Tinjauan Kasus Hiv Aids.docx

  • Uploaded by: Avni Manan
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tinjauan Kasus Hiv Aids.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,199
  • Pages: 23
TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian a.

Pengumpulan Data 1) Data Biografi a) Identitas Klien Nama

: Tn. M

Umur

: 27 Tahun

Jenis kelamin

: Laki - laki

Agama

: Katholik

Pendidikan

: Sarjana

Pekerjaan

: Wiraswasta

Status Marital

: Belum menikah

Suku / bangsa

: Bugis / Indonesia

Tanggal masuk RS

: 06 Januari 2006 Jam 08.10

Tanggal Pengkajian

: 13 Januari 2006 Jam 09.50

No. Medrec

: 06010150

Diagnosa Medik

: Diare Akut pada ODHA

Alamat

: Mamboro, Palu Utara

b) Identitas Penanggung Jawab Nama

: Ny. A

Umur

: 65 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Katholik

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Pendidikan

: SMA

Hubungan dengan Klien

: Anak

Alamat

: Mamboro, Palu Utara

2) Riwayat Kesehatan a) Riwayat Kesehatan Sekarang (1) Keluhan saat masuk RS

Dua minggu sebelum berobat ke RSU Ciremai Cirebon klien mengeluh pilek dan mencret dan berat badan dirasakan menurun, tanggal 19 Desember klien berobat ke RSU Ciremai dan dilakukan pemeriksaan laboratorium anti HIV dan klien diduga AIDS tapi untuk memastikan diagnosa terebut dianjurkan dilakukan pemeriksaan konfirmasi anti HIV Western Blot ke RSUPN Cipto Mangunkusumo. Dan klien disarankan dirawat di RSU Hasan Sadikin. 4 hari sebelum berobat ke RSHS klien mengeluh mencret 5 x/ hari konsistensi cair tanpa disertai lendir dan darah, perut klien dirasakan nyeri, badan klien terasa lemas. Tanggal 06 Januari 2006 klien berobat ke RSHS kemudian dirawat di ruang 10A. (2) Keluhan saat pengkajian Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 Januari 2006 pukul 09.50 WIB klien mengeluh demam, dan mencret 6-7 kali sejak satu hari yang lalu, dengan konsistensi cair (+), darah (-), lendir (-), mencret dirasakan bertambah ketika mengkonsumsi makanan pedas, klien mengatakan mencret disertai sakit pada daerah perut, klien mengeluh mual saat makan tanpa muntah dan klien juga mengatakan sakit pada waktu menelan. b) Riwayat kesehatan dahulu Klien mengatakan pernah mengalami penyakit mencret sampai terjadi penurunan berat badan, nafsu makan berkurang dan timbul bercakbercak putih pada mulut, klien hanya berobat ke dokter praktek dan klien mendapatkan obat anti diare dan vitamin, klien mengaku sering mengkonsumsi zat-zat narkoba dan melakukan hubungan seks yang bebas tanpa memakai pengaman. c) Riwayat kesehatan keluarga Klien menyangkal dikeluarganya ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, penyakit turunan seperti kencing manis, dan hypertensi / darah tinggi. Klien mengatakan penyakit yang saat ini diderita, hanya dirinya di keluarga.

3) Pola aktivitas sehari hari No

Jenis aktivitas

Di rumah

Di Rumah Sakit

1

2

3

4

1

Nutrisi

a.

Makan

Klien

makan

dengan

Makan dengan bubur,

nasi putih, sayur, dan

sayur, dan lauk pauk

lauk pauk, buah kadang-

dengan

kadang.

buahan: pisang, lemon,

Klien mengatakan tidak

serta

pepaya.

mempunyai

juga

sempat

dalam

pantangan

mengkonsumsi

telur.

Buah-

Klien makan

makanan pedas yang

makanan. Klien makan

dibawa adiknya.

sehari 3x, satu porsi

Klien

habis. keluhan

hanya

dapat

Tidak

ada

menghabiskan ½ porsi,

mual

dan

makan sehari 3x, klien

muntah.

mengeluh mual saat makan

dan

tidak

muntah. Klien minum setiap kali merasa haus, dan setiap b.

Minum

habis

makan.

Sehari

Minum air putih sehari mencapai 4 botol aqua 500 ml

rata-rata 10 gelas air putih ( 1 gelas = 250 cc) 2

Eliminasi

a.

BAB

b.

