Tugas Mulok.docx

  • Uploaded by: Nilawan Apriani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Mulok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,397
  • Pages: 11
BAB I Pendahuluan

I.

Latar Belakang

Setiap daerah pasti memiliki ciri khas masing-masing akan kebudayaan baik dalam segi kesenian maupun adat istiadat. Kesenian dapat dijadikan sebagai media komunikasi dan dakwah pada masa penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Indonesia. Kebanyakan kesenian ini merupakan adaptasi kesenian dari Bangsa Arab yang merupakan Bangsa asal agama islam diajarkan. Para utusan dari Bangsa Arab disebar ke seluruh penjuru dunia untuk menyebarkan agama Islam yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, kemudian diteruskan oleh para sahabatnya yang berstatus sebagai Khalifah sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Para utusan ini kemudian menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia, dari Negara yang telah berbudaya tinggi pada masa itu, seperti Negara-negara Eropa, Amerika dan sederet Negara maju lainnya yang pada masa itu Masuknya Islam ke Eropa telah dimulai dari sejak berabad-abad yang lalu. Diawali oleh penaklukan negara Andalusia (756-1492) di Semenanjung Iberia, dan kemudian melalui Sisilia, serta penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antara kedua masyarakat itu. Kehadiran islam di Eropa kemudian berlanjut dari imigrasi umat Islam dari negara-negara Islam ke Eropa pasca Perang Dunia Kedua. Kehadiran Islam di Eropa sebenarnya telah dimulai sejak berabad abad yang lalu. Islam mempunyai pengaruh yang kuat saat itu di Eropa, di buktikan dengan banyaknya buku-buku dan peninggalan sejarah islam di sana. Tetapi rintangan yang dihadapi juga tidak sedikit, mengingat bangsa Eropa yang merupakan Mayoritas penganut agaman Kristiani. Selain Negara yang memiliki kebudayaan tinggi saat itu seperti Eropa, penyebaran agama islam juga menyentuh daerah-daerah yang masih terisolir dan menjadi mangsa empuk bangsa Eropa untuk mengeruk kekayaan dengan cara menjajah daerah kecil tersebut. Daerah-daerah kecil itu contohnya adalah cikal bakal dari Negara Indonesia, karna Indonesia terdiri atas rangkaian pulau-pulau yang yang disekat oleh selat-selat kecil. Walaupun merupakan daerah yang terisolir, namun rakyat Indonesia pada saat itu telah memiliki kebudayaan local yang tinggi, salah satunya dalam bidang kesenian. Utusan arab melihat potensi ini kemudian mengasimilasikan teori penyebaran agama islam dengan kesenian yang dimiliki oleh rakyat, tujuannya agar rakyat lebih cepat menerima pesan atau ajaran yang disampaikan. Hingga utusan penyebar agama islam ini sampai di pulau Sumbawa yang merupakan salah satu pulau yang ada dirangkaian kepulauan Nusa Tenggara. Para utusan ini tentu bukanlah utusan arab langsung, tapi merupakan para wali dari pulau Jawa yang telah mempelajari secara mendalam dari setiap seluk beluk agama islam, baik dari utusan Arab yang datang ke daerahnya, maupun dengan keinginan sendiri untuk pergi ke Negara Arab untuk langsung mempelajarinya. Para utusan ini mempelajari pola kebudayaan masyarakat Sumbawa dan mendapatkan cela melalui jalur kesenian, maka terciptalah Sakeco atau Ratib yang 1

merupakan seni memainkan alat music sembari bernyanyi yang cikal bakalnya telah ada di Negara Arab (Mekkah). Sakeco awalnya menggunakan bahasa arab yang berisi pujian dan Shalawat pada nabi besar Muhammad SAW. Kemudian berasimilasi dengan kebudayaan Sumbawa, sehingga sakeco yang kita kenal sampai hari ini sudah menggunakan Bahasa Sumbawa, dan liriknya sudah bermacam-macam, bukan Cuma bidang keagamaan, tetapi juga pendidikan, budaya, pariwisata daerah, kekayaan alam, pergaulan muda-mudi dan masih banyak lagi tema lainnya.

