Tugas I Kepemimpinan.docx

  • Uploaded by: Septian Purnomo Aji
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas I Kepemimpinan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,425
  • Pages: 17
TUGAS I DEFINISI, GAYA, DAN CIRI KEPEMIMPINAN MATA KULIAH KEPEMIMPINAN (TGS7204)

Disusun oleh : SEPTIAN PURNOMO AJI 410018067 KELAS 01

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI DEPARTEMEN TEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2019

1

1.1.

Latar belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,

manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dan kehidupan sosial dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Sebagai ilustrasi, seorang pemompin diibaratkan sebagai supir bus yang menentukan arah kemana bus hendak dibawa. Agar perjalanan bus selamat sampai tujuan.seorang supir harus memiliki pandangan jauh kedepan ( visi ). Didalam suatu bus biasanya supir dibantu oleh kernet.Kernet inilah yang disebut manajer. Seorang supir berurusan ke atas atau ke pemilik bis maka kernet berurusan ke bawah, misalnya mengisi dan membayar bahan bakar minyak, menagih biaya pejalanan kepada penumpang. Penumpang- penumpang ini diibaratkan anggota organisasi, Dalam setiap organisasi dapat dipastikan minimal ada seirang yang berperilaku aneh atau sebagai pembuat kesulitan ( trouble maker ) atau orang yang sulit diatur. oleh sebab itu sebagai seorang calon pemimpin harus bisa menghadapi minimal seorang pembuat kesulitan, minimal seorang pesaing yang sangat ambisi menggantikan anda sebagai seorang pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas

2

kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

1.2.

Maksud Maksud dari pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata

Kuliah Kepemimpinan (TGS7204) pada hari Senin, 18, Maret 2019

1.3.

Tujuan Tujuan dibuatnya paper ini dalam mata perkuliahan Kepemimpinan adalah

sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan. 2. Mempelajari matakuliah kepemimpinan. 3. Sebagai sarana belajar bagi mahasiswa.

3

2.1.

Hakikat Pemimpin “Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan

untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.”[2] Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkandan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yangharus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harusmemberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalammelaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuaidengan tujuan yang telah ditetapkan.Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidaksama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenanguntuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengankata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yangharus dilakukan, tetapi juga dapat mempengnaruhi bagaimana bawahanmelaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yangsaling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadisuatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakanmemiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, kareana apabilatidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapaitidak akan dapat tercapai secara maksimal. 2.2.

Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan lebih merupakan konsep yang berdasarkan akan adanya

pengalaman. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost, 1993). Unsur kunci dari definisi ini dirangkum pada gambar dibawah ini. Kepemimpinan melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi di antara orang-orang yang menginginkan perubahan signifikan dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan). Pengaruh (influence) dalam hal ini berarti hubungan di antara pemimpin dan pengikut sehingga bukan sesuatu yang pasif, tetapi merupakan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling mempengaruhi.

4

(Gambar 1.0 Unsur-unsur pokok dalam kepemimpinan) Pemimpin mempengaruhi bawahannya, demikian sebaliknya. Orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut menginginkan sebuah perubhan sehingga pemimpin diharapkan mampun menciptakan perubahan yang signifikan dalam organisasi dan bukan mempertahankan status quo. Selanjutnya, perubahan tersebut bukan merupakan sesuatu yang diinginkan pemimpin, tetapi lebih pada tujuan (purposes) yang diinginkan dan dimiliki bersama. Tujuan tersebut merupakan sesuatu yang diinginkan, yang diharapkan, yang harus dicapai dimasa depan sehingga tujuan ini menjadi motivasi utama visi dan misi organisasi. Pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai perubahan berupa hasil yangdiinginkan bersama. Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di antara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-orang sehingga kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik pemimpin atau pun pengikut mengambil tanggung jawab pribadi (personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama yaitu "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah

5

Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin". Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181). Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :  Loyality Seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.  Educate Seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan pengetahuan pada rekan-rekannya.  Advice Memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada  Discipline Memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

Berikut beberapa makna dari kepemimpinan : . 1. Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok 

Mumfrrord (1906-1907): kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam mengontrol gejala-gejala sosial.