BAK

Klien mengatakan setiap

Klien

hari

BAB 6-7 x/hari cair,

BAB

5x/hari,

mengatakan

konsistensi cair, darah

tidak

dan lendir (-), warna

berdarah dalam faeces

faeces kuning.

saat BAB

Klien BAK 3-4 x/hari

Klien

BAK

tidak

warna

kuning

ada

keluhan

apapun saat berkemih

berlendir

merasakan

dan

3x/hari tidak

keluhan

apapun saat berkemih. 3

Personal hygiene

a.

Mandi

1

2

3 Sehari

4

2-3

kali,

memakai sabun b.

Klien

dapat

mandi

sendiri 1x/hari dengan memakai sabun.

Gosok gigi Sehari 2x memakai odol

Klien

mengaku

dan sikat gigi

menggosok gigi 2 hari sekali.

c.

Keramas Klien

keramas

kali/minggu

2

memakai

Klien keramas 1x pada saat

awal

masuk

RSHS dan membasahi

shampo

rambut tiap kali mandi d.

Gunting kuku

Klien Klien

senantiasa

menggunting

kuku

1

kuku

mengunting sekali

selama

dirawat

minggu 1 kali 4

Istirahat dan tidur a.

Siang

Klien tidak pernah tidur

Sering,

siang karena kerja di

sebentar antara ½ -1

bengkel

jam

dari

pagi

sebentar-

sampai sore b.

Malam

Klien dapat tidur dengan

Klien

nyenyak 23.00

5

Aktivitas

mengatakan

mulai

pukul

sering terbangun dari

kadang

pukul

tidur

dikarenakan

01.00 baru tidur sampai

mencret

yang

pukul 06.00

menerus.

Klien bekerja tiap hari

Klien

mengatakan

mengelola bengkel dari

kegiatan

di

pagi sampai sore.

hanya tidur dan baca koran

serta

terus

bangsal

mengisi

TTS

4) Pemeriksaan Fisik a) Sistem Pernafasan Pernafasan melalui hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung (pch). Ukuran dan bentuk hidung simetris, tidak ada deviasi septum, hidung kokoh, tidak

ada sekret, terdapat bulu hidung (fibrise), Tidak terdapat polip, pola nafas reguler, frekwensi 28x per menit, tes kepatenan kuat nostril kanan dan kiri. Diameter dada antero posterior (AP) 2:1, Pergerakan dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan, auskultasi bunyi nafas vesikuler pada seluruh area paru serta tidak ditemukan ronchi dan wheezing. Perkusi suara vokal premitus terdapat pada kedua paru. Ekspansi paru kanan dan kiri sama. b) Sistem Kardiovaskuler Konjunctiva warna merah muda (tidak pucat), bibir tidak cyanosis, Ictus cordis terdapat pada line midklavikula inter costalis (ICS) V, tidak ada peninggian jugular vena pressure (JVP), pada pemeriksaan auskultasi bunyi S1 pada daerah katup trikuspidal dan mitral, bunyi S2 pada daerah katup aortik dan pulmonal di sela iga II parasternal kiri dan sela iga II parasternal kanan. Bunyi jantung murni reguler, tidak ada mur-mur, tidak ada oedema tungkai, tidak ada clubing finger, capilary refile time (CRT) < 3 detik, akral hangat. Burgeur tes negatif, Homan tes negatif, tensi darah 90/60 mmHg, Nadi 104 x per / menit. c) Sistem Pencernaan Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut dan bibir agak kering, terdapat bercakbercak putih tipis di sisi lidah dan gusi, ukuran dan bentuk simetris, warna gigi agak kuning, jumlah tidak lengkap, ditemukan nyeri menelan, uvula kaku dan tampak kemerahan, bentuk abdomen agak cekung, lembut, tidak teraba massa, tidak terdapat lesi / luka bekas operasi, turgor kulit lambat, auskultasi bising usus 34x per menit, pada perkusi terdapat bunyi tympani pada seluruh daerah abdomen, kecuali pada kwadran kanan atas – hypocondriac kanan (organ hati), pada palpasi terdapat nyeri tekan, ukuran hati tidak membesar, berat badan sebelum sakit 55 kg dan sesudah sakit 45 kg, LILA 16cm. d) Sistem Perkemihan Tidak terlihat distensi kandung kemih, tidak teraba pembesaran ginjal, tidak terdapat nyeri ketok costavertebra, tidak ada oedema palpebra, klien dapat berkemih 3-4 x/hari + 100 cc warna kuning jernih tanpa ada keluhan e) Sistem Reproduksi

Area genital tidak dapat dikaji karena klien merasa malu. Klien hanya mengatakan penisnya tidak dapat ereksi. f)

Sistem Endokrin Tidak ada gambaran moon face, tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak nampak pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada gerakan tremor / ektra piramidal.

g) Sistem Muskuloskeletal a.