II.

Rumusan Masalah

1.

Apakah pengertian dari Sakeco?

2.

Bagaimana sejarah sakeco

3.

Apa saja Unsur-unsur kebudayaan dari sakeco?

4.

Apa saja nilai-nilai kebudayaan dari Sakeco?

III.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalah tentang salah satu pola kebudayaan, yaitu Sakeco, unsure-unsur yang terkandung di dalamnya dan nilai-nilai budaya apa saja yang ada dalam kesenian Sakeco ini.

BAB II ISI A.

Pengertian Sakeco

Sakeco merupakan kesenian yang banyak di gemari oleh orang sumbawa, alatnya berupa dua buah rabana dan di mainkan oleh dua orang seniman penabuh dengan membawa syair berbahasa sumbawa yang di namakan lawas. Alat yang di gunakan itu terbuat dari kayu kamboja (kayu jepun) yang salah satu bagiannya di tutup dengan kulit kambing yang telah di keringkan dan di ikat dengan rotan dan kawat. Pada dasarnya sakeco ini berasal dari ratib, ratib ini berasal dari bahasa Arab yang artinya hiburan yang pada umumnya di mainkan oleh 4 orang tetapi sekarang hanya di mainkan oleh 2 orang saja dengan menggunkaan alat musiknya yang di sebut dengan rabana,serta di mainkan sambil membawakan lagu-lagu berbahasa arab yang di ambil dari kitab HADRAH dan mengandung puji-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. 2

B.

Sejarah Sakeco

Ratib awalnya masuk ke sumbawa ini di bawa oleh orang islam yang berasal dari Hindia belakang yaitu Bujarab dekat negeri Arab yaitu Mekkah, ratib ini mulai masuk pada, ratib ini berasal dari bahasa Arab yang artinya hiburan yang pada umumnya di mainkan oleh 4 orang tetapi sekarang hanya di mainkan oleh 2 orang saja. Ratib awalnya masuk ke sumbawa ini di bawa oleh orang islam yang berasal dari hindia belakang yaitu Bujarab dekat negeri Arab yaitu Mekkah, ratib ini mulai masuk pada zaman pemerintahan kerajaan hindu yaitu kerajaan Majapahit di mana para seniman sumbawa selalu bertolak dari tradisi lama dalam membabarkan karyanya untuk di olah dan di padukan dengan unsur seni yang datangnya belakangan. Melalui seni inilah orang islam berhasil masuk ke daerah sumbawa dan nenyebarkan agama islam sehingga membuat kerajaan hindu runtuh. Dengan menetapnya orang islam yang membawa ratib tersebut membuat ratib berkembang menjadi sakeco dengan cara di padukan dengan syair-syair yang berbahasa sumbawa yang biasa di sebut lawas. Pada umumnya sakeco ini di bawakan pada acara pengantin, khitanan, dan upacara-upacara adat dan dahulu orang menjadikn sakeco ini sebagai mata pencaharian,tetapi sekarang hanya di gunakan sebagai hiburan saja.

C.

Unsur-unsur Kebudayaan pada Sakeco

Unsur pada suatu kebudayaan sangatlah penting, karna merupakan struktur yang akan membuat suatu kebudayaan menjadi dinamis, dan akan terus mengalami kemajuan dalam setiap unsur tersebut, karna setiap unsur akan mewakili lapisan-lapisan masyarakat yang menganut kebudayaan tersebut. Adapun unsur-unsur kebudayaan dari Sakeco adalah sebagai berikut: a.