Cooley (1902): pemimpin selalu merupakan inti dari tendensi dan di lain pihak, seluruh gerakan sosial bila diuji secara teliti akan terdiri atas berbagai tendensi yang mempunyai inti tersebut.



Redl (1942): pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok.

6



Brown (1936): pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan.



Knickerbocker (1948): kepemimpinan adalah fungsi dari kebutuhan yang muncul pada situasi tertentu dan terdiri atas hubungan antara individu dengan kelompoknya.

2. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya 

Bowden

(1926),

mempersamakan

kepemimpinan

dengan

kekuatan

kepribadian. 

Tead (1929),kepemimpinan sebagai perpaduan dari berbagai sifat yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan beberapa tugas tertentu.



Bogarus (1928),kepemimpinan sebagai bentukan dan keadaan pola tingkah laku yang dapat membuat orang lain berada di bawah pengaruhnya.

3. Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain 

Munson (1921): kepemimpinan sebagai kemampuan menghendle orang lain untuk memperoleh hasil maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja sama yang besar. Kepemimpinan adalah kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.



Bundel (1930): memandang kepemimpinan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain mengerjakan apa yang diharapkan supaya orang lain mengerjakan.



Philips (1939): kepemimpinan adalah pembenahan, pemeliharaan dan pengarahan dari kesatuan moral untuk mencapai tujuan akhir.

4. Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh 

Shartle (1951): “pemimpin dapat dianggap sebagi seorang individu yang menggunakan pengaruh positif melalui tindakannya terhadap orang lain”.



Tannenbaum, Weschler dan Massank (1961): kepemimpinan sebagai pengaruh interpersonal, dipraktekan dalam suatu situasi dan diarahkan melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan. c

7

5. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku 

Hemhill (1949): kepemimpinan didefinisikan sebagi tingkah laku seorang individu yang mengatakan aktivitas kelompok.

6. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi 

Schenk (1928) :kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui persuasi dan interprestasi dari pada melalui pemaksaan langsung.



Meson (1934): kepemimpinan mengindikasikan adanya kemampuan mempengaruhi manusia dan menghasilkan rasa aman dengan melalui pendekatan secara emosional dari pada melalui penggunaan otoriter”.



Copeland (1942): kepemimpinan adalah seni berhubungan dengan orang lain, merupakan seni mempengaruhi orang melalui persuasi dengan contoh konkrit.

7. Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan 

Janda (1960): kepemimpinan sebagai tipe hubungan kekuasaan yang berciri persepsi anggota kelompok tentang hak anggota kelompok untuk menentukan pola tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelompok.



Warriner

(1955):

kepemimpinan

sebagai

bentuk

hubungan

antara

manusia/individu yang mempersyaratkan konformitas dengan tindakan masingmasing individu. 8.

8. Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan 

Cowley (1928): pemimpin adalah individu yang memiliki program, rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.



Bellow (1959): kepemimpinan sebagai proses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok, termasuk pemimpin dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dlam waktu yang singkat.

9. Kepemimpinan sebagai akibat dari interaksi 

Borgardus (1929): kepemimpinan tidak sebagi penyebab atau pengendali, melainkan sebagai aklibat dari tindakan kelompok. 10.

8

10. Kepemimpinan sebagai pembedaan peran 

Sherif (1956): menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan peranan di dalam suatu skema hubungan dan ditentukan oleh harapan timbal-balik antara pemimpin dengan anggota lainnya.

11. Kepemimpinan sebaga inisiasi struktur 

Stogdill (1955): kepemimpinan sebagai permulaan dan pemeliharaan struktur harapan dan interaksi.

