Tugas Makalah Kelompok 2.docx

  • Uploaded by: Muh. Syaifuddin
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Makalah Kelompok 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,422
  • Pages: 19
TUGAS MAKALAH MODEL,SUMBER,DAN FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERETIKA DAN BISNIS

KELOMKPOK 2 : ASTI RAHAYU JUNIANTI 1611511

HERI FADLI

1611025

ARDIANSYAH

1611009

NAOMI SAKKE

1611548

ERWIN AMIR

1611018

SHERLY

1611051

M.SYAIFUDDIN

1611032

RACHMAT S

1611041

RUSLIADI

1411990

STIE TRI DHARMA NUSANTARA MAKASSAR 2017/2018

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang model,sumber dan faktorfaktor pendukung beretika dan bisnis. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Makassar 02 desember 2017 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………..i KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii DAFTAR ISI ………………………………………………………… iii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. a. Latar Belakang ………………………………………….. b. Rumusan Masalah …………………………………….. c. Tujuan Penulisan ………………………………………. BAB II PEMBAHASAN ………………………………………….. a pengertian komunikasi bisnis ……………………. b. model beretika dalam bisnis ……………………… c. sumber beretika dan bisnis ……………………… d. faktor-faktor pendukung beretika dalam berbisnis ……………… BAB III PENUTUP ……………………………………………… a. kesimpulan ……………………………………………….. b. Saran……………………………………………………… daftar pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN a. latar belakang Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan kebaikan (rightness)‖ atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini,reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu

orang

lain.

Kejujuran

yang

ekstrim,

kemampuan

untuk

mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.

B. Rumusan masalah 1. apa yang di maksud komunikasi,etika dan bisnis.? 2. bagaimana model etika dalam berbisnis? 3. berasal dari mana sumber-sumber etika dalam berbisnis? 4. faktor-faktor pendukung apa saja yang mempengaruhi etika dalam bebisnis (manajerial).? C. Tujuan tujuan penulisan makalah ini adalah sbb: 1. untuk mengetahu pengertian dari komunikasi,etika,dan bisnis 2. untuk mengetahui model utama dalam berbisnis 3. untuk mengetahui sumber-sumber etika dalam bisnis 4. untuk mengetahui faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi etika dalam berbisnis(manajerial).

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi bisnis: 

Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun

partnerships,

sumber

daya

intelektual,

untuk

mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sa/saran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. 

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai maca bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.



Komunikasi bisnis adalah proses atau pertukaran pesan informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.

B. MODEL UTAMA DALAM BISNIS Model Etika Dalam Bisnis Carroll dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007:49) membagi tiga

tingkatan manajemen dilihat dari cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya :

1. Immoral Manajemen

Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Para pelaku bisnis yang tergolong pada tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan-kelemahan dan kelengahan-kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri, baik secara individu atau kelompok mereka. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yangdisebut etika. Bahkan hukum dianggap sebagai penghalang dalam menjalankan bisnisnya.

2. Amoral Manajemen

Tingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam manajemen adalah amoral manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe manajemen seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali etika atau moralitas. Ada dua jenis lain manajemen tipe

amoral ini, yaitu Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager). Tipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan efek pada pihak lain.

Widyahartono

(1996:74)

mengatakan

prinsip

bisnis

amoral

itu

menyatakan “bisnis adalah bisnis dan etika adalah etika, keduanya jangan dicampur-adukkan”. dasar pemikirannya adalah sbb:  Bisnis adalah suatu bentuk persaingan yang mengutamakan dan mendahulukan

kepentingan

ego-pribadi.

Bisnis

diperlakukan

seperti

permainan (game) yang aturannya sangat berbeda dari aturan yang ada dalam kehidupan sosial pada umumnya.  Orang yang mematuhi aturan moral dan ketanggapan sosial (sosial responsiveness) akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan ketat yang tak mengenal “values” yang menghasilkan segalacara.  Kalau suatu praktek bisnis dibenarkan secara legal (karena sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan karena law enforcement-nya lemah), maka para penganut bisnis amoral itu justru menyatakan bahwa praktek bisnis itu secara “moral mereka” (kriteria atau ukuran mereka) dapat dibenarkan.

Pembenaran diri itu merupakan sesuatu yang ”wajar’ menurut mereka. Bisnis amoral dalam dirinya meskipun ditutup-tutupi tidak mau menjadi “agen moral” karena mereka menganggap hal ini membuang-buang waktu, dan mematikan usaha mencapai laba. 3. Moral manajemen Tingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika atau moralitas dalam bisnis adalah moral manajemen. Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya. Seorang manajer yang termasuk dalam tipe ini menginginkan keuntungan dalam bisnisnya. B. SUMBER NILAI-NILAI ETIKA Secara garis besar dimanapun kita berada maka kita akan dihadapkan pada 4 hal yang dipandang sebagaisumbernilai-nilaietikadalamkomunitas,yaitu : a. Agama Bermula dari buku Max Weber The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1904-5) menjadi tegak awal keyakinan orang adanya hubungan erat antara ajaran agama dan etika kerja, atau anatara penerapan ajaran agama dengan pembangunan ekonomi.

