APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
1. A. Pengkajian Data umum 1. Identitas Klien Nama
: An.M
Umur
: 12 Tahun
Jenis kelamin Agama Suku/Bangsa Alamat Tanggal/jam MRS Tanggal/jam pengkajian
: Laki-laki : Kristen : Sanger / Indonesia : Kelurahan Panasakan : 20-07-2012/23.00 wita : 21-07-2012/10.00 wita
No. Register
: 070061
Diagnosa Medis
: DIARE
1. Identitas Orang Tua Nama
: Tn. M
Umur Jenis kelamin
: 38 tahun : Laki-laki
Agama Suku/Bangsa
: Kristen : sanger/Indonesia
Alamat Pekerjaan Hubungan dengan klien
: kelurahan panasakan : Swasta : Ayah (orang tua)
1. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan utama : BAB encer lebih dari 7 kali sehari 2. Riwayat keluhan utama Klien masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar encer lebih dari 7 kali di rumah dan muntah 1 kali, sejak 3 hari sebelum klien di bawah ke RS orang tua klien mengatakan awalnya keluhan klien di rasakan karena klien terlalu banyak makan mangga. Dan orang tua klien hanya memberikan obat-obatan yang dibeli diapotik, namun tidak ada perubahan. karena kawatir akan kondisi anaknya orang tua klien memutuskan untuk membawa klien ke RSU Mokopido tolitoli pada tanggal 2007-2012, jam 23.00 wita 1. Keluhan saat dikaji Ayah klien mengatakan anaknya sudah BAB encer bercampur lendir ± 4 kali sejak pagi hari , klien mengatakan Nafsu makan tidak ada, orang tua klien mengatakan anaknya muntah 1 kali, klien juga mengatakan bahwa perutnya terasa sakit, sakit seperti melilit, dirasakan pada seluruh bagian perut, nyeri di rasakan hilang timbul, skala nyeri 6. 1. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Menurut orang tua klien pada umur 9 tahun klien pernah masuk rumah sakit dan di rawat inap di ruang Anggrek dengan kasus DBD, orang tua klien juga mengatakan bahwa anaknya alergi terhadap telur dan mie instan namun tidak ada riwayat alergi terhadap obat-obatan. 2) Orang tua klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular atau alergi terhadap makanan dan obat-obatan 1. Riwayat kesehatan keluarga 1) Orang tua klien mengatakan dulu adik dari ibunya pernah menderita berakberak namun tidak sampai di rawat di RS, orang tua klien juga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita alergi makanan dan obat-obatan.
2)
Genogram 3 generasi
A
B
C
D
E F
Gambar 3.1 Genogram 3 Generasi An. M
Keterangan : :laki-laki
A : Orang tua ayah klien
:perempuan
B : Orang tua ibu klien
:tinggal serumah
C : Saudara ayah klien
:klien
D : Saudara ibu klien
:menikah
E : orang tua klien F : saudara klien
1. Pola menejemen kesehatan dan persepsi kesehatan 1. Tingkat pengetahuan tentang penyakit yang derita Keluarga klien mengatakan tidak mengetahui dengan pasti tentang penyakit yang di derita anaknya. Mereka hanya mengetahui bahwa anaknya sakit perut dan berakberak. 1. Perilaku untuk mengetahui masalah kesehatan/penyakit Keluarga hanya memberikan obat entrostop yang di beli di apotik. 1. Data psikososial Menurut ibu klien, klien biasa bermain dengan teman-teman sekolahnya dan temanteman di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Hubungan klien dan orang tua klien dengan tenaga kesehatan baik. Ibu klien merasa khawatir dengan penyakit anaknya karena anaknya berak-berak dan muntah tetapi ibu selalu berdoa agar anaknya cepat sembuh. Ekspresi wajah orang tua klien cemas. Orang tua kooperatif terhadap akan semua tindakan yang dilakukan. 1. Riwayat spiritual Orang tua klien beragama kristen. Klien biasa menjalankan ibadah remaja dan ibadah setiap hari minggu.
