Tazkirah

  • Uploaded by: zuhadisaarani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tazkirah as PDF for free.

More details

  • Words: 4,941
  • Pages: 15
Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, memohon petunjuk-Nya, memohon ampunan-Nya dan kita berlindung kepada Allah Taala dari kejelekan diri kita dan keburukan amal-amal kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat memberi petunjuk padanya. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Taala telah menyatakan dalam firman-Nya: "Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh." (Al-Fathir: 6) Akan tetapi sangat disayangkan, sebagian besar manusia telah mengambil/menjadikan syaithan sebagai teman, sebagai kekasih. Mereka buka pintu-pintu rumah bahkan pintu-pintu kamar mereka untuknya, dan akhirnya mereka binasa karenanya.Bahkan di antara manusia ada yang membuka hatinya untuk menerima perintah syaithan dan menuruti ajakannya hingga jadilah syaithan sebagai sesembahannya selain Allah Subhanahu wa Taala, padahal Dia Yang Maha Kuasa telah berfirman:"Bukankah Aku telah mengambil perjanjian dari kalian wahai anak Adam agar kalian tidak menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu." Dengan sebab di ataslah kami tulis risalah ini, yakni agar seorang muslim mengetahui bagaimana cara membentengi rumahnya dari musuh yang sangat jahat dan terkutuk ini. Karena apabila syaithan dapat masuk ke dalam rumah seorang muslim, ia akan menyebarkan kerusakan, membuat pertikaian dan perkelahian di antara anak-anak, menceraikan antara suami-istri, membalikkan rasa cinta menjadi benci, kasih sayang menjadi permusuhan. Maka hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala kita berdoa: Ya Allah ... Lindungilah kami dan semua kaum muslimin dari makar syaithan, sesungguhnya Engkau adalah Pelindung kami dan Penolong kami, dan Engkau adalah sebaik-baik Pelindung dan Penolong. Ada beberapa benteng yang dapat kita tegakkan dalam melindungi rumah kita dari syaithan, di antaranya berikut ini: I. Memberi Salam Kepada Penghuni Rumah Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkar

hal. 19: "Disunnahkan untuk mengucapkan basmalah (tatkala masuk ke dalam rumah) dan memperbanyak dzikrullah serta mengucapkan salam kepada penghuninya, sama saja apakah itu rumah yang dihuni oleh manusia ataupun tidak, karena Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Maka apabila kalian memasuki (sebuah rumah) dari rumah-rumah, hendaklah kalian mengucapkan salam (kepada penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik."(An-Nuur: 61) Dari Jabir bin Abdillah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "(Mengucapkan) salam itu sebelum berbicara (yang lain)."(HR. Tirmidzi dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi juz 2 hal. 346). Allah Subhanahu wa Taala memberikan jaminan berupa penjagaan bagi tiga golongan manusia termasuk di antaranya seorang yang masuk ke rumah dengan mengucapkan salam, sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abi Umamah Al-Bahali radhiallahu `anhu. (lihat Shahih Sunan Abi Daud oleh Asy-Syaikh Al-Albani juz 2 hal. 473) II. Berdzikir Kepada Allah Ketika Makan dan Minum Dari Jabir radhiallahu `anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia berdzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Tidak ada tempat bermalam bagimu dan tidak ada makan malam." Tetapi apabila ia masuk ke rumah tanpa berdzikir kepada Allah, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat bermalam". Dan apabila ketika makan ia tidak berdzikir kepada Allah (membaca Bismillah), maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam." (HR. Muslim dalam shahihnya /2018) Tahukah engkau wahai saudaraku muslim, bagaimana dzikrullah dapat mengusir syaithan dari rumah, maka ia tidak akan menyertaimu tatkala engkau makan, minum dan tidur. Dan bagaimana halnya bila engkau lalai dari dzikrullah, yang berarti engkau telah memberikan untuk syaithan tempat tidur yang empuk tatkala ia menemukan tempatnya di sisimu, bahkan ia ikut bersamamu tatkala makan dan minum. Tidaklah syaithan itu sendiri yang menyertaimu, tapi ia diikuti oleh sejumlah kawan-kawannya maka mereka semuanya bersenang-senang di