2.3.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Beberapa ahli, baik ahli dari Indonesia maupun dari luar negeri, pernah

menjelaskan mengenai definisi kepemimpinan, diantaranya adalah: 1. Wahjosumidjo (1987:11) Menurut Wahjosumidjo pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti: 

Kepribadian (personality)



Kemampuan (ability)



Kesanggupan (capability) Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak

dapat dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi. 2. Sutarto (1998b:25) Menurut Sutarto arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. S. P. Siagian Menurut S. P. Siagian pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya

9

agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. 4. Moejiono (2002) Menurut moejiono pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya. 5. George R. Terry (1972:458) Menurut George R. Terry pengertian Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi. 6. Stoner Menurut Stoner pengertian kepemimpinan adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau organisasi. 7. Jacobs dan Jacques (1990:281) Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti terhadap usaha kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai tujuan. 8. Hemhiel dan Coons (1957:7) Menurut Hemhiel dan Coons pengertian kepemimpinan adalah perilaku seseorang individu dalam memimpin berbagai aktivitas sebuah organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama (shared goal). 9. Ralph M. Stogdill Menurut Ralph M. Stogdill defenisi kepemimpinan adalah suatu proses memberikan pengaruh terhadap berbagai kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai target. 10. Rauch dan Behling (1984:46) Menurut Rauch dan Behling, arti kepemimpinan adalah proses mempengaruhi berbagai aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan. 11. Wexley dan Yuki (1977)

10

Menurut Wexley dan Yuki pengertian kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk lebih berupaya dalam mengarahkan tenaga dalam tugasnya, atau mengubah perilaku mereka.

2.4.

Teori Kepemimpinan Dari sejumlah literatur tentang kepemimpinan, ada sejumlah teori

kepemimpinan, diantaranya : 1. Teori Sifat Trait theory ini mempertanyakan sifat-sifat apakah yang membuat seseorang menjadi pemimpin. Dan teori ini dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah dilahirkan. 2. Teori Kelompok Menurut group theory ini, agar kelompok-kelompok dalam organisasi bisa mencapai tujuannya maka harus ada pertukaran positif antara pemimpin dan pengikut atau bawahan. 3. Teori Situasional dan Model Kontijensi Studi kepemimpinan ini berangkat dari anggapan bahwa kepemimpinan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor situasional dan saling ketergantungan satu sama lainnya. 4. Teori situasional Hersey dan Blanchard Suatu teori kemungkinan yang memusatkan perhatian kepada para pengikut kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih gaya kepemimpinan yang tepat yang tergantung pada tingkat kesiapan atau kedewasaan para pengikutnya. 5. Teori pertukaran pemimpin-anggota Para pemimpin menciptakan kelompok dalam dan kelompok luar. Bawahan dengan status kelompok dalam mempunyai penilaian kinerja yang lebih tinggi, tingkat keluarnya karyawan lebih rendah dan kepuasan yang lebih besar bersama atasan mereka. 6. Teori jalur tujuan Hakikat dari teori ini adalah bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikutnya mencapai tujuan dan untuk memberikan pengarahan atau

11

dukungan yang perlu guna memastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran keseluruhan dari kelompok atau organisasi 7. Teori sumber daya kognitif Suatu teori yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh kinerja kelompok yang efektif dengan pertama-tama membuat rencana keputusan dan strategi yang efektif dan kemudian mengkomunikasikannya lewat perilaku pengaruh. 8. Teori neokharismatik Teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya tarik emosional dan komitmen pengikut yang luar biasa. 9. Teori kepemimpinan kharismatik Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribut dari kemampuan kepemimpinan yang heroik bila mereka mengamati perilakuperilaku tertentu.

2.5.

Karakteristik Atau Ciri Pemimpin Menurut Para Ahli Karakteristik pemimpin dapat dimaknai sebagai ciri-ciri atau sifat yang

dimiliki oleh setiap pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya. Ada empat karakteristik atau syarat pokok yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin (Hakiem, 2003): 

Pemimpin harus peka terhadap lingkungannya, harus mendengarkan saransaran dan nasehat dari orang-orang di sekitarnya.



Pemimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya.



Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya, kepada organisasinya.



Pemimpin harus mampu mengambil keputusan, harus pandai, cakap dan berani setelah semua faktor yang relevan diperhitungkan.

12

(Gambar 1.1 Ilustrasi pemimpin) Teori kepemimpinan berdasarkan ciri (traits theory) memberi petunjuk tentang ciri-ciri pemimpin yaitu (Siagian, 2003): 

Pengetahuan umum yang luas.



Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.



Kemampuan analitik.



Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu.



Keterampilan berkomunikasi secara efektif.



Kemampuan menentukan skala prioritas.



Rasionalitas.



Keteladanan.



Ketegasan.



