Tugas Kep Gerontik.doc

  • Uploaded by: rini yanti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Kep Gerontik.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,830
  • Pages: 8
ANSCRIPT

MAKALAH PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA DARI ASPEKSPIRITUAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas IIDosen Pembimbing: Ns. Ramli Effendi, S.Kep.,M.Kep. Kelompok 3 Ati Wulandari 213.C.0008 Annisa Juliarni 213.C.0009 Hilman Arif Firmansyah 213.C.0019 Ady Hidayatullah 213.C.0023 Rivna Andrari Lanisyah 213.C.0035 Afif Ubaidillah 213.C.0037 Wiwid Ariska Larasati 213.C.0042 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA CIREBON 2015/2016 iKATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt. yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikanmakalah dengan judul Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia Dari AspekSpiritual. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata KuliahKeperawatan Komunitas II. Selama proses penyusunan makalah ini penyusun tidak lepas dari bantuanberbagai pihak yang berupa bimbingan, saran dan petunjuk baik berupa moril,spiritual maupun materi yang berharga dalam mengatasi hambatan yangditemukan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Ns.Ramli Effendi,S.Kep.,M.Kep yang telah memberikanbimbingan dan dorongan dalam penyusunan makalah ini sekaligus sebagai dosenpengampu Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II.

Semoga Allah swt. membalas baik budi dari semua pihak yang telahberpartisipasi membantu penyusun dalam membuat makalah ini. Penyusunmenyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penyusunmengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk perbaikanpenyusunan selanjutnya. Penyusun berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Aamiin Wassalamualaikum wr.wb. Cirebon, 19 September 2015Penyusun, ii DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................... i Daftar Isi ..................................................................................................... ii BAB I PendahuluanA. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 C. Tujuan .............................................................................................. 2BAB II Pembahasan A. Pengertian ......................................................................................... 4 B. Karakteristik Spiritual ...................................................................... 4 C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Spiritual ................................... 7D. Perkembangan Spiritual pada Lansia ................................................ 9E. Religiositas ....................................................................................... 10F. Kesejahteraan Spiritualitas ............................................................... 11G. Integritasi .......................................................................................... 12H. Kehilangan Versus Harapan ............................................................. 13 I. Peran Keperawatan dalam Spiritualitas ........................................... 15BAB III Penutup A. Simpulan .......................................................................................... 19B. Saran ................................................................................................. 19 Daftar Pustaka ............................................................................................ iii 1BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia,dalam masa-masa ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakansuatu proses dari perubahan aspek seperti biologis, psikososial, spiritual, dankultural. Spiritual berkaitan dengan aspek kepercayaan manusia terhadapkekuasaan Sang Pencipta, meyakini wujud ciptaanNya berupa alam semestabeserta isinya. Seperti halnya dengan keyakinan dalam agama maka spiritualdan agama tidak dapat dipisahkan karena keduanya mempengaruhi kehidupanmanusia. Spritualitas pada lansia bersifat universal, intrinsik, dan merupakanproses individual yang berkembang sepanjang rentan kehidupan. Karena aliransiklus kehidupan terdapat pada kehidupan lansia, keseimbangan hidup tersebutdipertahankan sebagai efek positif harapan dari kehilangan tersebut. Lansiayang telah mempelajari cara menghadapi perubahan hidup melalui mekanismekeimanan akhirnya akan dihadapkan pada tantangan akhir, yaitu kematian.Harapan memungkinkan individu dengan keimanan spiritual atau religiusuntuk bersiap menghadapi krisis kehilangan dalam hidup samapai kematian. Perkembangan spiritual yang matang akan membantu lansia untukmenghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun merumuskanarti dan tujuan keberadaannya di dunia/kehidupan. Rasa percaya diri dan cintamampu membina integritas personal dan merasa dirinya berharga, merasakankehidupan yang terarah terlihat melalui harapan, serta mampu mengembangkanhubungan antara manusia yang positif (Graha Cendikia, 2009). 2Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai perubahan yangterjadi pada lansia dari aspek spiritual. Kebutuhan spiritual pada usia lanjutadalah memenuhi kenyamanan, mempertahankan fungsi tubuh dan membantumenghadapi kematian dengan tenang dan damai. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari spiritual? 2. Apa karakteristik dari spiritual? 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi spiritual? 4. Bagaimana perkembangan spiritual pada lansia?5. Bagaimana religiositas yang terjadi pada lansia?6. Bagaimana kesejahteraan spiritual yang terjadi pada lansia?7. Bagaimana intregitasi yang terjadi pada lansia?8. Bagaimana kehilangan versus harapan yang terjadi pada lansia?9. Bagaimana peran Keperawatan dalam Spiritualitas bagi lansia? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II dengan sub bab Peubahan yang terjadi pada lansia dari aspekspiritual.