Sistem religi dan upacara keagamaan

Sakeco masuk ke Sumbawa berawal dari salah satu taktik para utusan atau wali untuk menyebarkan agama islam. Maka lirik-lirik yang terkandung di dalam sakeco ini sudah tentu berisi Do’a-do’a pada Allah SWT dan Shalawat pada Nabi Muhammad SAW. Maka sakeco ini akan sangat diaggap sacral lantaran lirik yang dimilikinya, sehingga untuk menampilkan sakeco tidaklah di sembaran tempat, melainkan pada upacara keagamaan, perkawinan, khitanan dan acara adat lainnya.

3

b.

Sistem dan organisasi kemasyarakatan

Dengan diadakannya sakeco di upacara keagamaan, perkawinan serta khitanan, itu menandakan bahwa sakeco telah memiliki sistem tersendiri dalam masyarakat, ditandai dengan adanya pengorganisasian sakeco sebagai perangkat seni yang dimiliki oleh masyarakat Sumbawa, sehingga bisa menjadi identitas dari masyarakat Sumbawa.

c.

Sistem Pengetahuan

Sakeco merupakan media penyampai pesan dari utusan yang akan menyampaikan ajaranajaran islam kepada masyarakat, sehingga didalam liriknya harus terdapat pengetahuan tentang agama islam. Serta di anjurkan kata-kata yang dipakai untuk merangkai lirik haruslah mudah dipahami sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh para pendengarnya.

d.

Bahasa

Terjadi asimilasi dan akulturasi bahasa dalam penerapan sakeco. Karna pada awalnya bahasa yang digunakan dalam sakeco yang awalnya bernama Ratib menggunakan bahasa Arab, maka dalam perkembangannya untuk menyatu dengan masyarakat Sumbawa, maka bahasa yang digunakanpun harus menggunakan bahasa Sumbawa. Karna mayoritas masyarakat Sumbawa belum begitu mengerti dengan bahasa Arab maupun Bahasa Indonesia, maka opsi paling tepat adalah menggunakan bahasa Sumbawa. Selain agar masyarakat tertarik, diharapkan juga agar mengerti materi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah. Adapun contoh lirik Sakeco sebagai berikut: Lirik Lagu Sakeco Ksb

Kami sate tu karante

Tema: Pariwisata Daerah

Ara lenge pina genang Ka balong pariwisata

Lamen lenge na sakenang

Alam indah indonesia

Mana sakendi nonda su

Hadirin ku Yang mulia

Pangeang tu ranto kita

Harapan

Tu kemas jadi sakeco

Balong sanenge na dunung

Kami mohon tenang Ku bada hader pang ika

Ade lebih kurang Sia menong Sia maaf tu gamana 4

Balong dadi sumbang saran Bakalong jangka banete

Buah belo tu karante siong Tu puji wisata

Lamen balong

kanyong leng bangsa sendiri

Sila ete

Konyang nyata si tu gita

Ba to pang dalam turintis Nonda bola tu intane Baka yam indah menawan Gelombong laut nan biru Ombak putih bekejaran

Menghempas ke pinggir pante Bagaikan berdendang ria Menyambut parawisata Mengucap salam bahagia

Ka tau ksb Tu uker mara la layang

Pantai maluk ke jalenga Sadadi objek wisata

Tu anjong sa tengah langit

Umak barampek bagulung

Beang tingi bangsa mula

Maras tu maen salancar

Ada ka lako ku bonga Belo umer ku gama na

Poto batu tampar belo

Ku iring doa harapan

Tu panto umak bajoget Belum lagi poto balad

Selamat gama KSB

Kaling tu sukur bae mo

Mares gama sa pina leng Lema bau de tu hajat

Welcome To Indonesia Selamat Datang Saudaraku . . . .

Saling dukung saling sadu

Dadi sopo kenyataan

Lema dapat detu hajat Sai tau noto basukur Bakan nonda ade tu rasa

Biarkan anjing menggonggong Kapila tetap berlalu

Menan si lukna sia e. . kita . . . .