rumahmu. Naudzubillah min dzalik! Hati-hatilah wahai saudaraku agar engkau tidak lalai dari dzikrullah, karena dzikrullah itu adalah tali yang kokoh dan petunjuk yang lurus. III. Memperbanyak Tilawah Al-Quran dalam Rumah Bacaan Al-Quran merupakan pengharum bagi rumah dan dapat mengusir syaithan daripadanya. Apabila engkau wahai saudaraku muslim merasakan bahwa di rumahmu begitu banyak masalah, keruwetan dan tampak pada anggota keluarga adanya penyimpangan maka ketahuilah bahwa syaithan ikut berperan di dalamnya, karena itu bersungguh-sungguhlah untuk mengusir syaithan itu dari rumahmu dan menjauhkannya sejauh-jauhnya. Caranya bagaimana? Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memberikan jawabannya, beliau bersabda:"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki puncak dan puncak dari Al-Quran adalah surat Al-Baqarah dan sesungguhnya syaithan bila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan maka ia akan keluar dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah." (HR. Al-Hakim dan dishahihkannya, disepakati oleh Adz-Dzahabi dan dihasankan Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 558) Dari Abi Hurairah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syaithan tidak akan masuk ke dalam rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah." IV. Menjauhkan Rumah dari Suara Iblis Allah Subhanahu wa Taala berfirman:"Dan hasunglah siapa yang kamu (iblis) sanggupi di antara mereka dengan suaramu." (Al-Isra: 64) Mujahid berkata: "Suara syaithan adalah nyanyian/lagu." Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Benar-benar akan ada dari umatku kaum-kaum yang mereka itu menghalalkan zina, sutera (bagi laki-laki- red), khamar dan alat-alat musik." (HR. Bukhari, lihat Fathul Bari 10/51, diriwayatkan pula oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Darimi) Ibnu Masud radliallahu `anhu berkata: "Nyanyian itu akan menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhan sayuran." Imam Abu Hanifah berkata: "Mendengarkan lagu-lagu itu adalah kefasikan." Imam Malik berkata ketika ditanyakan tentang nyanyian: "Hanyalah

orang-orang fasiq yang melakukannya." Telah jelas bagimu wahai saudaraku muslim tentang keharaman nyanyian/lagu, dan bahwasanya nyanyian itu merupakan suara syaithan. Apabila diperdengarkan nyanyian/lagu-lagu di rumah maka para syaithan akan menyebar dan menduduki tempat-tempat dalam rumah tersebut. Maka wajib atasmu wahai saudaraku muslim untuk membersihkan rumahmu dari suara-suara syaithan ini, sama saja apakah suara itu bersumber dari alat-alat musik atau dari media visual ataupun yang selain itu. V. Menjauhkan Rumah dari (Suara) Lonceng Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Lonceng itu merupakan seruling syaithan." (HR. Muslim 14/94 Syarah Imam Nawawi, Abu Dawud 3/25) Lonceng yang dimaksud di sini adalah yang menyerupai lonceng di gereja-gereja baik dalam hal suara maupun bentuknya. Termasuk di sini jam dinding yang dinamakan bandul karena menyerupai suara lonceng gereja. VI. Membersihkan Rumah dari Salib-Salib Salib merupakan syiarnya orang Nasrani sedangkan kita kaum muslimin telah dilarang untuk meniru (bertasyabbuh) dengan Nasrani dan Yahudi. Akan tetapi sangat disayangkan, hampir-hampir tidak terlewatkan satupun dari rumah kaum muslimin melainkan di dalamnya ada tanda salib, apakah itu di sajadah, di tirai-tirai, di sulaman benang bahkan tanda salib ini telah dibawa masuk ke rumah-rumah Allah Subhanahu wa Taala (masjid-masjid). Alangkah banyaknya dari masjid-masjid apabila kita benar-benar teliti memperhatikannya, kita dapati pada hiasan-hiasan sajadahnya tanda-tanda salib yang tampak secara dhahir dan jelas. Karena itu berhati-hatilah engkau wahai saudaraku muslim, perhatikan dengan seksama setiap benda yang engkau beli, apakah itu pakaian, permadani, sajadah atau yang selain itu. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam tidak membiarkan di rumahnya ada salib, sebagaimana dikhabarkan oleh Aisyah radliallahu `anha:"Nabi shallallahu `alaihi wa sallam tidak meninggalkan dalam rumahnya sedikitpun dari salib-salib melainkan beliau hilangkan." (HR. Bukhari lihat Fathul Bari 10/385, Abu Dawud 4/72) VII. Membersihkan Rumah dari Gambar-Gambar dan Patung-Patung Wajib bagi setiap muslim untuk membersihkan rumahnya dari patung-patung kecuali apa yang

