Tri Wahdaniati Anggi Rahma Siagian Hariyati Cory L O Situmorang

  • Uploaded by: Putra Zebua
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tri Wahdaniati Anggi Rahma Siagian Hariyati Cory L O Situmorang as PDF for free.

More details

  • Words: 522
  • Pages: 12
OLEH:

TRI WAHDANIATI ANGGI RAHMA SIAGIAN HARIYATI CORY L O SITUMORANG

DEFINISI Anthrax, bahasa Yunani : batubara penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis.

FAKTOR VIRULENSI Bacillus anthracis

Kapsul + toksin Di tanah

pendarahan internal (internal bleeding)

Jaringan + Organ Rusak

Gambar Bacillus anthracis

PENULARAN • Dapat melalui daging, tuLang, kulit maupun kotoran. • Bukan melalui sentuhan atau kontak dgn orang yg mengidap antraks. • Pengeksposan hewan yang sakit maupun hasil ternakannya seperti kulit dan daging. • Menghirup spora dari produk hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. • Mengkonsumsi daging kurang matang. • Mengkonsumsi susu segar dari hewan yang terjangkit.

JENIS & GEJALA ANTHRAX 1. Anthrax Kulit (Cuntaneous anthrax) • Kebanyakan benjolan muncul di wajah/ leher/ lengan/ tangan. Benjolan ini membentuk lenting (pd daerah kalenjar getah bening tepat di area yang terkena) • Bagian luka akan pecah & membentuk koreng hitam (eschar) dgn bengkak.

Anthrax Kulit (Cuntaneous anthrax) • Kulit bengkak, benjol & gatal mirip gigitan serangga yg cepat berkembang lalu sakit dgn pusat bengkak warna merah kehitaman muncul 1-12 hari setelah paparan. • Kelenjar getah bening terdekat dpt membesar & penderita dpt merasa sakit, kadang-kadang nyeri otot, sakit kepala, demam, mual dan muntah.

2. Anthrax Gastrointestinal. • • • • • •

Mual,muntah;disertai darah pd tahap lanjutn. Kehilangan nafsu makan. Suhu tubuh berangsur-angsur meningkat. Nyeri hebat di bagian perut. Ukuran perut bertambah (membesar). Diare yg cukup serius; disertai darah pada tahap akhir penyakit. • Tenggorokan terasa sakit & kesulitan menelan sehingga leher bengkak.

3. Anthrax Inhalasi • • • • • • • • • • •

Gejala awalnya mirip flu namun akan memburuk dgn cepat. Rasa tidak nyaman pada dada, seperti: Sesak dan Batuk Berkeringat (sering basah pada bagian tangan dan kaki) Shock krn suply darah ke slrh tubuh terutama otak tak stabil Peradangan otak&sumsum tulang belakang yg berpotensi mengancam nyawa. Nyeri badan - Meningitis Rasa lelah yang berlebih Nyeri pada otot-otot tubuh Sakit kepala, pusing, atau pening Mual, muntah atau nyeri perut Demam & menggigil

Pencegahan • Mencuci tangan dgn baik&benar; sebelum & sesudah bekerja, makan, aktivitas di luar rumah & kamar mandi. • Menggunakan masker ketika berada pd daerah berbau menyengat. • Mengkonsumsi makanan berupa daging hrs dlm keadaan benar-benar matang sempurna. • Saat terdapat luka maupun pengikisan pd kulit apabila berada pada daerah yg tak memungkinkan sebaiknya ditutup. • Menggunakan sarung tangan saat berkontak langsung dengan hewan dan tanah. • Dilakukan vaksinasi.

Test untuk anthrax • pemeriksaan fisik • pemeriksaan kulit, darah, dan feses • X-ray • computer tomography (CT) dada • Endoskopi • suntikan spinal

Penanganan Inhalasi anthrax

Doxycycline 100 mg 2x1 atau

Ciprofloxacin 500 mg 2x1 atau

Cutaneus anthrax

Doxycycline 100 mg 2x1 atau

Ciprofloxacin 500 mg 2x1 atau

Amoxicillin 500 mg 3x1

Amoxicillin 500 mg 3x1

Selama 60 hari

Selama 7 hari

Penanganan Pemberian IV 2-3 jenis : ciprofloxacyn 400 mg / 12 jam atau Doxycycline 100 mg/ 12 jam dan dapat dikombinasikan dengan Penicillin, Rifampicin, Vancomycin, Clindamycin atau Chlaritromycin. Setelah dinyatakan sembuh dilakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan bacillus anthracis benarbenar bersih dalam tubuh pasien. Dan untuk mencegah kekambuhan penggunaan antibiotik dilanjutkan setelah membaca ulang hasil pemeriksaan.

Related Documents


More Documents from "imma"