Tugas Filsafat Siap Printt.docx

  • Uploaded by: fikriyah istiqomah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Filsafat Siap Printt.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,515
  • Pages: 13
PENDAHULUAN

Filsafat itu menyelidiki ,membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain jadi ia memandang satu kesatuan yang belum di pecah-pecah serta pembahasan secara keseluruhan, sedangkan ilmu lain itu hanya menyelidiki sebagian saja dari alam maujud ini. Ketika mempelajari filsafat islam kita juga akan mempelajari beberapa tokoh filosof muslim beserta pemikiranya. Dalam kesempatan ini kita akan membahas salah satu dari filosof muslim yakni Al- Farabi beserta karya-karyanya dan cara berfilsafatnya.

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 1

PEMBAHASAN  Biografi

Sebutan Al-Farabi berasal dari kota Farab. Nama lengkap Al-Farabi : Abu Nashr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tharkhan Al-Farabi. Al-Farabi pernah tinggal di Baghdad selama 20 tahun, belajar pada Bishr Matta Ibnu Yunus dan Juhana Ibnu Haylam, kemudian ia pindah ke Aleppo untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan filsafat dan juga mengarang . Al-Farabi adalah seorang filosof muslim dalam arti yang sebenarnya. Ia telah menciptakan sistem filsafat yang relatif lengkap, dan telah memainkan peranan penting dalam perkembangan pemikiran filsafat di dunia Islam. Ia menjadi anutan/guru dari filosof-filosof Islam sesudahnya, seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd . Al-Farabi terkenal sebagai filosof sinkretisme yang mempercayai filsafat. Al-Farabi berusaha meemadukan beberapa aliran filsafat yang berkembang sebelumnya, terutama pemikiran plato dan plotinus, juga antara agama dan filsafat. Usaha Al-Farabi diperluas lagi, bukan hanya mempertemukan aneka aliran filsafat yang bermacam-macam, tapi ia berkeyakinan bahwa aliran-aliran tersebut pada hakikatnya satu, meskipun berbeda-beda corak dan macamnya . Menurutnya, tujuan filsafat itu memikirkan kebenaran, karena kebenaran itu hanya ada satu, tidak ada yang lain . Al-Farabi berkeyakinan bahwa agama dan filsafat tidak bertentangan, justru sama-sama membawa kebenaran . Hal ini terbukti dengan karangannya yang

berjudul

Al-Jami’

Baina

Ra’yani

Al-Hakimain

dengan

maksud

mempertemukan pikiran-pikiran plato dengan Aristoteles. Kendatipun begitu, AlFarabi juga mempertemukan hasil-hasil pemikiran filsafat dengan wahyu dengan bersenjatakan ta’wil (interpretasi batini) . Al-Farabi umumnya dianggap sebagai pendiri dan seorang wakil paling terkemuka aliran utama filsafat Islam, yaitu

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 2

aliran Masysyai (Peripaterik) filosof-keilmuan. Tidak heran jika ia mendapat gelar Al-Mu’alim Al-Tsani . Al-Farabi adalah orang pertama yang memberikan uraian sistematik terhadap hirearki wujud dalam kerangka hirearki intelegensi dan jiwa serta pemancaran (faidh)-nya dari Tuhan. Al-Farabi membagi wujud menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah sebabnya. Pertama, wujud keberadaannya sama sekali tidak memiliki sebab. Al-Farabi menyebut wujud ini sebagai wujud pertama atau sebab pertama yang merupakan prinsip tertinggi eksistensi setiap wujud lainnya. Tentang prinsip tertinggi ini hanya terbatas pada pengetahuan tentang hal itu dan bukan prinsip-prinsip wujudnya. Kedua, wujud yang memiliki keempat sebab Aristetolian: material, formal, efisien, dan final. Jenis kedua ini mengacu kepada genus-genus benda terindra, termasuk benda langit. Ketiga, wujud yang sepenuhnya immaterial - yang lain daripada wujud benda di dalam atau menempati benda-benda . Atas dasar tiga skema klasifikasi wujud di atas, maka pembahasan makalah ini mengecil pada basis ontologis yang khas Faribian.

 Karya-karya Karya-karya al-farabi di antaranya : a. Syuruh risalah zaimun al- kabir al- yunani b.

