Tugas Gout.docx

  • Uploaded by: Novia Lestari Part II
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Gout.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,615
  • Pages: 6
1. Buat Pengelompokan bahan makanan sumber purin DAFTAR KANDUNGAN PURIN DALAM MAKANAN February 25, 2011

KATEGORI

KELOMPOK 1 Kandungan Purin Tinggi (100-1000 mg/100 g)

MAKANAN Otak Hati Jantung Ginjal Estrak Daging/Kaldu Daging Bebek Ikan Sarden Makarel Kerang Babat Usus Ham

ANJURAN

Sebaiknya dihindari

Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat di kelompok 1) Ayam Udang Tahu KELOMPOK 2 Boleh dikonsumsi tidak Tempe Kandungan Purin Sedang berlebihan/dibatasi (9-10 mg/100 g) Asparagus Bayam Daun singkong Kangkung Daun dan biji melinjo Buncis Nasi Ubi Jagung Roti Mie/bihun KELOMPOK 3 Cake/kue kering Boleh dikonsumsi setiap Kandungan Purin Rendah Puding hari Susu Keju Telur Sayuran dan Buah (kecuali sayuran dalam kelompok 2) Sumber : Penuntun Diet, Instalasi Gizi RSCM dan Assosiasi Dietesien Indonesia

Pembagian kandungan purin pada bahan makanan diatas dilakukan berdasarkan bahan makanan dengan kandungan purin tertinggi menuju ke kandungan purin yang terendah. Bahan makanan dengan kandungan purin tinggi sebaiknya dihindari karena mengandung 100 – 1000 mg/100 g bahan. Bahan makanan yang tinggi purin termasuk kedalam kelompok bahan makanan hewani dan didominasi oleh jeroan seperti babat, hati, jantung, otak, dan ginjal, juga terdapat ikan sarden dan makarel serta kerang dan daging bebek. Bahan makanan dengan kandungan purin sedang dapat dikonsumsi secara terbatas mengandung 9-10 mg/100 g bahan. Terdiri dari bahan makanan yang lebih bervariasi yaitu daging sapi dan ikan, udang, daging ayam, olahan nabati seperti tahu dan tempe serta beberapa jenis sayuran seperti kangkung, daun dan biji melinjo, buncis, dan daun singkong. Bahan makanan yang kandungan purinnya rendah dapat dikonsumsi setiap hari terdiri dari buah dan sayuran, susu, keju, telur dan serealia. Pengelompokan ini dilakukan untuk mempermudah pemilihan bahan makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita asam urat dan memudahkan ahli gizi untuk menyesuaikan bahan makanan dalam menyusun menu. 2. Kemungkinan interaksi obat dan makanan (IOM) : klasifikasi, mekanisme, generic, merk dagang dan kemungkinan IOM a. Allupurinol - Klasifikasi : urico - Mekanisme : Allupurinol dan metabolitnya oxipurinol (alloxanthine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xanthine-oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hioxanthin menjadi xanthin dan mengubah xanthin menjadi asam urat. Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol mencegah atau menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout arthritis dan urate nephrophathy. (http : //bukusakudokter.org>2012) - Generic : Alufurinol - Merk dagang : Zyloprim, Alluric, Benoxuric, Isoric, Licoric, Linogra, Nilapur, Ponuric, Pritanol, Puricemia, Reucid, Rinolic, Sinoric, Tylonic, Urica, Uricnol, Zyloric. - Kemungkinan IOM : Pada penderita gangguan fungsi ginjal dosis Allupurinol disesuaikan dengan pemantauan kadar asam urat dalam darah, sebaiknya allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung, dianjurkan untuk meningkatkan pemberian cairan (banyak minum) selama penggunaan allupurinol untuk menghindari terjadinya batu ginjal, hindari konsumsi alcohol dan tembakau. b. Uricosuric n

