 2 metode tersebut, maka dilakukan perubahan pembobotan dan hasil pengujian diperoleh kesamaan dalam proses pengembilan keputusan (pemecahan masalah). Sehingga dalam pengambilan keputusan dapat menggunakan salah satu metode WP atau TOPSIS. Perangkingan 2 metode tersebut akan menentukan siswa berprestasi dengan mudah. Kata Kunci: DSS, WP, TOPSIS 1. Pendahuluan 1.1. Definisi Weighted Product (WP) Metode Weighted Product (WP) adalah himpunan berhingga dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam beberapa hal kriteria keputusan. Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut sama halnya dengan normalisasi. 1.1.1. Tahapan Weighted Product (WP)
Penentuan kriteria pemilihan Penilaian bobot kepentingan tiap kriteria Penentuan range nilai tiap kriteria Penilaian tiap alternatif menggunakan semua atribut dengan penentuan range nilai yang disediakan yang menunjukan seberapa besar kepentingan antar kriteria.
Dari data penilaian tiap bobot atribut dan nilai alternatif dibuat matrik keputusan (X).
1.2. Definisi TOPSIS Metode Topsis merupakan Metode pengambilan keputusan Multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS bertujuan untuk menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Solusi ideal positif memaksimalkan kriteria manfaat dan meminimalkan kriteria biaya, sedangkan solusi ideal negatif memaksimalkan kriteria biaya dan meminimalkan kriteria manfaat (Fan dan Cheng, 2009 : 4) 1.2.1. Tahapan TOPSIS
Membuat Matriks Ternormalisasi
Keputusan
yang
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan
Membuat Matriks Keputusan yang Ternormalisasi Terbobot Menentukan matriks solusi idel positif dan matriks solusi ideal negatif Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negative Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternative
2. Hasil dan Pembahasan 2.1. Analisis Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Berprestasi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto Menggunakan Metode Weighted Product (WP) Pemilihan mahasiswa berprestasi berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Penentuan kriteria-kriteria tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (DIKTI). Kriteria yang ditentukan sudah disertai bobot yang berbeda. DIKTI telah menetapkan kriteria-kriteria yang akan dinilai pada pemilihan mahasiswa berprestasi. Kriteriakriteria tersebut sesuai dengan yang ditentukan oleh Kemenristekdikti [1]. Kriteria dan bobot yang digunakan dalam pemilihan mahasiswa berprestasi sebagai berikut. a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) IPK adalah seluruh nilai mata kuliah rata-rata yang lulus sesuai dengan aturan masing-masing perguruan tinggi dan disyahkan oleh Dekan. Untuk menjadi mahasiswa berprestasi IPK minimal 3,00. b. Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan tulisan ilmiah hasil dari kajian pustaka dari sumber terpercaya yang berisi solusi kreatif dari permasalahan yang dianalisis secara runtut dan tajam, serta diakhiri dengan kesimpulan yang relevan. c. Prestasi/Kemampuan yang Diunggulkan Prestasi merupakan kemampuan yang diunggulkan oleh setiap calon mahasiswa berprestasi berupa kegiatan-kegiatan yang mendapatkan pengakuan atau penghargaan yang berdampak positif pada perguruan tinggi dan masyarakat seperti mengikuti perlombaan atau kejuaraan minimal tingkat provinsi.
d. Kemampuan Bahasa Inggris Penilaian bahasa inggris yang dilakukan melalui dua tahap yang pertama penulisan ringkasan bahasa inggris pada karya tulis ilmiah dan yang kedua mempresentasikan karya tulis dan diskusi menggunakan bahasa inggris.
2.2. Analisis Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS Sistem yang dibangun adalah suatu sistem yang dapat dipakai oleh pihak MA Darul Masholeh untuk menentukan prestasi siswa. Selain itu sistem ini juga dapat membantu pimpinan MA Darul MAsholeh dalam memberikan reward siswa terbaik. Proses penentuan pengesub terbaik dilihat dari kriteria: 1. Hafalan Al-Qur’an Hafalan Al-Qur’an di dapat dari kriteria untuk menentukan prestasi akdemik siswa, hafalan al’quran digunakan sebagai acuan untuk menentukan prestasi siswa. 2. Rata-rata nilai Rata-rat nilai di dapat dari nilai rapot, rata-rata nilai digunakan untuk menentukan prestasi akademik siswa. 3. Nilai Minimal Nilai minimal di dapat dari nilai rapot,nilai minimal digunakan sebagai acuan untuk menentukan prestasi akademik siswa. 4. Jumlah Kehadiran Jumlah kehadiran di dapat dari kehadiran siswa selama 1semester mengikuti pelajaran, jumlah kehadiran mempengaruhi untuk menentukan prestasi. 5. Total Nilai Total nilai didapat dari jumlah keseluruhan kriteria 6. Piagam Prestasi Piagam prestasi di dapat dari siswa tersebut selama sekolah di MA Darul Masholeh, piagam prestasi digunakan untuk membantu siswa tersebut mengikuti seleksi prestasi siswa, semakin banyak prestasi yang di dapat semakin berpeluang untuk mendapatkan prestasi.
