KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya alhamdulillah kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Pengantar Manajemen yang berjudul “Motivasi Dalam
Manajemen”. Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan kami baik motivasi, moril, maupun materi. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak demi kebaikan makalah ini, akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Baturaja, 28 Maret 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1 BAB I ...................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN .................................................................................................. 3 A. Latar Belakang ............................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3 C. Tujuan .......................................................................................................... 4 BAB II ..................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5 A. Definisi motivasi .......................................................................................... 5 B. Tujuan motivasi dalam manajemen ............................................................. 6 C. Fungsi motivasi dalam manajemen .............................................................. 6 D. Jenis-jenis motivasi ...................................................................................... 7 E. Tingkatan motivasi ....................................................................................... 8 F.
Metode motivasi ........................................................................................... 8
G. Proses motivasi ............................................................................................ 9 H. Prinsip-prinsip motivasi dalam manajemen ................................................. 9 I.
Teori-teori motivasi .................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 14 PENUTUPAN ....................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap dilingkungan kerja kita terkadang dihadapkan dengan kondisi mental yang lemah dan pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang dapat membangkitkan semangat kita kembali. Dalam kehidupan ini kita selalu memotivasi diri kita untuk lebih dari orang lain, tidak hanya di dunia kerja saja tetapi dalam keadaan sehari-hari juga. Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi dalam manajemen hanya ditunjukan kepada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaiman caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Kemampuan seorang manajer dalam memotivasi bawahannya akan mempengaruhi efektifitas manajer, bawahan dan perusahaan. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dan kinerja bawahannya. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang motivasi dalam manajemen agar lebih jelas apa yang dimaksud dengan motivasi itu sendiri . motivasi sering dipakai dalam perusahaan untuk meningkatkan nilai mutu kerja kita di suatu perusahaan atau organisasi.
B. Rumusan Masalah 1. Apa itu motivasi ? 2. Tujuan motivasi dalam manajemen ? 3. Fungsi motivasi dalam manajemen ? 4. Jenis-jenis motivasi ? 5. Tingkatan level motivasi ?
3
6. Metode motivasi ? 7. Proses dalam motivasi ? 8. Prinsip-prinsip dalam motivasi ? 9. Teori-teori motivasi ?
C. Tujuan 1. Agar mengetahui dan mengerti apa itu definisi motivasi di dunia kerja 2. Paham akan fungsi dan tujuan motivasi dalam manajemen 3. Mengetahui jenis-jenis motivasi beserta tingkatan level dari motivasi itu sendiri 4. Agar paham dan mampu mengimplementasikan metode, proses dan prinsiprinsip dalam memotivasi karyawan di dalam sebuah perusahaan. 5. Agar mengetahui dan mengerti teori-teori motivasi yang ada.
4
BAB II PEMBAHASAN
Sesuai dengan definisi yang disampaikan oleh Marry Parker Follet, manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Seorang manajer memang tidak bisa menyelesaikan semua pekerjaan sendirian, tetapi memerlukan bantuan dan kerja sama dari karyawan. Oleh karena itu, salah satu peranan penting yang perlu dijalankan oleh manajer diantaranya adalah memotivasi karyawan.
A. Definisi motivasi Menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Nomina psikologi). Menurut Robbins, s (2001), motivasi adalah proses yang memperhitungkan intensity (intensitas), direction (arahan) dan persistence (kegigihan) dalam upaya meraih tujuan. Pengertian tersebut mengandung 3 elemen utama, yaitu : 1. Intensity, yaitu seberapa keras orang berusaha. 2. Direction, yaitu terkait dengan penyaluran upaya. 3. Persistence, yaitu seberapa lama seseorang akan bertahan dalam upaya yang dilakukannya. Sedangkan menurut Fredrick J. Mc Donal motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditandai dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, yang berarti berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh faktor
5
luar. Motivasi dipandang dari segi tujuan merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jadi penggerakan (motivating) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efesiensi dan ekonomis. Motivating sangat penting bagi suatu organisasi, karena motivasi merupakan kegiatan untuk mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Kemampuan manajer memotiasi para bawahannya akan menentukan efektifitas manajer agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Melalui proses motivasi kepada karyawan yang tepat, pihak manajemen akan mendapatkan benefit, yaitu karyawan akan menunjukan kinerja yang optimal.
