THYPOID Disusun Oleh : Kelompok 3 1. DERA APRIANTI 2. HASYYATI AWANIS 3. IKWAN RAMADAN 4. MARIA MAGDALENA W 5. MELLA WULANDARI 6. NETRA JUANSYAH 7. SHERLI ELSANDI 8. TAHRATUL YOVALWAN
01
Pengertian
Typhoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih
disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (Rampengan, 2008). Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala
demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran (Nursalam, 2005).
02
Etiologi Penyebab penyakit ini adalah bakteri Salmonella typhi. Infeksi umumnya diperoleh dari makanan atau air yang terkontaminasi bakteri dari tinja yang terinfeksi (Valman, 2006). Salmonella typhosa mempunyai 3 macam antigen, yaitu : a. Antigen O = Ohne Hauch = antigen somatic (tidak menyebar). b. Antigen H = Hauch (menyebar), terdapat pada flgela dan bersifat termolabil.
c. Antigen V1 = Kapsul = merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi antigen O terhadap fagositosis. Ketiga
jenis
antigen
tersebut
di
dalam
tubuh
manusia
akan
menimbulkan pembentukan tiga macam antibodi yang lazim disebut
agglutinin. Salmonella typhosa juga memperoleh plasmid faktor-R yang berkaitan dengan resistensi terhadap multiple antibiotic.
03 Kuman
masuk
Patofisiologi
melalui
mulut.
Sebagian
kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang vili usus halus kemudian kuman
masuk primer),
ke
peredaran
dan
mencapai
darah
(bakterimia
sel-sel
retikulo
endoteleal, hati, limpa dan organ-organ lainnya
( Suriadi, 2006).
Lanjutan….. Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat selsel retikulo endotelial melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman
masuk ke beberapa jaringan organ tubuh, terutama limpa, usus dan kandung empedu. Pada minggu pertama sakit, terjadi Hiperplasia plaks player. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu ke dua terjadi nekrosis dan pada minggu ke tiga terjadi Ulserasi plaks
player. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menimbulkan sikatrik. Ulkus dapat menyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar, kelenjar mesentrial dan limpa
membesar.
Gejala
demam
disebabkan
oleh
endotoksil,
sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelaianan pada usus halus (Suriadi, 2006).
04 Manifestasi Klinis Menurut ngastiyah (2005), manifestasi klinis thypoid yaitu : 1. Demam 2.Gangguan pada saluran pencernaan 3.Gangguan kesadaran 4.Relaps
05
Penatalaksanaan Medis
Medikasi yang digunakan untuk demam typhoid menurut Rampengan (200 8) selain kloramfenikol, obat-obat antimikroba yang sering digunakan antara
lain: a. Tiamfenikol: 50-100 mg/ kg berat badan/ hari. b. Kotrimoksasol: 6-8 mg/ kg berat badan/ hari. c. Ampisilin: 100-200 mg/kg berat badan/ hari. d. Amoksilin: 100 mg/ kg berat badan/ hari. e. Sefriakson: 50-100 mg/ kg berat badan/ hari. f. Sefotaksim: 150-200 mg/ kg berat badan/ hari.
g. Siprofloksasin: 2 x 200-400 mg oral (usia kurang dari 10 tahun).
06
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik menurut Aru. W (2006) meliputi:
1. Pemeriksaan Rutin 2. Kultur Darah 3. Uji Widal.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
01 INTERVENSI
03
02
DIAGNOSA
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien 2. Keluhan Utama 3. Suhu Tubuh 4. Tingkat Kesadaran 5. Pemeriksaan Fisik 6. Pemeriksaan Laboratorium
DIAGNOSA
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adanya nafsu makan, mual, dan kembung. 2. Risiko kurang volume cairan berhubungan dengan kurang intake cairan dan peningkatan suhu tubuh. 3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi 4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis 5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
INTERVENSI NO.
DIAGNOSA
PERENCANAAN NOC
1.