dibolehkan daripadanya berupa mainan/boneka (yang dimainkan) anak-anak perempuan. Demikian pula wajib bagi setiap muslim untuk menjauhkan rumahnya dari gambar-gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan), termasuk foto-foto kecuali untuk kepentingan darurat seperti foto di KTP, paspor dan semisalnya. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada patung-patung atau gambar-gambar." (HR. Muslim 14/94 Syarah Imam Nawawi dari Abi Hurairah radliallahu `anhu) Bila sebuah rumah tidak dimasuki oleh malaikat berarti jelas rumah itu disenangi oleh syaithan. VIII. Mengeluarkan Anjing dari Rumah Dari Abi Thalhah radliallahu `anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar." (HR. Bukhari lihat Fathul Bari 6/312 dan Muslim 14/84 Syarah Imam Nawawi) Aisyah radliallahu `anha meriwayatkan bahwasanya Jibril `alaihis salam pernah berjanji untuk menemui Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, namun sampai saat yang telah disepakati Jibril `alaihis salam tidak juga datang. Ternyata Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menemukan adanya seekor anjing kecil di bawah tempat tidurnya dan inilah yang menahan Jibril `alaihis salam untuk masuk menemui Nabi. Dikecualikan dari anjing ini adalah anjing untuk berburu dan anjing penjaga rumah dengan syarat anjing tersebut tidak berwarna hitam karena Nabi shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda:"Anjing hitam itu adalah syaithan." (HR. Muslim 4/227 Syarah Imam Nawawi). Dan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuhnya. IX. Memperbanyak Shalat Sunnah di Rumah Dari Ibnu Umar radliallahu `anhu bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Jadikanlah shalat-shalat (sunnah) di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan." (HR. Bukhari 1/528 Fathul Bari dan Muslim 6/68 Syarah Imam Nawawi) Telah kita ketahui bahwasanya kuburan, tempat pembuangan sampah dan tempat-tempat yang kotor lainnya merupakan tempat tinggal para syaithan. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menghendaki agar rumah-rumah kita mendapat bagian dari shalat

sunnah guna mengusir para syaithan daripadanya. Bukankah pada tempat-tempat hunian syaithan sebagaimana yang disebutkan di atas (kuburan, tempat pembuangan sampah) dilarang untuk ditegakkan shalat padanya? Imam Nawawi berkata: "Dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah di rumah karena yang demikian itu lebih ringan dan lebih jauh dari riya, lebih terjaga dari terhapusnya pahala. (Mengerjakan shalat sunnah di rumah) menjadikan rumah diberkahi, turun padanya rahmah dan para malaikat sedangkan syaithan akan lari dari rumah itu." (Syarah Nawawi atas Shahih Muslim 6/68) Adapun selain shalat sunnah (yakni untuk shalat fardhu), maka bagi laki-laki diwajibkan untuk mengerjakan secara berjamaah di masjid. X.Mengucapkan Kalimat yang Baik Kepada Anggota Keluarga Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya syaithan selalu menginginkan untuk menghancurkan masyarakat muslimin, maka ia membuat tipu daya, mengatur rencana dan menyusun program. Di antara program syaithan adalah menghancurkan keharmonisan keluarga muslim karena keluarga merupakan batu bata awal dari bangunan masyarakat. Jabir radliallahu `anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian ia mengutus sepasukan tentaranya. Maka yang paling dekat kedudukannya dengan iblis adalah yang paling besar fitnahnya, datang salah seorang di antara mereka dan berkata: "Tidaklah aku tinggalkan dia (manusia yang digoda- red) sampai aku memisahkan antara dia dan istrinya...." (HR. Muslim 17/157 Syarah Imam Nawawi) Syaithan yang terkutuk memang menginginkan terjadinya perceraian antara suami istri guna menghancurkan masyarakat dari dasarnya. Karena itulah maka wajib bagi setiap suami untuk bergaul dengan keluarganya (istrinya) dengan cara yang baik, mengucapkan kata-kata yang baik agar tidak ada peluang bagi syaithan untuk membuat perselisihan di antara keduanya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaithan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka." (Al-Isra: 53)

Kata-kata yang baik itu melapangkan hati, menyebarkan kebahagiaan bagi pasangan suami istri, mewujudkan ketentraman dan menguatkan kasih sayang antara keduanya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar-Ruum: 20) XI. Membentengi Istri Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radliallahu `anhuma berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian menikahi wanita atau membeli seorang budak maka hendaklah ia membaca: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang telah Engkau ciptakan dia dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang telah Engkau ciptakan dia." (dalam riwayat lain) Kemudian hendaklah ia meletakkan tangannya di ubun-ubunnya dan mendoakan barokah bagi istrinya dan pelayan tersebut." (HR. Abu Dawud 2/249 dan berkata Al-Albani dalam Takhrij Al-Kalimuth Thayyib 151: isnadnya hasan) Diriwayatkan oleh Syaqiq, ia berkata: "Telah datang seorang laki-laki bernama Abu Jarir kepada Ibnu Masud radliallahu `anhu, lalu berkata: Saya telah menikahi seorang wanita muda (dara) dan saya khawatir ia akan membangkitkan amarah saya. Maka Ibnu Masud radliallahu `anhu menjawab: Kerukunan itu datangnya dari Allah dan kemarahan itu datang dari syaithan. Ia ingin engkau membenci apa yang dihalalkan Allah kepadamu. Kalau istrimu masuk menemuimu, suruhlah ia shalat dua rakaat di belakangmu." Dalam riwayat lain dari Ibnu Masud radliallahu `anhu ditambahkan, katakanlah: "Ya Allah, berilah keberkahan kepadaku dengan istriku dan berilah keberkahan kepada mereka (keluarga istri) denganku. Ya Allah, persatukanlah kami berdua selama persatuan itu mengandung kebajikan-Mu, dan pisahkanlah kami berdua, jika perpisahan itu menuju kebaikan-Mu." (Dikeluarkan Abu Bakar ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih. Lihat Adaabuz Zifaaf fis Sunnah Al-Muthahharah talif Al-Albani hal.23) XII. Membentengi Anak dari Syaithan