Al- ta’liqot

c. Risalah fima yajibu ma’rifat qobla ta’alumi al- filsafat d. Kitab Tahshil Al- Sa’adah,dll Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian. a. Logika b. Ilmu-ilmu Matematika c. Ilmu Alam d. Teologi e. Ilmu Politik dan kenegaraan

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 3

f. Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah). Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah islam. Filsafat politik Al-Farabi, khususnya gagasannya mengenai

penguasa

kota

utama

mencerminkan

rasionalisasi

ajaran Imamah dalam Syi'ah.

 Filsafatnya 1. Metafisika Adapun masalah ketuhanan Al- Farabi

menggunakan pemikiran

Aristoteles dan Neo- Platonisme yakni al- wujud al- awal sebagai sebab pertama segala yang ada, konsep ini tidak bertentangan dengan keesaan dalam ajaran islam. dalam pembuktian adanya tuhan al- farabi mengemukakan dalil wajib alwujud dan mumkin al- wujud. Menurutnya saegala yang ada ini hanya dua kemungkinan dan tidak ada alternatif yang ke-3. wajib al- wujud adalah wujudnya tidak boleh tidak ada, ada dengan sendirinya, esensi dan wujudnya adalah sama dan satu, ia adalah yang sempurna selamanya dan tidak didahului oleh tiada. Jika wujud ini tidak ada maka akan timbul kemustahilan, karena wujud lain untuk adanya tergantung kepadanya inilah yang disebut tuhan. Sedangkan mumkin al- wujud adalah sesuatu yang sama antara wujud dan tidaknya mumkin adalah wujud tidak akan berubah menjadi wujud aktual tanpa adanya wujud yang menguatkan dan yang menguatkan itu bukan dirinya tapi wajib al wujud, walaupun demikian mustahil terjadi daur dan tasalsul (processus in infinitum) karena rentetan sebab akibat itu akan berakhir pada wajib al- wujud. Tentang sifat tuhan Al- Farabi sejalan dengan paham mu’tazilah yakni sifat tuhan tidak berbeda dengan subtansi-Nya,orang boleh saja menyebut asma Al-Husna sebanyak yang dia ketahui, tapi nama tersebut tidak menunjukkan

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 4

adanya bagian-bagian pada dzat tuhan atau sifat-sifat yang berbeda dari dzat-Nya. bagi Al- Farabi, tuhan adalah ‘aql murni ia esa adanya dan yang menjadi obyek pemikiran-Nya hanya subtansi-Nya saja.ia tidak memerlukan sesuatu yang lain untuk memikirkan subtansi-Nya, jadi tuhan adalah ‘aql, aqil, dan ma’qul.tuhan juga maha tahu, jadi tuhan adalah mengetahui dan subtansi yang diketahui (ilm,’alim,dan ma’lum). Tentang ilmu tuhan pemikiran Al- Farabi terpengaruh oleh aristoteles dengan mengatakan bahwa tuhan tidak mengetahui dan memikirkan alam, pemikiran ini dikembangkan oleh Al- Farabi dengan mengatakan bahwa tuhan tidak mengetahui byang juziyyah maksudnya pengetahuan Tuhan tentang yang rinci tidak sama dengan pengetahuan manusia, tuhan sebagai aql hanya dapat menangkap yang universal, sedangkan untuk mengetahui yang juz’i hanya dapat di tangkap dengan panca indra, karena itu pengetahuannya tentang juz’i tidak secara langsung, melainkan ia sebagai sebab bagi yang juz’i. Tentang penciptaan alam Al- Farabi mengatakan bahwa tuhan menciptakan sesuatu dari bahan yang sudah ada secara pancaran tuhan menciptakan alam semenjak azali engan materi alam berasal dari energi yang qodim sedangkan susunan materi yang menjadi alam baru, karena itu, menurut filsuf kun tuhan yang termaktub dalam al qur’an di tunjukan kepada syai’ bukan kepada la syai’ 2. Kenabian Adapun teori kenabian yang diajukan Al- Farabi di motivisir pemikiran filosifis pada masalnya ia mengingkari eksistensi kenabian oleh Ahmad ibn Ishaq Al- Rowandi yang berkebangsaan yahudi dan abu bakar muhammad ibn zakaria al- Rozi menurut mereka para filsuf berkemampuan untuk mengadakan komunikasi dengan aql fa’al, Menurut Al- Farabi, manusia dapat berhubungan dengan aql fa’al melalui 2 cara, yakni penalaran atau renungan pemikiran dan imaginasi atau intvisi (ilham), cara pertama hanya dapat dilakukan oleh pribadi – pribadi pilihan yang dapat menembus alam materi untuk dapat mencapai cahaya ketuhanan, sedangkan dengan cara ke dua hanya dapat dilakukan oleh para

