TELAAH STAF RSI SITI RAHMAH PADANG
Dari : Kabid Penunjang Medik Tujuan : Bapak Direktur RSI Siti Rahmah Padang Perihal : Permohonan Pengajuan Melanjutkan Pendidikan Wadir Pelayanan :
Assalamu’alaikum Wr Wb Sehubungan dengan upaya meningkatkan mutu pelayanan dan SDM unit laboratorium patologi klinik serta tuntutan akreditasi standar AP 5.1 ( asesmen Pasien ) tentang regulasi dan kompetensi petugas pelayanan laboratorium, kemudian berdasarkan undang-undang dan peraturan Menkes, serta standar minimal kualifikasi Karu dari SDM RSI Siti Rahmah Padang, maka untuk tenaga ahli labor yang disebut sebagai tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik pendidikan minimal DIII serta harus mempunyai SIP dan STR ( Syarat pengurusan STR dan SIP minimal pendidikan DIII).
Wadir Keuangan :
Berdasarkan regulasi tersebut untuk Unit laboratorium PK perlu tenaga ahli minimal tamatan DIII. Saat ini kepala unit Laboratorium PK masih tamatan SMAKPA yang bernama : Nama Lengkap : Ranti Of Yantari Jabatan : Kepala Ruangan Labor PK Tahun Masuk : 17 Maret 2008 Yang bersangkutan mau untuk melanjutkan pendidikan tapi terkendala dengan biaya. Oleh karena itu Bidang Penunjang Medik mengajukan telaah untuk pengajuan permohonan melanjutkan pendidikan dengan dibiayai oleh RSI Siti Rahmah dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Selama bekerja di unit Labor PK kinerja yang bersangkutan cukup bagus, dapat dilihat dari penilaian kinerja yang dilakukan bidang SDM dan tidak ada laporan terkait kinerja yang bersangkutan dari unit lain maupun dari staf labor PK. 2. Minat dan motifasi untuk melanjutkan pendidikan cukup tinggi, tapi terkendala biaya. Saudari Ranti merupakan tulang
Wadir Umum dan SDM : 3. 4.
5. Direktur :
6.
punggung keluarga jadi untuk biaya melanjutkan pendidikan tidak ada biaya. Syarat/ Kualifikasi dari SDM untuk Karu minimal DIII, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik pada Pasal 13 yang mengatur mengenai kualifikasi ahli teknologi laboratorium medik ditentukan berdasarkan pendidikan yang terdiri atas: a. Diploma tiga sebagai ahli madya teknologi laboratorium medik. b. Diploma empat sebagai sarjana terapan teknologi laboratorium Medik. Dari Permenkes tersebut dapat disimpulkan bahwa minimal pendidikan yang diakui sebagai tenaga ahli teknologi Laboratorium medik minimal DIII. Undang – undang tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan yang menyebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah yang diberikan dalam bentuk SIP. Syarat untuk memiliki SIP harus mempunyai STR dulu sebagai bukti tertulis tenaga kesehatan tersebut telah memiliki sertifikat kompetensi, sedangkan tenaga yang bisa memiliki STR minimal tamatan DIII. Pedoman Resertifikasi ahli teknologi laboratorium medik dari dewan pimpinan pusat PATELKI ( Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia ), yang mengatur dan menjelaskan program pengembangan keprofesian dan resertifikasi bagi seluruh ahli teknologi laboratorium medik.
Saat ini petugas ahli laboratorium PK yang mempunyai kinerja baik, pengalaman cukup baik yang bisa diangkat sebagai kepala ruangan masih diunggulkan saudari Ranti, tapi terhalang dengan latar belakang pendidikannya yang tidak memenuhi klasifikasi, oleh karena itu yang bersangkutan diajukan oleh Bidang Penunjang Medik untuk melanjutkan pendidikan dengan dibiayai RSI Siti Rahmah dan yang bersangkutan bersedia terikat dengan semua peraturan yang ada di Bidang SDM RSI Siti Rahmah. Sebagai bahan tambahan saat ini ada
salah satu perguruan tinggi yang sedang ada program khusus unutk DV khusus bagi tamatan SMAKPA dimana lama pendidikan sama dengan pendidikan DIII ( selama 3 tahun), dan program ini dibuka pendaftaran sampai 20 Januari 2018 ini ( brosur terlampir). Demikianlah telaah ini saya sampaikan atas kesediaan Bapak saya ucapkan terimakasih.
Padang, 19 Januari 2018 Kabid JangMed
Ns. Elfitri Hasan, S. Kep