RASIONAL NIC
Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan intervensi keperawat 1. an …x24 jam diiharapkan anak menunju dari kebutuhan tubuh ber 2. kkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi te hubungan dengan tidak ad rpenuhi dibuktikan dengan indikator :
Menilai status nutrisi anak.
anya nafsu makan, mual, d 1.
Adanya peningkatan berat badan 3.
Berikan makanan yang disertai deng 4.
an kembung.
sesuai dengan tujuan
an suplemen nutrisi untuk meningka
Berat badan ideal sesuai dengan
tkan kualitas intake nutrisi.
2.
tinggi badan 3.
4.
5.
4.
Ijinkan anak untuk memakan makan an yang dapat ditoleransi anak
uk memberikan makanan dengan tek
an nutris
nik porsi kecil tapi sering.
Tidak ada tanda-tanda malnutris 5.
Menimbang berat badan setiap hari
i
pada waktu yang sama dan dengan s
Tidak terjadi penurunan berat b
kala yang sama. 6.
Mempertahankan kebersihan mulut anak
7.
Menjelaskan pentingnya intake nutr isi yang adekuat untuk penyembuha n penyakit.
untuk mengetahui dan memantau nutrisi anak.
2.
untuk menambah status nutrisi.
3.
meningkatkan kualitas intake nutrisi.
5.
meningkatkan intake untuk mengetahui peningkatan berat bad an.
6.
Menganjurkan kepada orang tua unt 7.
Mampu mengidentifikasi kebutuh
adan yang berarti
1.
meningkatkan nafsu makan pada anak. membantu proses peningkatan intake nut risi yang adekuat.
2
Risiko kurang volume cairan Setelah dilakukan intervensi kepera 1. watan …x24 jam diiharapka Anak me berhubungan dengan kurang nunjukkan tanda-tanda terpenuhi ke intake cairan dan peningkat butuhan. dibuktikan dengan indikato an suhu tubuh
2.
2.
3.
tal (suhu tubuh) paling sedikit 4 jam.
mengetahui tanda-tanda vital.
2.
untuk mengetahui perke mbangan keadaan umum
Monitor tanda-tanda meningk
klien.
Mempertahankan urine output
atnya cairan, turgor tidak ela 3.
untuk mengetahui dan m
sesuai dengan usia dan BB, BJ
stis, ubun-ubun cekung, produ
urine normal, HT norma
ksi urin menurun, membran m
Tekanan darah, nadi, suhu tubu
ukosa kering, bibir pecah-pec
h dalam batas norma
ah.
Tidak ada tanda-tanda dehidra 3.
Mengobservasi dan mencatat
si, elastisitas turgor kulit baik,
intake dan output dan mempe
membran mukosa lembab, tida
rtahankan intake dan output
k ada rasa haus yang berlebiha
yang adekuat.
r : 1.
Mengobservasi tanda-tanda vi 1.
n
4.
Memonitor dan mencatat ber at badan pada waktu yang sa ma dan skala yang sama.
5.
Memberikan antibiotik sesuai program.
6.
Memonitor pemberian cairan melalui intravena setiap jam
emantau cairan yang kel uar masuk.
4.
mengetahui peningkatan berat badan
5.
memonitor cairan yang masuk.
6.
membantu dan memperc epat proses penyembuh an
3.
Hipertermi berhu Setelah dilakukan intervensi kep 1. erawatan …x24 jam diiharapka A bungan dengan pro nak dapat menunjukkan tanda-ta ses infeksi. nda vital dalam batas normal di 2.
Kaji pengetahuan klien dan ke 1.
mengetahui tingkat pe ngetahuan klien tenta
luarga tentang hipertermi.
ng hipertermi.
Observasi suhu, nadi, tekana 2.
mengetahui keadaan u
buktikan dengan indikator :
n darah, pernafasan
mum klien
a.
Suhu tubuh dalam rentang n 3.
