TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tanah Konservasi Air
PENGERTIAN
Konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi. Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau. Setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhuibungan erat sekali; berbagai tindakan konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air.
TUJUAN Konservasi Tanah :
Mencegah kerusakan tanah oleh erosi Memperbaiki tanah yang rusak Menetapkan kelas kemampuan tanah dan tindakan-tindakan atau perlakuan agar tanahtersebut dapat dipergunakan untuk waktu yang tidak terbatas (berkelanjutan).
Konservasi Air :
Penggunaan air yang jatuh ke tanah seefisien mungkin, dan pengaturan waktu aliran sehingga tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.
METODE KONSERVASI TANAH
Metode Vegetatif Penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan dan daya rusak aliran permukaan dan erosi
Metode Mekanik Perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode Teknis Metode konservasi dengan mengatur aliran permukaan sehingga tidak merusak lapisan olah tanah yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
METODE KONSERVASI AIR Irigasi Daur ulang air Opitimasi jaringan penyediaan air
STUDI KASUS Daerah longsor di Kecamatan Bagelen, daerah perbukitan dengan kemiringan lereng tidak 400. Tinggi bukit berkisar antara 70 s.d. B0 m Jenis lapisan tanah terdiri atas lapisan lempung coklat dengan tebal berkisar 5-7 m. Tanah bagian dalam merupakan lapisan tanah keras dengan kemiringan hampir sejajar dengan kemiringan lereng,
Kelongsoran kurang lebih pukul 02.00 dini hari saat di daerah itu terjadi hujanderas. Longsor terjadi secara mendadak dan tidak diketahui tanda-tanda sebelumnya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, bahwa jenis kelongsoran yang terjadi adalah "translatronal slip", yaitu kelongsoran yang terjadi pada bagian lapisan permukaan saja.
Kelongsoran dapat terjadi. apabila kekuatan geser tanah (daya tahan longsor) telah terlampoi oleh besarnya gaya yang melongsorkan. Berdasarkan kondisi lapisan tanah, bahwa kekuatan geser yang ada ditentukan oleh beratnya tanah yang akan longsor ditambah beban yang ada di atasnya serta besarnya nilai lekatan antara dasar tanah lempung dengan permukaan lapisan cadas yang adadi bawahnya. Sedangkan besarnya gaya yang melongsorkan (gaya geser) dipengaruhi oleh beratnya tanah yang akan longsor, juga beban-beban lain yang ada di atasnya, seperti rumah penduduk dan lain-lain.
Untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya kelongsoran pada suatu lereng, dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan hasil analisa yang dilakukan. Mengingat kelongsoran yang terjadi di Kecamatan Bagelen disebabkan karena banyaknya air yang meresap ke dalam tanah. maka salah safu cara untuk menghindarinya dapat dilakukan dengan cara mengurangi kapasitas air hujan yang meresap ke dalam tanah, yaitu dengan membuat saluran-saluran drainase pada lereng tersebut