Orientasi masa depan. Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa

pemimpin harus memiliki keahlian dan kemampuan yang lebih baik dibandingkan orang-orang yang dipimpin. Keahlian ini terlihat dari sifat, watak dan perilaku yang tercermin dalam setiap tindakan. Pendapat lain, secara umum seorang pemimpin yang baik harus memiliki lima karakteristik atau cirri-ciri yakni: 1. Memiliki tanggung jawab seimbang, keseimbangan disini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut; 2. Model peranan yang positif, peranan disini adalah tanggung jawab, perilaku, atau prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu; 3. Mempunyai keterampilan komunikasi yang baik, pemimpin yang baik harus bisa menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas, serta dengan cara yang tepat; 4. Memiliki pengaruh positif, pemimpin yang baik memiliki pengaruh dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal yang positif; 5. Memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain, pemimpin sukses adalah pemimpin

yang

dapat

menggunakan

keterampilan

komunikasi

dan

13

pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain terhadap sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada tanggung jawab total terhadap sudut pandang tersebut (Pulungan, 2001).

2.1.

Metode Kepemimpinan Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki karakter semata, tetapi juga

harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas dari aspek yang pertama, yaitu berkarakter seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pemimpin justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Ada 3 hal penting dalam metode kepemimpinan, yaitu : 1. Mempunyai visi yang jelas Visi merupakan sebuah daya atau kekuatan agar dapat melakukan perubahan yang mendorong terjadinya proses yang lebih baik dan kreatif kedepannya oleh orang yang ada dalam suatu organisasi. Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Menjadi pemimpin tidaklah mudah, visi merupakan hal penting yang harus dimiliki agar dapat memiliki suatu perubahan yang lebih baik bagi kemajuan suatu organisasi. 2. Responsif Responsif berarti bahwa pemimpin harusnya tanggap pada setiap persoalan yang terjadi dalam organisasinya, kebutuhan pada organisasinya dan harapan serta impian yang hendak dituju. Selain itu, selalu aktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi organisasinya. 3. Seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya (performance coach) Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan mendorong anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target/sasaran, rencana kebutuhan sumber daya dsb). Misalnya melakukan kegiatan monitoring dan mengevaluasi kinerja perawat saat melayani pasien.

14

Dalam suatu kegiatan organisasi/kelompok, dituntut adanya seseorang yang

berkedudukan

sebagai

pemimpin.

Untuk

berhasilnya

kegiatan

kepemimpinan, seorang pemimpin dituntut untuk selalu mengusahakan agar aktivitasnya sejalan dengan tuntutan situasi dan lingkungan. Hal ini disebabkan karena keberhasilan pemimpin pada suatu waktu belum tentu akan berhasil pula pada situasi dan tempat yang berlainan. Dari keadaan seperti di atas, menuntut seorang pemimpin untuk selalu mengusahakan perbaikan mutu kepemimpinannya. Untuk memperbaiki mutu kepemimpinan dan sekaligus membantu berhasilnya kepemimpinan di dalam suatu organisasi maka diperlukan adanya metode kepemimpinan. Menurut Ordway Tead (Suryaningrat, 1986:69), metode kepemimpinan terdiri dari: 1. Memberi Perintah Metode ini timbul dari keadaan dan hubungan kerja. Oleh karena itu, perintah adalah merupakan fakta fungsional dari suatu organisasi. Dalam organisasi yang formal, perintah itu biasanya sudah tercakup dalam tugas dan kewajiban. Dalam hal ini adalah tugas dan kewajiban Kepala Desa. Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam memberi perintah di antaranya adalah: 

Perintah harus tegas dan jelas;



Pemberian perintah jangan diberikan secara sekaligus dan terlalu banyak;



Dalam pemberian perintah yang langsung, harus selalu memperhatikan sopan santun.

2.

Memberi Celaan Untuk menjaga keseimbangan dan keadilan di kalangan anggota kelompok, maka pemimpin harus mampu dan berani mengambil tindakan terhadap anggota kelompok/organisasi yang tidak baik, yang berbuat salah dan merugikan terhadap organisasinya. Hal yang perlu diperhatikan oleh pemimpin saat memberi celaan, antara lain:

15



Pemberian teguran atau celaan hendaknya didasarkan kepastian bahwa kesalahan itu benar-benar terletak pada individu yang dicela atau ditegur.



