Teknik Konservasi Pada Agroekosistem Lahan Rawa Gambut 1.pptx.docx

  • Uploaded by: Nugiarta Pratama
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teknik Konservasi Pada Agroekosistem Lahan Rawa Gambut 1.pptx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 570
  • Pages: 7
MAKALAH PEMBAHASAN JURNAL TEKNIK KONSERVASI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN RAWA GAMBUT “ Upaya Konservasi Dan Rehabilitasi Lahan Gambut Melalui Pengembangan Industri Perkebunan Sagu” Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 54-61. Oleh Herman

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan

Disusun Oleh :

Isnaini Rahmawati

150510160007

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sudah mengaruniakan rahmat, hidayah dan inayahnya, karena dengannya Makalah ini telah selesai hingga waktu yang ditentukan. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan. Penulis menghaturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk setiap pihak yang sudah mendukung kami baik berupa bantuan ataupun doa dalam menyusun makalah ini. Terkhusus lagi kami sampaikan terimakasih kepada dosen mata kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan. Penulis menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan, sehingga penulis berharap para pembaca dapat turut memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya.

Jatinangor, November 2018

Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1. 1.

LATAR BELAKANG

Lahan rawa gambut di Indonesia cukup luas, mencapai 20,6 juta ha atau10,8% dari luas daratan Indonesia. Lahan rawa gambut mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, flora dan fauna yang berada diatas dan di sekitarnya. Lahan rawa gambut merupakan sistem penyangga kehidupan dan berfungsi sebagai pengendali iklim global. Sebagai sebuah ekosistem, lahan rawa gambut memiliki sifat yang unik menyangkut kematangan, warna, berat jenis, porositas, kering tak balik, subsidensi, dan mudah terbakar (Tim Pokja Pengelolaan Lahan Gambut Nasional, 2006). Lahan gambut sulit untuk dipulihkan apabila mengalami kerusakan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan secara bijaksana. Indonesia memiliki lahan gambut cukup luas dan diperkirakan sekitar 50% areal lahan gambut tropis berada di Indonesia. Sebagian besar lahan gambut telah digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk lahan pertanian dan hutan tanaman industri. Namun dalam proses penggunaannya, sebagian tidak memenuhi kaidahkaidah keberlanjutan, sehingga mengalami kerusakan. Kerusakan lahan gambut terutama disebabkan oleh kegiatan ilegal logging, perluasan areal perkebunan dan pengembangan hutan tanaman industri serta alih fungsi lahan lainnya. Namun, lahan rawa gambut merupakan ekosistem yang rapuh (fragile),sehingga pemanfaatannya harus secara bijak (a wise landuse) dan didasarkan pada karakteristik lahan. Jika tanah gambut dibuka dan mengalami pengeringan karena drainase maka gambut akan ’kempes’ atau mengalami subsidence sehingga terjadi penurunan permukaan tanah. Bila tanah gambut mengalami pengeringan yang berlebihan, koloid gambut menjadi rusak dan terj adi gejala kering tak balik (irreversible drying ) (Tim Sintesis, 2008). Pemanfaatan hutan rawa gambut untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan perkebunan menghadapi kendala yang cukup berat, terutama dalam mengelola dan mempertahankan produktivitas lahan. Keberhasilan pengembangan lahan gambut di suatu wilayah tidak menjadi jaminan bahwa di tempat lain akan berhasil pula. Pemanfaatan lahan yang tidak cermat dan tidak sesuai dengan karakteristiknya dapat merusak keseimbangan ekologis wilayah.Berkurang atau hilangnya kawasan hutan rawa gambut akan menurunkan kualitas lingkungan, bahkan menyebabkan banjir pada musim hujan serta kekeringan dan kebakaran pada musim kemarau. Hutan rawa gambut mempunyai nilai konservasi yang sangat tinggi danfungsifungsi lainnya seperti fungsi hidrologi, cadangan karbon, dan biodiversitas yang penting untuk kenyamanan lingkungan dan kehidupan satwa. Jika ekosistemnya terganggu maka intensitas dan frekuensi bencana alam akan makinsering terjadi; bahkan lahan gambut tidak

hanya dapat menjadi sumber CO 2, tetapi juga gas rumah kaca lainnya seperti metana (CH4) dan nitrousoksida (N2O).

1. 2.

TUJUAN

1. Mengetahui teknik konservasi yang dapat diterapkan pada agroekosistem lahan rawa gambut

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN 2.1.

LAHAN RAWA GAMBUT

2.2.

TEKNIK KONSERVASI

2.3.

PEMBAHASAN JURNAL

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Related Documents


More Documents from "Rana Rafidah Rifayani"