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan
2.3 Analisis hasil studi kasus dengan menggunakan metode WP dan TOPSIS 2.3.1 Hasil evaluasi studi kasus dengan metode WP Variabel penelitian dibagi menjadi dua, variabel yang pertama variabel Input berupa kriteria (IPK) indeks prestasi kumulatif, karya tulis, prestasi/kemampuan yang diunggulkan, kemampuan bahasa inggris. Variabel yang kedua variabel output berupa alternatif yang terpilih sebagai calon mahasiswa berprestasi berdasarkan dengan perhitungan menggunakan metode Weighted Product. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Untuk kebutuahan pembangunan sistem dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan. Pengumpulan data dan informasi dilakukan menggunakan 2 cara yaitu wawancara dan dokumentasi. Wawancara Wawancara dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada mahasiswa yang mendaftar menjadi mahasiswa berprestasi dan kepada pihak Biro Kemahasiswaan dan Alumni bidang Student Scientific Center (SSC) mengenai data yang menunjang untuk penelitian. Data-data yang diperoleh yaitu syarat untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah ada untuk mendukung kelengkapan penelitian. Data-data tersebut adalah data mahasiswa yang mendaftar mahasiswa berprestasi dan panduan mahasiswa berprestasi sarjana 2015. Fase yang digunakan ada 2, pertama fase intelegensi dilakukan proses mengidentifikasi masalah yang ada, akan didapatkan data dan diolah menjadi rekomendasi alternatif terbaik. Fase yang kedua fase desain masalah yang ada akan di analisisi kemudian di lakukan tindakan, lalu nantinya akan menggunakan model pengambil keputusan untuk menentukan rekomendasi alternatif terbaik. Model pengambilan keputusan dalam penelitian ini digambarkan menggunakan flowchart. Berdasarkan data yang didapatkan maka akan
dianalisa mengenai apa saja yang dibutuhkan dan apa saja nantinya yang ada di dalam sistem, setelah itu maka dirancang sebuah desain perangkat lunak yang selanjutnya akan diubah dalam bentuk program.Model pengambilan keputusan yang dibangun digambarkan menggunakan flowchart. Flowchart sistem pendukung keputusan penilaian kinerja dosen dapat dilihat pada Gambar 1 berikut
Gambar 1. Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Berprestasi di Universitas Muhammadiyah Purwokert
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan a. Data kriteria yang digunakan adalah seperti pada Gambar 2 berikut.
Gambar 5. Vektor S
Gambar 2. Kriteria dan Bobot Metode WP
e. Menghitung preferensi dengan cara melakukan pembagian dengan rata-rata dari nilai hasil setiap perkalian dan menjadi vektor V. Tabel nilai kriteria disajikan pada Gambar 6 berikut.
b. Membuat matrik keputusan. Tabel matrik keputusan disajikan pada Gambar 3 berikut.
Gambar 6. Vektor V Gambar 3. Matrik Keputusan c. Melakukan proses normalisasi terhadap bobot dengan cara bobot dibagi dengan total keseluruhan bobot. Tabel normalisasi bobot disajikan pada Gambar 4 berikut.
Gambar 4. Normalisasi Bobot d. Memangkatkan seluruh nilai kriteria setiap alternatif dengan bobot yang telah dinormalisasi, kemudian dikalikan dan menjadi vektor S. Tabel vektor s disajikan pada Gambar 5 berikut.
2.3.2
Hasil evaluasi studi kasus dengan TOPSIS Gambar 7 menunjukkan gambaran umum dari sistem yang dibuat, dimana sistem akan melakukan proses pengolahan data kriteria, pengolahan data alternatif yang dimiliki serta proses perhitungan perangkingan yang terdiri dari proses perhitungan matrik keputusan ternormalisasi, perhitungan matriks ternormalisasi terbobot, perhitungan matriks solusi ideal, perhitungan jarak tiap alternatif, perhitungan nilai preferensi serta proses perhitungan perangkingan matriks. User yang terlibat dari sistem adalah Admin sebagai penanggung jawab pelaksana serta pimpinan MA Darul Masholeh tersebut sebagai pengawas.
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan
Dimana: j = 1,2,..,n. Sedangkan jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai:
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:
Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih Gambar 7. Proses Perancangan Sistem TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:
2.4 Perbandingan Hasil 2.4.1 Hasil analisis studi kasus menggunakan WP 1. Setelah memasukkan nilai-nilai dari setiap kriteria maka nilai tersebut akan masuk ke dalam tabel nilai kriteria atau matriks keputusan. Halaman tabel nilai kriteria tersaji seperti Gambar 8.
Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai:
Gambar 8. Halaman Tabel Nilai Kriteria
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan 2. Halaman hasil perhitungan terdapat 4 tabel yaitu hasil normalisasi bobot, tabel nilai kriteria hasil vektor S dan hasil vektor V serta perangkingan nilai hasil preferensi. Halaman hasil perhitungan tersaji seperti Gambar 9.
5. Halaman hasil vektor V dihasilkan dari nilai vektor S pada setiap alternatif dibagi dengan jumlah seluruh nilai alternatif yang ada. Halaman hasil vektor V tersaji seperti Gambar 12.
