Tugas Farmakologi Di Susun Oleh: Hery Surahmat

  • Uploaded by: Anang Ismail Aryanto
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Farmakologi Di Susun Oleh: Hery Surahmat as PDF for free.

More details

  • Words: 793
  • Pages: 13
Tugas farmakologi di susun oleh HERY SURAHMAT

Quinolone 

Quinolone adalah antibiotik sintetik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi mata, infeksi telinga, sinusitis, bronkitis, pneumonia, radang panggul, hingga infeksi menular seksual seperti gonore.



Quinolone bekerja dengan cara menghambat enzim topoisomerase II, yaitu enzim yang diperlukan oleh bakteri untuk memperbanyak diri.

Peringatan: 

Quinolone merupakan antibiotik, tidak untuk menyembuhkan penyakit virus seperti flu.



Quinolone kemungkinan dapat menimbulkan efek samping seperti, nyeri sendi, kelemahan otot, kesemutan, mati rasa, linglung, dan halusinasi.



Hati-hati penggunaan antibiotik quinolone pada kasus sinusitis, bronkitis, dan infeksi saluran kemih. Antibiotik quinolone digunakan sebagai pilihan terakhir, bila dirasakan manfaatnya melebihi efek sampingnya.



Antibiotik quinolone tidak direkomendasikan untuk anak-anak (usia di bawah 18 tahun).



Untuk ibu menyusui, konsultasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat quinolone.

Jenis-jenis, Merek Dagang, serta Dosis Quinolone 

Ofloxacin



Ciprofloxacin



Asam nalidiksat

Ofloxacin adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti infeksi paru, infeksi menular seksual, serta infeksi kulit dan jaringan lunak. Merek dagang: Ofloxacin, Rilox, Poncoquin, Grafloxin, Flotavid, Akilen, Tarivid.

Peringatan: 1.

Obat tablet dan suntik tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada anak-anak (usia di bawah 18 tahun), karena manfaat dan keamanannya belum terbukti.

2.

Antibiotik quinolone berisiko menimbulkan efek samping serius dan permanen, seperti tendinitis, neuropati perifer, dan gangguan pada sistem saraf pusat. Hentikan penggunaan ofloxacin jika muncul efek samping tersebut. Hindari konsumsi ofloxacin pada pasien myasthenia gravis, karena dapat memicu perburukan

3.

Karena efek samping yang serius, ofloxacin tidak menjadi terapi pilihan utama pada penderita sinusitis akibat bakteri, bronkitis, dan infeksi saluran kemih.

4.

Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal.

5.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan ofloxacin, segera temui dokter.

Penggunaan dosis ofloxacin 

Infeksi menular seksual Dewasa: 400 mg per hari, selama 7 hari.



Infeksi saluran pernapasan bawah Dewasa: 400 mg setiap pagi. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga 800mg, dengan konsumsi 2 kali sehari.



Radang panggul Dewasa: 400 mg, 2 kali sehari selama 14 hari.



Gonore (kencing nanah) Dewasa: 400 mg dosis tunggal.



Infeksi saluran kemih Dewasa: 200-400 mg setiap pagi. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga 800 mg, dengan konsumsi 2 kali sehari.



Infeksi kulit Dewasa: 400 mg, 2 kali sehari.

Efek samping 

Mual dan muntah.



Nafsu makan berkurang.



Perut kembung.



Diare.



Kram perut.



Sakit kepala.



Insomnia.



Gatal pada kelamin.



Mulut kering



Gangguan penglihatan.

Ciprofloxacin 

Ciprofloxacin adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani berbagai jenis infeksi akibat bakteri, misalnya infeksi saluran kemih, infeksi pada saluran pencernaan, infeksi pada mata, dan infeksi menular seksual.



Merek dagang Ciprofloxacin: Ciproxin, Baquinor, Bestypro, Ciprofloxacin, Cylowam, Lapiflox, Poncoflox, Quinobiotic, Rindoflox, Tequinol, Vioquin,



Penggunaan dosis ciprofloxacin



Infeksi saluran pernapasan dan infeksi kulit Dewasa: 500-750 mg, 2 kali sehari selama 7-14 hari.



Otitis eksterna berat Dewasa: 750 mg, 2 kali sehari selama 28 hari hingga 3 bulan.



Infeksi ginjal Dewasa: 500 mg, 2 kali sehari selama 7 hari. Jika kondisi buruk, dosis dapat dinaikkan hingga 750 mg, 2 kali sehari selama 10 hari. Jika diperlukan, obat dapat dikonsumsi hingga 21 hari. Anak (1 tahun ke atas): 10-20 mg/kgBB, 2 kali sehari selama 10-21 hari. Dosis maksimal adalah 750 mg per kali pemberian.



Tifus Dewasa: 500 mg, 2 kali sehari selama 7 hari.



Radang panggul Dewasa: 500-750 mg, 2 kali sehari selama 14 hari.



Infeksi tulang dan sendi Dewasa: 500-750 mg, 2 kali sehari. Maksimal konsumsi adalah 3 bulan.



Infeksi dalam perut Dewasa: 500-750 mg, 2 kali sehari selama 5-14 hari.

Efek samping menggunakan ciprofloxacin 

Diare.



Mual-mual.



Sakit kepala.



Sering buang gas.



Disarankan untuk segera menghubungi dokter apabila terjadi halhal berikut setelah menggunakan ciprofloxacin:



Rasa nyeri atau pembengkakan pada otot dan sendi



Reaksi alergi, seperti ruam, pembengkakan di sekitar wajah dan mulut, atau kesulitan bernapas.

Asam nalidiksat 

adalah obat yang tua, digunakan di klinik sejak tahun 1967. Obat ini sudah hampir lenyap di pasaran



Asam nalidiksat (En: nalidixic acid), merupakan senyawa purwarupa (prototipe) dari golongan antimikroba yang sangat terkenal saat ini, fluorokuinolon.



Asam nalidiksat bekerja dengan menghambat enzim DNA girase bakteri dan biasanya bersifat bakterisid terhadap kebanyakan kuman patogen penyebab infeksi saluran kemih. Obat ini menghambat E. coli, Proteus spp., Klebsiella spp. dan kuman-kuman koliform lainnya.



Asam nalidiksat tersedia dalam sediaan tablet 500 mg. Dosis untuk dewasa adalah 4 kali 500 mg/hari. Asam nalidiksat diindikasikan untuk mengobati infeksi saluran kemih bawah tanpa penyulit (misalnya sistitis akut)



Asam nalidiksat bekerja dengan menghambat enzim DNA girase bakteri dan biasanya bersifat bakterisid terhadap kebanyakan kuman patogen penyebab infeksi saluran kemih. Obat ini menghambat E. coli, Proteus spp., Klebsiella spp. dan kuman-kuman koliform lainnya

Terima kasih

Related Documents


More Documents from "Mas'ulun Dian M"