Atas Ukuran simetris, bentuk normal, tidak ada poli dan syndactyli, tidak

terdapat atropi, tidak terdapat gambaran tromboplebitis, gerakan bebas. Refleks bisep +/+, trisep +/+, radiobrakhialis +/+. Kekuatan otot 5/5 b. Bawah Ukuran simetris, bentuk normal, tidak ada deformitas, pergerakan bebas, Homan tes negatif, tidak ada oedema tungkai, kekuatan otot 5/5, refleks achiles +/+, Refleks patela +/+, refleks babinski negatif. Sensasi tajam tumpul positif. h) Sistem Integumen Warna kulit sawo matang, kulit ekstremitas atas dan bawah kering dan bersisik terdapat keropeng diektrremitas atas dan bawah, rambut panjang warna hitam dan tampak kotor, distribusi merata, tidak mudah dicabut, kuku pendek bersih, tidak terdapat luka bekas operasi, badan klien teraba panas dengan temperatur: 38.2oC per axila menggunakan termometer air raksa. Turgor kulit menurun. i)

Sistem Penglihatan, Pendengaran, Wicara Tidak terdapat gangguan pada penglihatan, wicara dan pendengaran baik, terbukti klien dapat membaca dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar, tidak menggunakan alat bantu baca dan pendengaran.

j)

Sistem Persyarafan 1. Fungsi serebral (a) Status Mental





Orientasi

Klien dapat membedakan, petugas dan sesama pasien. Klien dapat menyebutkan tanggal, bulan, tahun, keberadaannya saat ini, dan di kota mana ia berada. 



Daya Ingat Tidak terdapat gangguan baik jangka panjang, dan pendek, Klien dapat menyebutkan ulang 3 nama objek dengan jelas yang diperlihatkan perawat. Klien dapat mengingat tahun kelahiran saat ditanya ia menjawab tahun 1978.





Perhatian / Konsentrasi Klien dapat meneruskan 5 angka kedepan dan kebelakang dari pengurangan yang disebutkan perawat.



Konsentrasi Caranya perawat menyebutkan kata-kata yg tdk berhubungan kemudian

klien disuruh mengulang. Misal : Dan, Jika, Kalau, Apabila, Atau. & mobil, makan, mandi, tidur, terbang. Bahasa dan Wicara Tidak mengalami gangguan wicara, intonasi sesuai dengan keadaan emosi, klien menggunakan bahasa Indonesia saat wawancara, vokal jelas dan dapat dimengerti, komunikasi non verbal sesuai dengan emosi / afek (keadaan topik pembicaraan). (b) Kesadaran Kompos mentis 2. Fungsi syaraf kranial (a) Nervus I (Olfaktorius) Fungsi penciuman tidak terganggu, klien dapat membedakan dan mengenal antara bau kayu putih dan kopi dengan mata tertutup secara bergantian pada kedua nostril. (b) Nervus II (Optikus) Klien dapat membaca koran pada jarak +30, lapang pandang tidak mengalami penyempitan. (c) Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, trochlearis, abdusen) Klien dapat menggerakan bola matanya ke arah yang diperintahkan pengkaji (lateral,medial, oblique inferior dan superior), pupil isokor, bereaksi terhadap cahaya.

(d) Nervus V (Trigeminus) Klien dapat merasakan pilinan kapas pada wajah, otot maseter kuat, reflek kornea positif, fungsi mengunyah baik. (e) Nervus VII (Facialis) Klien dapat merasakan rasa manis, asin pada 2/3 anterior lidah, klien dapat menyeringai, mengerutkan dahi, dan mengedepankan kedua bibir ke arah depan (f) Nervus VIII ( Auditorius) Klien dapat mendengar bisikan yang diberikan perawat dengan telinga sebelah tertutup dan klien dapat mengulanginya dengan benar, tes tunjuk jarihidung dapat dilakukan klien. (g) Nervus IX (Glosofaringeus) Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah (h) Nervus X (Vagus) Fungsi menelan terganggu, klien dapat membuka mulut, uvula kaku dan tampak kemerahan saat klien mengatakan “ah” (i) Nervus XI (Asesorius) Klien dapat menggerakan leher ke kanan dan ke kiri tanpa hambatan, otot sternokledomastoideus tegang saat klien melawan daya yang diberikan pada mandibula oleh pengkaji. Klien dapat menahan beban yang diberikan pada bahunya (j) Nervus XII (Hypoglosus) Klien dapat menjulurkan lidah, menggerakannya ke kanan dan ke kiri. 5) Data Psikologis (a) Status Emosi Emosi klien stabil, klien aktif menjawab pertanyaan, tidak mudah tersinggung, afek dan mimik muka sesuai keadaan.