1. Pola kegiatan sehari-hari Tabel 3.5. Pola kegiatan sehari-hari An.M dengan kasus diare derajat ringan diruang teratai anak RSU Mokopido Tolitoli tanggal 21/07/2012
No
Kegiatan Sehari-hari
Sebelum sakit
Saat sakit
Nutrisi : 1 Jenis makanan
nasi + lauk pauk
Bubur + lauk pauk
Pola makan
Teratur
Teratur
Frekwensi
3 x sehari
3 x sehari
Porsi
1 piring dihabiskan
Tidak dihabiskan 2-5
Nafsu makan
Baik
sendok (1/4 porsi)
Frekwensi minum
Sering
Sering
Pola minum
Air putih, susu, teh
Air putih, susu, teh
Jenis minum
Air putih, susu
Air putih, susu
Jumlah minuman
250 cc – 500 cc
250 cc – 500 cc
Frekwensi
4 – 5 x/sehari
3 – 4 x/sehari
Warna
Kuning jernih
Kuning jernih
Minum : 2
Eliminasi 3 BAK :
Bau
Amoniak
Amoniak
Frekwensi
1 – 2 x/hari
4 x/hari
Warna
Kuning
Kuning kecoklatan
Konsistensi
Lunak
Encer, berlendir, berampas
BAB :
Lanjutan tabel 3.5. pola kebiasaan sehari-hari An M kasus diare derajat ringan diruang teraratai anak RSU Mokopido Tolitoli tanggal 21/07/2012 No Pola kebiasaan
Sebelum sakit
Saat sakit
Pola istirahat (tidur) 4 Tidur malam
Jam 22.00 s/d 06.00
Jam 21.00 s/d 05.00
Jam 14.00 s/d 15.30 Tidur siang
Jam 11.00 s/d 14.00
Personal Hygiene 5 Mandi
2 x sehari 2 x sehari 3 x seminggu
Gosok gigi
Setiap mandi
Cuci rambut Ganti pakaian
1. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum
: lemah
Kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
:
Suhu
: 38oc
Nadi
: 102 x/menit
RR
: 20 x/menit
BB sebelum masuk RS : 37 kg BB masuk RS
: 35 kg
Belum pernah
BB ideal
: 2n+9 (n=umur)
2×12+9=33 = 33 kg 1. Head to toe 1)
Kepala dan wajah
Inspeksi : Bentuk kepala bronchiocepalus,Rambut warna hitam,Rambut lurus.wajah terlihat pucat, wajah klien terlihat meringis Tidak ada oedema pada wajah, ada bercak-barcak putih (teniapersikolor) pada wajah klien. Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan/massa,Tidak ada nyeri tekan. Tidak ada oedema 2)
Mata
Inspeksi : Kedua mata simetris kiri kanan,Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterus, reaksi pupil terhadap cahaya isokor, pelebaran pupil simetris kiri kanan, Mata tidak cekung, Tidak ada tanda-tanda peradangan pada konjungtiva Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan/massa, Tekanan bola mata seimbang kiri kanan fungsi penglihatan baik, lapang pandang normal. 3)
Hidung
Inspeksi : Bentuk lubang hidung simetris kiri kanan, Tampak ada pengeluaran cairan dari hidung, Mukosa hidung hiperemis, Tidak ada pernapasan kuping hidung, tidak ada deformitas pada tulang hidung. Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan/massa. Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, sinus edmodalis dan sinus frontalis, fungsi penciuman baik 4)
Telinga
Inspeksi : Tidak ada pengeluaran cairan dari telinga,Tidak ada tanda-tanda radang pada telinga,Keadaan telinga luar bersih, serumen tidak ada, Membran tympani utuh. Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan/massa. Tidak ada nyeri tekan pada tulang mostoideus fungsi pendengaran baik 5)
Mulut/Tenggorokan
Inspeksi : Selaput mukosa mulut Nampak kering, Lidah tidak kotor, Fungsi mengecap dan mengunyah baik,Tonsil tidak meradang, mukosa bibir lembab Palpasi 6)
: Tidak ada massa dan nyeri tekan.
Leher
Inspeksi
: Tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran pada leher.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, teraba denyut nadi karotis dua jari lateral sinistra adam apel. 7)
Dada dan paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri kanan,Pengembangan dada seimbang mengikuti alur nafas, Frekuensi pernafasan 20 x/menit, Jenis pernafasan dada,tidak ada retraksi dinding dada. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,Tidak ada masa pada dinding dada. Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada area paru-paru Auskultasi 8)
Jantung
: Bunyi nafas vasikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan.
Inspeksi : bentuk dada piquen chest, tidak ada pembesaran pada salah satu dinding dada. : Terdengar Bj I “ lup “ pada ICS 2 dan 3
Auskultasi
Terdengar Bj II “ dup “ pada ICS 4 dan 5 Perkusi :
terdengar suara pekak pada area dada sebelah kiri.
