TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS “Teori ABC”
DISUSUN OLEH : Kelompok 4 Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
NIM
Annisa Rahmatiah Yuasti Ningsih Chika Dewiani Erni Rosita Dina Septiyani Rosita Rajab Ary Agustin Army Reza Mutias Irwan Surya Dewi Aaulia Rachmawati Ali Muchtadi Shodikin Aldhaniastiti Kuncahya
J210171055 J210171058 J210171095 J210171101 J210171105 J210171115 J210171118 J210171126 J210171169 J210171173 J210171176 J210171186
PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2018
TEORI ABC
A. Pengertian Teori ABC atau lebih dikenal dengan model ABC ini mengungkapkan bahwa perilaku adalah suatu proses sekaligus hasil interaksi antara: Antecedent
Behavior
Concequences. (Notoatmojo, 2010)
Model perilaku ABC adalah suatu model perubahan perilaku yang terdiri dari Antecedent, Behavior, Concequences. Teori ini cocok digunakan untuk mempromosikan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja. (Irlianti, 2014).
B. Penemu dan Isi Teori ABC Teori ini ditemukan oleh Sulzer, Azaroff, dan Mayor pada tahun 1977. Adapun penjabaran teori tersebut, sebagai berikut : 1. Antencedent Antencedent adalah suatu pemicu (trigger) yang menyebabkan seseorang
beprilaku,
yakni
kejadian-kejadian
di
lingkungan
kita.
Antencedent ini dapat berupa alamiah (hujan, angin, cuaca, dan sebagainya) dan buatan manusia atau “man made” (interaksi dan komunikasi dengan orang lain). Antencedent yang secara reliable menginsyaratkan waktu untuk menjalankan prilaku dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya suatu pada saat dan tempat yang tepat. Antencedent ada dua macam, yaitu: a. Antencedent yang secara alamiah ( naturali occurings antencedents) yaitu prilaku yang dipicu oleh peristiwa-peristiwa lingkungan. Contoh: peningkatan kasus HIV AIDS mendorong orang untuk berprilaku sehat. b. Antencedent terencana. Pada perilaku kesehatn yang tidak memiliki Antencedent
alami,
komunikator
bisa
peringatan yang memicu perilaku sasaran.
mengeluarkan
berbagai
Contoh: imunisasi adalah suatu perilaku preventif, tidak ada tandatanda yang menunjukan bahwa seorang anak memerlukan vaksinasi. (Kolid, 2012)
2. Behaviour Menurut Geller (2002) perilaku mengacu pada tindakan individu yang diamati orang lain. Sedangkan menurut Robbert Kwick dalam Notoatmodjo (2003) perilaku adalah tindakan tindakan atau perbuatan organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. (Kholid, 2012) Dari segi biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang saling bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan luas, antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan lain sebagainya. Dari uraian tersebut di simpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas baik yang dapat di amati langsung maupun tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmojo, 2010) Menurut Skinnner (1938) dalam (Kholid, 2012) dilihat dari jenis respon terhadap stimulus perilaku dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Perilaku tertutup ( Covert Behaviour) Yaitu respon seseorang terhadap stimulan dalam bentuk terselubung atau tertutup. Yang artinya respon masih terbatas pada reaksi perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut sehingga belum dapat diamati dengan jelas oleh orang lain. b. Perilaku terbuka ( Overt Behaviour) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon ini sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (Practice), yang dengan mudah dapat diamati dan dilihat oleh orang lain. (Kholid, 2012)
3. Consequence (Konsekuensi) Konsekuensi adalah peristiwa lingkungan yang mengikuti sebuah perilaku, yang juga menguatkan, melemahkan, atau menghentikan suatu perilaku (Holland & Skinner,1961; Miller,1980). Secara umum orang cenderung mengulangi
perilaku-perilaku
yang
embawa
hasil-hasil
positif
(konsekuensi positif) dan menghindari perilaku-perilaku yang memberikan hasil-hasil negatif. a. Reinforcement positif Reinforcement
positif
adalah
peristiwa
menyenangkan
yang
diinginkan, peristiwa ramah, yang mengikuti sebuah perilaku, menguatkan kemungkinan perilaku tersebut terjadi lagi (Bear, Wolf & Risley, 1999 ; Miller, 1980). b. Reinforcement negatif Reinforcement negatif adalah peristiwa atau persepsi dari suatu peristiwa yang tidak menyenangkan dan tidak diingkan, tetapi juga memperkuat perilaku, karena seseorang cenderung mengurangi sebuah perilaku
yang
dapat
menghentikan
peristiwa
yang
tidak
menyenangkan. Perilaku yang pada akhirnya bisa menghentikan suatu peristiwa kemungkinan besar bisa dicoba lagi dimasa mendatang (Rimma & Master, 1979 ; Karoly &Harris, 1986). c. Hukuman (Punishment) Hukuman (Punishment) adalah konsekuensi negatif yang melemahkan perilaku. Peristiwa-peristiwa ini berlaku sebagai hukuman karena perilaku yang mereka anut kecil kemungkinanya terjadi lagi (Sandler, 1986).
C. Gambar teori ABC A1
B1
C1
A2
B2
C2
D. Contoh kasus Seorang ibu hamil dikampung sering membicarakan kehamilannya dengan tetangganya, sering mendengar tentang bidan di desa, sering nmendengar tentang periksa kehamilan, tentang gizi ibu hamil, suaminya menyarankan supaya periksa kehamilan dan sebagainya. (Antecedent). Ibu tersebut akhirnya datang ke posyandu untuk periksa kehamilan (Behavior). Selanjutnya ibu
ini
akan mengambil keputusan (Consequence), 2
kemungkinannya yaitu : 1. Positif, bila melanjutkan periksa kehamilan pada bulan berikutnya. 2. Negatif, tidak akan melanjutkan periksa kehamilannya lagi (drop out). Gambaran kasus menurut teori Penyuluhan oleh kader
Ibu hamil periksa hamil
(A1)
(B1)
Ibu hamil diperiksa bidan rumah ia senang (C1) & (A2)
Periksa sampai 4x
Melahirkan di bidan
(B2)
(C2)&(A3)
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Irlianti, E. D. (2014). Analisis Perilaku Aman Tenaga Kerja Menggunakan Model Perilaku ABC. The Indonesian Journal Of Occupational Safety And Health Vol. 3, No.1 Jan-Jun, 94-106. Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori perilaku, media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Notoatmojo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.