(b) Kecemasan Klien mengaku bahwa dirinya diduga dengan diagnosis AIDS, Klien bertanya kepada perawat apakah benar dia sudah positif mengidap HIV? serta menanyakan;

“Apakah penyakit saya bisa disembuhkan?”? ekspresi wajah klien tampak cemas dan gelisah. (c) Pola Koping Klien mengatakan bila mempunyai masalah klien hanya mengatasinya sendiri kemudian bergaul dengan teman-teman dan untuk mengalihkan masalahnya klien minum-minuman beralkohol sampai mabuk dan melakukan hubungan sexual dengan PSK (Pekerja Sex Komersial). (d) Gaya Komunikasi Pada saat berkomunikasi klien cenderung diam, vokal jelas, menggunakan bahasa Indonesia saat wawancara, sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. 6) Konsep Diri (a) Gambaran diri Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, tetapi merasa malu dan bingung karena sejak menderita sakit ini penis klien tidak dapat ereksi. (b) Harga Diri Klien mengatakan merasa bersalah atas perbuatannya selama ini dan klien merasa malu dengan keadaan dirinya yang diduga mengidap HIV, (c) Peran Diri Klien seorang pemuda sudah bekerja mengelola bengkel dan dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari serta membiayai kuliah adiknya.. (d) Identitas Diri Klien mengaku dirinya adalah seorang bujangan, pendiam, tidak gampang marah. (e) Ideal Diri Klien mengatakan dirinya ingin cepat sembuh dan kembali menjalankan aktifitas di bengkel yang dikelolanya. 7) Data Sosial Hubungan klien dengan keluarga serta saudaranya baik, klien ditunggu oleh saudaranya yang perempuan. Klien dapat menjalin kerja sama dengan petugas dan sesama pasien di ruang perawatan. Klien termasuk pribadi yang kooperatif. 8) Data Spiritual

Klien beragama katholik, klien percaya penyakitnya dapat di sembuhkan, klien mengatakan datangnya ke RS merupakan salah satu usaha yang harus ia jalani karena penyakitnya merupakan cobaan dari Tuhannya. Klien mengatakan jarang melakukan peribadahan sesuai dengan agama yang di yakininya. 9) Data Penunjang Laboratorium. No

Tanggal

Jenis pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Satuan

1

2

3

4

5

6

1

6/01/06

10.7 9.700 31,0 372.000

13-18 3.8-10.6rb 40-52 150-440 rb

gr / dl /mm3 % / mm3

43 1.12 123 60 59 2,3 1,9

15-50 0.6-1.1 < 140 sd. 37 Sd. 40 3,5-5,0 3,1-3,7

mg /dl mg /dl mg / dl U/L0 C U/L0 C Gr/dl Gr/dl

7,410 25,5 112,5 15,9 16,7 -7,0 98,3

7,35 – 7,45 35 – 48 80 - 108 22 – 26 22 – 29 (-2) – (+3) 95 – 98 %

mmHg mmHg mmHg meq/L mmHg meq/L

1.005 7 Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif 4-8 Negatif 0-2

.002-1.03 4.8-7.5 Negatif Negatif Negatif 0.2-1.0 Negatif Negatif <1 <6 <6

Hematologi - Haemoglobin - Leucosit - Hematokrit - Trombosit Kimia klinik - Ureum - Kreatinin - GDS - SGOT - SGPT - Albumin - Globulin AGD - Ph Arteri - PCO2 - PO2 - HCO3- Total CO2 Arteri - Base Excess Arteri - Saturasi O2 Urine - Bj - Ph - Protein - Reduksi - Billirubin - Urobillin - Nitrit - Keton - Erytrosit - Leucosit - Epitel Faeces - Warna - Konsistensi

