LAPORAN ANALISA KASUS TEORI PEMBELAJARAN diajukan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan yang diampu oleh ibu Vita Lucya, S.Kep., Ners., M.Kep. Disusun Oleh Kelompok 1: Ani Rahmawati Ai Isma Awaliyah Cecep Imam Hardiansyah Friska Rahma Sarita Indah Lismawati Ira Endah Siti M Mega Wulan P Paramitha Rias Sri Utami Siska Putri Np Sita Milenia Vini Novianti
217053 217049 217054 217062 217065 217066 217071 217077 217081 217084 217085 217089
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR BANDUNG 2018
LAPORAN ANALISA KASUS TEORI PEMBELAJARAN 1. Definisi Teori Behaviorisme Teori belajar behaviorisme menjelaskan belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Teori Behaviorisme : 1. Mementingkan faktor lingkungan 2. Menekankan pada faktor bagian 3. Menekankan
pada
tingkah
laku
yang
nampak
dengan
mempergunakan metode obyektif 4. Sifatnya mekanis 5. Mementingkan masa lalu Kelebihan teori belajar (behaviorisme) adalah sebagai berikut : 1) Sangat cocok diterapkan kepada siswa atau anak yang masih membutuhkan dominasi orang tua. 2) Pembelajaran dapat mudah diarahkan dan diganti dengan stimulusstimulus yang diinginkan. 3) Pembelajaran mempunyai orientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kekurangan teori belajar (behaviorisme) adalah sebagai berikut : 1) Menyebabkan proses pembelajaran yang tidak menyenangkan dan pendidik terkesan menjadi bersikap otoriter kepada siswa. 2) Pembelajaran hanya perpusat pada guru sehingga pemikiran siswa tidak bisa berkembang secara lebih kreatif. 3) Pemberian hukuman dianggap menjadi pilihan yang paling efektif untuk menertibkan siswa.
2. Definisi Teori Cognitivisme Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Kelebihan teori cognitivisme 1) Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; 2) Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah. Kekurangan teori cognitivisme 1) Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan 2) Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut 3) Prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.
3. Definisi Teori Health Belief Model Teori Health Belief Model didasarkan pada pemahaman bahwa seseorang akan mengambil tindakan yang akan berhubungan dengan kesehatan. Teori ini dituangkan dalam lima segi pemikiran dalam diri individu, yang mempengaruhi upaya yang ada dalam diri individu untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan/ diketahui), perceived severity (bahaya/ kesakitan yang dirasakan), perceived benefit of action (manfaat yang dirasakan dari tindakan yang diambil), perceived barrier to action (hambatan yang dirasakan akan tindakan yang diambil), cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan). Tiga faktor penting dalam Health Belief Model, yaitu :
1. Kesiapan
individu
untuk
merubah
perilaku
dalam
rangka
menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan. 2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku. 3. Perilaku itu sendiri.
Kelebihan Health Belif Model 1. Mampu mengidentifikasi sebab perilaku sehat dan tidak sehat yang berbeda antarindividu 2. Dasar untuk menyusun intervensi perilaku sehat yang berlaku untuk perorangan 3. HBM bersifat mudah dan sederhana dalam menjelaskan perilaku sehat (Conner & Norman, 2003).
Kekurangan Health Belif Model 1. Tidak
ada
acuan
yang
jelas
tentang
bagaimana
mengoperasionalisasikan konstruk-konstruk dalam HBM 2. Beragamnya operasionalisasi peneliti tentang HBM melemahkan posisinya sebagai model psikologi yang koheren 3. Hanya sedikit studi yang menggunakan HBM untuk memahami perilaku yang berhubungan dengan masa lalu 4. Komponen dalam HBM tidak bisa menjelaskan hubungan antara efek struktur sosial dengan perilaku sehat. 5. HBM mulanya dianggap kurang komperhensif untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara health belief dengan tahapan psikologis dalam pembuatan keputusan dan tindakan 6. Penerapan HBM terbatas pada kelompok tertentu, sulit digeneralisasi (Conner & Norman, 2003).
APLIKASI KASUS MAAG Mahasiswa STIKep PPNI JAWA BARAT di kelas S1-2B sebagian besar merupakan anak kost. Mahasiswa tersebut sering dan banyak yang mengalami nyeri di daerah lambung atau maag. Penyebab utamanya karna kebiasaan sehari-hari yang tidak baik seperti makan-makanan yang pedas, makan-makan cepat saji, dan makan tidak teratur karna padatnya jadwal perkulihaan. Sehingga rendahnya kesadaran untuk mengatasi masalah ini. ANALISA Maag atau dispepsia atau radang lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung. Teori health belief model berguna dalam menganalisa perilaku ketidak sadaran tersebut. Komponen teori health belief model : 1. Seseorang tersebut harus yakin bahwa kondisi maag dapat diminimalisir. Perceived susceptibility sejauh mana seseorang merasa rentan atau beresiko mengalami mag 2. Maag akan menyebabkan perih pada lambung. Perceived severity sejauh mana seseorang merasa takut atau mengganggap mag memilliki dampak yang parah 3. Meminum obat dan makan teratur dapat mengurangi resiko maag . perceived benefit sejauh mana anggapan seseorang bahwa dengan anjuran tersebut dapat mengurangi resiko maag. 4. Kurangnya kesadaran mahasiswa untuk makan teratur. Perceived barrier to action sejauh mana hambatan yang dirasakan akan tindakan yang diambil 5. Menanamkan kesadaran pada mahasiswa untuk makan dengan teratur dan menimbulkan rasa peduli bagi tubuh tentang bahaya maag bagi kesehatan. Cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan). Konsep HBM akan lebih baik jika diterapkan dalam ruang lingkup yang memiliki motivasi sosial dalam diri individu, seperti seseorang tersebut memiliki keinginan untuk merubah perilaku dalam menghindari suatu penyakit dengan cara melakukan pola hidup sehat.