Wajib atas setiap muslim untuk menjaga lafadz-lafadz doa sebelum ber"kumpul" dengan istrinya karena yang demikian ini akan menjaga anak (yang Insya Allah bakal diperoleh dari hubungan tersebut) dari gangguan syaithan. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita doa tersebut: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkan syaithan itu dari anugerah yang akan Engkau berikan kepada kami." (HR. Bukhari 1/242 Fathul Bari dan Muslim 10/5 Syarah Imam Nawawi, dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma) Sebagaimana mana kita ketahui bahwasanya adzan akan mengusir syaithan, karena itulah disunnahkan bagi setiap muslim untuk menyuarakan adzan di telinga anak yang baru lahir. XIII. Mendoakan Anak Wahai saudaraku muslim, kumpulkan anak-anakmu pada waktu pagi dan petang, usaplah kepala mereka sambil berdoa: "Aku melindungkan kalian dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala syaithan, hewan yang berbisa dan pandangan mata yang menimpa (yang akhirnya mengakibatkan sakit-red)." (HR. Bukhari 4/119 dari hadits Ibnu Abbas radliallahu `anhuma) Doa ini pula yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada cucunya Hasan dan Husein radliallahu `anhuma. Demikianlah beberapa benteng yang harus dibangun untuk mengusir syaithan dari rumah. Aku memohon kepada Allah agar menjadikan tulisan ini ikhlas karena mengharap wajah-Nya Subhanahu wa Taala, dan agar menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi diriku dan bagi saudara-saudaraku kaum muminin. Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puji hanya untuk-Mu, aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau, aku meminta ampunanmu dan aku bertaubat kepada-Mu. Wallahu alam bishawwab (dinukil oleh Ummu Maryam dari kitab Tahshinul Bait minasy Syaithan dengan beberapa tambahan) Kontributor : Puji Hartono, 2002-02-12

RAHSIA PERGERAKAN OTOT DALAM SOLAT Cuba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika solat.Secara kasar, pada mula kita berdiri tegak

( qiyam ) kemudian angkat kedua tangan bertakbir dan letakkan tangan di atas pusat - kita telah membesarkan rongga dada kita manakala paru-paru akan terasa luas serta menggerakkan otot di kedua belah tangan. Ketika ruku' dengan badan membongkok ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar ( parallel to the ground ) sekaligus ianya menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkin. Waktu sujud pula, seluruh berat badan terpikul sepenuhnya di atas otot-otot kedua-dua tangan, kaki.dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat sahaja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan. Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan selepas itu kita berdiri kembali. Dalam gerak badan kali ini kita telah secara automatik menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, peha, kaki bahagian bawahan lain-lain otot lagi. Selain dari itu kita juga melakukan dua macam duduk - pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua-dua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal peha, kelengkang, jari-jari kaki dan lain-lain. Dalam kita memberi salam juga kita gerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain. Kalau kita lihat dari dua perkara tersebut di atas iaitu mendapatkan oksigen yang istimewa dan gerak otot-otot yang semuanya ini sudah tentu akan memastikan kesihatan tubuh badan kita. Solat tahajud juga boleh menjauhkan penyakit buah pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam. Abdullah Ibnu Umar r.a. meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya : " Zikir yang termulia ialah LA ILAHA ILLALLAH dan doa yang terbaik ialah istighfar." Moga Ada Manfaat

LALUAN MENUJU KE KUBUR ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Jauhkan dari perbuatan mengumpat & mengeji b. Hindarkan perasaan irihati (benci) c. Jangan terpengaruh dengan emas/perak d. Sucikan kadha' hajat dgn istibra (berak/kencing) LALUAN UNTUK BERJUMPA IZRAIL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Bersihkan diri dengan bertaubat b. Gembirakan hati orang Mu'min c. Bayar semula kadha' yang tertinggal d. Kasih sepenuh hati kepada ALLAH Taala LALUAN UNTUK BERTEMU MUNGKAR NANGKIR ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Mengucap dua kalimah syahadat b. Suka memberi sedekah c. Berkata benar d. Bersihkan dan perbaiki hati LALUAN UNTUK MEMBERATKAN a. Belajar atau mengajar b. Sucikan perkataan dan c. Bersyukur dengan yang d. Suka dan redha dengan

TIMBANGAN ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ilmu yang bermanafaat pakaian sedikit yang didatangkan oleh ALLAH

