TUGAS KEBUDAYAAN INDONESIA
Disusun oleh : MUHAMMAD RIZALDI NPM : 180610170026 Kelas : A
PROGRAM STUDI SATRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADRAN
Budaya Jepang yang Menyerupai Kebudayaan Indonesia 1. Budaya Membawa Oleh-oleh
Oleh-oleh. Di Jepang budaya oleh -oleh atau biasa disebut omiyage sangat terkenal. Begitupun di Indonesia. biasanya salah satu yang ditanyakan setelah bepergian adalah oleh-oleh, seseorang yang sudah berpergian akan membawa oleh-oleh yang akan diberikan kepada sanak dan saudara hal ini di Indonesia sangat lumrah sehingga hal ini bisa disebut dengan budaya.
2. Budaya Minum Teh
Dijepang meminum teh adalah hal yang sangat sering dilakukan bahkan mereka mempunyai festival meminum teh, dalam meminum teh masyarakat jepang juga mempunyai filosofi ketika mereka meminum teh, mereka percaya jika meminum teh akan ada hal sebagai berikut: Kebersamaan Merupakan salah satu representasi kebersamaan antara anggota keluarga dengan tamu yang diundang. Dapat meningkatkan keakraban, rasa kekeluargaan dan keselarasan hidup bersama. Sebagai Tanda Hormat Merupakan suatu cara untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada orang yang lebih tua. Gambaran Seni dan Falsafah Hidup Teknik peracikan hingga penyajiannya mempunyai nilai seni tinggi. Semakin ahli menyajikan, semakin jelas pandangan dan falsafah hidup yang dimiliki. Melatih Kedisiplinan Diri Proses yang harus diikuti secara teratur mulai awal hingga akhir dapat melatih kedisiplinan diri. Sikap dan kebiasaan seseorang dapat dibentuk dari budaya disekitar. Maka dari itu orang Jepang terkenal memiliki disiplin yang tinggi. Konsep Kesederhanaan Status sosial melebur menjadi satu, karena acara ini dilakukan dalam suasana sederhana. Semuanya dinilai setara guna menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama. Dengan demikian meminum teh di Indonesia juga sangat sering dilakukan, biasanya masyarakat Indonesia meminum teh di pagi hari, mereka menganggap meminum teh di pagi hari dapat menambah semangat dan mempunyai kenikmatan sendiri dan biasanya diminum bersama kerabat dan keluarga.
3. Budaya Makan Nasi
Dijepang nasi adalah salah satu makanan pokok yang setiap hari mereka konsumsi, di Jepang juga nasi sangatlah diminati mereka juga mempunyai pemasok beras yang unggulan, beras Jepang juga disana dijual dengan harga yang cukup mahal karena sebagian besar beras atau nasi di Jepang merupakan produk domestik, Sekitar 85 persen dari pertanian Jepang menghasilkan beras. Petani beras Jepang pun dilindungi tarif dan kuotanya. Orang Jepang cenderung sangat menyukai beras asli Jepang. Akibatnya, sebagian besar restoran melayani varietas beras domestik secara eksklusif. Bahkan makanan murah seperti onigiri (bola nasi) yang dijual di toko cenderung menggunakan beras domestik. Masyarakat Jepang juga biasa mengkonsumsi nasi untuk sarapan dipagi hari, karena masyarakat jepang cenderung sibuk biasanya meraka menghidangkan nasi dengan telur mentah dan kecap asin, atau biasa disebut dengan “Tamago Kake Gohan”. Di Indonesia nasi adalah makanan pokok yang wajib disetiap acara makan, bahkan ada istilah belum makan jika belum makan nasi.
