Tugas Modul 6 Asrul Sani.docx

  • Uploaded by: Dersani la Pattajang
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Modul 6 Asrul Sani.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 766
  • Pages: 5
TUGAS. Asrul Sani

Setelah mempelajari keseluruhan isi dari modul Kimia-6, silahkan Saudara kerjakan tugas berikut ini dan hasilnya kemudian di-upload. Instructions Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Senyawa jenis ini di alam begitu banyak dan melimpah. Diperkirakan sudah mencapa jutaan dan akan terus bertambah dengan hadirnya senyawasenyawa baru hasil sintesis para ahli kimia organik. Oleh karena jumlahnya yang demikian banyak, maka diperlukan metode yang tepat untuk mengetahui rumus kimia suatu senyawa organik. Salah cara untuk analisis kualitatif suatu senyawa organik adalah dengan identitas gugus fungsi. Dengan mengetahui gugus fungsi maka dapat diketahui golongan dari senyawa organik tersebut karena setiap golongan senyawa organik mempunyai sifat tertentu bergantung pada gugus fungsionil yang dimilikinya. Secara umum senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai sifat yang sama. Tugas: Buatlah rangkuman identifikasi senyawa organik maupun polimer organik dalam bentuk tabel seperti berikut ini.

No

Jenis Identifikasi

Reagent digunakan

yang Reaksi yang terjadi

1

Uji aldehid dan Uji Tollens, keton menggunakan larutan basa dari perak nitrat, Ag(NH3)2OH

R=O-H + 2Ag(NH3)2OH →2Ag(s) + R=O-ONH4+ + H2O + 3NH3

Observasi terhadap perubahan yang terjadi Senyawa hasil oksidasi pereaksi ini akan menghasilkan suatu cincin perak

Uji Fehling, menggunakan campuran larutan Tembaga (II) sulfat, CuSO4 dan alkali garam tartrat

Campuran ini berwara biru karena adanya ion tembaga (II) dalam suasana basa (alkali).

Uji Benedict, menggunakan larutan tembaga(II) sulfat, atau tembaga(II) sitrat

menghasilkan endapan merah dari oksida tembaga.

yang bereaksi dengan aldehida 2

3

4

Uji alkohol dan Uji fenol Trikloroisosianurat (TCICA) menggunakan asam trikloro-isosianurat yang akan bereaksi dengan alkohol

Uji amina nitril

Uji

membentuk endapan isosianurat sukar larut

asam yang

Uji Iodoform, menggunakan larutan jenuh iodine (I2) yang bereaksi terhadap alkohol metil, primer dan sekunder

menghasilkan suatu larutan kuning dari iodoform (CHI3)

Uji Besi (III) klorida, menggunakan FeCl3 yang bereaksi dengan fenol

menghasilkan suatu kompleks berwarna

dan Uji Hinsberg, menggunakan Benzensulfonil klorida yang bereaksi dengan amina primer

menghasilkan suatu larutan homogen dalam suasana basa, dan endapan dalam suasana basa

Uji Hinsberg, menggunakan Benzensulfonil klorida yang bereaksi dengan amina sekunder

menghasilkan endapan baik di suasana asam maupun basa.

Reaksi Ritter, menggunakan suatu alkena yang direaksikan dengan nitril dalam kehadiran suatu asam kuat

Menghasilkan senyawaan amida

senyawaan Uji

Perak

Nitrat,

Menghasilkan

halida

menggunakan AgNO3 dalam larutan etanol yang bereaksi dengan senyawa halida

endapan putih AgX

Uji Natrium Iodida, menggunakan NaI dalam larutan aseton yang bereaksi dengan senyawa halida

Menghasilan endapan putih NaX

Uji Beilstein, dengan membakar kawat tembaga yang telah dicelupkan sebelumnya dalam larutan halida

menghasilkan suatu nyala hijau yang khas untuk Cl, Br dan I, dan bukan untuk fluorine

5

Uji rangkap

ikatan Uji nyala, dengan membakar sampel di spatula dalam nyala bunsen

Adanya nyala kuning menunjukkan adanya cincin aromatik atau pusat ketidakjenuhan

6

Uji asam Untuk senyawaan karboksilat asam karboksilat selain dapat menggunakan uji lakmus, uji yang dapat digunakan seperti uji dengan natrium bikarbonat

Menghasilkan gas karbondioksida

Untuk membuat nata de coco memang biasanya menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum. Tetapi saya juga belum tahu kalau ada pengganti bacteri tersebut untuk membuat nata De coco. Tetapi bu saya pernah membaca sebuah literatur tentang cara membuat bakteri Acetobacter Xylinum dengan bahan dan cara yang mudah dan sederhana walau saya sendiri belum pernah mencobanya hee.

Bahan: 1. Nanas matang 1 buah 2. Gula pasir secukupnya 3. Air Alat: 1. Pisau 2. Blender 3. Saringan 4. Botol plastik/kaca atau botol bekas lainnya 5. Wadah Prosedur Pembuatan 1. Kupas Nanas matang sebanyak satu buah, lalu cuci hingga bersih 2. Potong kecil-kecil nanas tersebut, masukan ke dalam blender (atau alat penghancur lainnya seperti parutan) 3. Setelah dihancurkan, peras air Nanas dan saring. 4. Pakai ampas nanas hasil saringan, lalu tambahkan gula pasir dan air dengan perbandingan ampas nanas:gula pasir:air = 6:3:1 5. Aduk campuran tersebut sapai rata, kemudian masukan ke dalam botol yang tertutup rapat. 6. Diamkan selama 2-3 minggu sampai terbentuk lapisan putih di atas campuran tersebut. Simpan di dalam temperatur kamar, jangan membuka tutup botolnya (lihat penjelasan). 7. Bagian yang digunakan untuk membuat nata adalah air dari campuran tersebut yang mengandung bakteri Acetobacter Xylinum. 8. Apa yang anda hasilkan biasa disebut sebagai starter atau bibit Acetobacter Xylinum. Penjelasan Kenapa harus Nanas? Karena pada nanas secara alami memang telah hidup/ada bakteri Acetobacter Xylinum.Penambahan gula dimaksudkan sebagai makanan untuk difermentasi oleh bakteri Acetobacter Xylinum. Dengan kata lain, asalnya bakteri berjumlah sedikit, ketika diberi makanan akan semakin bertambah banyak. Selain itu bakteri ini bersifat anaerob, jadi jangan terlalu sering membiarkan udara masuk ke dalam botol tempat inokulasi.

Semoga bisa sama-sama kita coba ya bu suatu hari nanti. Terima Kasih

Related Documents


More Documents from "anisa"