LALUAN MEMANTAPKAN AMALAN ~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Jauhkan perkataan yang sia-sia b. Pendekkan cita-cita dunia

c. Banyakkan puji-pujian kepda ALLAH d. Banyakkan sedekah dan khairat LALUAN MELALUI TITIAN SIRAT AL-MUSTAKIM ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Kasihilah aulia ALLAH Ta'ala b. Berbaktilah kepada kedua ibubapa c. Berpegang teguh dengan hukum syara' d. Bercakap perkataan yang baik sesama makhluk LALUAN MENJAUHKAN DIRI DARI NERAKA ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Banyakkan membaca al-Quran b. Banyakkan menangis kerana dosa-dosa yang lalu c. Tinggalkan perkara yang maksiat d. Jauhkan segala yang haram LALUAN UNTUK MEMASUKI SYURGA ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Membuat kebajikan seberapa banyak yang boleh b. Kasihi orang yang soleh c. Kerjakan segala suruh-suruhan ALLAH d. Merendahkan diri di antara semua makhluk ALLAH LALUAN BERJUMPA DENGAN NABI MUHAMMAD ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Kasihilah NAbi ALLAH b. KAsihilah Rasulluah c. Tuntutilah yang difardhukan oleh ALLAH d. Banyakkan selawat Nabi S.a.w. LALUAN UNTUK BERTEMU ALLAH ~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ a. Serahkan seluruh jiwa raga kepada ALLAH b. Hindarkan diri dari menderhaka kepada ALLAH c. Betulkan dan baikkan i'tiqad kepada ALLAH d. Bencikan segala yang diharamkan-Nya

KISAH BINATANG YANG BERNAMA HURAISY Dikisahkan dalam sebuah kitab bahawa apabila tiba hari kiamat nanti maka akan keluar seekur binatang dari neraka Jahannam yang digelar Huraisy, yang mana panjangnya ialah jarak antara langit dan bumi dan lebarnya pula dari timur hingga ke barat. Apabila ia keluar maka malaikat Jibril a.s berkata, "Wahai Huraisy, kamu hendak ke mana dan kamu hendak mencari siapa?" Lalu berkata Huraisy : "Aku mencari lima jenis orang ." 1. 2. 3. 4. 5.

Orang Orang Orang Orang Orang

yang yang yang yang yang

tidak mengerjakan solat. tidak mahu mengeluarkan zakat. mendurhakai kedua orang tuanya. suka minum arak. sangat suka bercakap-cakap dalam masjid hal dunia.

SABAR UJIAN ALLAH PASTI KEJAYAAN AKAN DIDAPATI Di dalam kita menempuh liku-liku kehidupan ini, bermacam-macam perkara yang harus kita hadapi. Memang Allah telah menciptakan serba dua di alam ini, ada tinggi ada rendah, siang berhadapan dengan malam, sakit berlawanan dengan sihat, begitu juga sedih dengan gembira, dalam hal yang seperti itu maka ramailah orang yang sesat, akibat tidak dapat menguasai diri seperti orang yang kaya menjadi miskin. Kita selaku umat Islam, yang mempunyai kekuatan iman, tentu tidak akan mudah tersesat akibat dari bahaya yang menimpa kerana orang yang mempunayi iman yang mantap dia yakin bahawa apapun yang terjadi di dunia ini, adalah menurut kehendak Allah SWT. Dialah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman Allah di dalam surah al-Buruj ayat 16 maksudnya : "Dialah yang Maha Kuasa yang berbuat sekehendak-Nya." Kalau itu sudah diimani, tentu manusia ini akan rela menerima, apa yang diberikan Allah kepadanya, disamping itu tentu kita berjalan ke arah kebaikan, memperkuat dan menetapkan kesabaran dalam diri adalah disuruh oleh Allah SWT. Firman Allah yang bermaksud: "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, dan kuatkanlah kesabaranmu dan bersiap sedia (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah, nescaya kamu beroleh kemenangan."(Surah Ali Imran ayat 200) Demikianlah jelasnya perintah hal. Tapi yang lebih penting untuk seperti kematian orang yang dicintai, yang menimpa semua ini diterangkan bermaksud:

Allah, menyuruh manusia agar bersabar dalam segala kita sabari adalah perasaan kurang dalam kehidupan jatuh miskin setelah kaya, atau memang ketakutan oleh Allah dalam surah al-Baqarah ayat 155 yang

