Nama
: Wiwit Andriyani
NPM
: 183112540120169
Kelas
: B3
UJI CHI SQUARE TEST Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan hobi seseorang. Berikut data yang kami ambil dari: Mason & Lind (1999) Laki-laki yang suka olah raga
: 27
Perempuan yang suka olah raga
: 13
Laki-laki yang suka otomotif
: 35
Perempuan yang suka otomotif
: 15
Laki-laki yang suka Shopping
: 33
Perempuan yang suka Shopping
: 27
Laki-laki yang suka komputer
: 25
Perempuan yang suka komputer
: 25 Hobi
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan TOTAL
Chi-Square Test Crosstabs
Olah raga 27 13 40
Otomitif
Shopping
Computer
35 15 50
33 27 60
25 25 50
TOTAL 120 80 200
Analisis Data: Hasilnya dari out put adalah sebagai berikut chi hitung 5,729 sementara chi table Taraf signifikansi (α) = 0,05.Df = (Baris1)(Kolom1) = (2-1).(4-1) = 3 adalah = 7,815 sehingga dapat diputuskan chi hitung < chi table yaitu 5,729 < 7,815 atau jika menggunakan taraf signifikan adalah sebagi berikut sig. hitung > alpha atau 0.126 > 0.005, sehingga Ho diterima dengan kata lain Tidak ada terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan hobi
UJI SPEARMAN RANK CORRELATION Kasus:
Adakah hubungan antara status anemia Ibu Hamil (Anemia) dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBBL)? N = 10 Anemia menggunakan skala ordinal o 1 = Anemia o 0 = Tidak Anemia BBBL menggunakan skala ordinal o 1 = BBBL o 0 = Tidak BBBL
Nonparametric Correlations Correlations Anemia Spearman's rho
Anemia
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
BBBL
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
BBBL
1.000
.802**
.
.005
10
10
.802**
1.000
.005
.
10
10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Analisi Data: 1. Melihat tingkat kekuatan (keeratan) hubungan variabel Anemia dengan BBBL Dari output diatas diperoleh data koefisien kolerasi sebesar 0,802**. Artinya tingkat kekuatan hubungan (kolerasi) antara variabel Anemia dengan BBBL adalah sebesar 0,802 atau sangat kuat. Tanda bintang (**) artinya kolerasi bernilai sangat signifikan pada angka signifikan sebesar 0,01. 2. Melihat arah (Jenis) hubungan variabel Anemia dengan BBBL Angka koefisien kolerasi pada hasil diatas, bernilai positif, yaitu 0,802, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah), dengan demikian dapat diartikan bahwa kualitas semakin meningkat kejadian Anemia maka BBBL meningkat. 3. Melihat signifikansi hubungan kedua variabel
Berdasarkan hasil output diatas, diketahui nilai signifikansi atau Sig (2-tailed) sebesar 0,005, karena nilai Sig (2-tailed) 0,005 < lebih kecil dari 0,05 atau 0,01 maka artinya ada hubungan yang signifikan (berarti) antara variabel Anemia dengan BBBL.
UJI WILCOXON Universitas Gadjah Mada setiap tahunnya menerima Mahasiswa Baru melalui jalur-jalur khusus misalnya PBOS dan PBUPD. Guna mengetahui kualitas mahasiswa yang telah diterima melalui jalur tersebut, dilakukan tes Matrikulasi. Dan pihak pelaksana melakukan dua kali ujian yaitu sebelum program matrikulasi dilakukan dan setelahnya untuk mengetahui keefektifan program tersebut. Dan untuk itu diambil sampel sebanyak 15 orang dari kelompok IPA untuk mata ujian FISIKA, dan diperoleh data: Peserta Sebelum Sesudah
1 67 66
2 54 75
3 67 80
4 55 60
5 87 78
6 60 89
7 70 65
8 45 70
9 54 68
10 66 75
11 73 74
12 88 85
Wilcoxon Signed Ranks Test
Analisis Data: Dari output tersebut diperoleh: 1. Negative Ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah yang negatif sebanyak 4 observasi atau dengan kata lain terdapat 4 observasi pada variabel sesudah yang kurang dari observasi pada variabel sebelum. Dan rata-rata rangkingnya = 4 dengan jumlah rangking negatif = 16 2. Positive Ranks atau selisih variabel sebelum dan sesudah yang positif sebanyak 10 observasi atau denga kata lain terdapat 10 observasi pada variabel sesudah
yang lebih dari observasi pad avariabel sebelum dengan rata-rata rangkingnya = 8,90 dan jumlah rangking positif = 89. 3. Ties atau tidak ada perbedaan antara variabel sebelim dan sesudah sebanyak 1 observasi. Oleh karena jumah rangking negatif lebih kecil dibanding rangking positif maka nilai T yang digunakan adalah jumlah rangking yang negatif. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis: H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan nilai tes sebelum matrikulasi dan sesudah matrikulasi) H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara nilai tes sebelum matrikulasi dan sesudah matrikulasi ) Untuk nilai statistik uji, tinjau tabel output berikut:
dari tabel diperoleh nilai asymp sig = 0,022 Daerah kritis H0 ditolak jika nilai asymp sig < nilai α Kesimpulan Oleh karena nilai asymp sig = 0,022 < α =0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan nilai Fisika calon mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti program matrikulasi.
UJI MANN WHITNEY TEST Seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris ingin mengetahui keefektifan cara mengajarnya di sebuah SMA. Untuk itu, diambilnya sampel random dari 20 0rang siswa kelompok IPA yang dianggapnya memenuhi standard untuk menjadi wakil dari seluruh siswa kelompok IPA. 10 Siswa diajarnya dengan metode tanya jawab (semi SCL) dengan full english dan sisanya diajar dengan metode yang pernah diterapkan sebelumnya yaitu CBSA full english. Dan di akhir semester mereka diuji dengan soal yang sama, dan diperoleh nilai: No Kelompok
Nilai
No Kelompok
Nilai
1
Semi SCL
89.00
1
CBSA
75.00
2
Semi SCL
78.00
2
CBSA
86.00
3
Semi SCL
88.00
3
CBSA
77.00
4
Semi SCL
90.00
4
CBSA
80.00
5
Semi SCL
85.00
5
CBSA
82.00
6
Semi SCL
80.00
6
CBSA
67.00
7
Semi SCL
89.00
7
CBSA
56.00
8
Semi SCL
92.00
8
CBSA
78.00
9
Semi SCL
76.00
9
CBSA
70.00
10
Semi SCL
72.00
10
CBSA
79.00
Mann-Whitney Test
Analisis Data: Berdasarkan output tersebut di atsa diperoleh bahwa nilai signifikansi Mann-Whitney = 0.028 yang < nilai alpha 0.05 yang menandakan bahwa H0 ditolak yang berarti bahwa tterdapat perbedaan rata-rata antara kedua sampel.