Etika sebagai ajaran baik-buruk, slah-benar, atau ajaran tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber terutama dari ajaran agama. Itulah sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat menunjuk pada kitab Injil (Bibble), dan etika ekonomi yahudi banyak menunjuk pada Taurat. Demikian pula etika ekonomi Islam termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang muat dalam Al-Qur’an. Prinsip-prinsip nilai-nilai dasar etika yang ada dalam ketiga agama Nabi Ibrahim ini yaitu : • Keadilan : Kejujuran, mempergunakan kekuatan untuk menjaga kebenaran. • Saling menghormati : Cinta dan perhatian terhadap orang lain • Pelayanan : Manusia hanya pelayan, pengawa, sumber-sumber alam • Kejujuran : Kejujuran dan sikap dapat dipercaya dalam semua hubungan manusia, dan integritas yang kuat. Etika bisnis menurut ajaran Islamdigali langsung dari Al Quran dan Hadits Nabi. Dalam ajaran Islam, etika bisnis dalam Islam menekakan pada empat hal Yaitu : Kesatuan (Unity), Keseimbangan (Equilibrium), Kebebasan (FreeWill) dan tanggung jawab (Responsibility). Etika bisnis Islam menjunjung tinggi semangat saling percaya, kejujuran dan keadilan, sedangkan antara pemilik perusahaan dan karyawan berkembangan semangat kekeluargaan (brotherhood). Misalnya dalam perusahaan yang islami gaji karyawan dapat diturunkan jika perusahaan benar-benar merugi dan karyawan juga mendapat bonus jika keuntungan

perusahaan meningkat. Buruh muda yang masing tinggal bersama orang tua dapat dibayar lebih rendah, sedangkan yang sudah berkeluarga dan punya anak dapat dibayar lebih tinggi disbanding rekan-rekannya yang muda. b. filosofi Salah satu sumber nilai-nilai etika yang juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan oleh manusaia adalah ajaran-ajaran Filosofi. Ajaran filosofi tersebut bersumber dari ajaran-ajaran yang diwariskan dari ajaranajaran yang sudah diajarkan dan berkembang lebih dari 2000 tahun yang lalu. Ajaran ini sangat komplek yang menjadi tradisi klasik yang bersumber dari berbagai pemikiran para fisuf-filsuf saat ini. Ajaran ini terus berkembanga dari tahun ke tahun c. Pengalaman Dan Perkembangan Budaya Setiap

transisi

budaya

antara

satu

generasi

kegenerasi berikutnya

mewujudkan nilai-nilai,aturan baru serta standar-standar yang kemudian akan diterima dalam komunitas tersebut selanjutnya akan terwujud dalam perilaku.Artinya orang akan selalu mencoba mendekatkan dirinya atau beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan nilai-nilai yang ada dalam komunitas tersebut,dimana nilai-nilai itu tidak lain adalah budaya yang hadir karna adanya budaya pengetahuan manusia dalam upayanya untuk menginterpentasikan lingkunganya sehingga bisa selalu bertahan hidup.

d. Hukum Hukum adalah perangkat aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hukum menentukan ekspektasi-ekspektasi etika yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba mengatur serta mendorong para perbaikanperbaikan masalah-masalah yang dipandang buruk atau tidak baik dalam komunitas. Sebenarnya bila kita berharap bahwa dengan hukum dapat mengantisipasi semua tindakan pelanggaran sudah pasti ini menjadi suatu yang mustahil. Karena biasanya hukum dibuat setelah pelanggaran yang terjadi dalam komunitas. c. Faktor yang menpengaruhi etika manajerial Etika manajerial adalah keputusan manajemen dan kegiatan organisasi yang berdasarkan pada nilai-nilai atau standar moral yang dianggap baik dan luhur dalam lingkungannya dan masyarakat.Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai yang disepakati. a.

Leadership

Peranan menejer dalam menjalangkan suatu perusahaan adalah sangat sentral, sebab para menejerlah yang akan mengambil keputusankeputusan penting dalam menjalangkan suatu aktivitas perusahaan. Kepemimpinan yang beretika menggabungkan antara pengambilan

keputusan yang beretika dan perilaku yang beretika. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan yang beretika dan berperilaku yang beretika pula. Ada beberapa hal yang harus dilakukang oleh seorang pemimpin yang beretika yaitu:1.