B. Tujuan motivasi dalam manajemen Ada beberapa tujuan dari motivasi dalam manajemen, antara lain : 1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan. 2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. 3. Meningkatkan produktivitas karyawan. 4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawn perusahaan. 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan. 6. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan absensi karyawan. 7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan. 9. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. 10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. 11. Meningkatkan efesiensi dan penggunaan bahan baku.
C. Fungsi motivasi dalam manajemen Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaaruhi serta merubah kelakuan. Fungsi motivasi tersebut adalah : 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu tindakan atau perbuatan.
6
2. Motivasi berfungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
D. Jenis-jenis motivasi Berdasarkan pengertian dan analisa tentang motivasi maka pada pokoknya motivasi dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Motivasi Instrinsik, adalah motivasi yang tercangkup di dalam situasi kerja, memenuhi kebutuhan kerja dan tujuan-tujuan staf. Motivasi ini sering disebut sebagai motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri sendiri tanpa pengaruh dari luar. Dalam hal ini pujian, hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan karena tidak akan menyebabkan individu bekerja untuk itu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, karena dengan sendirinya ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. 2. Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar. Motivasi ini tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan. Dalam keaadaan ini motivasi terhadap pekerjaan perlu dibangkitkan oleh manajer agar mereka mau dan ingin bekerja lebih baik.
Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan mengatakan jenis motivasi terbagi atas motivasi positif dan negatif. 1. Motivasi positif, adalah manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah bagi mereka yang berprestasi diatas prestasi standar. 2. Motivasi negatif, adalah dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
7
E. Tingkatan motivasi Ada beberapa tingkatan atau level dalam motivasi, yaitu : 1. Level Spirit (Tingkatan paling rendah), yaitu mengadiri Achievement Motivation Training. Kenapa level ini dikatakan tingkatan paling rendah, karena pembakaran semangat dan motivasi di level ini hanya akan mempengaruhi peserta saat duduk dan menyimak motivasi yang diberikan oleh trainer, setelah itu pengaruhnya tidak akan sekuat dan seberpengaruh saat disampaikan trainer. 2. Level Mindset, adalah pengaturan pada pikiran. Ini dilakukan oleh diri sendiri untuk menciptakan semangat dan motivasi. Pada level ini kita sudah mampu mengatur apa-apa saja ynag menjadi bahan bakar semangat dan alasan untuk melakukan sesuatu. 3. Level Skill dan Job, saat kita sudah mengetahui apa yang mampu kita lakukan dan pengaplikasiannya dalam pekerjaan, maka kita akan secara otomatis mendapatkan semangat dan alasan untuk menghasilkan yang terbaik dalam sasaran kita. 4. Level Power (Tingkatan paling tinggi), pada level ini seseorang yang telah mengatur mindsetnya , mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik ia aka menjadi energi untuk yang lainnya.
F. Metode motivasi Menurut Malayu S.P. Hasibuan, mengatakan bahwa ada 2 metode motivasi adalah sebagai berikut : 1. Motivasi langsung, adalah motivasi materil dan no materil yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan bintang jasa. 2. Motivasi tidak langsung, adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga karyawan betah dan bersemangat
8
melakukan pekerjaannya. Misal suasana pekerjaan yang serasi, ruangan kerja yang nyaman dan yang lainnya.
