“Luka Bakar / Combustio”
Tharisa Kurnia 702017021 v
Bab I “Pendahuluan’’
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Penyebab tersering yairu air panas dan kedua akibat api
Dari laporan American Burn Association 2012 dikatakan bahwa angka morbiditas 96,1% lebih banyak terjadi pada wanita (69%). Berdasarkan tempat kejadian, 69 % di rumah tangga dan 9% di tempat kerja, 7% di jalan raya, 5% di rekreasi atau olahraga 10% dan lain-lain
Latar Belakang ... Trauma termal menimbulkan morbiditas dan moratalitas yang cukup tinggi. Pada laporan kasus kali ini kita akan membahas tentang seorang laki-laki berusia 26 tahun yang datang ke RSUD Palembang BARI dengan keluhan Kulit wajah, leher, punggung, kedua tangan, dan kedua kaki melepuh karena terbakar api sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Menguasai prinsip-prinsip dasar resusitasi awal pada penderita trauma dan menerapkan tindakan sederhana pada saat yang tepat dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Maka penting untuk kita membahas lebih dalam tentang luka bakar
Bab II “Laporan Kasus’’
Nama : Tn. Ahmad Hidayatullah Tanggal Lahir : 1 Januari 1992 No. RM : 56. 86. 93
Anamnesis
Keluhan Utama : Kulit wajah, leher, punggung, kedua tangan, dan kedua kaki melepuh karena terbakar api sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit
Keluhan Tambahan: Nyeri pada daerah luka di wajah, leher, punggung, kedua tangan, dan kedua kaki
Riwayat perjalanan penyakit :
Sejak ± 1 jam yang lalu pasien sedang menonton TV di rumahnya tiba-tiba dari belakang adik ipar pasien menumpahkan bensin ke tubuh pasien dan langsung membakar pasien dengan menggunakan korek api. Diketahui motif pelaku melakukan tidakan tersebut karena dendam pribadi. Saat api menyambar pasien langsung berguling-guling dilantai untuk mematikan api tersebut dan langsung melepaskan pakaian kaos lengan pendek dan celana pendek yang ia kenakan. Setelah api padam pasien langsung dibawa keluarganya ke Rumah Sakit Umum Palembang BARI. Nyeri (+). Riwayat pingsan (-), sesak napas (-) mual (-), muntah (-).
Riwayat penyakit dahulu : - Riwayat keluhan serupa disangkal - Riwayat Hipertensi (-), Asma (-), Alergi obat (-), Diabetes Melitus (-)
Riwayat penyakit keluarga : Riwayat Hipertensi (-), Asma (-), Alergi obat (-), Diabetes Melitus (-) dalam keluarga disangkal
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis, GCS E4,V5,M6
Primary survey A : Bebas, bulu hidung tidak terbakar B : Spontan, frekuensi nafas 22x/menit, reguler, kedalaman cukup C : CRT < 2 detik, tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, temperature 36,8 ºC D : GCS 15, E4M6V5
Pemeriksaan spesifik : Pemeriksaan kepala : Normocepali, rambut hitam, tampak rambut terbakar, pada wajah terdapat luka bakar grade IIa
Pemeriksaan telinga : Liang telinga normal, serumen (-/-), sekret (-/-), nyeri tekan (-/-), gangguan pendengaran (-), terdapat luka bakar grade IIa
Pemeriksaan mata : Eksoftalmus (-/-),Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor, refleks cahaya (+/+), gerakan bola mata ke segala arah dan simetris, lapangan penglihatan baik.