Mereka berperilaku sedemikian rupa sehingga sejalan dengan

tujuannya dan organisasi (Blanchard dan peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin dilalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidup pemimpin tersebut). Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilaku etika. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku organisasi yang etika. 2.

Mereka berlaku sedemikian rupa sehingga secara pribadi, dia

merasa bangga akan perilakunya. Kepercayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi prilaku etika. Karena kepercayaan diri merupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hati secara seimbang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat dirinya harus menghadapi sebuah dilemma dalam menentukan sikap yang etis.

3.

Mereka berperilaku dengan sabar dan penuh keyakinan akan

keputusan yang diambilnya dan dirinya sendiri. Kesabaran, kata

Blanchard dan peale, menolong orang untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadi secara tiba-tiba. 4.

Mereka berperilaku dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara

etika sepanjang waktu, bukan hanya bila dia merasa nyaman untuk melakukannya. 5.

Seorang pemimpin etika, menurut Blanchard dan peale,

memiliki ketangguhan untuk

tetap pada tujuan dan mencapai apa

yang dicita-citakannya. 6.

Mereka berperilaku secara konsisten dengan apa yang benar-

benar penting. Dengan kata lain dia tetap menjaga perspektif. Perspektif mengajak orang untuk melakukan refleksi dan melihat halhal lebih jernih sehingga orang bisa melihat apa yang benar-benar penting untuk menuntun perilaku dirinya sendiri. b. Strategi dan performasi Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif

dalam

menghadapi

tingginya

tingkat

persaingan

yang

membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan

strategi

perusahaan

melaksanakan

seluruh

yang

disebut

excellence

kebijakan-kebijakan

harus

bisa

perusahaan

guna

mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang jujur. c. Budaya perusahaan Budaya perusahaan adalah suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma, ritual dan pola yang menjadi karakteristik suatu perusahaan. Setiap budaya perusahaan akan memiliki dimensi etika yang didorong tidak hanya oleh kebijakan-kebijakan formal perusahaan, tapi juga karena kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkembang dalam organisasi perusahaan tersebut, sehingga kemudian dipercayai sebagai suatu perilaku, yang bisa ditandai mana perilaku yang pantas dan mana yang tidak pantas. Budaya-budaya

perusahaan

inilah

yang

membantu

terbentuknya nilai dan moral ditempat kerja, juga moral yang dipakai untuk melayani para stakeholdernya. Aturan-aturan dalam perusahaan dapat dijadikan yang baik. Hal ini juga sangat terkait dengan visi dan misi perusahaan. d.

Karakter individu Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena

peran banyak individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan sangat

mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Semua kualitas individu nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa factor-faktor yang diperoleh dari luar dan kemudian menjadi prinsip yang dijalani dalam kehidupannya dalam bentuk

perilaku.

Faktor –faktor tersebut yang pertama adalah pengaruh budaya, pengaruh budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya.. Aturan ditempat kerja akan membimbing individu untuk menjalankan peranannya ditempat kerja. Peran seseorang dalam oerganisasi

juga

akan

menentukan

perilaku

dalam

organisasi,seseorang yang berperangsebagai direktur perusahaan, akan merasa bahwa dia adalah pemimpin dan akan menjadi panutan bagi para karyawannya,sehingga dalam bersikap dia pun akan mencoba menjadi orang yang dapat dicontoh oleh karyawannya, Faktor yang ketiga adalah berhubungan dengan lingkungan luar tempat dia hidup berupa kondisi politik dan hukum, serta pengaruh– pengaruh perubahan ekonomi. Moralitas seseorang juga ditentukan dengan aturan-aturan yang berlaku dan kondisi negara atau wilayah tempat tinggalnya saat ini. tingkah lakunya.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baikburuknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan

karyawan,

konsumen,

pemasok,

pemodal

dan

masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis. Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing

elemen

dalam

lingkaran

bisnis.

Pemasok

(supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar

terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting. B.

Saran Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan tersebut.

Daftar fustaka

http://catatanindahpratiwi.blogspot.com/2011/03/prinsip-dasar-danpemahaman-mengenai.html

http://danisapujiati94.blogspot.com/2015/10/model-etika-dalam-bisnissumber-nilai.html?m=1

https://andiantarinp.wordpress.com/2015/10/19/model-etika-dalambisnis-sumber-nilai-etika-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-etikamanajerial/ http://lestariratuayu.blogspot.co.id/2013/12/modelsumber-dan-faktorfaktor-pendukung.html http://lestariratuayu.blogspot.co.id/2013/12/modelsumber-dan-faktorfaktor-pendukung.html

http://dokumen.tips/documents/model-etika-dalam-bisnis.html

http://dokumen.tips/documents/etika-bisnis-56116ffd4e556.html

Arijanto, Agus., Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis, Edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011.

Carroll dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007:49)

Related Documents


More Documents from "Lia Nurkholifah"