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 5

nabi.perbedaan antara kedua cara tersebut hanya pada tingkatanya dan tidak mengenai esensinya. Ciri khas seorang nabi bagi Al- Farabi adalah yang mempunyai daya imaginasi

yang

kuat

dimana

obyek

indrawi

dari

luar

tidak

dapat

mempengaruhinya, ketika ia berhubungan dengan aql fa’al ia dapat menerima isi dan kebenaran, kebenaran dalam bentuk wahyu. Wahyu adalah limpahan dari tuhan melalui aql fa’al yang dalam penjelasan Al- Farabi adalah malaikat jibril. dapatnya nabi berhubungan langsung dengan ‘aql fa’al (yang dalam penjelasan Al- Farabi adalah jibril)tanpa latihan, karena Allah menganugrahinya akal yang mempunyai kekuatan suci dengan daya tangkap yang luar biasa yang diberi nama hads. Sedangkan filsuf dapat berhubungan dengan tuhan melalui akal mustafad (perolehan) yang telah terlatih dan kuat daya tangkapnya sehingga dapat menangkap hal-hal yang bersifat abstrak murni dari akal. Dengan demikian dapat dikatakan filsuf tidak sejajar tingkatannya dengan nabi. Karena nabi dan filsuf sama-sama dapat berhudungan dengan akal 10(malaikat jibril), maka antara wahyu dan filsafat tidak dapat bertentangan. Adapun mu’jizat sebagai bukti kebenaran, menurut Al- Farabi, dapat saja terjadi dan tidak bertentangan dengan hukum alam, karena sumber hukum alam dan mu’jizat sama-sama berasal dari akal 10. 3. Emanasi (Pemancaran Cahaya) Emanasi melahirkan alam kadim dari segi zaman (Taqaddun Zamany), bukan dari segi Zat (Taqaddum Zaty). Karena alam dijadikan Allah secara emanasi sejak ajali tanpa diselangi oleh waktu, namun ia sebagai hasil ciptaan, berarti ia baharu. Menurut Al-Farabi, tuhan itu memiliki sifat maha satu, tidak berubah jauh dari materi, jauh dari pengertian banyak, maha sempurna dan tidak memerlukan kepada apapun dan siapapun, menurut beliau alam materi yang banyak ini terjadi dengan cara emanasi atau pancaran, yakni tuhan sebagai wujud pertama dengan mengalami tahap-tahap pemancaran itu, dimana setiap pemancaran terjadilah suatu alam materi tertentu, demikianlah seterusnya sehingga sempurnalah kejadian alam materi. Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 6

4. Jiwa Al-Farabi menaruh perhatian besar pada eksistensi jiwa dalam kaitannya dengan kekuatan berpikir menurut dia jiwa ada dalam tubuh manusia, memancar dari akal kesepuluh. Dari akal kesepuluh ini pulalah memancar bumi, roh, api udaradan tanah. Dalam persoalan jiwa ini Al-Farabi mencoba melakukan sintesa antara pendapat Plato dengan Aristoteles. Menurut Plato, jiwa itu ia sesuatu yang berbeda dengan tubuh, ia adalah substansi rohani. Sedangkan menurut Aristotelis, jiwa adalah bentuk tubuh. Dalam hal ini, Al-Farabi mencoba mencari jalan kompromis antara kedua pendapat yang berbeda di atas. Menurut dia, jiwa itu berupa substansi dalam dirinya dan bentuk dalam hubungannya dengan tubuh. Tampak dengan jelas betapa Al-Farabi mengambil teori substansi dari plato dan teori bentuk dari Aristoteles Al-Farabi dalam masalah Jiwa di pengaruhi oleh Filsafat Plato dan arestoteles dan platinus. Jiwa bersifat rohani, bukan materi, terwujud setelah adanya badan dan jiwa tidak berpindah-pindah dari suatu badan ke badan yang lain. Jiwa-jiwa manusia mempunyai daya-daya , sebagai berikut : a. Daya gerak seperti makan, memelihara dan berkembang; b. Daya mengetahui yaitu: Merasa, Imaginasi ; dan c. Daya berfikir yakni: Akal praktis dan teoritis. Daya teoritis terbagi kepada tiga tingkatan yaitu sebagai berikut: a. Akal Potensial baru mempunyai potensi berpikir dalam arti; melepaskan arti-arti atau bentuk-bentuk dari materinya. b. Akal Aktual, telah dapat melepaskan arti-arti dari materinya, dan arti-arti itu telah mempuyai wujud akal dengan sebenarnya, bukan lagi dalam bentuk potensi, tetapi dalam bentuk aktual.