Pemeriksaan spesifik : Pemeriksaan Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-), Epistaksis (-), mukosa hiperemis (-), Pemeriksaan mulut dan tenggorokan : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-), bulu hidung terbakar (-) tonsil T1/T1, faring hiperemis (-), gusi Pemeriksaan leher : hiperemis (-), uvula ditengah JVP 5-1 H2O. Tumor (-), terdapat luka bakar grade IIa
Pemeriksaan spesifik :
Pemeriksaan thoraks: Paru • Inspeksi : statis kanan sama dengan kiri, dinamis: tidak ada yang tertinggal, sela iga melebar (-), retraksi intercostae (-), benjolan (-) • Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri, benjolan (-) • Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru kanan kiri, batas paru hepar ICS V linea midclavicula dextra • Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronki kasar (-/-),wheezing (-/-)
Pemeriksaan spesifik :
Pemeriksaan thoraks: Jantung • Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak • Palpasi : Iktus cordis tidak teraba • Perkusi : Atas : ICS II linea sternalis sinistra, Kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra, Kiri bawah : ICS VI linea midclavicula sinistra • Auskultasi: HR: 82x/menit,BJ I & II (+) N, murmur (-), Gallop (-)
Pemeriksaan spesifik :
Pemeriksaan abdomen : • Inspeksi : datar, lemas, asites (-) • Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, • Perkusi : Tympani (+), shifting dullness(-) undulasi (-) • Auskultasi: Bising usus (+) 18 x/menit
Pemeriksaan spesifik :
Pemeriksaan punggung: Luka bakar grade IIa Pemeriksaan genitalia: Tidak diperiksa
BB : 80 kg TB : 170 cm
Pemeriksaan ekstremitas: Ekstremitas superior terdapat luka bakar grade IIa dan ekstremitas inferior terdapat luka bakar grade IIa-IIb, ikterik (-) eritem (+), nyeri otot dan sendi (-),gerakan ke segala arah, kekuatan (+) 5, edema pada ektremitas superior dan inferior (+)
Pemeriksaan VAS :
VAS Tn. A 4 maka digolongkan nyeri sedang
Status Lokalis :
Regio capitis dan colli anterior et posterior : Inspeksi : Tampak luka bakar grade II A 6% , hiperemis (+), edema (+) bulla (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
Regio Truncus anterior et posterior : Inspeksi : Tampak luka bakar grade II A 16% , hiperemis (+), edema (+) bulla (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
Status Lokalis :
Regio ekstremitas superior dextra et sinistra : Inspeksi : Tampak luka bakar grade II A 14% , hiperemis (+), edema (+) bulla (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
Regio ekstremitas inferior dextra et sinistra : Inspeksi : Tampak luka bakar grade IIA-IIB 17%, hiperemis (+), edema (+) bulla (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
Luas luka bakar : Kepala dan leher Trunkus anterior Trunkus posterior Esktremitas atas kanan Ekstremitas atas kiri Ekstremitas bawah kanan Ekstremitas bawah kiri Genitalia Total
:6 % :2 % : 14 % :7 % :7 % :6 % : 11 % :0 % + : 53 %
Gambar luka bakar :
Gambar luka bakar :
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hb
12,4 gr/dl
12-14 gr/dl
Leukosit
20.300/ul
5.000 – 10.000/ul
Trombosit
341.000/ul
15.000 – 400.000/ul
Hematokrit
37%
40-48 %
1%
Hitung jenis
Basofil
0%
Eosinofil
2%
1-3%
Batang
2%
2-6%
Segmen
74 %
50 – 70 %
Limfosit
16 %
20 – 40 %
Monosit
7%
2- 8 %
Pemeriksaan laboratorium : Waktu
2 detik
1-6 detik
10 detik
10-15 detik
153 mg/dl
<180 mg/dl
Ureum
24 mg/dl
20-40 mg/dl
Kreatinin
0,6 mg/dl
0,6-1,1 mg/dl
Na
129 mmol/dl
135-155
perdarahan Waktu pembekuan Glukosa sewaktu
mmol/dl K
3,1 mmol/dl
3,6-6,5
mmol/dl
Diagnosis
Diagnosis Banding: - Combustio et causa - Combustio et causa - Combustio et causa - Combustio et causa
termal zat kimia listrik radiasi
Diagnosis Kerja : Combustio grade IIa-IIb 53 % et causa termal
Tatalaksana
Non Farmakologi :
Merendam daerah luka bakar dalam air atau menyiraminya dengan air mengalir selama ± 15 menit. O2 2-4 tpm via Nasal Kanul Kompres luka dengan menggunakan NaCl Pemberian cairan intravena menggunakan rumus baxter : % luka bakar x BB x 4 ml 53% x 80 x 4 ml = 16.960 ml. Maka, IVFD RL bolus cepat 8.480 ml untuk 8 jam pertama, 8.480 ml untuk 16 jam berikutnya. • Monitor resusitasi dengan memasang kateter. Urin (0,5-1 cc/kgBB/jam) = 40-80 cc/ jam. • Edukasi pasien untuk sering menggerakkan atau melatih persendian yang terkena lukar bakar agar tidak terjadi kontraktur. • • • •
Farmakologi :
• Silver Sulphadiazine 10 mg • Inj. cefriaxone 2x1 mg / 1gr/12 j/IV • Inj. Ketorolac 2x1 mg IV / 30 mg/8jam/iv
Prognosis
Prognosis :
Quo ad Vitam : Bonam Quo ad Fungsional : Dubia ad bonam
Bab III “Tinjauan Pustaka’’
Bab IV “Pembahasan’’
Terima End Kasih