Budaya Jepang Yang Menyerupai Budaya Islam 1. Disiplin
Mengapa orang Jepang begitu disiplin? Kedisiplinan dan juga produktivitas bangsa Jepang yang tinggi dilihat dari etos kerja bangsa dari negara matahari terbit ini. Sehingga dengan memiliki etos kerja yang luar biasa dari masyarakat Jepang, membuat negara ini menjadi maju dalam soal kebangkitan segi ekonominya. Semuanya dimulai saat Jepang mengalami kekalahan dan juga kemunduran akibat pemboman di wilayahnya. Namun semangat untuk bangkit sangat lah tinggi dan juga terus ditanamkan hingga ke generasi modern saat ini melalui jalur pendidikan. Perlu diketahui jika Jepang memiliki berbagai disiplin yang menjadi dasar mereka untuk memiliki etos kerja yang tinggi termasuk juga dengan semangat disiplinnya. Disiplin tersebut merupakan prinsip yang dimiliki oleh mereka, di antaranya yaitu; Pertama adalah prinsip bushido yang merupakan prinsip tentang bekerja keras. Prinsip ini diturunkan dari generasi ke generasi. Semangat dengan melakukan proses belajat dan juga tidak mudah menyerah. Meskipun awalnya prinsip ini didapat oleh bangsa Jepang dari barat, tapi justru saat ini barat menjadi lebih kagum dan belajar dari Jepang yang menerapkannya dengan sangat baik. Kedua yaitu prinsip disiplin samurai di mana prinsip ini mengedepankan sikap pantang menyerah. Salah satu sikap yang berupa tindakan di masa lalu dari para samurai yaitu hara-kiri jika mereka kalah bertarung demi memulihkan harga diri akibat kalah perang misalnya. Hingga seKarawang, sekalipun tidak berupa hara-kiri, namun bangsa Jepang dikenal akan semangat mereka yang tidak menyerah dalam membangun ekonomi, harga diri bangsa dan juga kehormatan yang dulu hancur akibat kekalahan. Ketiga yaitu prinsip budaya keishan merupakan budaya kerja dengan selalu berupaya mendapatkan inovasi, kreatif dan juga produktif dalam bekerja. Kesungguhan, minat dan juga keyakinan yang menjadi motivasi agar selalu mau belajar sekalipun dari orang lain. Ke empat adalah prinsip kai zen yang membantu bangsa Jepang untuk selalu memiliki komitmen dalam setiap melakukan pekerjaannya. Contoh kecilnya yaitu setiap pekerjaan yang haus dilakukan dan juga diselesaikan dengan sesuai jadwalnya. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pemborosan, baik energi maupun juga waktu sehingga mereka sangat disiplin jadwal atau waktu.
Ke enam berdedikasi tinggi terhadap tempat ia bekerja. Degan kata lain, semangat dan juga disiplin yang akan membentuk mereka memiliki mental dan juga sikap kerja yang positif. Mereka juga akan sangat patuh serta loyal pada perusahaan, karena mereka akan selalu memiliki pemikiran jika perusahaan untung besar maka ia pun akan memiliki keuntungan seperti halnya kompensasi yang sesuai. Oleh karena itu, mereka selalu bertanggung jawab dan juga berupaya untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin.
Di Islam juga disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Dalam ajaran Islam, banyak ayat al-Quran dan hadist, yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan. Antara lain disebutkan dalam surah an-Nisâayat 59, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs. an-Nisâ [4]: 59) 2. Menjaga Kebersihan
Dijepang kebersihan sangatlah diperhatikan bahkan salah satunya dalam mengelola sampah, di Jepang pengelolaan sampah sangatlah baik mereka juga menggolongkan sampah dengan sangat baik pula, Jepang juga berhasil menanamkan masyarakatnya untuk tidak membuang sampah sembarangan salah satunya dengan hal sebagai berikut : Pertama, tingginya prioritas masyarakat pada program daur ulang. Hampir semua orang Jepang paham mengenai pentingnya pengelolaan sampah daur ulang.