Kuning Lembek Negatif

Ml / dl

/ Lpg Lpg / Lpk

1

2

3 -

Lendir Eritrocyt Leukocyt Amoeba Telur cacing

4 Negatif 0,1 Negatif Negatif Negatif

3

7/01/06

Kalium

<1,5

4

8/01/06

5

9/01/06

6

10/01/06

Natrium Kalium Natrium Kalsium Ureum Kreatinin Kalsium

132 1,6 137 2,9 32 1,1 1,9

7

11/01/06

Kalsium

1,9

Pengobatan : -

IVFD RL 3000cc/24jam

-

KCL 250 Eq dalam 500cc Dextrose 5%

-

Aspar k 3x2 tablet

-

Spasmal 3x1 tablet

-

Kotrimoksazol 2x400mg

-

OMZ 1x1 tablet

-

Itrakonazol 2x200 mg

-

Diet lunak rendah serat

5

6

Negatif 0,1 – 1 Negatif Negatif Negatif 3,6-5,5

Meq/L

135-145 3,6-5,5 135-145

Meq/L Meq/L Meq/L Meq/L

b.Analisa Data NO

Kemungkinan penyebab dan

DATA

1

dampak

2

1.

3

Kekurangan

Klien mengatakan BAB 6-7 x/hari - Klien mengatakan sakit pada daerah perut. Klien mengatakan mencret dirasakan bertambah ketika mengkonsumsi makanan pedas - Klien mengatakan mual

2. -

DO : BAB 6-7x/hari Konsistensi feses cair (+), lendir (-), darah (-), warna feces kuning. Turgor kulit menurun Mukosa mulut dan bibir agak kering Kulit kering dan bersisik Tensi 90/60 mmHg, Nadi 104 x / menit. Respirasi 28x/menit Suhu 38,2 0C DS : Klien

mengatakan

berat

badan menurun -

4

DS :

-

-

Klien mengatakan mual pada

Virus HIV (Rotavirus)  Menurunkan jmlh & fungsi CD-4

DO : -

Uvula tampak kemerahan

-

Berat badan turun dari 55 kg menjadi 45 kg

-

Makan habis ½ porsi 1x makan

cairan

tubuh berlebih

Diare tiap hari  Kehilangan cairan yang berlebihan  Kekurangan volume cairan tubuh berlebih Infeksi Virus HIV  Aktivasi Sitokin (IL1+TNF)

Invasi MO

Demam  Hipermet abolik  Pemecah an Protein Dan Otot

Hipotal amus  Anorek sia  Asupan nutrisi kurang

Perubahan kebutuhan nutrisi; kurang kebutuhan

Klien mengatakan sakit pada waktu menelan

volume

Memudahkan Invasi MO melalui Makanan & minuman  Melepaskan enterotoxin  Reaksi imflamasi  Peningkatan motilitas sal- cerna

saat makan -

Masalah

Penetrasi kedalam usus  Merusak vili-vili usus  Malabsorp si

dari

1

2

3

4

Kehilangan len body mass  Perubahan kebutuhan nutrisi

3. -

DS: Klien mengeluh demam Klien mengatakan BAB 67x/hari DO:

-

Badan klien teraba panas

-

Klien diare 6-7x/hari

-

Tensi: 90/60

-

Nadi: 104x/mnt

-

Respirasi: 28x/mnt

-

Suhu: 38,2 0 C

4. -

DS : Klien mengatakan sakit pada

Invasi MO Saluran cerna  Masuk komponen dinding sel  Reaksi inflamasi  Peningkatan metabolisme sel  Peningkatan suhu tubuh 

Klien mengaku menggosok

Aktivasi Sitokin (IL-1+TNF)



Invasi MO

Menurunkan jmlh & fungsi CD-4

gigi 2 hari sekali. -

Klien mengatakan demam. DO :

-

Suhu 38,20c

-

Terdapat bercak putih tipis pada pinggir lidah dan gusi

Gangguan termoregulasi: Hipertermi

Demam

Gangguan Termoregulasi Infeksi Virus HIV

waktu menelan -

Virus HIV 

Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral

Resiko

tinggi

perubahan membran oral

mukosa

1

2

-

3

4

Didiagnosa AIDS

Isolasi sosial

Uvula kaku dan tampak kemerahan

5. -

DS :



Klien mengatakan merasa bersalah atas perbuatannya

Persepsi AIDS Penyakit Aib

selama ini -



Klien merasa malu dengan

Persepsi tidak diterima dalam

keadaan dirinya yang diduga

masyarakat 

mengidap HIV

Isolasi sosial DO : -

Pada saat berkomunikasi klien cenderung diam

-

Ekspresi wajah klien tampak cemas dan gelisah

-

Klien

bertanya

kepada

perawat apakah benar dia sudah positif mengidap HIV? -

Klien bertanya; “Apakah penyakit

saya

bisa

disembuhkan?”

c. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas NO

Ditemukan

Diagnosa Keperawatan

1 Kekurangan

(tanggal)

volume cairan tubuh; berlebih

.

berhubungan dengan diare tiap hari

2.