"Dan sungguh Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." Allah SWT menyuruh kita supaya menyampaikan khabar gembira kepada orang-orang yang sabar kerana orang yang sabar dalam menghadapi semua cubaan dan rintangan hidup itu akan diberikan balasan oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda. Siapa itu yang dikatakan orang yang sabar? Dalam ayat selanjutnya dijelaskan. "(Iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raaji'uun.(Sesungguhnya kami berasal dari Allah dan kepada-Nya kami

akan kembali.)" (al-Baqarah ayat 156) kalau kita mengucapkan perkataan ini, di kala mendapat cubaan dari Allah tandanya kita dari golongan orang yang mendapat untung di sisi Allah. Dengan ertikata yang lain, kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat rahmat dan keberkatan. Adapun balasan kepada orang yang sabar ituialah merupakan keberkatan, kesempurnaan, rahmat dan petunjuk dari Allah, namun pada hakikatnya tidak dapat dibayangkan, sudah tentu kasih sayang Allah pada orang yang bersabar itu, sehingga Allah menjelaskan dalam surah az-Zumar ayat 10 yang bermaksud: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar sahajalah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." Di sini jelas, bahawa Allah akan mencukupkan pahala bagi orang yang sabar itu tanpa batas. Kalaulah kita menyelidiki ajaran agama kita, dengan mendalam dan terperinci, mengenai kejayaan Rasulullah s.a.w dalam perjuangan sejarah, untuk menegakkan Islam adalah hasil dari kesabaran yang ada pada baginda. Baginda sabar menghadapi rintangan walaupun orang kafir mengerjakan dengan melontarkan najis unta kepada belia, waktu baginda mengerjakan solat, baginda bersabar dalam kemiskinan, walaupun tidak ada beras yang akan ditanak oleh isterinya namun ibadahnya tidak pernah kurang, bahkan suatu waktu sekembalinya dari masjid selesai menunaikan solat subuh, sampai sahaja di rumah, baginda bertanya kepada isterinya, "Apakah ada sarapan pagi atau tidak," Lalu isterinya menjawab "tidak". Baginda bersabda, "Baiklah aku berpuasa pada hari ini." Baginda berpuasa sunat kerana tidak ada apa yang akan dimakan. Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Muslim, baginda bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya sangat mengkagumkan seorang mukmin, sebab segala keadaannya adalah baik, dan mungkin tidak terjadi yang demikiankecuali bagi seorang mukminyang jika dia mendapat nikmat dia bersyukur, maka syukur itu sangat baik baginya dan bila menderita kesusahan dia bersabar, maka sabar itu sangat baik baginya". (Hadith riwayat Muslim) Dengan demikian jelaslah tergambar, bahawa keadaan seorang mukmin itu selalu baik kerana kesabarannya, Apakah itu dalam keadaan kurang atau waktu berkecukupan. Bila nikmat Allah datang, dia bersyukur dan tidak pernah lupa diri, tetapi bila tiba kesusahan, dia bersabar dan tidak berputus asa. Kemelaratan tidak akan membawanya pada lupa dengan kewajipan malahan dia menambah dia menjadi taat dan berdoa, agar kekayaan tidak ditarik oleh Allah SWT. Sebenarnya semua yang ada pada manusia hanyalah sekadar amanah Allah SWT, hal ini telah digambarkan oleh Nabi Allah Sulaiman a.s dalam kehidupannya. Nabi Allah

Sulaiman a.s adalah orang yang paling besar mendapat kurnia Allah kepadanya. Dia adalah seorang raja, seorang penguasa, seorang yang kaya raya, seorang cendekiawan, seorang nabi lagi rasul juga seorang penakluk, boleh menguasai angin untuk dijadikan kenderaannya, boleh bercakap dengan semua makhluk dan dapat menguasai ke atas jin. Pada suatu waktu, di saat Nabi Allah Sulaiman akan menakluki negeri Saba' yang diperintahkan oleh seorang ratu yang bernama Balqis, pada waktu itu Nabi Allah Sulaiman tahu, Balqis akan datang untuk melihat kerajaan Nabi Allah Sulaiman. Waktu itu Nabi Allah Sulaiman memanggil para pembesarnya, menanyakan, "Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgahsana Ratu Balqis itu kepadaKu, sebelum mereka datang ke tempat ini?" Jin Ifrit menjawab, "Aku sanggup membawanya sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu." Sementara itu jawab pula seorang yang mempunyai ilmu yang mendalam mengenai kitab Taurat dan Zabur, dia mengatakan, "Aku akan membawa singgahsana itu sebelum matamu berkedip. Belum lagi Nabi Allah Sulaiman sempat menjawab perkataan orang itu, singgahsana itu sudah terhampar di hadapannya. Begitu besar kekuatan yang dikuasai oleh Nabi Allah Sulaiman a.s dan begitu besar kurnia Allah kepadanya, tetapi dengan semua keadaan itu dia tidak berasa bangga malah dia berkata seperti yang terdapat di dalam surah an-Nahl ayat 40 yang bermaksud: "Ini (semua adalah) termasuk kurnia Tuhanku untuk mencuba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya." Justeru itu, kita selaku seorang muslim, jadikan semua itu sebagai teladan kemudian jadikan diri seorang yang sabar dalam menghadapi semua aspek kehidupan, jangan berputus asa di waktu susah dan jangan lupa diri dikala senang dan berkuasa.

