REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUSKESMAS (STUDI KASUS PUSKESMAS TELAGA MURNI)
DISUSUN OLEH : MARTHA LAN ASI DIGNITY SINAGA ( 2016240020) AULIA NUR FEBRIANI (2016240027)
DOSEN PENGAMPU : AYU HARDIANTI
FAKULTAS TEKNIK SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan KaruniaNYA , Kami dapat menyelesaikan Penelitian ini
yang berjudul “PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PELAYANAN
PUSKESMAS TELAGA
MURNI“. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ayu Hardianti selaku Dosen mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yang sudah memberikan kepercayaan Kami untuk menyelesaikan tugas penelitian ini. Kami berharap penelitian ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan mengenai rekayasa perangkat lunak di berbagai bidang baik itu bidang kesehatan,pendidikan,dsb, Kelebihan,kekurangan dan manfaatnya dilihat dari sudut pandang sistem informasi. Kami
pun menyadari bahwa didalam melakukan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki tugaas ini agar menjadi lebih baik kedepannya.
Jakarta, 29 Oktober 2018
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) didirikan pertama kali pada tahun 1968 ketika dilangsungkan rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) di Jakarta dimana dibicarakan upaya pengorganisasian kesehatan di Indonesia,karena pelayanan kesehatan pada saat itu masih minim dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA,BP dan P4M (Pncegahan,pemberantasan,Pembasmian Penyakit Menular dsb masih berjalan sendirisendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia Sehat” diantaranya melalui pelayanankesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini Pemerintah telah mebangun puskesmas dan jaringannya
di
seluruh
Indonesia
rata-rata
setiap
kecamatan
mempunyai
2
puskesmas,setiap Desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas,selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dalam lingkunagn masyarakat yang sangat mendasar,sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang. Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas,selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dalam lingkunagn masyarakat yang sangat mendasar,sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi pelayanan publik dan fungsi pelayanan klinis atau medikal. Indikasi kualitas pelayanan di puskesmas dapat
tercermin dari persepsi pasien atas layanan kesehatan yang yang diterima. Dari persepsi ini, pasien dapat memberikan penilaian tentang kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan kesehatan puskesmas dalam rangka pemenuhan keperluan pelayanan kesehatan masyarakat ditentukan oleh dua faktor. Pertama adalah faktor puskesmas yang berhubungan dengan kualitas pelayanan kesehatan dan tingkat
kepuasaan pasien. Artinya, selama kualitas pelayanan kesehatan memenuhi kepuasan pasien, maka tingkat kesesuaian akan tinggi dan puskesmas diperlukan oleh masyarakat. Maksud kesesuaian yaitu adanya kesamaan dalam tujuan, puskesmas dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan masyarakat menerima pelayanan sesuai dengan harapan. Sebaliknya, selama kualitas pelayanan kesehatan tidak memenuhi tingkat kepuasaan pasien, maka tingkat kesesuaian akan rendah, mengakibatkan puskesmas akan ditinggalkan oleh masyarakat. Kedua adalah faktor adanya perubahan (transisi) demografi, epidemiologi, sosio-ekonomi serta nilai dan sikap kritis masyarakat akan menciptakan keperluan-keperluan pelayanan kesehatan yang sangat komplek dan beragam. Dengan demikian, kedudukan dan peran kualitas pelayanan puskesmas sangatlah penting untuk dilaksanakan (Santoso, 2010). Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa kualitas dan kepuasan pelayanan di puskesmas merupakan permasalahan penting dan saling berhubungan. Puskesmas sebagai lembaga yang menyediakan layanan kesehatan perlu memiliki SDM yang mampu memberikan kualitas pelayanan kepada masyarakat, karena kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan. Suatu pelayanan dikatakan berkualitas oleh pasien ditentukan oleh kenyataan jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan dan harapan pasien.Kepuasan pasien merupakan tujuan utama puskesmas dengan harapan agar pasien melakukan kunjungan ulang ke puskesmas. Hal ini dibuktikan oleh Prastiwi dan Ayubi (2008) yang menyimpulkan bahwa pasien yang puas akan membuat pasien setia untuk tetap menggunakan jasa yang diberikan oleh puskesmas. Pasien yang puas terhadap pelayanan kesehatan akan berpeluang untuk berminat melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas Telaga Murni.
1.2
Rumusan Masalah Permasalahan dalam dapat dirumuskan, sebagai berikut : 1. Bagaimana Peranan dan kedudukan Puskesmas ? 2. Apa saja kegiatan Puskesmas? 3. Apa saja pengelolaan Puskesmas? 4. Apa saja fungsi Puskesmas secra umum ? 5. Bagaimana pelayanan Puskesmas Telaga Murni? 6. Apakah pasien dan pengunjung puas akan pelayanan yang ada pada Puskesmas Telaga Murni? 7. Bagaimana meningkatkan pelayanan Puskemas Telaga Murni. 8. Apa saja dimensi prototipe yang diterapkan?
