Tugas Makalah Bu Didit.docx

  • Uploaded by: Fransiska Lastiyani Indah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Makalah Bu Didit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,313
  • Pages: 8
TUGAS MATA KULIAH DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN ANTARA KONDISI GIZI PADA MASA DEGENERATIF DENGAN TERJADINYA PENYAKIT KANKER

OLEH:

HAYU ASTININGSIH

25010114130262

INAYAH ANUGERAHING ILAHI

25010114130284

MAULINA SUSILANINGTYAS

25010114130293

GOVINDA RESTU S

25010114130296

KELAS E PERBAIKAN DIGKM

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018

Hubungan Antara Kondisi Gizi pada Masa Degeneratif dengan Terjadinya Penyakit Kanker

Pendahuluan Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu: 1. Indeks massa tubuh tinggi 2. Kurang konsumsi buah dan sayur 3. Kurang aktivitas fisik 4. Penggunaan rokok, dan 5. Konsumsi alkohol berlebihan. Kanker yang menyebabkan infeksi virus seperti virus hepatitis B/hepatitis C dan virus human papilloma berkontribusi terhadap 20% kematian akibat kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan. Diperkirakan kasus kanker tahunan akan meningkat dari 14 juta pada 2012 menjadi 22 juta dalam dua dekade berikutnya.

Nutrisi yang dapat Menunjang Terjadinya Kanker Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kanker adalah lemak. Konsumsi lemak yang berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak bersifat Cancer Promoting. Adanya lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik, zat yang membentuk

terjadinya kanker, berkembang. Beberapa cara zat gizi lemak menjadi penunjang timbulnya kanker, diaritaranya adalah : 1. Sebagai

penyebab:

tubuh

berlebihan, diantaranya

mengeluarkan

sekresi

hormon

tertentu

hormon esterogen

secara

yang berlebih

meriunjang tumbuhnya kanker payudara. 2. Sebagai penyebab: sekresi cairan empedu yang berlebih menuju usus yang selanjutnya oleh mikroorganisme di kolon di ubah menjadi zat karsinogenik. Asam lemak Poliunsaturated ( PUFA) yang mengalami proses hidrogenasi akan membentuk asam lemak Trans ( Trans - fatty acid) yang cenderung menunjang timbulnya kanker dan merangsang pembentukan kolesterol. Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) telah ditunjukkan untuk memodulasi produksi sitokin, proliferasi limfosit, ekspresi molekul permukaan, fagositosis, apoptosis dan aktivitas sel pembunuh alami; dua efek terakhir terkait erat dengan perkembangan kanker. Peningkatan n -3 PUFA membantu mengontrol produksi eikosanoid proinflamasi serta produksi sitokin. Telah terbukti secara in vitro bahwa asam palmitat mampu mempotensiasi sel endotel, menyebabkan disfungsi mitokondria, kematian sel, apoptosis, dan mutation9-14 DNA. Konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat menimbulkan kanker di daerah kepala dan leher. Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker hati.

Peran Intervensi Nutrisi bagi Pasien Kanker Nutrisi yang diberikan kepada pasien sebagai bentuk intervensi untuk penyakit kanker berperan untuk sebagai berikut: 1. Membantu mempertahankan berat badan dan kondisi yang harus fit 2. Mencegah kerusakan jaringan dan membantu pembentukan Jaringan 3. Melawan infeksi 4. Mencegah dan memperbaiki defisiensi nutrisi 5. Membantu pasien mentoleransi terapi 6. Meminimalkan efek samping dan komplikasi terkait nutrisi

Terapi Nutrisi pada Terapi Aktif dan Pemulihan Pasien Kanker Nutrisi dapat digunakan sebagai terapi aktif untuk memulihkan pasien dari kanker, manfaat yang dapat diperoleh yaitu: 1. Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi. 2. Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi. 3. Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh yang lain. 4. Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh. 5. Mencegah terkena infeksi. 6. Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup.

Terapi Diet Penderita Kankrer Penurunan berat badan yang terjadi terus menerus pada pasien kanker disebabkan oleh peningkatan pengeluaran energi (karena tumor ) serta perubahan metabolisme protein dalam tubuh. Produksi insulin pada pasien kanker akan menurun. Rendahnya produksi insulin tubuh selanjutnya dapat menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah. Tingginya kadar glukosa darah selanjutnya dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan pasien. Oleh sebab itu makan pagi merupakan waktu makan yang tepat dibandingkan waktu makan lainnya karena pagi hari keadaan kadar glukosa darah adalah yang terendah. Toleransi kadar glukosa juga mempengaruhi fungsi gastrointestinal, karena kadar glukosa darah yang tinggi dapat memperlambat gerakan peristaltik di lambung. Hal ini selanjutnya dapat menyebabkan pasien kanker merasacepat kenyang dan tidak nafsu makan. Peningkatan pemecahan protein otot pada pasien kanker dapat menyebabkan kehilangan asam amino tubuh, dan selanjutnya menyebabkan tuhuh menjadi lemah. Untuk menunjang keberhasilan pengobatan kanker pelu adany dukungan nutrisi yang optimal dengan memperhatikan kebutuhan zat gizi dan tujuan pemberian zat gizi pasien kanker.