Dadi bote bau balang

Tu Sumbawa barat

Yang di kejar tidak dapat

No turoa ketinggalan

Yang di kandung kececeran

O . . . . sarea rama peno

Bangkitlah membangun diri

Ompa we . . nonda kalako

Ku ajak sia intane

Ia sa tulus pimpin bangsa Nene ramenong bagita

Laga tu bersatu padu Berdikit-dikit sia e . . Akhirnya menjadi bukit

5

Ada kuasa ku gama Tuhan

Lema bau daerah ta . . . . Sumbawa Barat Berjaya.

Sakeco Lampok VS Tana Kakan Hadirin yang mulia harapan kami mohon tenrang tu ada hadir pang ninta,lebe kurang sia menong do sia maaf tu gamana.La beta ku aran ko sia kejadian kejadian pang mentu nan.Ado ada tu ka dapat jangi,ka mate sodara anto samaran basingen rezak ado tau desa tana kakan,mate rantak leng tameren kena tau desa lampok.Ado kena dalam petang senan tanggal 5 ado bulan juni pang ten 2006,yee ka pokok sanak sawai basingen wee siti nuraini. Nur aaa...eee nur aini yee kele kami beling ta siong tua pang karante.Ado ka tu lalo katoan susunan satu per satu ado ko bale sodara uyung kena tau wee desa lampok kabatulan jadi rw,tenres tu pina sakeco mara kami ta dadi ba wee rita ko sia. Do koo a... eee doko sia,yee tu ete karante samula, ya rezak to mo sia ee basawai pang wee desa lampok kena anak ende dawe ado basingen siti rahmah ka sedang mo le ka basai tu kira ada siwa ten.Ado maong anak na sakodeng nonda jangka saleng sayang me lako we saling santuret. Do san... ee tu santuret we kira tau nongka to ado takangisa rungan sia.Siti nu aini sia ee masih dalam pendidikan.Ado kelas telu pang MTS pang ten 2005 saleng kakan na ke rezak ado kangisa rungan sia.Ya rezak to mo sia ee sorek udi mara udah.Ado pang ten 2006 saleng kakan na kabali mara ling batul tu loka dunung,ado toke mancing muntuk basong nan rua jangka ya dapat,nya rezak to mo sia ee ado nonda jangka basangere nonda jangka basa loa.Ka juluk diri kembo pongong,dadi raja wee bendrang ene. Bandrang ee... bandrang ene,yee i to rungan ling tameren ado sanak sawai nantana ki perkosa ling nya rezak kangila ungkap dunia.Ado beling mo koa tameren nawar kau wee puan kau kendras lalo mu kangila.Ado no ku semal ko tu peno ngere balong ku samate kebo pongong bendrang ene.Ado sate ya ku kakan ate do kenang ku sampuli ila,sate ku teteak otak lema simpan we tawar ate. Tawar aa...ee tawar ate.Sijal ajal noroa no nya rezak to mo sia ee bilen desa wee tana kakan jam 5 ya selam ano.Ado menuju ko desa lampok niat lalo jango anak,bendru dapat desa lampok selang isya ke magrib tokal pang bo deker.Tokal rena senganten ntit ee buka botol rena nginum teler mara maen robot.Nyawa lalo no marasa tari ajal we pang katokal. Pang kaa... eee pang katokal leng menong rungan leng tameren kembo pongong to sia ee,barungan ada ka datang nya tameren to sia ee ado tendres sakap pedang belo kajuluk serek bokas,ee mong putih melati.Ado beleng mo koa tameren si nopoka barangkat oo ina doa kan aku.Aku ta ku lalo perang badar apa musuh ada ka datang,bau mo ku samate petang ta wee jangi mu kau. Dooo mooo weee do moo kauu eee sijar kau balong hakekat,ku nya tameren tu sia ee lo tu lepak lawang we balong niat.Angkat ima baca doa do tuhan lindung gama ku,ta ku lalo perang ku satama tubuh kasar ko dalam baten ahmad.Ado nempas mata ku nulang,lako ka remben jalor leng tendres mo lalo barangkat.Ado bendru dapat katokal nan ya gita musuh ba lalo katokal pang bao deke.Ado ya katoan no si beling lo mo tamu ya datang teles tenris mo coba ya papo ado ke pedang belo sia ee,ka kena pang sampar otak ngempong mara aer motong.Ado ya santolan mo kabali dua telu empat kali,bakat mara bosang jarang ado ka jira nan mo kabali lepas pedang porat lading.Ya garuk pang tian ado temas pang parorong bangkang tian kaburan taleko mares lalo wee tenri langkap.