2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui pengertian dari spiritual.b. Untuk mengetahui karakteristik dari spiritual.c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi spiritual. d. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan spiritual padalansia. e. Untuk mengetahui dan memahami religiositas yang terjadi padalansia. 3f. Untuk mengetahui dan memahami kesejahteraan spiritual yang terjadipada lansia. g. Untuk mengetahui dan memahami intregitasi yang terjadi pada lansia.h. Untuk mengetahui dan memahami kehilangan versus harapan yang terjadi pada lansia.i. Untuk mengetahui dan memahami peran keperawatan dalam spiritualitas bagi lansia. 4BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Spiritual adalah kebutuhan dasar dan pencapaian tertinggi seorangmanusia dalam kehidupannya tanpa memandang suku atau asal-usul.Kebutuhan dasar tersebut meliputi: kebutuhan fisiologis, keamanan dankeselamatan, cinta kasih, dihargai dan aktualitas diri. Aktualitas diri merupakansebuah tahapan Spiritual seseorang, dimana berlimpah dengan kreativitas,intuisi, keceriaan, sukacita, kasih sayang, kedamaian, toleransi, kerendahatianserta memiliki tujuan hidup yang jelas. Beberapa istilah yang membantu dalam pemahaman tentang spiritualadalah : kesehatan spiritual adalah rasa keharmonisan saling kedekatan antaradiri dengan orang lain, alam, dan lingkungan yang tertinggi.Ketidakseimbangan spiritual (Spirituality Disequilibrium) adalah sebuahkekacauan jiwa yang terjadi ketika kepercayaan yang dipegang teguhtergoncang hebat. Kekacauan ini seringkali muncul ketika penyakit yangmengancam hidup berhasil didiagnosis (Taylor, 2002 dikutip dari Young,2007). B. Karakteristik Spiritual Terdapat beberapa karakteristik Spiritual yang meliputi: 1. Hubungan dengan diri sendiri Merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputipengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan jugasikap yang menyangkut kepercayaan pada diri-sendiri, percaya padakehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengandiri-sendiri. Kekuatan yang timbul dari diri seseorang membantunya