Saya Mestilah Memahami Cara-cara Beramal Dalam Islam

Penggabungan saya dalam gerakan Islam mewajibkan saya mengetahui mengapakah saya berada di dalam Harakah Islamiah (gerakan Islam) dan tidak bersama organisasi lain? Apakah sebab-sebab yang menjadikan saya berada di dalamnya? Mengapa saya tidak berada di dalam organisasi lain? Apakah sebab-sebab yang menjadikan saya berada di dalamnya? Mengapa saya tidak berada di dalam organisasi lain? Apakah ini satu kebetulan (sedangkan kebetulan adalah tertolak oleh logik Syariat Islam) atau ia adalah hasil dari penelitian dan pilihan saya sendiri? Saya mesti memahami cara-cara atau jalan pergerakan dalam Harakah Islamiah supaya penggabungan saya dengan Harakah Islamiah adalah penyertaan yang dibuat atas dasar kesedaran dan pemikiran yang sihat, bukan penyertaan secara membuta-tuli atau kerana sesuatu keinginan.

Apabila saya menggabungkan diri dengan Harakah Islamiah saya mestilah mengetahui bahawa cara bergerak dalam gerakan-gerakan lain dan organisasi yang berbagai bentuk tidaklah mencerminkan garis dasar Islam sebenarnya. Tidak ada satupun dari organisasi-organisasi itu sendiri terdapat perbezaan yang besar dari sudut iltizam sama ada dalam soal prinsip mahupun soal cabang. Pada hakikatnya orang yang memerhatikan seluruh alam Islami akan melihat wujudnya pertubuhan Islam berbagai bentuk dan aliran. 1. Kelompok Yang Menjurus Kepada Kerohanian. Kita dapati wujud badan-badan yang kegiatan-kegiatannya menjuruskan kepada soalsoal kerohanian semata-mata di mana mereka menitikberatkan pendidikan kerohanian sahaja. Manakala bidang-bidang yang lain tidak langsung mendapat perhatian sedangkan bidang-bidang itu dipandang penting oleh Islam seperti bidang pemikiran, siasah (politik), jihad, organisasi, perencanaan, perancangan dan seumpamanya. Pendekatan dan fahaman demikian menyebabkan mereka terpisah jauh dari realiti kehidupan, tidak memahami keadaan persekitaran tempat mereka hidup dan tidak mungkin (diadakan sesuatu usaha) yang memberikan kesan dan mengubah suasana tersebut. 2. Kelompok Yang Menjurus Kepada Kebudayaan dan Ilmu. Kita juga dapat wujudnya badan-badan yang kegiatannya menjuruskan kepada kebudayaan dan ilmu pengetahuan semata-mata, yang pada asalnya muncul dari sikap ingin bertindak-balas atau keinginan berlumba-lumba dengan pertubuhan-pertubuhan lain (seperti pertubuhan Kristian dan Yahudi). Antara lain pertubuhan yang mengikut aliran-aliran ini ialah Syubbanul Muslimin. Kemunculan cara ini menyebabkan mereka turut bertitik-tolak di atas pertubuhan-pertubuhan tersebut kerana tekanan dan terpengaruh dengan tradisi pertubuhan-pertubuhan berkenaan. Bahkan terdapat kelompok-kelompok Islam di dalam aliran ini dalam banyak keadaan memberikan kerugian kepada Islam kerana gerak-kerjanya adalah selari dengan pertubuhan-pertubuhan yang terang-terang menentang Islam dan penganutnya. Pertubuhan-pertubuhan seperti ini sudah tentu tidak diterima oleh Syariat Islam yang bersifat tersendiri dan berbeza dengan pertubuhan-pertubuhan yang lain. 3. Kelompok Yang Menjuruskan Kepada Kebajikan Semata-mata. Kita juga dapat wujud kelompok yang bergiat dalam bidang kebajikan kerana terasa tekanan perlunya memberi bantuan kepada golongan yang menderita dan memberi bantuan perubatan kepada para pesakit dan golongan yang melarat sebagaimana yang dilakukan oleh "Jamaah Makarimul Akhlak" yang bergiat memperbaiki akhlak, persatuan pertolongan cemas, mendirikan rumah anak-anak yatim dan seumpamanya. Jamaah-jamaah ini sekalipun telah melakukan kerja-kerja yang dituntut oleh Islam dan patut disanjung namun jamaah ini terus kekal dalam lengkungan kerja-kerja asal penubuhannya sahaja, tidak lebih dari itu. Oleh itu ia tidak mungkin dianggap sebagai sebuah harakah yang berusaha membawa perubahan yang bermatlamatkan menegakkan masyarakat Islam dalam mengembalikan cara hidup Islam. 4. Parti-parti Yang Menumpukan Kepada Kegiatan Politik Semata-mata. Terdapat juga juga parti-parti politik Islam yang menjuruskan kegiatan-kegiatan mereka kepada politik semata-mata. Pertubuhan-pertubuhan ini bergiat dengan kegiatan-kegiatan tertentu sahaja, tidak mempelbagaikannya atau melewatinya. Mereka bergerak atas nama Islam tetapi tidak menjadikan ciri-ciri akidah sebagai asas jamaah (organisasi) mahupun sebagai pegangan individu anggotanya. Pertubuhanpertubuhan ini ada kalanya tidak segan silu melanggar prinsip-prinsip Islam atau