6

Eee tendri wee tendri langkap ee kalalo tendri nya rezak kaserang ngeneng kamaro,ado nda lako ngeneng tulung ling desa tau.Ado beling mo koa tameren,sambuee kaleng gurumu petang ta jangi mu kau ado kai rantak mara masin sadua ning kai kinyang tenres porat berang.Ado kai tetak otak tenres mo ya sakap bulu ee tenres bawa lalo pero desa,ado sangita rama peno balawas koa tameren.O sarea rama peno ado ma panto nyonde nonda su,saribu ten ku layar hukum areng ka mo bau mate ado kembo pongong bendrang ene,ta kam dapat tempo tamat mo tu wee bendrang ene. Eeee bendrang wee bendrang ene ee kiraya ko desa ado tenres mo bawa lalo ko bale kepala dusun basingen aji latief do tu gado luar biasa aji latief ya sia e ya lalo kelek ya sudirman ado keamanan pang desa na,suru bawa ya tameren lako kantor polisi ado rena tentan otak tau bawa ke karung tarigu.Dapat mo kantor polisi ado beling mo koa tameren ado we bapak polisi ta ku datang lapor diri ado ta kaku samate tau kanya otak kaku bawa tanda bukti ka ku boat sia maaf tu gamana ku layar we hukum ku dapo. Eeee ku daa we ku daapo yee beleng mo pak kapolsek ado harus kita waspada nakena ada serangan balik kira langka setenga jam.Ado bapak komandan tenres mo lalo barangkat ke sarea anak dadi ado menuju ko desa lampok,benru dapat dalam desa peno tau bue katempar,ado tu samolang mata ada mayat ngalimpang lamung mo bue ancer.Ado tenres mo ya bawa lalo ,ado mo lako taliwang bendru dapat mo ko taliwang tenres mo ko kantor puskesmas.Kanya rezak sia e ka setemung parana na ke otak kadu ia jet marua nyang,jira nan mo kabali tenres mo suru bawa mole,ado lako desa tana kakan na talat cara biasa jangka olas tama tana.

e.

Kesenian

Sakeco merupakan kesenian yang merupakan seni tarik suara yang di lakukan oleh 2 sampai 4 orang bahkan lebih yang diiringi dengan instrument Rebana. Sakeco menjadi taktis utusan penyebar agama islam pada masyarakat yang menyukai kesenian tarik suara yang diiringi musik. Selain seni tarik suara, dalam sakeco juga ditampilkan kesenian berbusana, yang tak lain adalah busana khas masyarakat Sumbawa yang dilengkapi dengan Saputobo yang di kenakan di kepala.

f.

Sistem Mata Pencaharian Hidup

Sekelompok orang yang bisa melantunkan lirik-lirik sakeco, sambil memainkan alat music rebana, akan sangat dibutuhkan jika ada suatu keluarga dalam masyarakat Sumbawa akan melakukan hajatan seperti pernikahan atau khitanan. Maka dari itu mereka akan mengundang sekelompok orang yang bisa bersekeco atau mungkin sakeco merupakan bidang kesenian yang telah digelutu secara professional oleh sekelompok orang tersebut. Maka untuk mengundan grup sakeco ini, keluarga yang akan mengadakan hajatan haruslah memberi imbalan yang setimpal bagi para pemain sakeco, sehingga sebagai pemain sakeco, peluang untuk mendapat mata pencaharian hidup baik sebagai pemasukan utama maupun sampingan akan terbuka lebar seiring dengan intensitas penyelenggaran upacara keagamaan maupun adat seperti perkawinan dan khitanan (besunat). 7

g.

