BAB II II.1.
PEMBAHASAN
1. Perusahaan PT ANTAM Tbk ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan. ANTAM memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan yang berhati-hati. ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1968 melalui merjer beberapa perusahaan pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat. ANTAM memproduksi komoditas feronikel, bijih nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, emas, perak, bauksit, dan batubara. ANTAM juga memiliki jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia serta unit eksplorasi yang bertugas untuk meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya mineral serta mencari cadangan baru. ANTAM saat ini memiliki 4 unit bisnis utama yakni Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Nikel Maluku Utara, UBP Emas Pongkor, serta Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi, ANTAM memiliki Unit Geomin. ANTAM memiliki dua belas entitas anak baik dengan kepemilikan langsung dan tidak langsung, satu pengendalian bersama entitas dan tiga cucu perusahaan. Kepemilikan mayoritas ANTAM yang bersifat langsung berada di PT ANTAM Resourcindo yang merupakan perusahaan eksplorasi dan operator tambang dengan kepemilikan 99,98%, PT Cibaliung Sumberdaya (CSD) yang mengoperasikan tambang emas Cibaliung dengan kepemilikan saham ANTAM sebesar 99,15%, PT Indonesia Coal Resources (ICR) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara dan tengah mengoperasikan tambang batubara Sarolangun dengan kepemilikan ANTAM sebesar 99,98%, Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN), sebuah perusahaan investasi dengan kepemilkan 100%, PT Mega Citra Utama dan PT Borneo Edo International yang keduanya merupakan perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan di komoditas bauksit dengan kepemilikan ANTAM di masing-masing perusahaan tersebut sebesar 99,5%, PT Abuki Jaya Stainless Indonesia yang merupakan perusahaan pengolahan baja nirkarat dengan kepemilikan 99,5% dan PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa yang merupakan merupakan perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan di komoditas bauksit dengan kepemilikan 100%. ANTAM juga memiliki secara tidak langsung 100% PT Gag Nikel melalui APN. ANTAM memiliki 50% dari PT FeNi Haltim yang mengembangkan proyek FeNi Halmahera Timur. Sisa 50% kepemilikan PT FeNi Haltim dipegang oleh PT International Mineral Capital yang juga merupakan entitas anak ANTAM. ANTAM juga memiliki cucu perusahaan yakni PT Borneo Edo International Agro yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan merupakan entitas anak PT Mega Citra
Utama, PT Citra Tobindo Sukses Perkasa yang merupakan entitas anak PT Indonesia Coal Resources dan bergerak di bidang eksplorasi dan pertambangan batubara dan PT Gunung Kendaik yang merupakan perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan komoditas bauksit adalah entitas anak PT Mega Citra Utama. PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang merupakan pengendalian bersama entitas merupakan perusahaan industri alumina dan jasa kontraktor pertambangan dan tengah mengembangkan proyek Chemical Grade Alumina Tayan dengan kepemilikan 80%. Sebagai perusahaan pertambangan, ANTAM menyadari bahwa kegiatan operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian yang mendalam terhadap upaya pelestarian lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan pertambangan.
