PROPOSAL TEFA-2019
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR STP-JAKARTA Jl. AUP No. 1 Pasar Minggu Jakarta
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan dan maritim menjadi salah satu arah pembangunan Indonesia. Untuk itu, sektor wirausaha yang berbasis perikanan memiliki nilai yang potensial dan harus terus ditingkatkan. Mengingat tingkat konsumsi ikan di masyarakat sangat tinggi. Melihat dari sektor kelautan dan perikanan Indonesia ini Indonesia memiliki beberapa komoditas unggulan diantaranya udang, rumput laut, ikan bandeng, patin, lele, nila, gurame, mas, kerapu, kakap putih, dan ikan-ikan lokal lain. Sedangkan wirausaha berbasis perikanan di indonesia masih sangat sedikit. Berdasarkan data dari KKP, jumlah wirausaha di Indonesia yang saat ini baru mencapai 0,18% dari jumlah penduduk. Wirausaha berbasis perikanan tidak hanya bergerak di bidang pengolahan tetapi bisa di bidang usaha perikanan budidaya atau akuakultur. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang. Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), menuntut institusi pendidikan dan setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal terutama dibidang IPTEK dan kompetensi peserta didik. Agar dapat menguasai permintaan pasar untuk tenaga kerja yang kompeten diharapkan peserta didik mampu bersaing di era globalisasi. Bidang usaha perikanan budidaya atau yang disebut sebagai akuakultur merupakan sebuah kegiatan usaha dengan tujuan memproduksi ikan di dalam sebuah wadah atau tempat pemeliharaan. Bidang usaha budidaya cukup terjangkau karena hanya membutuhkan media budidaya untuk mengembangkan bibit ikan. Akan tetapi, juga membutuhkan keahlian dan pengetahuan untuk dapat melakukan pembudidayaan ikan dengan tepat. Contoh dari bidang usaha ini meliputi budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan sidat, budidaya ikan patin, budidaya ikan hias, serta masih banyak lagi. Diperlukan pengetahuan yang memadai sehingga dapat memanfaatkannya dalam menghadapi tuntutan dunia global yang syarat dengan persaingan. Dalam hal ini peranan kopetensi keahlian sangat diperlukan baik dalam menguasai permintaan pasar global. Tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk lebih proaktif dalam menanggapi arus informasi global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan pasar. Pentingnya kompetensi untuk peserta didik yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai / dimiliki oleh peserta didik untuk menunjukkan bahwa peserta didik tersebut telah mampu menguasai standar kopetensi yang telah ditetapkan. Kopetensi dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
menerapkan mata pelajaran yang diberikan oleh sekolah. Taruna diharapkan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang di milikinya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Salah satu yang dapat ditempuh untuk meningkatkan mutu peserta didik yaitu dengan melaksanakan suatu kopetensi untuk menambah wawasan dan keahlian budidaya ikan. Penerapkan kompetensi peserta didik diharapkan mendapatkan pengalaman, ilmu dan keahlian untuk membangun landasan untuk kesuksesan karir dan peningkatan sumber daya manusia. Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran yang berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan perikanan dan kelautan. 1.2. Tujuan Tujuan pelaksanaan TEFA sebagaimana dimaksud adalah; a) Mengoptimalkan penggunaan biaya bahan praktek, sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki untuk peningkatan kompetensi peserta didik; b) Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik; c) Mendekatkan kegiatan praktek pada kondisi riil kebutuhan dunia usaha/ dunia industri; d) Meningkatkan nilai tambah keberadaan satuan pendidikan bagi masyarakat sekitarnya; dan e) Memberikan peluang bagi pihak ketiga untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan Teaching Factory yang berorientasi bisnis yang saling menguntungkan. 1.3. Uraian Singkat Teaching Factory merupakan proses pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif dalam bidang industri kelautan dan perikanan pada suasana yang sesungguhnya, sehingga dapat menjembatani kesenjangan peserta didik yang dihasilkan oleh Satuan Pendidikan Kelautan dan Perikanan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri yang membutuhkan SDM kompeten, profesional dan berjiwa kewirausahaan. Dalam pengertian lain bahwa pembelajaran berbasis produksi adalah suatu proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (realjob) untuk menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Dengan kata lain barang/jasa yang dihasilkan harus memenuhi standar mutu barangfjasa yang dapat dijual atau dapat diterima oleh masyarakat, atau konsumen.