Untuk membangun kesadaran itu, kelompok masyarakat seperti “chonaikai” melakukan aksi-aksi kampanye kepedulian lingkungan di berbagai lapisan masyarakat. Beberapa sukarelawan ada yang secara aktif turun ke perumahan untuk memonitor pembuangan sampah, dan berdialog dengan warga tentang cara penanganan sampah. Kedua, munculnya tekanan sosial dari masyarakat Jepang apabila kita tidak membuang sampah pada tempat dan jenisnya. Rasa malu menjadi kunci efektivitas penanganan sampah di Jepang. Ketiga, program edukasi yang masif dan agresif dilakukan sejak dini. Anak-anak di Jepang, sejak kelas 3 SD sudah dilatih cara membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Hal tersebut membangun kultur buang sampah yang mampu tertanam di alam bawah sadar. Membuang sampah sesuai jenis sudah menjadi “habit”. Awalnya dulu, resistensi sempat muncul dari beberapa kalangan mengenai perubahan cara membuang sampah ini. Banyak warga, khususnya orang-orang tua, yang memprotes cara baru penanganan sampah, karena dianggap merepotkan. Namun dengan penjelasan dan informasi yang terus menerus mengenai manfaat dari pembuangan sampah, resistensi itu berkurang dengan sendirinya. Begitu pentingnya kebersihanmenurut islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi : Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan / membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222) Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai padaman kata “membersihkan / melakukan kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan dalam hukum islam.
Budaya Indonesia Yang Menyerupai Budaya Jepang 1. Permainan Tradisional
Permainan tradisional identik dengan anak 90-an kebawah karena pada saat itu masih sangat jarang anak-anak yang bermain handphone, jadi mereka menghabiskan waktu mereka bermain diluar bersama teman-temannya, adapun beberapa permainan tradisional saat itu salah satunya gundu, petak umpat, layang-layang dan masih banyak lagi, selain bermain, permainan tradisional juga bisa memjadikan anak lebih sering bersosialisasi dengan temannya, tidak seperti anak sekarang yang cenderung diam dirumah dan menghabiskan watunya bermain handphone walaupun tidak semua anak seperti itu. Di Jepang permainnan tradisional sangatlah banyak pada zamannya, tidak jauh beda dari indonesia sekarang anak-anak di Jepang sudah jarang memainkan permainan tradisional.
2. Menyapa
Etika dalam berbudaya melalui senyum, salam dan sapa sudah di lestarikan semenjak dahulu kala, karena budaya Indonesia sifatnya yang kekeluargaan dan saling tolong menolong.
Kebiasaan memberikan senyuman salam dan sapaan saat bertemu orang yang lebih tua ataupun teman sebaya bahkan orang lain telah menjadi tradisi yang melekat pada diri, bahkan gambaran bagi orang Indonesia. Memberikan senyuman, salam dan sapaan merupakan ciri yang menunjukan kepedulian antar masyarakat, dan juga menunjukan rasa hormat kepada orang lain atas keberadaannya, maka senyum, salam dan sapa menunujukan respek seseorang terhadap eksistensi orang lain. Memberi sebuah senyuman, salam dan sapaan dinilai sebagai budaya yang tetap harus dilestarikan dari segala lembaga-lembaga social maupun di lembaga pendidikan yang wajib mengjarkan budaya tata krama ini. Bahkan budaya ini dianggap telah menjadi jati diri dan tradisi orang Indonesia yang menyngkut etika dan moral seseorang terhadap orang lain. Dengan memberikan sebuah senyuman, salam dan sapaan dipercaya dapat membagkitkan kesan yang baik dan positif, membangkitkan rasa senang serta sebuah penghormataan dan penerimaan. Dijepang juga ada salah satunya Budaya membungkuk ini disebut dengan お辞儀 (ojigi). Ojigi adalah salah satu kegiatan dalam budaya orang Jepang untuk melakukan penghormatan bagi orang lain. Sikap membungkuk ini dilakukan pada saat pertemuan pertama dengan seseorang atau orang asing. Namun, sikap membungkuk ini kadang terlihat ketika sesorang sedang bercakap-cakap secara intens, hal tersebut mencerminkan bahwa sang pembicara sangat menghormati lawan bicara. Bahkan ketika seorang karyawan menerima telepon dari atasannya pun akan membungkuk-bungkuk (padahal bicara lewat telepon kan tidak bertemu langsung). Ungkapan terimakasih dan maaf juga disertai dengan membungkukkan badan.
Daftar Pustaka : https://www.wikipedia.org/ https://www.dictio.id https://thegorbalsla.com