Tg Pak Alven.docx

  • Uploaded by: Manro Tua Sinabutar
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tg Pak Alven.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 539
  • Pages: 3
NAMA

: EMI TRISNAYANTI SIMANJUNTAK

NPM

: 15.12.014

1.

Prinsip-prinsi pokok asuransi

a.

Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith) Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua

fakta-fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya, seorang penanggung harus dengan jujur dan terbuka menerapkan secara jelas serta benar atas segala sesuatu tentang onjek yang akan diasuransikan. Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan termasuk segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas dan teliti. b.

Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (Insurable Interest) Yaitu seseorang yang mengasuransikan harus mempunyai kepentingan

(Interest atau harta benda (objek) yang dapat diasuransikan (Insurable). Onjek yang diasuransikan juga harus legal dan tidak melanggar hukum serta masuk dala kategori layak. Apabila suatu saat terjadi musibah atau masalah yang mengakibatkan objek yang bersangkutan menjadi rusak maka pihak yang mengasuransikan akan mendapatkan ganti rugi finansial. Contoh : 

Hubungan keluarga seperti suami, istri, anak, ayah atau ibu.



Hubungan bisnis seperti kreditur dengan debitur, perusahaan dengan orang penting di perusahaan.

c.

Prinsip Ganti Rugi (Indemnity) Suatu

mekanisme

yang

mengharuskan

penanggung

menyediakan

kompensasi finansial (ganti rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KHUD pasal 252, 253 dan ditegaskan dalam pasal 278). Meskipun demikian prinsip asuransi idemnity ini juga memiliki ketentuan yang menyatakan bahwa pihak perusahaan asuransi tidak berhak memberikan ganti rugi lebih besar atau lebih tinggi dari kondisi keuangan klien atas kerugian yang dideritanya. Contohnya, jika terjadi musibah sakit, maka perusahaan asuransi akan membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuatu dengan tagihan yang telah dibayarkan sebelumnya. d.

Prinsip Subrogation (Penggantian Hak atau Utang) Subrogation adalah hak perusahaan asuransi untuk mengambil tindakan

terhadap pihak-pihak yang mungkin telah menyebabkan klaim terhadap asuransi anda. Sebagai contoh jika seseorang terlibat dalam kecelakaan mobil bukan disebabkan oleh orang tersebut, perusahaan asuransi memiliki hak untuk menyebabkan kecelakaan atau perusahaan asuransinya. Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk membayar kerugian akibat klaim yang bukan merupakan tanggung jawab tertanggung.

e.

Prinsip Kontribusi (Keikutsertaan) Yaitu apabila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke beberapa

perusahaan asuransi, maka akan ada yang dinamakan kontribusi dalam pemberian proteksi dari masing-masing perusahaan tersebut. Contohnya, jika seorang tertanggung mengasuransikan satu unti beserta isi kendaraan dengan total nilai Rp.200 juta kepada 3 perusahaan asuransi, dengan nilai asuransi ke perusahaan A Rp.200 juta, perusahaan B Rp.100 juta dan perusahaan C Rp.100 juta, maka jika terjadi kecelakaan atau hal lain yang dapat membuat kendaraan tersebut rusak atau hancur, maka jumlah total ganti rugi yang akan didapatkan seorang tertanggung menurut prinsip ini adalah:

f.



Perusahaan A : Rp.200 juta/Rp.400 juta x Rp.200 juta= Rp.100 juta



Perusahaan B : Rp.100 juta/Rp.400 juta x Rp.200 juta = Rp.50 juta



Perusahaan C : Rp.100 juta/Rp.400 juta x Rp.200 juta = Rp.50 juta

Prinsip Sebab Akibat (Proximate Caus) Suatu penyebab utama aktif dan efisien yang menimbulkan suatu kerugian

dalam sebuat rangkaian kejadian. Ketentuan klaim dalam prinsip asuransi ini adalah apabila objek yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama kali harus akan dilakukan pihak perusahaan asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan efisien yang dapat menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus yang mana akhirnya menimbulkan kecelakaan tersebut. Dari pertimbangan tersebut baru dapat ditentukan jumlah klaim yang diterima oleh pemegang polis.

Related Documents

Tg Pak Alven.docx
October 2019 15
Tg
November 2019 26
Tg
November 2019 30
Tg
May 2020 12
Sejarah > Sejarah Tg. 4 & Tg
November 2019 40
Pak
November 2019 67

More Documents from ""