5menyadari makna dan tujuan hidupnya, diantaranya memandangpengalaman hidupnya sebagai pengalaman yang positif, kepuasan hidup,optimis terhadap masa depan, dan tujuan hidup yang semakin jelas. Kepercayaan (Faith). Menurut Fowler dan keen kepercayaan bersifatuniversal, dimana merupakan penerimaan individu terhadap kebenaran yangtidak dapat dibuktikan dengan pikiran yang logis. Kepercayaan dapatmemberikan arti hidup dan kekuatan bagi individu ketika mengalamikesulitan atau stress. Mempunyai kepercayaan berarti mempunyaikomitmen terhadap sesuatu atau seseorang sehingga dapat memahamikehidupan manusia dengan wawasan yang lebih luas. Harapan (Hope). Harapan berhubungan dengan ketidakpastian dalamhidup dan merupakan suatu proses interpersonal yang terbina melaluihubungan saling percaya dengan orang lain, termasuk dengan Tuhan.Harapan sangat penting bagi individu untuk mempertahankan hidup, tanpaharapan banyak orang menjadi depresi dan lebih cenderung terkenapenyakit. Makna atau arti dalam hidup (Meaning of live). Perasaanmengetahui makna hidup, yang kadang diidentikan dengan perasaan dekatdengan Tuhan , merasakan hidup sebagai suatu pengalaman yang positifseperti membicarakan tentang situasi yang nyata, membuat hidup lebihterarah, penuh harapan tentang masa depan, merasa mencintai dan dicintaioleh orang lain. (Puchalski, 2004). 2. Hubungan dengan orang lain Hubungan ini terbagi atas harmonis dan tidak harmonisnyahubungan dengan orang lain. Keadaan harmonis meliputi pembagian waktu,pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, mengasuhorang tua dan orang yang sakit, serta meyakini kehidupan dan kematian.Sedangkan kondisi yang tidak harmonis mencakup konflik dengan orang 6lain dan resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi, sertaketerbatasan asosiasi. Hubungan dengan orang lain lahir dari kebutuhan akan keadilan dankebaikan, menghargai kelemahan dan kepekaan orang lain, rasa takut akankesepian, keinginan dihargai dan diperhatikan, dan lain sebagainya. Dengandemikian apabila seseorang mengalami kekurangan ataupun mengalamistres, maka orang lain dapat memberi bantuan psikologis dan sosial. Maaf dan pengampunan (forgiveness). Menyadari kemampuanuntuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri seperti marah,mengingkari, rasa bersalah, malu, bingung, meyakini bahwa Tuhan sedangmenghukum serta mengembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmahdari suatu kejadian atau penderitaan. Dengan pengampunan, seorangindividu dapat meningkatkan koping terhadap stres, cemas, depresi dantekanan emosional, penyakit fisik serta meningkatkan perilaku sehat danperasaan damai. Cinta kasih dan dukungan sosial (Love and social support).Keinginan untuk menjalin dan mengembangkan hubungan antar manusiayang positif melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta kasih. Teman dankeluarga dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional untukmelawan banyak

penyakit. Seseorang yang mempunyai pengalaman cintakasih dan dukungan sosial yang kuat cenderung untuk menentang perilakutidak sehat dan melindungi individu dari penyakit jantung. 3. Hubungan dengan alam Harmoni merupakan gambaran hubungan seseorang dengan alamyang meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut. 7Rekreasi (Joy). Rekreasi merupakan kebutuhan spiritual seseorangdalam menumbuhkan keyakinan, rahmat, rasa terima kasih, harapan dancinta kasih. Dengan rekreasi seseorang dapat menyelaraskan antara jasmanidan rohani sehingga timbul perasaan kesenangan dan kepuasaan dalampemenuhan halhal yang dianggap penting dalam hidup seperti nontontelevisi, dengar musik, olahraga dan lain-lain. Kedamaian (Peace).Kedamaian merupakan keadilan, rasa kasihan dan kesatuan. Dengankedamaian seseorang akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkanstatus kesehatan. 4. Hubungan dengan Tuhan Meliputi agama maupun tidak agamais. Keadaan ini menyangkutsembahyang dan berdoa, keikutsertaan dalam kegiatan ibadah, perlengkapankeagamaan, serta bersatu dengan alam. Dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan Spiritualapabila mampu merumuskan arti personal yang positif tentang tujuankeberadaannya di dunia/kehidupan, mengembangkan arti penderitaan sertameyakini hikmah dari satu kejadian atau penderitaan, menjalin hubunganyang positif dan dinamis, membina integritas personal dan merasa diriberharga, merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan danmengembangkan hubungan antar manusia yang positif. C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Spiritual Menurut Taylor dan Craven & Hirnle dalam Hamid, faktor pentingyang dapat mempengaruhi Spiritual seseorang adalah: 1. Tahap perkembangan Spiritual berhubungan dengan kekuasaan non material, seseorangharus memiliki beberapa kemampuan berfikir abstrak sebelum mulai 8mengerti spiritual dan menggali suatu hubungan dengan yang Maha Kuasa.Hal ini bukan berarti bahwa Spiritual tidak memiliki makna bagi seseorang. 2. Peranan keluarga penting dalam perkembangan Spiritual individu Tidak begitu banyak yang diajarkan keluarga tentang Tuhan danagama, tapi individu belajar tentang Tuhan, kehidupan dan diri sendiri daritingkah laku keluarganya. Oleh karena itu keluarga merupakan lingkungan