1.3 Maksud atau tujuan Penelitian Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, bahwasannya untuk meningkatkan pendaftaran dan pelayanan pasien di puskesmas telaga murni perlu merancang sistem informasi khususnya pada saat pendaftaran,pengambilan obat dan pelayanan lainnya untuk meminimalisir waktu dan mencegah agar antrian tidak panjang sehingga pengunjung maupun pasien puas dan nyaman akan pelayanan puskesmas telaga murni dan merancang ulang sistem informasi pendaftaran dan pelayanan Puskesmas Telaga Murni, mengubah sistem lama yang bersifat manual dan masih menggunakan kertas ke sistem baru yang sudah terkomputerisasi.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat memperoleh infomasi mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas, sehingga masyarakat dapat menilai kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas dan memperoleh kepuasan.
2. Bagi Puskesmas Telaga Murni Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pendaftaran dan pelayanan Puskesmas Telaga Murni tentang kualitas pelayanan dan minat ulang berobat pada pasien yang sudah terkomputerisasi sehingga pegawai dapat memahami bahwa kualitas pelayanan dapat meningkatan minat ulang pendaftaran dan berobat pasien. Sehingga pasien nyaman dan tidak perlu melakukan antrian panjang dan memakan waktu banyak.
3. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
BAB II PEMBAHASAN
Perancangan Sistem Informasi Pendaftran dan pelayanan Puskesmas Telaga Murni Profil :Jl. Raya Imam Bonjol, Telaga Murni Cikarang Barat. Bekasi Jawa Barat 17530 Kasus
:Sistem puskesmas Telaga Murni,masih
melakukan antrian pendaftaran dan
pengambilan obat secara manual yaitu mengambil kartu antrian dari meja resepsionist yang tersedia membuat antrian panjang dan lama. Dalam sistem pelayanan masih perlu penyerahan data seperti KTP,KK,rekam medis,dsb membuat para pasien / pengunjung sering pulang ke rumah lagi untuk mengambil berkas yang bersangkutan hal ini dapat memakan waktu yang cukup lama Dalam pengambilan obat pun perlu mengantri panjang.
Metode penyelesaian kasus menggunakan metode SDLC : 1. Planning
Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
Mengindentifikasi apasaja yang menjadi masalah yang dapat diselesaikan meelalui pengembangan sistem.
Mengevaluasi strategi yang akn digunakan dalam pengembangan sistem.
Penentuan prioritas dan pemilihan aplikasi.
2. Analyst
Tahap – tahapan pengambilan obat secara manual
Mengambil kartu antrian dari meja petugas loket.
Menunggu nomor antrian dipanggil.’
Setelah nomor pasien dipanggil,maka si pasien menyehkan KTP,KK dan rekam medis sebelumnya.
Kekurangan dari sistem manual ini a. Antrian lama dan panjang. b. Masih menggunakan data-data dikertas sehingga ada kemungkinan ketinggalan dirumah,rusak ataupun hilang.
3. Design Pada sistem sebelumnya,Pusesmas Telaga murni masih menggunakan sistem manual yaitu kertas yang sewaktu-waktu bisa rusak ataupun hilang.Oleh karena itu kami
membuat sistem yang terkomputerisasi menggunakan database,sistem aplikasi oracle sehingga meminimalisir waktu dan mencegah adanya kerangkapan data.
4. Implementation
Pembuatan database sesuai skema rancangan
Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
5. Maintenance Dilakukan oleh admin untuk menjaga sistem tetap beroperasi dan bersifat rahasiah.
Data Flow Diagram (DFD)
info Pasien Data Pasien
Kartu berobat
info pasien 1.0
Pasien Nomer Urut
Petugas Loket
Proses pendaftaran
Info Pasien 2.0
Rekam medis Data Rekam
Proses Pemeriksaan
Medis
Info Rekam Medis Info Rekam Medis
Info Resep
Info rekam medis 3.0 Buat Resep
Apoteker
2. EntityRelationship Diagram (ERD)
NO_PASIEN
No_RekamMedis Jenis_Penyakit
Alamat
DATA PASIEN
nama
Jenis_penyakit
Di Buat
Data Rekam Medis
Nama_Pasien
Nama_Dokter
3. Diagram Konteks (DK) / Context Diagram
Informasi Pasien Kartu Berobat Pasien
SISTEM INFORMASI
Nomer urut
Petugas Loket
Informasi Pasien
PUSKESMAS Informasi Rekam Medis
Informasi Resep Informasi Rekam Medis
Apoteker
BAB III PENUTUP