3. Rekomendasi asupan kopi, mencegah asupan gula pemanis pada soft drink dan fruktosa, serta menganjurkan minum susu skim, mengapa? a. Rekomendasi minum kopi 4 gelas sehari Kopi merupakan salah satu alternative minuman pilihan yang sangat digemari masyarakat Indonesia dan Negara lain. Kopi merupakan salah satu jenis polongpolongan dengan kandungan senyawa kompleks diantaranya kafein dan chlorogenic acid. Kafein termasuk alkaloid (C9H10O2N4.H2O) dengan rumus kimia 1,3,7trimehtylxantine. Kafein bersifat diuretic, sedangkan chlorogenic acid merupakan senyawa polyphenol yang bekerja sebagai antioksidan kuat di dalam kopi. Dalam 1 cangkir kopi robusta dengan 10 g bubuk kopi mengandung sekitar 100 mg kafein dan 200 mg chlorogenic acid. Efek kafein dalam menghambat reseptor adenosine menyebabkan timbulnya beberapa efek kurang baik bagi tubuh. Salah satu efek kopi yang masih menjadi bahan kontroversi adalah efek terhadap peningkatan atau penurunan kadar asam urat. Di satu sisi, berdasar teori bahwa kopi dengan kandungan kafein akan meningkatkan pembentukan asam urat. Kafein akan mengalami degradasi menjadi 1,3 dimethylxanthin; 3,7 dimethylxantine; 1,7 dimethylxantine yang kemudian membentuk methylxanthin. Xanthin dengan bantuan enzim xanthin oxidase akan membentuk asam urat. Di sisi lain, menurut beberapa hasil penelitian senyawa polyphenol yang terkandung di dalam kopi diantaranya chlorogenic acid mampu menghambat aktivitas enzim xanthin oxidase sehingga menurunkan kadar asam urat. Hal ini sesuai dengan hasil studi di Jepang dimana peminum 3 – 5 cangkir kopi perhari mempunyai kadar asam urat rendah. Selain itu hasil penelitian Yanagimoto menunjukan kandungan antioksidan kopi diantaranya chlorogenic acid mampu menghambat kerusakan oksidatif. Pada studi yang dilakukan secara in vivo dan in vitro, hasil penelitian Daglia M membuktikan aktivitas antiradical spesifik dari kopi mampu menurunkan kadar asam urat, demikian pula hasil penelitian yang dilakukan Choi HK. Hasil studi Hyon K menyimpulkan bahwa total asupan kafein, termasuk kopi tidak berhubungan dengan risiko kenaikan kadar asam urat. Kondisi dimana terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah disebut hiperurikemia, dimana nilai normal asam urat adalah 2,1 – 8,4 mg/dL.(Lelyana,Rosa (2008).Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Darah Studi Eksperimen pada Tikus Rattus Norwegicus Galur Wistar. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro) b. Mencegah konsumsi gula pemanis pada soft drink dan fruktosa Makanan yang memiliki kandungan purin cukup tinggi akan dengan mudah meningkatkan kadar asam urat yang ada dalam tubuh. Salah satunya adalah yang terkandung dalam minuman ringan atau soft drink.

Sebuah penelitian ilmiah terbaru membuktikan bahwa mengonsumsi soft drink manis dapat memperburuk keadaan. Bahkan, seorang penderita asam urat yang cukup sering mengonsumsi bir akan mempunyai risiko sama. Studi tersebut telah menyertakan subjek sebanyak 46.393 orang pria di Kanada. Secara keseluruhan, para subjek mengisi dengan lengkap kuesioner tentang diet yang telah mereka jalani dalam kurun waktu beberapa tahun. Ternyata sebanyak 755 pria mengalami kembali atau kambuh penyakit asam uratnya setelah mengonsumsi soft drink yang manis. Hyon K Choi PhD peneliti dari Universitas British Columbia mengatakan bahwa penderita asam urat yang mengonsumsi soft drink manis mampu menaikan risiko asam urat hingga 35% setiap kali penyajian. Selanjutnya para peneliti juga membuat persentase berdasarkan frekuensi subjek mengonsumsi minuman. Subjek yang mengonsumsi minuman soft drink manis sebanyak dua ataupun lebih setiap harinya akan berisiko mengalami penyakit asam urat 85% . Sedangkan subjek yag mengonsumsi satu gelas soft drink setiap harinya akan berisiko sebesar 45%. Adapun subjek yang biasa mengonsumsi lima sampai enam kali setiap minggu akan berisiko terkena penyakit asam urat 29%. Keluhan asam urat akan semakin dirasakan pada seorang pria yang mengonsumsi alcohol sebanyak dua sampai empat kali per harinya. Risiko itu akan naik sekitar 49% setiap kali mengonsumsi alcohol. Studi ini adalah studi pertama yang melibatkan orang dengan jumlah yang besar tentang hubungan mengonsumsi minuman dengan keluhan yang dirasakan oleh penderita. Hyon K Choi juga menyebutkan bahwa para peneliti menemukan bahwa pada saat para penderita banyak mengonsumsi fruktosa, risiko asam urat yang dialami naik menjadi dua kali lipatnya. Risiko seperti ini juga yang terjadi pada saat mengonsumsi minuman manis. Karen Atkinson, MD.MPH yang merupakan seorang spesialis rematik di Atlantis VA Hospital dan asisen professor dari Universitas Emory menyambut dengan baik hasil penelitian tersebut da menganggap bahwa hal tersebut merupakan sebuah terobosan mengenai jenis minuman yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Seperti yang sudah diketahui bahwa penyebab asam urat adalah purin yang jumlahnya berlebihan di dalam tubuh. Penyakit asam urat sendiri dapat terjadi pada saat cairan tubuh sangat jenuh pada asam urat dikarenakan kadarnya yang cukup tinggi. Jika kondisi organ tubuh normal, namun produksi asam uratnya berlebiha, maka kadar asam urat yang terdapat didalam darah juga akan meninggi. Hasilnya, asam urat akan dengan mudah mengkristal jika purin tersebut tidak dimetabolisme dengan sempurna. Penelitian Choi memberikan sebuah penjelasan yang cukup gambalng tentang keterkaitan antara soft drink dan kadar purin dalam asam urat. Tapi penelitian