terdekat dan dunia pertama dimana individu mempunyai pandangan,pengalaman tehadap dunia yang diwarnai oleh pengalaman dengankeluarganya. 3. Latar belakang etnik dan budaya Sikap, keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dansosial budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama danspiritual keluarga. Anak belajar pentingnya menjalankan kegiatan agama,termasuk nilai moral dari hubungan keluarga dan peran serta dalam berbagaibentuk kegiatan keagamaan. 4. Pengalaman hidup sebelumnya Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif dapatmempengaruhi Spiritual sesorang dan sebaliknya juga dipengaruhi olehbagaimana seseorang mengartikan secara spiritual pengalaman tersebut.Peristiwa dalam kehidupan seseorang dianggap sebagai suatu cobaan yangdiberikan Tuhan kepada manusia menguji imannya. 5. Krisis dan perubahan Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalam spiritual seseorang.Krisis sering dialami ketika seseorang menghadadapi penyakit, penderitaan,proses penuaan, kehilangan dan bahkan kematian, khususnya pada pasiendengan penyakit terminal atau dengan prognosis yang buruk. Perubahan 9dalam kehidupan dan krisis yang dihadapi tersebut merupakan pengalamanspiritual yang bersifat fiskal dan emosional. 6. Terpisah dari ikatan spiritual Menderita sakit terutama yang bersifat akut, sering kali membuatindividu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi dan sistemdukungan sosial. Kebiasaan hidup sehari-hari juga berubah, antara lain tidakdapat menghadiri acara resmi, mengikuti kegiatan keagamaan atau tidakdapat berkumpul dengan keluarga atau teman dekat yang bisa memberikandukungan setiap saat diinginkan. 7. Isu moral terkait dengan terapi Pada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagaicara Tuhan untuk menunjukan kebesaran-Nya, walaupun ada juga agamayang menolak intervensi pengobatan.Aspek Spiritual Dalam Keperawatan Diunggah oleh krisnag pada Jun 15, 2010

5) krisis6) terpisah dari ikatan spiritual 7) isyu moral terkait dengan terapi 8) asuhan keperawatan yang kurang tepat.

MANIFESTASI PERUBAHAN FUNGSI SPIRITUAL 1. Verbalisasi distres Individu yang mengalami gangguan fungsi spiritual biasanya memverbalisasikan distresyang dialaminya atau mengekspresikankebutuhan untuk mendapatkan bantuan.Misalnya seorang isteri mengatakan: "S ayamerasa bersalah karena saya seharusnyamengetahui lebih awal bahwa suami sayamengalami serangan jan-tung. " Biasanya Klien meminta perawat untuk berdoa bagi kesembuhannya ataumemberitahukan kepada pe-mukaagama untuk mengunjunginya. Perawat juga perlu peka terhadap keluhan kliententang kematian atau me-rasa tidak berharga dan kehilangan arti hidup.Kepekaan perawat sangat penting dalammenarik kesimpulan dari verbalisasi kliententang distres yang dialami klien.

2. Perubahan perilaku Perubahan perilaku juga dapat merupakanmanifestasi gangguan fungsi spiritual. Klienyang merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau menunjukkan kemarahansetelah mendengar hasil pemeriksaanmungkin saja se-dang menderita distresspiritual.Ada yang bereaksi dengan perilakumengintrospeksi diri dan mencari alasanterjadinya suatu situasi dan berupaya mencari fakta yang dapat menjelaskan situasi tersebut

Related Documents


More Documents from "nopia antary antari"

April 2020 8
Tugas Kep Gerontik.doc
April 2020 15
Makalah_turbin_uap.docx
November 2019 51