Perubahan

kebutuhan

nutrisi;

13-01-06

kurang

dari

kebutuhan berhubungan dengan asupan tidak

13-01-06

adekuat 3

Gangguan termoregulasi: hipertermi berhubungan dengan invansi MO saluran cerna dan infeksi

13-01-06

virus HIV 4.

Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan defesit imunologis dan

13-01-06

invasi kuman patogen ke mulut 5.

Isolasi sosial berhubungan dengan prsepsi tidak diterima dalam masyarakat

13-01-06

2. Perencanaan No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasional

<

1

2

1

Kekurangan volume cairan tubuh berlebih berhubungan dengan diare tiap hari DS:

Jangka Panjang :

Klien mengatakan BAB 6-

Jangka Pendek :

dan

Setelah

membran mukosa.

-

3

7x/hari -

Klien mengatakan sakit pada daerah perut

-

Klien mengatakan mencret bertambah

bila

makan-

makanan pedas -

Klien mengatakan mual DO:

-

BAB 6-7x/hari

4 1.

5

Anjurkan klien untuk1.

Memepertahankan

Volume cairan tubuh

minum sedikitnya 2500

keseimbangan

normal dipertahankan

ml/hari

mengurangi rasa haus

dilakukan

intervensi selama 1 hari tercapai rehidrasi 2. dengan kriteria : Frekuensi BAB < 3 kali

2.

cairan,

melembabkan

Menunjukan

perfusi

ginjal dan status cairan Ukur intake dan out 3. Indikator tidak langsung put dari status cairan

- Turgor kulit baik

4. Indikator dari volume Kaji turgor kulit, cairan sirkulasi membran mukosa, dan5. Mendukung

-

rasa haus

- Konsistensi lembek 3.

Membran

mukosa 4.

berkurangnya diare

-

Turgor kulit menurun

Observasi tanda-tanda6. Diperlukan untuk vital dan timbang BB. mendukung / Anjurkan klien untuk memperbesar volume menghidari makanan sirkulasi dan jika mual

-

Mukosa mulut dan bibir agak

pedas

-

Konsistensi feses cair (+),

lembab

lendir (-), darah (-), warna- Tanda vital stabil feses kuning.

kering -

5.

6.

atau

Kolaborasi pemberian

- Tensi 90/60 mmHg,

7.

- Nadi 104 x / menit. Respirasi 28x/menit

-

Suhu 38,2 0C

terus

menerus

cairan parenteral

Kulit kering dan bersisik

-

muntah

7.

Berikan

anti

spasmodik dan terapi lain sesuai order -

Spasmal 3x1 tab Jam 13.00-21.00-05.00

-

Aspar K 3x2 tablet Jam

13.00-21.00-

05.00 -

Kotrimoksazol 2x400mg Jam 16.00

Mengurangi kejang usus dan peristaltik

1

2

3

4

5

dan jam 04.00 -

OMZ 1x1 tablet Jam 21.00

-

2.

1.

kurang dari kebutuhan tubuh

Perbaikan status

lingkungan

berhubungan dengan asupan

nutrisi

berbahaya atau kondisi

Ditandai :

Tupen :

DS :

Setelah

Klien mengatakan berat badan

Klien mengatakan mual pada

Klien mengatakan sakit padawaktu menelan -

memperburuk 2. refleks gag 2. dilakukan

intervensi selama 3 hari

DO : -

yang

yang

saat makan -

Jam 16.00 dan jam 04.00 Hilangkan rangsang 1.

Tupan :

menurun -

mg

Perubahan kebutuhan nutrisi;

tidak adekuat

-

Itrakonazol 2x200

berat

badan

dapat

dipertahankan 3. dengan kriteria: Berat badan tetap Nafsu

makan

Berikan

Mengurangai stimulus pusat muntah di medula

Meningkatkan selera dan masukan makanan

makanan

dalam kondisi hangat 3. dan menarik dan mudah ditelan Anjurkan klien untuk batasi makanan yang 4. menyebabkan mual dan

Makan

yang

mendatangkan

mual

menyebabkan

klien

enggan untuk makan Mengurangi kekenyangan

muntah

membaik

Uvula tampak kemerahan

4. Tidak mual saat - Berat badan turun dari 55 kg makan menjadi 45 kg - Porsi makan habis

batasi cairan satu jam 5. sebelum makan dan

-

pada saat makan

Makan habis ½ porsi dalam 1 x makan

5.