tersebut belum membutktikan apakah dengan cara mengurangi konsumsi soft drink dapat menurunkan risiko asam urat. Namun kebanyakan dokter setuju bahwa minuman dengan kadar fruktosa tinggi seperti soft drink tidak memiliki kandungan nutrisi yang penting. Jadi sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi soft drink, apalagi dengan kadar gula yang cukup tinggi. (www.sehatmu.com/ 2014) c. Menganjurkan minum susu skim Mengonsumsi susu skim (tanpa lemak) sudah dikenal sejak lama memiliki banyak manfaat, khususnya untk menurunkan kadar kolesterol. Bahkan sebuah riset terbaru yang dipublikasikan dalam British Medical Journal dan Annals of the Reumatic Diseases menyarankan agar mereka mengonsumsi susu skim secara teratur guna mengurangi gejala penyakit ini. Dalam risetnya peneliti menemukan bahwa mengonsumsi susu skim yang diperkaya dengan dua senyawa, ekstrak lemak susu (G600)dan glycomacropeptide (GMP), bisa menjadi solusi alami untuk mengurangi gejala umum seperti nyeri, yang biasanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Temuan ini bukanlah studi ilmiah pertama yang memfokuskan hubungan antara konsumsi produk susu dan asam urat. Riset sebelumnya menemukan bahwa orangorang yang sedikit atau jarang mengonsumsi produk susu memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita asam urat di kemudian hari. Para peneliti dari studi eksperimental juga mengamati resiko terjadinya kekambuhan pada 120 peserta yang mengalami asam urat, dan ditemukan bahwa semua penderita asam urat mengalami setidaknya dua kali kekambuhan selama empat bulan masa studi. Untuk melihat efek dari konsumsi susu terhadap asam urat, peneliti membagi para peserta dalam tiga kelompok. Kelompok pertama peserta diberi susu bubuk skim, kelompok kedua mengonsumsi susu bubuk laktosa dan kelompok ketiga diberi susu skim yang diperkaya dengan G600 dan GMP. Setiap bulan, kondisi kesehatan peserta diperiksa dan dilihat gejala tambahan yang mungkin terjadi. Setelah itu para ahli membuat catatan kondisi kesehatan harian pasien dan seberapa sering mereka mengalami nyeri. Hasil kajian menunjukan, tidak ada perubahan serius terkait kekambuhan dan nyeri setelah tiga bulan pertama. Tapi satu bulan kemudian, perubahan mulai terlihat jelas pada kelompok yang diberi susu skim yang diperkaya (G600 dan GMP), yang menunjukan beberapa penurunan gejala asam urat. Bahkan, para ilmuwan berhasil menemukan adanya perbaikan pada sendi tender dan jumlah asam urat pada urin dari peserta studi kelompok ketiga (susu skim diperkaya G600 dan GMP). Menurut peneliti percobaan ini adalah percobaan terkontrol acak pertama yang dilaporkan dari intervensi diet dalam pengelolaan asam urat, dan menunjukan bahwa asupan harian susu bubuk skim yang diperkaya GMP dan G600 dapat mengurangi risiko kekambuhan.

Para peneliti studi menggarisbawahi bahwa diet susu rendah lemak dengan susu skim yang diperkaya G600 dan GMP tidak akan memicu kenaikan berat badan, komplikasi serius atau efek samping lainnya (lifestyle.kompas.com/read/2012)

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"

Tugas Gout.docx
December 2019 10
Form Sqffq.docx
December 2019 13
Food Record Form.docx
December 2019 12
Bistik.xlsx
December 2019 12
Doc-20190223-wa0006.docx
November 2019 24