Beri minum yang cukup
ormal
Berikan kompres air biasa
b.
c.
4.
Nadi dan RR dalam rentang 5.
Lakukan tepid sponge (seka).
normal
Pakaikan baju yang tipis dan
6.
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
menyerap keringat 7.
Pemberian obat antipireksia
8.
Pemberian cairan parenteral (iv) yang adekuat
3.
mencegah dehidrasi
4.
mempercepat
proses
penurunan suhu 5.
mempercepat
proses
penurunan suhu 6.
mempercepat
proses
penurunan suhu 7.
mempercepat
proses
penurunan suhu 8.
mencegah kekurangan volume cairan
4.
Nyeri akut berhubu Setelah dilakukan intervensi 1. keperawatan …x24 jam diihar ngan dengan agen ce apka Masalah nyeri akut tera dera biologis tasi seluruhnya dibuktikan de ngan indikator :
1.
Mampu mengontrol nyeri
2.
Melaporkan bahwa nyeri
2.
3.
Mampu mengenali nyeri
4.
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
mencegah penekan
karakteristik nyeri
an pada jaringan ya
Berikan tindakan kenya
Berikan lingkungan yang tenang
4.
ngkat nyeri pasien
-10). Selidiki perubahan 2.
sisi) 3.
mengetahui respon dan sejauh mana ti
intensitas nyeri (skala 0
manan (contoh : ubah po
berkurang dengan mengg unakan manajemen nyeri
Catat dan kaji lokasi dan 1.
Kolaborasi dengan dokte r tentang pemberian ana letik, kaji efektifitas da ri tindakan penurunan ra
sa nyeri
ng luka 3.
agar pasien dapat beristirahat
4.
untuk mengurangi r asa sakit/nyeri
5.
Kurang Pengetahu Setelah dilakukan intervensi kepera 1. watan …x24 jam diiharapka Mengata an berhubungan de kan pemahaman poses belajar dibukti ngan keterbatasan kan dengan indikator : kognitif
1.
2.
3.
Jelaskan patofisiologi dari 1.
memberikan pengetahuan
penyakit dan bagaimana h
dasar dimana pasien dapat
al ini berhubungan dengan 2.
memberikan pengetahuan
anatomi dan fisiologi, den
pada pasien dan supaya pa
Pasien dan keluarga menyatakan
gan cara yang tepat
sien mampu menganalisa t
pemahaman tentang penyakit, k 2.
Gambarkan tanda dan geja
anda dan gejala yang diala
ondisi, prognosis dan program p
la yang biasa muncul pada
minya sesuai penjelasan p
engobatan
penyakit, dengan cara yan
erawat/tim kesehatan lain
Pasien dan keluarga mampu mel
g tepat
nya.
aksanakan prosedur yang yang d 3.
Identifikasi kemungkinan 3.
agar pasien mampu mengid
ijelaskan secara bena
penyebab, dengan cara ya
entifikasi kemungkinan pe
Pasien dan keluarga mampu men
ng tepat
nyebab penyakit yang terj
jelaskan kembali apa yang dijela 4.
Diskusikan perubahan gay
adi pada dirinya
skan perawat/tim kesehatan lai
a hidup yang mungkin dipe 4.
membantu pasien untuk da
nnya
rlukan untuk mencegah ko
pat menentukan perilaku y
mplikasi di masa yang akan
ang harus dirubah supaya
datang dan atau proses pe
terhindar dari kambuhnya
ngontrolan penyakit
penyakit dan mampu meng ontrol kesehatan diri.
DAFTAR PUSTAKA Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit: Edisi 2. EGC. Jakarta. Rampengan, T.H. 2008.
Penyakit Infeksi Trofik pada
Anak: Edisi. 2. EGC. Jakarta.
Rohim Abdul.2002 . Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa & Penatalaksanaan: Edisi 1. Jakarta. Suriadi. 2006. Asuhan Keperawatan pada Anak: Edisi 2.
Jakarta.
Thank You