2. Perolehan Proper 2016-2017 PT ANTAM Tbk (ASX ATM; IDX – ANTM; ANTAM) merupakan salah satu perusahaan yang mendapatkan 6 penghargaan proper, yaitu 1 emas, 2 peringkat hijau dan 3 peringkat biru dalam penghargaan proper periode 2016-2017. Hai ini deperoleh Karen antam merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang mampu mengelolah lingkungan, entitas anak dan cucu perusahaan. Penghargaan PROPER ini merupakan apresiasi atas komitmen ANTAM untuk terus melaksanakan dan memastikan best mining practice demi menjaga kualitas lingkungan hidup di setiap wilayah operasi. Pada tahun ini prestasi yang luar biasa diraih oleh Unit Bisnis Pertambangan Emas yang telah berhasil meraih PROPER Emas serta Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia dan Unit Bisnis Pertambangan Bauksit yang meraih PROPER Hijau. Peringkat Emas dan Hijau yang diterima ANTAM menunjukkan bahwa perusahaan telah beyond compliance atas pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan prinsip dasar program penilaian perusahaan yang dilaksanakan KLHK. Sesuai dengan strategi keberlanjutan perusahaan, ANTAM akan terus berupaya memberikan dampak positif kepada lingkungan serta menciptakan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat guna mewujudkan keberlanjutan, (Direktur Utama ANTAM Arie Prabowo Ariotedjo, 2017). Pemeringkatan kinerja lingkungan tahun 2017 ANTAM meningkat dibandingkan tahun 2016. Pada tahun 2017, Perusahaan meraih PROPER Emas untuk pertama kalinya. Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBP Emas) mendapat peringkat Emas dalam sub sektor Tambang Mineral. Sementara itu, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia mendapat peringkat Hijau dalam sub sektor Pengolahan Mineral dan Unit Bisnis Pertambangan Bauksit mendapat peringkat Hijau. Sedangkan peringkat Biru didapatkan oleh Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara dan Entitas Anak Perusahaan, PT Cibaliung Sumber Daya dalam sub sektor Tambang Mineral.
PROPER Emas dan Hijau diperoleh atas komitmen Perusahaan dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan yang berada di atas standar berdasarkan kriteria penilaian PROPER di sekitar maupun di luar wilayah operasi. ANTAM senantiasa terus meningkatkan efektifitas pengelolaan lingkungan dengan tidak hanya memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, namun melalui beberapa upaya lain seperti efisiensi energi, penurunan emisi, menjaga keanekaragaman hayati serta pengelolaan program Corporate Social Responsibility yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar wilayah operasi. 3. Program yang telah dijalankan Kegiatan yang telah diterapkan antam dalam meningkatkan serta mempertahankan proper yang telah dirai dengan menerapkan kebijakan Kebijakan lingkungan ANTAM mencakup: 1. Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang mengacu pada peraturan Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Mengupayakan penggunaan sistem, teknologi, metode, peralatan, dan bahan-bahan yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan pertambangan. 3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan. 4. Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya termasuk melindungi flora dan fauna di dalamnya. 5. Menggunakan sumber daya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan minimasi limbah. 6. Melakukan upaya pencegahan pencemaran lingkunga dan pengendalian dampaknya. 7. Mendukung program penurunan emisi gas rumah kaca dengan upaya-upaya produktif dan inovatif dalam kegiatan pertambangan. 8. Mendukung upaya pembangunan yang berkelanjutan serta mempertimbangkan kebutuhan masyarakat sekitar operasi pertambangan. 9. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan. Setiap langkah operasional di lapangan senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Perihal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan-peratutran lainnya yang berlaku. Di samping itu, ANTAM juga menjalankan best practices sesuai dengan praktikpraktik pertambangan yang terbaik (good mining practices) mulai dari tahap perencanaan, eksplorasi, operasi penambangan, rehabilitasi kawasan tambang, hingga pascatambang. Aktivitas pascatambang direncanakan dan dijalani untuk menangani dampak sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh berakhirnya kegiatan operasional. Aktivitas pascatambang tentunya disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing wilayah. Selain itu, proses rehabilitasi lahan juga dilaksanakan untuk mengembalikan keanekaragaman hayati pada area pascatambang. Sesuai dengan ketentuan Pemerintah, pada tahun 2015 ANTAM telah menganggarkan dana penutupan wilayah operasional (Jaminan pascatambang) sebesar Rp5,8 miliar. Nilai dari JPT ini masih dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang ada. Dana ini akan dialokasikan ke Bank Pemerintah yang telah ditunjuk menjadi pengelola dana JPT. Kegiatan Pascatambang yang sudah berjalan yaitu di willayah pertambangan kami di Cilacap, Wawo, Pulau Gebe, Kijang, Cikotok, dan Kutoarjo. Di samping itu, wilayah yang telah memiliki Rencana Penutupan Tambang (RPT), yaitu: UBPN Sultra, UBP Emas, UBPN Malut, UBP Bauksit, Proyek Tambang Karangan, Proyek Tambang Sadaniang dan Proyek Tambang Landak.