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 7

c. Akal Mustafad; telah dapat menangkap bentuk semata-mata yang tidak di kaitkan dengan materi dan mempunyai kesanggupan mengadakan komunikasi dengan akal.

5. Politik Pemikiran Al-Farabi lainnya yang amat penting adalah tentang politik yang ia tuangkan dalam dua karyanya, Al-Syiyasah Al-Madaniyyah (pemerintahan politik) dan Arra’al Madinah Al-Fadilah (pendapat negara utama) banyak di pengaruhi oleh konsep plato yang menyamakan konsep negara dengan tubuh manusia ada kepala, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Yang paling penting dari tubuh manusia adalah kepala, karena dari kepalalah segala perbuatan manusia di kendalikan. Sedangkan untuk mengendalikan kerja otak di lakukan oleh hati. Demikian juga dalam negara. Menurut Al-Farabi yang amat penting dalam negara adalah pimpinannya atau penguasanya bersama-sama bawahannya sebagai mana halnya jantung dengan organ-organ tubuh yang lebih rendah secara berturut-turut. Penguasa ini harus yang paling unggul baik dalam bidang intelektual maupun moralnya diantara yang ada. Disamping daya fripentik yang di karuniakan tuhan kepadanya, ia harus mempunyai kwalitas-kwalitas yang berupa : a. Kecerdasan; b. Ingatan yang baik; c. Pikiran yang tajam; d. Cinta kepada pengetahuan; e. Sikap moderat dalam hal makanan, minuman, dan seks; f. Cinta kepada kejujuran; g. Kemurahan hati; h. Kesederhanaan; i. Cinta kepada keadilan; j. Ketegaran dan keberanian serta kesehatan jasmani; dan k. Kefasihan berbicara.

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 8

6. Moral Al-Farabi menekankan empat jenis sifat utama yang harus menjadi perhatian untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi bangsa-bangsa dan setiap warga negara yakni : a. Keutamaam tioritis yaitu prinsip-prinsip pengetahuan yang di peroleh sejak awal tanpa di ketahui cara dan asalnya, juga yang di peroleh dengan kontemplasi, penelitian, dan melalui belajar dan mengajar; b. Keutamaan pemikiran adalah yang memungkinkan orang mengetahui halhal yang bermanfaat dalam tujuan. termasuk dalam hal ini kemampuan membuat aturan-aturan karena itu di sebut keutamaan jenis ini dengan keutamaan pemikiran budaya. (Fadhail ‘il Fikriyyah Madaniyyah); c. Keutamaan akhlak bertujuan mencari kebaikan, jenis keutamaan ini berada di bawah dan menjadi syarat keutamaan pemikiran kedua jenis keutamaan tersebut terjadi dengan tabiatnya dan bisa juga terjadi dengan kehendak sebagai penyempurna tabiat atau watak manusia; dan d. Keutamaan amaliyah di peroleh dengan dua cara yaitu pernyataanpernyataan yang memuaskan dan merangsang. cara lain adalah pemaksaan. Selain di atas Al-Farabi menyarankan agar bertindak tidak berlebihan yang dapat merusak jiwa dan fisik atau mengambil posisi tengah-tengah.