keluar dari perkara-perkara pokok dengan alasan mengambil jalah rukhsah (felxibility) atau keanjalan dan keterbukaan ajaran Islam atau dengan memberi alasan langkah demikian adalah untuk maslahah atau untuk kepentingan umat Islam. Di antara contoh amalan-amalan di atas ialah turut serta di dalam gerak kerja kerajaan yang mengamalkan sistem ciptaan manusia yang kafir atau mengutamakan masalah-masalah cabang dan ranting dengan amal kerja secara habis-habisan manakala tuntutan-tuntutan asasi yang menjadi suruhan Islam diabaikan. Sesungguhnya badan-badan, pertubuhan-pertubuhan dan parti-parti politik Islam yang disebut di atas, semuanya tidak mengamalkan amal Islami yang tulin, sempurna lagi menyempurnakan, iaitu amal-amal yang mampu membawa perubahan dari alam jahiliah kepada alam Islam, amal yang dapat menyelamatkan dunia Islam dari cengkaman dan belenggu peradaban barat yang zalim dan pemerintahan barat yang melampau, amalamal yang mampu membentuk peribadi-peribadi muslim, keluarga muslim, masyarakat muslim dan akhirnya menegakkan sebuah negara yang memerintahkan dengan hukum-hukum yang diturunkan oleh Allah s.w.t. Oleh yang demikian segala kerja-kerja yang dijalankan oleh pertubuhan-pertubuhan tersebut tetap berada di dalam keadaan yang cacat dan tempang. Malah lebih dari itu sebahagian kerja-kerja mereka di atas nama Islam itu merosakkan Islam. Kegiatan dan kerja-kerja yang bersifat juz'ie, sempit dan tidak syumul yang dijalankan oleh pertubuhan-pertubuhan seperti pertubuhan-pertubuhan tersebut memberikan gambaran bahawa Islam itu bersifat juz'ie, sempit dan tidak syumul sedangkan ajaran Islam tidaklah bersifat sedemikian. Amalan secara sedemikian juga boleh memberikan gambaran yang undang-undang ciptaan manusia itu tidak berbahaya sehingga dengan demikian padamlah rasa marah yang meluap-luap umat Islam terhadap sistem dan undang-undang tersebut. Sikap sedemikian membantu sistem tersebut untuk terus berjalan dan tetap kekal (mencengkam masyarakat umat Islam). Sebenarnya amal Islam yang ditegakkan di atas dasar untuk membawa perubahan yang menyeluruh, yang membuat persediaan-persediaan untuk melakukan perubahan yang menyeluruh, yang membawa keseluruhan ajaran Islam dan berusaha menegakkan Islam secara keseluruhan pula meskipun ianya tidak berjaya sepenuhnya pada suatu peringkat dan mengalami kesulitan pada suatu peringkat yang lain, ia tetap merupakan amal yang betul dan selaras dengan garis-garis asal ajaran Islam, walau apapun nama yang diberikan kepada pertubuhan-pertubuhan tersebut kerana seluruh amal-amal tersebut bertemu kerana suatu fahaman, satu uslub (cara), satu jalan, satu matlamat sekalipun pertubuhan-pertubuhan tersebut berada dalam wilayah yang berlainan dan berjauhan. Imam Hassan Al-Banna telah menerangkan secara jelas ciri-ciri golongan tersebut. "Saudara-saudara sekalian! Kamu bukanlah sebuah pertubuhan kebajikan, bukanlah sebuah pertubuhan politik, bukanlah satu pertubuhan yang diasaskan dengan tujuan yang terbatas, tetapi kamu adalah satu roh baru yang mengalir di dalam urat nadi umat ini, lalu kamu menghidupkan mereka dengan Al-Quran. Kamu adalah satu cahaya baru yang memancar, yang dapat menghilangkan kegelapan fahaman kebendaan dengan makrifat kepada Allah dan kamu adalah suara-suara lantang yang akan menghidupkan kembali dakwah Rasulullah s.aw".

Related Documents

Tazkirah
November 2019 21
Tazkirah
June 2020 16
Tazkirah
November 2019 26
Tazkirah
May 2020 12
Tazkirah
June 2020 13
Tazkirah 09
June 2020 5

More Documents from ""

Hadiah Malam Jumaat
November 2019 37
Dalmation Dots
November 2019 41
Keistimewaan Wanita
November 2019 41
November 2019 31