Palpasi :
teraba denyut jantung apeks pada ICS 5 dan 6
9)
Abdomen
Inspeksi : Permukaan perut datar,Tidak ada lesi,Tidak ada hipo / hiperpigmentasi kulit, Tidak nampak dalam keadaan acites. Auskultasi : Peristaltik usus 24 x/menit, Bising usus (+). Perkusi
: Terdengar bunyi hypertimpani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, Turgor kulit menurun ,Tidak teraba adanya pembesaran limpa, Tidak teraba adanya massa. 10) Genetalia/Anus Inspeksi : tanpak adanya kemerahan 11) Ekstremitas Ekstremitas Atas Inspeksi : Tangan kiri dapat digerakan dengan bebas. Sedangkan tangan kanan terpasang IVFD RL 28 Tpm, Jari-jari kedua tangan lengkap kuku bersih tidak ada oedema dan tanda sianosis,Lengan reflex bisep baik, trisep baik. Tonus otot :
5
5
Ekstremitas Bawah Inspeksi : Kedua kaki dapat digerakan dengan bebas,Jari-jari kedua kaki lengkap,Tidak ada sianosis,Tidak ada oedema maupun benjolan. Palpasi Tonus otot
: Reflex KPR baik, aciles baik. :
5
5
1. Pemeriksaan Penunjang. pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21-07-2012 jam 10.00 Tabel 3.6. hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21-07-2012
NO
NAMA
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
1.
WBC
19,5
103/µL
5,0-10,0
2.
RBC
4,73
103/µL
4,50-5,50
3.
HGB
12,7
g/dl
14,0-17,0
4.
HCT
38,3
%
40,0-48,0
5.
MCV
81,0
103/ µL
82,0-92,0
6.
MCH
26,8
g/dl
27,0-31,0
7.
MCHC
33,2
g/dl
32,0-36,0
8.
RDW
12,4
%
10,0-18,3
9.
PLT
331
103/ µL
150-400
10.
MPV
4,2
5,0-10,0
b.Therapi/pengobatan pada tanggal 21-07- 2012:
Jenis terapi/obat
Dosis
1.
cotrimoxazole
2 x 1 tablet/oral
2.
Dialac
3 x 1gr/oral
3.
Cefotaxim
2 x 1 gr/IV
4.
Ketorolac
2 x 1 amp/IV
5.
IVFD RL
28 tetes per menit
Therapi/pengobatan pada tanggal 22-07- 2012 1.
Cefotaxim
2 x 1 gr/IV
2. Ketorolac
2 x 1 amp/IV
IVFD RL
RL 28 tetes per menit
3.
Therapi/pengobatan pada tanggal 23-07-2012 1.
Cefotaxim
2 x 1 gr/IV
2.
IVFD RL
28 tetes per menit
1. Klasifikasi Data 1. Data Subjektif 1)
Klien mengatakan Buang air besar encer 4 kali sejak tadi pagi
2)
Klien mengatakan Warna faces kuning kecoklatan
3)
Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan
4)
konsistensi faces cair berlendir
5)
Ibu klien mengatakan anaknya muntah 1 kali
6) Klien mengatakan perutnya sakit, nyeri di rasakan seperti melilit, nyeri di rasakan di seluruh bagian perut, di rasakan hilang timbul. 7) keluarga klien mengatakan tidak terlalu mengerti dengan penyakit yang di derita anaknya. 8)
Ibu klien mengatakan hanya memberikan obat entrostop yang di beli di apotik.
9)
Ibu klien mengatakan badan anaknya lemah
10) Ibu klien mengatakan BB anaknya turun 2 kg 1. Data Objektif 1)
Keadaan umum
: lemah
2)
Kesadaran
: composmentis
3)
Ekspresi wajah klien meringis
4)
Klien muntah 1 kali
5)
Orang tua klien terlihat bingung.