Sistem Teknologi dan Peralatan.

Sakeco mengalami peningkatan baik dari segi teknologi maupun peralatan. Dari segi teknoligi misalnya, penyelenggaraan sakeco telah dilengkapi dengan pengeras suara, sehingga jarak sakeco agar terdengar dari jarak yang cukup jauh bisa terwujud, sehingga masyarakat yang ingin mendengan isi sakeco tidak harus berada di dekat acara, melainkan bisa mendengarnya ditempat tertentu, selain itu sakeco ini telah ada dalam bentuk rekaman atau kaset, sehingga kita bisa mendengarnya kapanpun dan dimanapun. Kemudian dari segi peralatan yang digunakan, bukan hanya rebana saja, tetapi telah menggunakan seruling daan di modoifikasi juga dengan gendang (rebana dalam bentuk lebih besar).

D.

Nilai-nilai Kebudayaan dalam Sakeco

Suatu kebudayaan haruslah memiliki nilai, karna nilai yang dikandungnya itu dapat menjadikan suatu budaya itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan budaya lainnya. Begitu pula dengan sakeco yang memiliki nilai-nilai yang dapat menjadi kelebihannya disbanding dengan budaya yang lain. Saya dapat mengklasifikasikan nilai-nilai kebudayaan pada sakeco dikarenakan telah mengklasifikasikan terlebih dahulu unsur-unsur kebudayaan dalam sakeco. Adapun nilai-nilai kebudayaan dalam sakeco adalah sebagai berikut: a.

Sosial

Sakeco merupakan media penyampai pesan, dari para utusan yang menyebarkan agama islam pada para penduduk Sumbawa, sehingga ketika proses penyampaian tersebut terjadi interaksi sosial dalam masyarakat. Ditambah juga dengan adanya sakeco sampai saat ini, dikarenakan sakeco sudah diorganisasi sedemikian rupa agar tetap eksis di dalam masyarakat dan tidak tenggelam oleh kesenian yang lebih modern, walaupun kesenian-kesenian itu memiliki misi yang sama seperti sakeco. Bahasa juga memiliki peranan penting dalam Sakeco, karna bahasa adalah media utama yang digunakan para pelakon sakeco dalam menyampaikan pesan, maka digunakanlah bahasa asli Sumbawa agar masyarakat tertarik dan mudah mengerti dengan pesan dalam sakeco.

b.

Religi

Sakeco dari awal memang merupakan media dakwah para utusan untuk menyampaikan ajaran agama islam. Jadi tentu saja unsure religi atau keagamaan sangat kental dalam sakeco ini. Dakwah sangatlah penting bagi setiap agama, bukan dari agama islam saja, karna dakwah merupakan penyampaian baik secara lisan maupun tulisan tentang suatu ajaran agama kepada para penganutnya ataupun calon penganutnya. Tentunya para penyampai pesan ini haruslah orang yang mengerti tentang agama dan bukannya orang yang menebak-nebak sehingga bisa menyesatkan orang banyak. Begitu pula dengan sakeco, orang yang akan menyampaikan 8

pesan bukan hanya mengerti, tetapi juga harus mempunyai keahlian melantunkan nyanyian yang diiringi dengan musik. c.

Pendidikan

Sakeco digunakan sebagai media untuk memperoleh pengetahuan tentang agama, yang pada awal kemunculannya lebih banyak menampilkan tema tentang ajaran agama, tetapi sakeco juga mengikuti perkembangan zaman, maka tema-tema yang ditampilkan juga bervariatif, seperti tentang pendidikan, kekayaan alam, pariwisata daerah, sehingga dengan adanya sakeco ini bisa menjadi sarana pendidikan pada para pendengarnya untuk lebih mengetahui tentang daerah Sumbawa. d.