2. PROFIL UNIT TEFA 2.1. Jenis TEFA TEFA sebagaimana dimaksud dalam proposal ini adalah meliputi usaha bidang budidaya ikan dengan kegiatan praktek produksi hasil budidaya serta praktek produk hasil budidaya ikan non komsumsi (benih). Untuk produk konsumsi disesuaikan dengan trend dan kebutuhan atau permintaaan sekitar Jabodetabek. 2.2. Lokasi TEFA Kegiatan produksi dilaksanakan di Laboratorium Budidaya, Sekolah Tinggi Perikanan Pasar Minggu 2.3. Standar Sarana Unit TEFA Produksi ikan dan benih berdasarkan standar SNI. Untuk kegiatan produksi budidaya lainnya akan dilaksanakan pada workshop-workshop yang ada di STP sehingga masih membutuhkan dukungan sarana/peralatan sehingga dapat menghasilkan produk ikan dan benih dengan kualitas baik.
3. STRUKTUR ORGANISASI TEFA 3.1. Susunan Organisasi Dalam menjamin terlaksananya kegiatan TEFA dengan baik, maka dibentuk Susunan Organisasi TEFA lingkup Program Studi TAK Sekolah Tinggi Perikanan sebagai berikut; Penanggung jawab
: Ketua Program Studi TAK
Bagian Adminstrasi
: Hadi Syamsurya, S.Kom
Bagian Produksi Divisi Patin Divisi Aquascape
Divisi IOT
Bagian Operasional
: Amyda S Panjaitan, A.Pi, M.Si Dr. Sinung Rahardjo, A.Pi, M.Si : Ir. Effi A Thaib, M.Si Maria Goreti Eny K.,S.St.Pi.,M.MPi Fitriska Hapsari S, S. Pi, M.Si Ir. Fitri Ariani, MM : Dr Ilham Dr. Moch Nurhudah : Lakonardi, S.St.Pi, M. Si
Penjamin Mutu Produk : Dr.Drs. Djumbuh Rukmono, M.Si D.H. Guntur Prabowo, A.Pi.,MM 3.2. Tugas pokok dan fungsi Tugas manajemen TEFA ditetapkan oleh pimpinan satuan pendidikan, yang terdiri dari: Penanggung Jawab TEFA Penanggung Jawab TEFA merupakan Ketua Program Studi, yang memiliki tugas: a) Menyusun rencana kegiatan, mulai dari perencanaan, proses dan evaluasi kegiatan TEFA yang mengacu pada kurikulum dan kompetensi dasar pada semester gasal dan genap; b) Mengkoordinir pelaksanaan proses pembelajaran pada TEFA tersebut oleh Kaprodi; dan c) Melaporkan hasil kerja proses pembelajaran berbasis TEFA kepada Pimpinan satuan pendidikan. Bagian Administrasi
Bagian Administrasi dilaksanakan oleh Tenaga PLP/staf administrasi, yang memiliki tugas: a) Mencatat biaya input produksi atau modal usaha; b) Mencatat keuntungan dari produksi; c) Melaporkan administrasi usaha ke Penanggung Jawab TEFA; d) Melaporkan dan menyetorkan PNBP ke Bendahara Penerimaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Produksi Bagian Produksi dilaksanakan oleh peserta didik di bawah bimbingan dosen yang memiliki tugas, sesuai dengan divisi-divisi terkait: a) Menyiapkanbahan produksi; b) Menjalankan proses produksi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP); c) Penanganan Pasca Produksi; d) Pemasaran Hasil Produksi; dan e) Mencatat setiap tahapan produksi dan kemajuan proses produksi. Bagian Operasional Bagian operasional merupakan staf tenaga teknis yang ditunjuk oleh STP yang memiliki tugas: a) Membantu penyelengaraan secara teknis TEFA di laboratoruim budidaya b) Melakukan pencatatan dan monitoring kegiatan di laboratorium budidaya. Melakukan bimbingan dan mentor pada peserta didik atau Taruna dalam kegiatan TEFA prodi TAK. Penjaminan Mutu Produk Penjaminan Mutu Produk merupakan dosen yang ditunjuk, yang memiliki tugas : a) Menerima standar mutu produk dari dunia usaha/dunia industry atau pasar; dan b) Melakukan pengawasan sesuai standar mutu
3.3. Jenis Produk 3.3.1.Produk Target PNBP Jenis produk yang diharapkan menjadi target PNBP adalah benih patin 3.3.2.Produk Non Target PNBP Jenis- jenis produk Non target PNBP yang diharapkan adalah paket akuaskape, unit akuaponik dan IOT.