6)
Klien menolak untuk makan
7)
Bising usus hiperaktif
8)
Porsi makan tidak di habiskan (1/4 porsi tidak di habiskan)
9)
Terpasang IVFD RL 28 Tpm
10) Terapi oral (cotrimoxazole tablet dan dialac) 11) Peristaltik usus 24 x/mnit. 12) BB sebelum sakit BB saat sakit
: 37 kg
: 35 kg
13) Tanda-tanda vital Suhu
: 38 oC
Nadi
: 102 x/menit
RR
: 20 x/menit
14) Pemeriksaan laboratorium 21-07-2012 jam 10.00 WBC 19,5 103/µL
1. Analisa Data Tabel 3.7. Analisa Data An.M dengan kasus diare diruang teratai anak RSU Mokopido Tolitoli tanggal 21/07/2012
No
Symton
Etiologi
Problem
Proses infeksi
Diare
Data Subjektif 1 – klien mengatakan BAB encer ± 4 kali tadi pagi – klien mengatakan warna facesnya kuning kecoklatan – klien mengatakan perutnya terasa nyeri –
Konsistensi feces cair
Data Objektif –
keadaan umum : lemah
–
kesadaran : composmentis
–
BAB encer ± 4
–
Ekspresi wajah klien meringis
–
Peristaltik usus 24 kali/menit
–
Vital sign:
HR : 102 kali/menit RR : 20 kali/menit SB : 38ºc –
Terpasang IVFD RL 20 Tpm
– Terapi oral (cotrimoxazole tablet dan dialac) –
WBC 19,5 103/µ
Lanjutan tabel 3.7. Analisa Data An.M dengan kasus diare diruang teratai anak RSU Mokopido Tolitoli tanggal 21/07/2012 No Symton
Data Subjektf 2
Etiologi
Problem
Hiperperistaltik usus Nyeri
– Klien mengatakan sakit perut, nyeri di rasakan seperti melilit, nyeri
di rasakan di seluruh bagian perut, di rasakan hilang timbul. Data Objektif –
Ekspresi wajah meringis
–
Skala nyeri 6
–
TTV
HR : 102 x/menit SB : 38ºc RR : 20 x/menit –
WBC 19,5 103/µL
Lanjutan tabel 3.7. Analisa Data An.M dengan kasus diare diruang teratai anak RSU Mokopido Tolitoli tanggal 21/07/2012 No Symton
Etiologi
Problem
Kurang terpajan informasi tentang penyakit
Kurang pengetahuan
Data Subjektif 3 – Orang tua klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit anaknya Data Objektif
– Orang tua klien gelisah dan bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
1. Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah Tabel 3.8. Diagnosa berdasarkan prioritas masalah An.M dengan kasus diare ruang teratai anak RSU Mokopido Tolitoli tanggal 21/07/2012 NO
Tgl / Jam
1.
21 Juli 2012
Diagnosa keperawatan
Diare b/d proses infeksi 08.30 WITA (NANDA 2009-2011. Hal 123)
2.
21 Juli 2012 08.30 WITA
Nyeri b/d hiperperistaltik usus (NANDA 2009-2011. Hal 410)
21 Juli 2012 3. 08.30 WITA Kurang pengetahuan b/d kurang terpajan informasi tentang penyakit (Doenges 1999. Hal 444)
Paraf
E. PERENCANAAN
Tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
I
Diare berhubungan dengan proses infeksi. Dengan data : DS: 1. Klien mengatakan BAB encer ± 4 kali sejak tadi pagi
INTERVENSI
Setelah dilakukan 1. Observasi dan tindakan catat frekuensi keperawatan selam 3×24 jam, diare klien hilang dengan kriteria hasil : 1. Frekuensi BAB normal 1 kali sehari
2. Faces tidak ada 2. Klien mengatakan darah dan lendir perutnya terasa nyeri 3. Nyeri perut tidak 3. Klien mengatakan ada fesesnya berwarnah 4. Tidak ada kuning kecoklatan dehidrasi
defekasi, karakteristik, dan jumlah keluaran faces.
RASIONAL
1. Membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji beratnya episode.
1. Tingkatkan tirah baring, dekatkan alat-alat di samping tempat tidur.
1. Istirahat menurunkan motilitas dan menurunkan laju metabolisme bila infeksi atau
5. Vital sign dalam batas normal Nd:60-100x/menit
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No dx
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN –
DO:
INTERVENSI
RASIONAL
Rr:1216x/menit
perdarahan adalah komplikasinya
1. Ku: lemah 2. Kesadaran: composmentis 3. Ekspresi wajah klien meringis 4. Peristaltik usus 24 kali per menit 5. Vital sign:
Sb:36-37,5ºc 1. Memberikan istirahat kolon dengan menghilanghkan atau menurunkan motalitas usus.