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 9

KESIMPULAN

Nama lengkap Al- Farabi adalah Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Auzalagh, lahir di wasij, distrik Farab.(sekarang di kenal dengan kota atrar) turkistan ayahnya berkebangsaan persia dan ibunya berkebangsaan turki. Diantara karya-karya al- farabi adalah syuruh risalah zainun al- kabir alyunani, al- ta’liqot, risalah fima yajibu ma’rifat qobla ta’alumi al falsafah, Logika, Ilmu-ilmu Matematika, Ilmu Alam, Teologi, Ilmu Politik dan kenegaraan, Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah)  Masalah ketuhanan Al- Farabi menggunakan pemikiran aristoteles dan neo- platonisme yakni al- maujud al- awwal dengan mengemukakan dalil waib alwujud dan mumkin al-wujud.  Tentang sifat tuhan Al- Farabi sejalan dengan paham mu’tazilah yakni sifat tuhan tidak berbeda dengan subtansi-Nya.  Tentang ilmu tuhan , pemikiran Al- Farabi terpengaruh oleh aristoteles yang mengatakan bahwa tuhan tidak mengetahui dan memikirkan alam kemudian dikembangkan oleh Al- Farab  Ciri khas seorang nabi menurut Al-Farabi adalah mempunyai dengan imaginasi yang kuat yang mana obyek indrawi dari luar tidak dapat mempengaruhi.  Menurut Al-Farabi dalam Emanasi, tuhan itu memiliki sifat maha satu, tidak berubah jauh dari materi, jauh dari pengertian banyak, maha sempurna dan tidak memerlukan kepada apapun dan siapapun, menurut beliau alam materi yang banyak ini terjadi dengan cara emanasi atau pancaran, yakni tuhan sebagai wujud pertama dengan mengalami tahap-tahap

pemancaran itu, dimana setiap

pemancaran terjadilah suatu alam materi tertentu, demikianlah seterusnya sehingga sempurnalah kejadian alam materi.  Al-Farabi dalam masalah Jiwa di pengaruhi oleh Filsafat Plato dan arestoteles dan platinus. Jiwa bersifat rohani, bukan materi, terwujud setelah

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 10

adanya badan dan jiwa tidak berpindah-pindah dari suatu badan ke badan yang lain. Jiwa-jiwa manusia mempunyai daya-daya , sebagai berikut : a. Daya gerak seperti makan, memelihara dan berkembang; b. Daya mengetahui yaitu: Merasa, Imaginasi ; dan c. Daya berfikir yakni: Akal praktis dan teoritis.  Menurut Al-Farabi dalam plitik yang amat penting dalam negara adalah pimpinannya atau penguasanya bersama-sama bawahannya sebagai mana halnya jantung dengan organ-organ tubuh yang lebih rendah secara berturut-turut. Penguasa ini harus yang paling unggul baik dalam bidang intelektual maupun moralnya diantara yang ada.

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 11

REFERENSI

 Dr. Nasution Hasyim Syah, M.A. 1998. Filsafat Islam. Jakarta : Gaya Media Pratama.  Anwarudin Harahap. 1981. “Posisi Abu Nasr Al Farabi dalam Dunia Islam” , skripsi sarjana. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.  T. J. De Boer, The History of Philosophy in Islam, (New York: Dover Publication Inc, 1967).,h.107  Ibrahim Madkûr, Fī Al-Falsafah al-Islâmiah Manhaj wa Taţbiquh, diterjemahkan oleh Yulian Wahyudi Asmin & A. Hakim Mudzakir dengan judul Falsafat Islam, Metode dan Penerapan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada Pers, 1993), h.227  Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan bintang, 1992), h.29  http://www.kosmaext2010.com/makalah-filsafat-riwayat-hidup-alfarabi.php  http://id.shvoong.com/humanities/1919708-al-farabi/#ixzz1tcqyuiVD  http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Farabi  http://donipupuhtandian.blogspot.com/2011/02/perbedaan-danpersamaan-pemikiran.html  http://www.surgamakalah.com/2012/03/konsep-jiwa-al-nafs-menurutal-farabi.html

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 12

TOKOH FILSAFAT ISLAM “AL-FARABI” Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Tugas Diskusi pada Mata Kuliah Filsafat Islam yang dibina Oleh

Dosen : Ahmad Sulton

Disusun Oleh: Kelompok 2 Fikriyah Istiqomah

(1210402031)

Dini Masitoh

(1210402027)

Dede Sihabudin

(1210402025)

Cahyadinata

(1210402008)

Bayu Trisnandar

(1210402011)

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 1433 H/2012 M

Tokoh Filsafat Islam Al-Farabi

Page 13

Related Documents


More Documents from "Sutrisno"