Pemberian teguran atau celaan dari pemimpin hendaknya disampaikan secara rahasia atau tidak di depan umum.

3.

Memberi Pujian Seorang pemimpin hendaknya bersikap penuh perhatian serta mampu pula untuk membesarkan hati para anggota organisasi yang telah menunjukkan prestasi yang banyak, kegiatan, serta sumbangsihnya terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dalam praktiknya, pemberian pujian dapat berupa pemberian penghargaan baik berupa piagam, ataupun barang.

Dalam

memberi

pujian,

seorang

pemimpin

hendaknya

memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 

Pemberian pujian oleh pemimpin harus tepat (waktunya jangan sampai terlambat);



Pemberian pujian oleh pemimpin hendaknya diberikan secara terbuka atau di hadapan anggota organisasi.

4.

Memelihara Tingkah Laku Pribadi Pada

dasarnya

kegiatan

yang

dilakukan

oleh

pemimpin

pemerintahan pada setiap tingkatan adalah merupakan cerminan dari kualitas suprastruktur, oleh karenanya tindakan ataupun tingkah laku pemimpin harus tetap menjadi contoh atau teladan bagi anggota organisasi atau masyarakat di sekitarnya. 5.

Memperoleh Saran Menjadi suatu keharusan bagi seorang pemimpin untuk mau menerima pendapat atau saran dari anggota organisasi, dan menjadi tugas pemimpin pula untuk selalu membangkitkan inisiatif anggota organisasi agar mau menyumbangkan pendapat atau saran untuk kepentingan kelompok.

6.

Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok Seorang pemimpin tidak hanya memikirkan dan bertindak ke dalam organisasi untuk mengajak, mengarahkan, atau mengatur saja, akan tetapi

16

seorang pemimpin harus pula mampu menjadikan seluruh unsur organisasi khususnya manusianya untuk selalu berada dalam satu gerak dan arah. 7.

Memperhatikan Pengenalan Pada Kelompok Seorang yang dianggap baik dan dipilih menjadi pemimpin sering kali orang yang dekat dengan anggota organisasi. Oleh sebab itu hal penting bagi seorang pemimpin adalah melakukan pendekatan pribadi kepada anggota organisasi atau kelompok agar tetap tercipta suatu kemanunggalan di antara pemimpin dengan seluruh orang di dalam organisasi itu.

8.

Menciptakan Disiplin Pribadi Kelompok Banyak pekerjaan yang ternyata lebih baik kalau dikerjakan di bawah aturan disiplin tertentu daripada dikerjakan secara bebas. Disiplin merupakan bentuk ketaatan serta pengendalian diri dari setiap orang yang berguna untuk mengatasi segala hambatan dalam kelompok, seperti perselisihan, kelambatan, kecerobohan, pemborosan. Untuk menciptakan disiplin pribadi dalam kelompok, seorang pemimpin harus tetap menjalankan seluruh prosedur secara konsekuen. Selain itu untuk masyarakat, perlu diberi tahu mengenai peraturan atau ketentuan-ketentuan yang mengatur organisasi.

9.

Menenteramkan Kabar Angin Yang Tidak Benar Kesatuan dan efektivitas kerja kelompok pada tiap organisasi terutama selalu terjalin dari lingkungan dalam organisasi itu sendiri, maka menjadi kewajiban pemimpin untuk dapat menciptakan ketenangan dan rasa aman di dalam organisasi. Untuk itu, pemimpin perlu melakukan komunikasi dan penerangan yang dapat meyakinkan atau menjelaskan permasalahan yang mengganggu organisasi yang dipimpinnya.

17

Related Documents

Tugas I
June 2020 14
Tugas Ppl I Angga.doc
June 2020 1
Tugas I Paper.docx
June 2020 9
Tugas Askeb I Chelsea
October 2019 31

More Documents from ""

Coklat Aseek.docx
June 2020 17
Tugas 2 Petro.docx
June 2020 10
Surat Pengumuman.docx
November 2019 31
Alur Pemulangan Pasien.docx
November 2019 41