HR : 102 kali/menit 1. Mulai lagi RR : 20 kali/menit SB : 38ºc 1. Terpasang IVFD RL 20 Tpm
pemasukan cairan peroral secara 1. bertahap, tawarkan minuman jernih
rangsang makanan atau cairan. Makan kembali secara
2. WBC 19,5 103/mL
bertahap, cairan mencegah keram 1. hindari minuman dingin
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No DX
DIAGANOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
1. tarapi oral I (cotrimoxsazole tablet dan dialac)
RASIONAL
dan diare berulang.
1. Observasi TTV
1. Hipotensi, takikardia, demam dapat menunjukan respon terhadap
dan atau efek kehilangan cairan.
1. a.Cefotaxim mengobati infeksi suparatif lokal. 1. Kolaborasi pemberian obat 1. Cefotaxim 2. Dialac
b.dialac untuk mencegah dan
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No DX
DIAGANOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
memelihara fungsi saluran pencernaan
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No DX
DIAGANOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
II
Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik usus Dengan data : DS
INTERVENSI
1. Kaji skala nyeri Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri klien hilang dengan kriteria hasil:
Klien mengatakan sakit 1. Melaporkan bahwa nyeri perut saat ingin BAB, hilang
RASIONAL
1. Menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan istirahat kolon
nyeri di rasakan seperti 2. Vital sign dalam rentang normal melilit, nyeri di rasakan di seluruh bagian perut, di rasakan hilang timbul. ND : 60100x/menit DO SB : 36-37,5 ºc 1. Ekspresi wajah meringis 2. Skala nyeri 6 RR : 121. Atur posisi klien 3. Peristaltik usus 24x/menit
16x/menit
2. Untuk mengetahui tingkat nyeri yang di alami klien, dan untuk menentukan intervensi selanjutnya
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No DX
DIAGANOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
1. TTV II HR : 102 x/menit SB : 38ºc
INTERVENSI
1. Observasi TTV
RASIONAL
1. Dapat menunjukan terjadinya obstruksi, usus karena
RR : 20 x/menit
inflamasi usus dan oedema.
1. WBC 19,5³m
1. a.untuk mengurangi nyeri
1. Kolaborasi pemberian obat : 1. Ketorolac /IV 2. cefotaxim /IV
b.mengobati infeksi
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No dx
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
III
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit Dengan data :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dan keluarga menunjukan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil
1. Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar individu
DS 1. klien dan keluarga Orang tua klien mengatakan tidak tau tentang penyakit Anaknya
menyatakan
pemahaman tentang proses penyakit, kondisi, dan program pengobatan 2. program DO pengobatanMelakukan perubahan s Orang tua klien gelisah dan bertanya- 3. Tentukan persepsi klien 1. Kaji tingkat dan keluarga tentang tanya tentang pengetahuan klien penyakit. dan keluarga. penyakit anaknya.
1. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit yang deritanya
Lanjutan tabel 3.9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No DX
PERENCANAAN DIAGANOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
pola hidup tertentu.
III
INTERVENSI
RASIONAL
1. Berikan health education (HE) tentang penyakit khususnya gambaran tentang penyakit, penyebab panyakit, tanda dan gejala penatalaksaan, dan pencegahan 2. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman klien dan keluarga klien tentang penyakit
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tabel 3.10. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TANGGAL
I
Diare berhubungan dengan proses infeksi Dengan data :
Sabtu,21 juli 2012
09.00 1. mengobservasi dan mencatat catat frekuensi defekasi, karakteristik, dan jumlah kaluaran faces.
Data Subjektif:
Sabtu 21 juli 2012 Jam 16.00 S:
Hasil : –
Klien
1. Klien
mengatakan dia BAB encer ± 4 kali sejak tadi pagi
BAB encer ± 4 kali, faces cair campur lendir.
– Klien mengatakan perutnya terasa nyeri
1. Mengukur TTV
– Klien mengatakan fesesnya berwarna kuning kecoklatan –
mengatakan masih BAB encer 2. Klien juga mengatakan perutnya masih sakit saat ingin BAB.