6.

Anjurkan klien untuk Lambung penuh akan mengurangai

Anjurkan klien untuk

nafsu

makan dan pemasukan

makan dengan porsi 6. kecil frekuensi sering

makanan

(6 kali /hari)

nutrisi /pemasukan yang

Timbang berat badan

Indikator

kebutuhan

adekuat

sesuai kebutuhan 3

-

Gangguan

termoregulasi:

hipertermi

berhubungan

Tupan:

1.

Gangguan

kompres 1.

dingin

dengan invansi MO saluran

termoregulasi

cerna dan infeksi virus HIV,

terjadi

ditandai dengan :

Tupen:

DS

Setelah dilakukan

Klien mengeluh demam

Berikan

dingin

membentuk menurunkan

tidak

tindakan perawatan

Kompres

panas tubuh dengan cara konduksi

2.

Anjurkan minum

3.

Anjurkan

2. banyak 3. klien

Memudahkan evaporasi panas badan

1 -

2

3

Klien mengatakan BAB 6-7x/hari DO: -

Badan klien teraba panas

-

Mukosa mulut dan bibir agak-

selama 1x 24 jam,

mengenakan

suhu badan klien

tipis

turun dengan kriteria: Klien mengatakan 4. “Badan tidak panas”

kering -

BAB 6-7x/hari

-

Tensi: 90/60 mmHg

-

Nadi: 104x/menit

-

Respirasi: 28x/menit

-

4

-

Badan klien tidak

5 pakaian

dan

mudah 4. menyerap keringat Kolaborasi untuk

Antipiretik menurunkan set poin suhu badan

doker

pemberian

antipyretik

teraba panas -

Bibir dan mulut lembab

0

Suhu: 38,2 C

-

Tanda tanda vital dalam

keadaan

normal

4

Resiko

perawatan 1.

Mengurangi rasa tidak

terjadi

oral setiap hari dan

nyaman, meningkatkan

berhubungan dengan defesit

perubahan membram

setiap setelah makan,

segar

imunologis dan invasi kuman

mukosa oral

gunakan

pembentukan asam yang

membran

tinggi

perubahan

mukosa

oral

Tupan :

1.

Tidak

patogen ke mulut

-

Ditandai dengan :

Tupen :

DS :

Setelah

Klien mengatakan gogok gigi tiap dua hari sekali

-

Klien mengatakan sakit pada

DO : -

 Terdapat bercak putih tipis

pada pinggir lidah dan gusi  Uvula kaku dan tampak kemerahan



mukosa

oral, 3.

abrasif, dan pelembab

partikel makanan yang

bibir.

tertinggal

Kolaborasi pemberian obat pencuci mulut 3. Cuci

Lidah dan gusi bersih

hidrogen

Uvula

tidak

kemerahan Klien

tidak

sakit 4.

Klien

dapat

membersihkan mulut tanpa sakit

mencegah

dikaitakan

dengan

dari bercak putih

dan

halus, pasta gigi non

dengan kriteria :

menelan saat makan 

gigi

2.

hari tidak terjadi lesi di

Klien mengatakan demam

sikat

intervensi keperawatan selama2.2

waktu menelan -

dilakukan

Berikan

mulut

dengan

Tindakan pengobatan wewenang medis Menghindarkan mukosa

klien

mulut dari lesi akibat

larutan

MO dan meningkatkan

peroxida 4. /salin atau larutan soda

kenyamanan

kue 2x/hari sesuai hasil

yang terdapat

kolaborsi

putih dan uvula tampak

Kaji membran mukosa oral setelah tindakan

Membran mukosa oral

kemerahan terjadinya infeksi

selaput

beresiko lesi

dan

1

2

5

Isolasi

3

sosial

berhubungan

Tupan

4

: Persepsi 1.

5

Batasi/hindari 1.

dengan persepsi tidak diterima

tidak diterima dalam

penggunaan

dalam masyarakat

masyarakat hilang

baju dan sarung tangan,

dan

jika memungkinkan.

hubungan sosial yang

Ditandai dengan :

masker,

Mengurangi perasaan pasien akan isolasi fisik menciptakan

positif. DS : -

Klien mengatakan merasa bersalah

atas

perbuatannya

selama ini -

-

Klien merasa malu dengan

klien tentang situasi.

tiga

hari,

klien 3.