3.4. Proses Pembuatan Produk (dilengkapi dengan rencana aksi TEFA) 3.4.1 Benih patin Produk benih patin merupakan benih yang dihasilkan dari kegiatan pembenihan patin yang meliputi pemeliharaan induk, pemijhanan, penetasan telur, pemeliharaan larva, pendederan benih. Hingga dihasilkan benih patin sesuai kebutuhan pasar. 3.4.2 IOT
3.4.3 Akuaskape Akuaskape adalah salah satu asesoris atau barang yang banyak diminati oleh pencinta hewan air. Fungsinya hampir sama dengan akuarium pada umumnya, namun jika diletakkan akuaskape di dalamnya akan terlihat ikan hias atau hewan air seperti hidup di alam, diantara bebatuan dan tanaman hias air seperti habitatnya. Proses pembuatannya diawali dengan memelihara tanaman hias air dan ikan hias, membuat desain akuaponik sesuai ide, contoh atau pesanan. Kemudian memilih ikan hias dan tanaman air dan ornament pendukung sesuai desain. Dilanjutkan dengan menyusun bahan-bahan tersebut pada akuarium, mengisi air dengan metode yang tepat agar susunan tidak terhambur dan air menjadi keruh. Memasang ornament lampu sesuai desain. Dan Terakhir memasukkan ikan hias atau hewan air yang dipilih. 3.4.4 Akuaponik Akuaponik adalah system pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Produk yang dihasilkan berupa unit akuaponik, ikan konsumsi dan sayur atau tanaman hias air. Produk ini dihasilkan dengan membuat desain rancang bangun dan konstruksinya, kemudian menumbuhkan tanaman air/sayuran yang dipilih. Selanjutnya menyiapkan wadah dan media budidaya ikan, memastikan system resirkulasi air dan debit serta jumlah sirkulasi air sesuai rancangan, menebar benih ikan sesuai rancangan yang dibuat (padat tebar dan ukurannya), mengelola pakan ikan dan nutrisi tanaman, hingga dihasilkan ikan dan sayuran sesuai target.
4. PEMASARAN HASIL BUDIDAYA 4.1. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar hasil budidaya adalah penampung atau pedagang pengecer (di jual kembali), masyarakat umum untuk kebutuhan komsumsi keluarga (pasar luar) dan lingkup kampus STP (dapur taruna). 4.2. Target Pemasaran Lokasi pemasaran hasil budidaya pasar ikan (tradisional), pasar online (penawaran via olx jual beli online). Produk hasil budidaya disediakan ukuaran komsumsi atau disesuikan kebutuhan pasar dan masyarakat umum. 4.3. Promosi Kegiatan promosi dengan spanduk, leaflet, banner dan penjualan dengan harga khusus. Kegiatan promosi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media social seperti Facebook, Instagram dan lainnya. Kegiatan penjualan dengan menggunakan aplikasi jual beli online.
5. KEBUTUHAN PEMBIAYAAN Rincian biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan TEFA Program Studi TAK tahun 2019 adalah : 1) Pembenihan patin : Rp ………………………… 2) IOT : Rp ……………………….. 3) Akuaskape dan akyaponik : Rp ……………………..
6. TARGET HASIL TEFA Target hasil TEFA Program Studi TAK : 1) Benih patin (ukuran sesuai permintaan pasar) 2) IOT 3) Unit Akuaskape 4) Unit Akuaponik
7. PENUTUP Demikian usulan ini disampaikan. Hal-hal yang dianggap perlu namun belum tercakup dalam usulan ini akan ditetapkan kemudian.
LAMPIRAN RAB-RAB