TREND RESUSITASI CAIRAN PADA PENATALAKSANAAN SYOK HEMORAGIK
Definisi
Syok merupakan kondisi dimanna perfusi yang tidak memadai untuk
memberikan pasukan oksigen serta nutrisi bagi organ-organ tubuh dan fungsi seluler ( Smeltzer, Bare, Hinkle, dan Cheever. 2010 )
(Wim de jong el al. 2005) yok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari ruang intravascular (syok hipovolemik), kegagalan pompa jantung (syok kardiogenik), infeksi systemic berat (syok septic), reaksi imun yang berlebihan (syok anafilaksis), dan reaksi vasavagi (syok neurogenik).
Etiologi
Disebabkan oleh hilangnya cairan atau darah dalam jumlah banyak, misalnya
akibat diare, perdarahan pada kecelakaan, atau muntah darah
Manifestasi Klinis Perdarahan
<750 ml
750-1500 ml
1500-2000 ml
>2000 ml
CRT
normal
memanjang
memanjang
memanjang
Nadi
<100
>100
>120
>140
Tek.sistolik
normal
normal
menurun
menurun
Nafas
normal
20-30 x/m
>30-40 x/m
>35 x/m
Kesadaran
Sedikit cemas
Agak cemas
Cemas, bingung
Bingung, lesu
Upaya Keperawatan
Upaya primer : Pastika Airway, Breathing, Circulation sudah teratasi. Lalu memantau kondisi tanda dan gejala klinis klien. Apakah mengindikasikan syok atau tidak
Upaya sekunder: Jika kita melakukan observasi dan menunjukan klien terindikasi syok. Makah hal yang penting dilakukan adalah terapi awal cairan dengan memasukkan dua kateter intravena ukuran besar sebelum di pertimbangkan jalur
vena sentral , dan juga bila perlu lakukan transfuse darah
Upaya tersier: Pantau dan nilai respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan. Misal : Tanda-tanda vital, keadaan umum, input-output urine
Penatalaksanaan Umum
Pemberian oksigen : mengembalikan perfusi dan oksigenasi jaringan
Resusitasi cairan : memperbaiki volume darah, menurunkan viskositas darah, dan meningkatkan alran darah vena, memperbaiki curah jantung.
Transfusi darah : memperbaiki tekanan darah dan penghantaran oksigen ke
jaringaan
Trend Penatalaksanaan
Resusitasi cairan memiliki fungsi dapat memperbaiki perfusi jaringan dan pemulihan
kerusakan yang terjadi akibat pendarahan. Resusitasi cairan juga dapat menurunkan kadar sitokin yang dapat menyebabkan gagal organ multipel pada syok hemoragik. Sedangkan pada terapi oksigen berfungsi memenuhi oksigen, membantu kelancaran metabolism dan terapi transfuse darah berfungi memperbaiki volume darah tubuh. Namun kami akan membahas tren mengenai resusitasi cairan. Menurut jurnal yang telah kami ambil, resusitasi cairan sebaiknya dilakukan dengan volume kecil atau dengan jumlah yang sesuai kebutuhan klien syok. Krena realita yang terjadi di kalangan profesi sejawat perawat, resusitasi cairan diberikan dengan Perhitungan kasar untuk jumlah total volume kristaloid yang secara akut diperlukan adalah mengganti setiap ml darah yang hilang dengan 3 ml cairan. Hal demikian
akan menyebabkan penurunan suhu dan menyebabkan edema visceral, penumpukan cairan pada paru-paru.
THANK YOU