Ekonomi

Jika ada suatu keluarga yang akan melaksanakan hajatan, baik itu pernikahan maupun khitanan, pihak keluarga kan berusaha untuk mengundang para pemain sakeco dan tentunya akan menyiapkan imbalan atas jasa para pemain sakeco ini. Karna lirik yang mereka mainkan bukan sembarang lirik, lirik tersebut menggambarkan perasaan keluarga yang mengadakan hajatan dan juga sebagai penyemarak acara, karna dengan mengundang sakeco, maka hajatan menjadi ramai karna banyaknya masyarakat yang tertarik pada sakeco selain dari menghormati undangan pemilik hajatan. Maka sakeco ini bisa menjadi ladang bisnis bagi para pemain sakeco, dan diharapkan dengan adanya imbalan tersebut bisa menambah semangat para pemain sakeco untuk terus berkarya dan menciptakan karya aransemen terbaru. Selain itu, Sakeco juga bisa menambah pendapatan daerah, karna banyak pelancong baik local maupun interlokal yang tertarik menyaksikan sakeco sebagai suatu kesenian khas Sumbawa.

E.Contoh Sakeco Sakeco ini biasanya berisi tentang nasehat,kisah percintaan, cerita rakyat, dan lain sebagainya. Adapun adapun sebagian judul sakeco karya beliau antara lain: Pariwisata Geliat kemutar telu I Geliat kemutar telu II Jati mandiri Perpisahan Sabalong samalewa Pela gndong yaitu saat terjadi kekacauan di ambon dan pela gandong ini sebagai pengamannya Dan lain-lain

9

BAB III Penutup

a.

Kesimpulan

Sakeco merupakan kebudayaan asli Sumbawa, yang sekarang ini Sumbawa telah terbagi menjadi 2, yaitu Sumbawa Besar dan Sumbawa Barat. Sakeco ini tetap menjadi bagian di dalam kedua daerah tersebut. Cuma yang membedakan adalah bahasanya, tetapi perbedaanya tidak terlalu signifikan dan juga logat yang berbeda. Sakeco tetap memegang misi awalnya sebagai penyampai pesan di dalam masyarakat Sumbawa. Adapun unsure yang terkandung dalam sakeco adalah Unsur religi dan upacara keagamaan, system dan organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, bahasa, kesenian, system mata pencaharian hidup, serta system teknologi dan peralatan. Sedangkan untuk nilai yang terkandung didalamnya adalah nilai sosial, religi, pendidikan dan ekonomi.

b.

Saran

Sakeco merupakan seni budaya milik masyarakat Sumbawa, jadi sudah semestinya masyarakat Sumbawa harus menjaga kelestarian Sakeco ini, karna dewasa ini sakeco telah berada di ambang kepunahan menurut H. Sarirang, H.H yang merupakan tokoh yang telah menggeluti sakeco lebih dari 40 tahun, jadi beliau sangat mengerti tentang eksistensi sakeco hingga saat ini. Jadi tugas kita sebagai generasi muda haruslah melestarikan sakeco ini, mulai dari mengenalnya, menonton pagelarannya di acara-acara, dan mulai melakukan tindakantindakan nyata untuk melestarikannya dengan cara mempelajarinya, walaupun untuk memainkan sakeco ini memerlukan keterampila khusus. Tapi paling tidak kita menyukai seni khas daerah kita sendiri.

10

Daftar Pustaka http://wimsonevel.blogspot.com/2010/06/sakeco-musik-tradisional-sumbawa.html

http://karangbelo.blogspot.com/2013/10/sakeco-ksb.html

http://www.blogkaji.com/2011/05/sakeco-modern-sumbawa-barat.html

11

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"

Tugas Akhir Demografi.docx
November 2019 30
Tugas Mulok.docx
November 2019 38
Book1.xlsx
November 2019 39
Tugas Demo.docx
November 2019 32