Gambar 12. Halaman Hasil Vektor V
2.4.2
Gambar 9. Halaman Hasil Perhitungan 3. Halaman normalisasi bobot adalah hasil dari bobot dibagi jumlah seluruh bobot yang ada.
Gambar 10. Halaman Normalisasi Bobot 4. Halaman hasil vektor S dihasilkan dari nilai alternatif pada tiap kriteria dipangkatkan bobot yang sudah dinormalisasi kemudian dikalikan. Halaman hasil nilai vektor S tersaji seperti Gambar 11.
Gambar 11. Halaman Hasil Vektor S
Hasil analisis studi kasus menggunakan TOPSIS
Sample yang digunakan dalam pemilihan prestasi akademik siswa dengan metode TOPSIS menggunakan 20 alternatifdan 6 kriteria. Prosedur perhitungan yang dilakukan adalah: 1. Menentukan nilai relatif terhadap masingmasing alternatif Sample perhitungan untuk masing-masing pengesub. 2. Menentukan matriks keputusan ternomalisasi Dalam menentukan matrik keputusan ternormalisasi, nilai tiap kriteria (xij) untuk keseluruhan alternatif dijumlahkan kemudian nilai masing-masing kriteria tersebut dibagi dengan hasil jumlah kriterianya. 3. Menentukan matriks keputusan normalisasi terbobot Sebelum menghitung matrik keputusan normalisasi terbobot, tentukan terlebih dahulu bobot dari masing-masing kriteria. Tingkat kepentingan tiap kriteria dapat dinilai dari range 1 sampai 5, yaitu: 1 : tidak penting 2 : tidak terlalu penting 3 : cukup penting 4 : penting 5 : sangat penting
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan Tabel 1. Bobot Kriteria Metode TOPSIS No Kriteria Bobot(W) 1 Hafalan Al-qur’an 5 2 Rata-rata nilai 5 3 Nilai minimal 3 4 Jml kehadiran 5 5 Total Nilai 3 6 Piagam Prestasi 5
Setelah menentukan bobot dari masingmasing kriteria, maka berdasarkan langkah 1 dan persamaan 2, kita dapat menghitung matrik normalisasi terbobot. 4. Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif Langkah selanjutnya yaitu menentukan matrik solusi ideal positif dan matrik solusi ideal negatif berdasarkan persamaan 3 dan 4. 5. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif Selanjutnya untuk mencari jarak antar alternatif dengan matriks solusi ideal positif dapat menggunakan persamaan 7. 6. Langkah terakhir dalam perhitungan TOPSIS adalah mencari nilai preferensi untuk setiap alternatif diberikan sesuai dengan persamaan 9.
3. Penutup 3.1. Kesimpulan 3.1.1. Metode WP Kelebihan 1. Terdapat variabel Cost dan Benefit, yang berguna untuk menentukan kriteria yang berpengaruh terhadap keputusan 2. Metode ini lebih simpel di bandingkan dengan metode lainya 3. Perhitungannya tidak begitu kompleks 4. Lebih mudah dipahami Kekurangan 1. Metode ini hanya untuk digunakan pada proses nilai yang memiliki nilai rentang
3.1.2. Metode TOPSIS Kelebihan 1. Komputasinya efisien, perhitungan komputasinya lebih efisien dan dan cepat, 2. Mampu dijadikan sebagai pengukur kinerja alternatif dan juga alternatif keputusan dalams sebuah bentuk output komputasi yang sederhana 3. Dapat digunakan sebabai metode pengambilan keputusan yang lebih cepat Kekurangan 1. Belum adanya penentuan bobot prioritas yang menjadi prioritas hitungan terhadap kriteria, yang berguna untuk meningkatkan validitas nilai bobot perhitungan kriteria. Maka dengan alasan ini, metode ini dapat di kombinasikan misalnya dengan metode AHP agar menghasilkan otuput atau keputusan yang lebih maksimal 2. Belum adanya bentuk linguistik untuk penilaian alternatif terhadap kriteria, basanya bentuk linguistik ini di interpretasikan dalam sebuah bilangan fuzzy 3. Belum adanya mediator seperti hirarki jika di proses secara mandiri maka dalam ketepatan pengambilan keputusan cenderung belum menghasilkan keputusan yang sempurna
3.2. Saran Setelah melakukan analisis sistem keputusan terhadap studi kasus dengan metode Weighted Product (WP) dan studi kasus dengan metode TOPSIS. Maka didapatkan hasil analisa bahwa metode WP lebih simple dan lebih mudah dipahami di bandingkan metode TOPSIS dalam menentukan mahasiswa berprestasi. DAFTAR PUSTAKA [1] Kemenristekdikti, 2015, Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana, Kemenristekdikti, Jakarta. [2] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.
Tugas Jurnal Ilmiah Analisis Sistem Keputusan [3] Rani, S., 2014, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda Motor Berbasis Web Dengan Metode Weighred Product, Pelita Informatika Budi Darma, ISSN 2301-9425, Volume VII, Nomor 3, Agustus 2014, Halaman 62-66.