Hasil : O: HR :102x/menit 1. Ku: lemah 2. TTV 09.20 HR : 102x/menit SB : 37ºc RR : 20x/menit
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
No Dx
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/
JAM
IMPLEMENTASI
TANGGAL
Data Objektif
SB : 37ºc
–
RR : 20x/menit
I Ku: lemah 09.25 – Kesadaran: composmentis – Ekspresi wajah klien meringis – Peristaltik usus 24 kali per menit –
1. Menganjurkan kepada klien untuk banyak istirahat, dan mendekatkan alat-alat yang di 09.29 butuhkan klien.(mendekatkan gelas dan piring kesisi kanan klien)
Vital sign:
HR : 102 kali/menit RR : 20 kali/menit SB : 38ºc – Terpasang IVFD RL 20 Tpm
1. Menganjurkan klien untuk banyak minum 1. Terpasang IVFD RL 20 tpm 2. Peristaltik 22 kali/menit
EVALUASI
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TANGGAL
I
– Terapi oral (cotrimoxsazole
1. Menganjurkan 10.00 kepada keluarga
tablet dan dialac)
klien untuk tidak memberikan
–
minuman dingin kepada klien.
WBC 19,5
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
10.05 12.00 1. Memberikan obat dialac 1 gr
1. Observasi dan catat frekuensi defekasi,
karakteristik dan jumlah keluaran faces 1. Memberikan injeksi 2. Pertahankan cefotaxim 1 gr/Iv tirah baring 3. Pertahankan cairan peroral
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
No Dx
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TANGGAL
1. Hindari minuman yang dingin 2. Observasi
I
TTV 3. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TANGGAL
II
Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik usus Dengan data : Data Subjektif
Sabtu,21
1. Mengkaji skala nyeri 08.50
Sabtu 21 juli
juli 2012
2012 Hasil : Klien mengatakan sakit perut saat ingin BAB, nyeri di rasakan seperti melilit, nyeri di
16.15 S:
– Klien mengatakan sakit perut saat ingin BAB, nyeri di rasakan seperti melilit, nyeri di rasakan di seluruh bagian perut, di rasakan hilang
rasakan di seluruh bagian perut, dirasakan hilang timbul, skala nyeri 6
Klien masih mengeluh sakit perut O: 1. Ekspresi wajah klien meringis
timbul.
2. Skala nyeri 6 3. TTV
Data Objektif HR : 104 x/menit
– Ekspresi wajah
SB : 37ºc RR : 20x/menit A: masalah belum teratasi
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/ TANGGAL
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
klien meringis
HR : 102 x/menit
1. Membantu/meng08.55 atur posisi klien dengan posisi lutut 1. fleksi 12.00 2. 3. 4.
SB : 38ºc
12.00 1. Mengobservasi TTV
II – –
Skala nyeri 6 TTV
RR : 20x/menit
P: intervensi di lanjutkan Kaji skala nyeri Atur posisi klien Observasi TTV Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
Hasil : 12.05
–
WBC19,5³/m
HR :102x/menit SB : 37ºc RR : 20x/menit 1. Memberikan injeksi cefotaxim 1 gr/Iv 2. Memberikan injeksi ketorolac 1 amp/IV
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/ TANGGAL
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
III
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit.
Sabtu/21 juli 2012
Dengan data :
1. mengumpulkan 11.30 klien dan keluarganya di suatu tempat dan menanyakan kepada mereka tentang penyakit apa yang di derita anaknya.
Data Subjektif
Selasa/24 juli 2012 Jam 11.45 S: 1. Orang tua klien
Hasil : orang tua klien mengatakan bahwa anaknya sakit berak-berak
– Orang tua klien mengatakan belum mengerti tentang penyakit yang di derita anaknya. Data Objektif – Orang tua klien terlihat bingung dan bertanya-tanya
mengatakan sudah sedikit mengerti tentang penyakit anaknya. 2. Orang tua klien mengatakan penyakit diare itu adalah buang air besar lebih dari 3 kali pada bayi dan lebih dari 4 kali
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
N
DIAGNOSA
O D X
KEPERAWATA N
HARI/
JAM
IMPLEMENTAS I
TANGGA L
EVALUASI
III
tentang penyakit anaknya.
1. mengkaji tingkat 11.3 pengetahuan 5 keluarga tentang diare 11.4 0
Hasil : orang tua klien mengatakan bahwa penyakit anaknya itu di sebabkan kerena terlalu banyak makan buah mangga.
1. Memberikan HE tentang penyakit
pada anak dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja. O: Orang tua klien Nampak koomperatif mendengarkan saat perawat menjelaskan. Orang tua klien terlihat tenang dan mengemasi barangbarangnya untu k persiapan pulang.
Lanjutan tabel 3.10. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan No Dx
DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/ TANGGAL
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
diare.
A : ,masalah teratasi
SAP terlampir. P : intirvensi dilanjutkan dirumah