G. Proses motivasi Malayu S.P. Hasibuan mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut : 1. Tujuan, dalam proses ini perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan perusahaan/ organisasi. Baru para karyawan dimotivasi kearah tujuan. 2. Mengetahui kepentingan, hal paling penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja. 3. Komunikasi efektif, harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhi supaya insentif tersebut diperolehnya. 4. Integrasi tujuan, proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan/organisasi dan kepentingan kayawan. 5. Fasilitas. 6. Teamwork, manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan/organisasi. Team work pentik karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
H. Prinsip-prinsip motivasi dalam manajemen Menurut Anwar P. Mangkunegara, mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut: 1. Prinsip partisipasi, dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatanikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin. 2. Prinsip komunikasi, pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
9
3. Prinsip mengakui andil bawahan, pemimpin mengakui bahwa bawahan mempunyai andil dalam usaha pencapain tujuan. 4. Prinsip pendelegasian wewenang, pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpinnya. 5. Prinsip memberi perhatian, pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpinnya.
I. Teori-teori motivasi Berikut merupakan beberapa teori mengenai motivasi menurut para pakarnya, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Teori motivasi Maslow Teori ini membagi kebutuhan manusia sebagai berikut: a. Kebutuhan Fisiologis Merupakan kebutuhan dasar untuk dapat hidup seperti makan, minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya. b. Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja. c.
Kebutuhan Sosial Yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang
lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya. d.
Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang. 10
e.
Kebutuhan Aktualisasi diri Merupakan tingkat kebutuhan dari paling tinggi. Aktualisasi diri
berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.
Teori Maslow mengasumsikan bahwa Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi.
2.
Teori Motivasi Prestasi dari Mc. Clelland Seseorang dianggap mempunyai apabila dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang lain pada banyak situasi Mc. Clelland
menguatkan
pada
tiga
kebutuhan,
diantaranya:
a. Kebutuhan prestasi Tercermin
dari
keinginan
mengambil
tugas
yang
dapat
dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif. b. Kebutuhan afiliasi Kebutuhan
ini
ditujukan
dengan
adanya
kekompakan.
c. Kebutuhan kekuasaan Kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu
11
menjaga reputasi dan kedudukannya.
3. Teori X dan Y Mc.Gregor Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yang dipegang manajer: a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja. b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.\ d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y : a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab. d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
4. Teori motivasi Herzberg Teori ini sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-faktor yang dapat menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian telah dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan kerja adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.
12
Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini adalah kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan motivasi, tetapi tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ”motivasi”.
5. Teori ERG Aldefer Teori Aldefer merupakan teori motivasi yang mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E), keterkaitan/relatedness (R), dan pertumbuhan/Growth (G). Teori ERG juga mengungkapkan bahwa sebagai tambahan terhadap proses kemajuan pemuasan juga proses pengurangan keputusan. Yaitu, jika seseorang terus-menerus terhambat dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan menyebabkan individu tersebut mengarahkan pada upaya pengurangan karena menimbulkan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih rendah. Penjelasan tentang teori ERG Aldefer menyediakan sarana yang penting bagi manajer tentang perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seseorang bawahan misalnya, pertumbuhan nampak terkendali, mungkin karena kebijaksanaan perusahaan, maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan bahwa individu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat kebutuhan.
13
BAB III PENUTUPAN
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya Selain
itu
motivasi
dalam
manajemen
bertujuan
meningkatkan
produktivitas karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya dan masih banyak sisi positif lainnya. Motivasi juga berfungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi itu sangatlah penting dalam dunia organisasi khususnya manajemen, karena melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri. Karena dengan motivasi kita akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi. Oleh karena itu setiap pimpinan organisasi harus benar-benar mampu dalam menggunakan tekhnik motivasi sehingga efisiensi kerja anggota akan maksimal.
.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Wijayanto, Dian 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2. Sarinah dan Mandalena 2017. Pengantar Manajemen. Deepublish 3. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara 4. Fhaa12
2012.
“Motivasi
Dalam
Manajemen”,
http://blogfhaaa.blogspot.com/2012/11/motivasi-dalammanajemen.html?m=1. 5. Niaga,
arifin.
2014.
“Motuivasi
Kerja
dan
Tujuan
Motivasi”,
http://akhmuhammadarifin.blogspot.com/2014/01/motivasi-kerja-dantujuan-motivasi.html.
15