Penilaian PROPER ANTAM pada tahun 2015 menunjukan peningkatan yang ditunjukan dengan diperolehnya dua peringkat “Hijau”. Sebelumnya, pada tahun 2014 peringkat “Hijau” hanya diperoleh UBP Emas, kemudian pada tahun 2015 UBP Emas tetap mempertahankan peringkat “Hijau” ditambah dengan UBPP LM.8 4. Contoh kinerja dalam bidang lingkungan dan sosial KINERJA LINGKUNGAN Kebijakan dan Etika Lingkungan Membentuk satuan kerja lingkungan dan penutupan tambang (Environment and Mine Closure) yang telah dibentuk pada bulan Oktober 2007 Sistem Manajemen Lingkungan, yang terdiri dari:Pemanfaatan Lahan, Pemanfaatan Air, Pemanfaatan Air di UBP Emas Pongkor, Pemanfaatan Air di UBP Nikel Pomalaa, Pemanfaatan Limbah Pengolahan limbah cair (effluent), Pengolahan limbah padat, limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3), Daur Ulang Material, Pemanfaatan material di UBP Emas Pongkor, Pemanfaatan material di UBP Nikel Pomalaa, Pengendalian Polusi, Penanaman Pohon Flora dan Fauna yang terlindungi. KINERJA SOSIAL Pemberian Beasiswa, Pemberantasan Kemiskinan, Pembangunan Infrastruktur, Bantuan Sosial, Keterlibatan dengan Masyarakat, Pelestarian Seni dan Budaya. Contoh Kepentingan diri yang menjadi sadar akan kepentingan sosial Sejumlah peluang telah dicermati oleh Antam untuk keberhasilan dan keberlanjutan program tanggung jawab sosial perusahaan. Di sisi lain, terdapat beberapa persoalan yang harus diatasi, yang sering datang dari pihak eksternal. Persoalan ini antara lain berakar dari cara pandang bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah bantuan sosial semata.Memenuhi ketentuan hukumAntam menyediakan maksimal 2% bagian dari laba bersih untuk bantuan bagi perputaran usaha masyarakat, sesuai dengan Peraturan Menteri (PERMEN) BUMN nomor 05/MBU/2007.Untuk menjamin hak setiap pegawai, Antam mematuhi semua peraturan yang ada dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
BAB III III.1.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor serta memiliki kesadaran yang tinggi akan potensi kegiatannya yang akan merusak lingkungan. Pemeringkatan kinerja lingkungan tahun 2017 ANTAM meningkat dibandingkan tahun 2016. Pada tahun 2017, Perusahaan meraih PROPER Emas untuk pertama kalinya. Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBP Emas) mendapat peringkat Emas dalam sub sektor Tambang Mineral. Sementara itu, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia mendapat peringkat Hijau dalam sub sektor Pengolahan Mineral dan Unit Bisnis Pertambangan Bauksit mendapat peringkat Hijau. Sedangkan peringkat Biru didapatkan oleh Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara dan Entitas Anak Perusahaan, PT Cibaliung Sumber Daya dalam sub sektor Tambang Mineral. Untuk mempertahankan dan meningkatkan penghargaan yang diterima ANTAM senantiasa melaksanakan peraturan sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Perihal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturanperaturan lainnya yang berlaku. Serta, membuat kebijakan-kebijakan lingkungan yang harus di patuhi oleh semua unit maupun anak perusahaan dan cucu perusahaan. Selain itu, antam juga meningkatkan kinerja dalam bidang lingkungan dan sosial dengan cara melakukan 3R, konservasi dan mengelolah limbah nya sendiri serta memberikan pelatihan, pedidikan dan beasiswa serta infrastruktur pada daerah sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.“ANTAM Tbk”.15 Oktober 2018.http://www.antam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1024&lang=id#. Mencari,ardie.“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT ANEKA TAMBANG, TBK”.15 okrober 2018. https://slideplayer.info/slide/3270470/.