3. Berikan waktu untuk dengan

mengidap HIV

peningkatan perasaan

selama

dan

DO :

harga

aktivitas

Pada saat berkomunikasi klien  Ekspresi wajah klien tampak

Klien

bertanya

dia  sudah positif mengidap HIV? Klien

apakah

kepada

bertanya;

penyakit disembuhkan?”

benar

“Apakah  saya bisa

dengan

kriteria : Klien

tetap dapat

penghargaan

Klien tampak tidak

Klien

4. mau

bersosialisasi dengan

isolasi fisik

diantara

dukungan, perlakukan dengan

petugas

Pasien akan mengalami

memberi

terbuka

dengan

klien

perawatan,

berinteraksi aktif dan

murung

mempengaruhi diri, saat

reaksi orang lain.

selama

bicara

diri,

Isolasi sebagian dapat

pasien takut penolakan /

intervensi

menunjukan

perawat

-

dilakukan

2. persepsi

Tentukan

keadaan dirinya yang diduga

cemas dan gelisah -

Setelah

keperawatan

cenderung diam -

2.

Tupen :

penuh dan

menghormati perasaan 4. klien Dorong

adanya

hubungan yang aktif

Membantu

dengan orang terdekat

memantapkan partisipasi

lingkungannya

pada hubungan sosial. 5.

5. Waspadai gejala-gejala Indikasi bahwa putus asa

verbal/nonverbal, misal:

menarik

putus

asa

diri,

perasaan

kesepian.

Tanyakan

kepasien:

apakah

pernah berfikir untuk bunuh diri ?

dan ide untuk bunuh diri sering muncul, ketika tanda-tanda ini diketahui oleh pemberi perawatan, pasien pada umumnya ingin

berbicara

mengenai

perasaan

bunuh diri, terisolasi dan putus asa.

3. Pelaksanaan No

Tanggal

DP

Waktu

1

2

3

4

1

13-1-06

3

10.50

Implementasi dan Evaluasi

Paraf & Nama

5

6

I: Berikan kompres dingin E: DS: Klien mengatakan: ”Merasa nyaman dengan kompres dingin DO:-

I: 2

13-1-06

3

10.55

Menganjurkan banyak minum E: DS: DO: Klien mau minum ¾ gelas

I: Menganjurkan klien mengenakan pakaian tipis dan 3

13-1-06

3

11.00

mudah menyerap keringat DS:

DO: Klien mau mengganti dengan pakaian yang tipis

I: Anjurkan klien untuk menghindari makanan pedas 4

13-1-06

2

E: 11.00 DS: Klien mengatakan; ”Mengerti dan tidak akan mengkonsumsi makanan pedas DO: -

I: 1.

Menganjurkan klien untuk batasi makanan yang menyebabkan mual dan muntah

2. 5

13-1-06

2

11.053. 4.

E: DS:DO: Klien tampak mengerti

I: Menganjurkan klien untuk batasi cairan satu jam sebelum makan dan pada saat makan E: DS: 6

13-1-06

3

11.10

DO: Klien mengerti

I: Menganjurkan klien untuk makan dengan porsi sedikit frekuensi sering E: DS: DO: Klien mengerti 7

13-1-06

3

11.15 I: Membatasi/menghindari penggunaan masker, baju dan sarung tangan E: DS: DO: Klien mau berkomunikasi dengan perawat

8

13-1-06

5

11.20

I: Memberikan waktu untuk bicara dengan klien selama dan diantara aktivitas perawatan, tetap memberi perlakukan

dukungan, dengan

mengusahakan penuh

verbalisasi,

penghargaan

dan

menghormati perasaan klien E: DS:9

13-1-06

5

11.20 DO: Klien mau berkomunikasi dengan perawat secara aktif

I: Mewaspadai gejala-gejala verbal / nonverbal, misal : menarik diri, putusasa perasaan kesepian E: DS: Klien mengatakan “ Kesepian karena tidak ada yang

menunggu. DO: -

I: Mengobservasi tanda –tanda vital E: 10

13-1-06

5

11.35

DS:DO:

-

Tensi : 90/60 mmHg

-

N: 98 x/mnt

-

R: 26 x/mnt

-

S: 37,7 0 C

I : Kaji turgor kulit, membran mukosa, dan rasa haus 11

13-1-06

1

12.00

E: DS: Klien mengatakan : ”Masih merasa haus” DO: Turgor kulit menurun, membran mukosa kering,

12

13-1-06

1

12.05

Related Documents

Tinjauan Kasus M.doc
June 2020 15
Tinjauan
November 2019 43
Hiv
June 2020 36

More Documents from ""