Tujuan pemberian diet pasien kanker diantaranya adalah : 1. Mencegah terjadinya penurunan berat badan (jangka pendek). 2. Mencapai dan memelihara berat badan normal (jangka panjang ). 3. Mengganti zat gizi yang hilang karena efek pengobatan. 4. Memenuhi kebutuhan kalori, protein, KH, L, Vitamin dan mineral yang seimbang untuk adanya penurunan intake energi, ataupun 5. Mencegah terjadinya mlnutrisi. infeksi dan komplikasi lebih lanjut. 6. Memenuhi kebutuhan mikronutrien. 7. Menjaga keseimbangan kadar glukosa darah: Diet yang dianjurkan : 1. Tinggi protein : 1,5 - 2,0 g /kg BB untuk mengganti kehilangan berat badan. 2. Tinggi kalori : 25 - 35 kcal/ kg BB,dan 40 – 50 kcal/ kg BB untuk mengganti simpanan dalam tubuh bila pasien berat badan kurang. Bila terjadi infeksi perlu tambahan kalori sesuai dengan keadaan infeksi. 3. Lemak: 25 o/o NPC1 4. Makanan sebaiknya diberikan lebih banyak pada pagi hari. Diberikan porsi kecil dan sering. Makanan formula sonde dapat diberikan sesuai dengan kondisi pasien. Bila kehilangan berat badan mencapai lebih dari 20 °/o dapat diberikan Total Parenteral Nutrition (TPN), sesuai dengan kondisi pasien. 5. Bila perlu dapat diberikan suplemen vitamin B kompleks (vitamin 86, Asam pantotenik 1 asam folat, dll) vitamin A, dan vitamin C.

6. Syarat terapi diet secara khusus bervariasi sesuai dengan kondisi pasien dan penyakit penyertanya. 7. Dianjurkan juga untuk memenuhi kebutuhan asam amino Leucine dan Methionin. Glutamin diperlukan bagi pasien pasca opearasi atau radiasi pada abdomen.

Pencegahan Kanker Berikut beberapa cara untuk mencegah terjadinya dilihat dari sisi gizi: 1. Hindari konsumsi makanan suplemen secara berlebihan, mega vitamin, dll yang secara pasti belum diuji kebenarannya dan tanpa petunjuk dokter. 2. Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan secara rutin terutama yang banyak mengandung serat. Menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan mempunyai efek positif mencegah timbulnya kanker, karena peranan vitamin, mineral, dan serat yang terdapat di dalamnya. Disamping itu, substansi non gizi yang terdapat dalam sayuran diketahui dapat menghambat cancer promoting. Beberapa substansi non gizi yang memiliki efek positif dalam mencegah timbulnya kanker adalah sayuran jenis bunga, seperti : kubis, bunga kol, brokoli, dll., yang disebut juga CURCIFEROUS. Sayuran curciferous ini diketahui mengandung indoles, dithioltheiones, enzym, serta senyawa kimia tertentu yang dapat menghancurkan zat karsinogen (pencetus kanker). Sifat anti kanker juga terdapat pada bahan makanan lain, seperti: kedelai, kentang, dan buncis karena bersifat "protease inhibitor" yang dapat

menghambat

tumbuhnya

tumor.

Bawang

putih

diketahui

mengandung zat " allicin” yang dapat mencegah tumbuhnya sel kanker. Buah apel segar dapat melncegah berkembangnya sel kanker karena adanya zat caffeic” atau "clor-genic acid" yang berfungsi menghambat terbentuknya kanker. Sedangkan beta karotin yang terdapat pada wortel

dapat mencegah risiko terkena kanker paru-paru yang disebabkan oleh merokok. 3. Penerapan gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur yang baik, kebiasaan makan, pengendalian berat badan, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol, olah raga teratur, dan sebagainya. 4. Mengkonsumsi makanan sehat seperti beras merah. Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa beras merah mengandung antioksidan dan fitonutrien yang mendukung sistem imun, menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, kanker usus besar, dan meringankan asma.

DAFTAR PUSTAKA

Kusumawardani, Nunilk. 1996. Penanganan Nutrisi Pada Penderita Kanker. MediaLitbangkes Vol. VINo. 04, 1996 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Sudarsa, I Wayan. Terapi Nutrisi pada Pasien Kanker. Sub Bagian Bedah Onkologi, Bagia Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. Apriyani, Diah dan Widi Dwi Asiarini. Gambaran Pola Makan, Asupan Zat Gizi Makro dan serat, Gaya Hidup terhadap Status Gizi Pasien Kanker Payudara di Rumah Singgah CISC. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7 (1): Januari 2015. Nisa, Lailatul Khoirun, dkk. Pemanfaatan Antosianin pada Tepung Beras Merah Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kue Bolu Untuk Mencegah Kanker (Cancer). Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Kajur Cup 2014

Related Documents


More Documents from "Efa Yuliana"

Bimbingan Dr. Ita.xlsx
April 2020 25
14. Sle.docx
December 2019 37
Lpj Su Bem.doc
November 2019 31