TANTANGAN TERHADAP TEORI KEPEMIMPINAN Teori House tentang pemimpin karismatik yang menekankan untuk merebut komitmen dan energi para pengikutnya untuk mengkomunikasikan visinya untuk bertaraf lebih tinggi ternyata bukan merupakan jaminan bahwa sasaran dari pemimpin tersebut bertentangan dengan norma norma masyarakat. Salah satu contohnya adalah Adolf Hitler yang terkenal akan karismanya mampu mentransformasi pengikutnya untuk menemukan arti dalam kehidupannya setelah Jerman mengalami kekalahan telak pada Perang Dunia pertama, namun visinya tentang lebensraum (ruang hidup) telah bertentangan dengan pendirian dasar masyarakat yang beradab dan berujung pada tragedi yang ditimbulkan oleh kepemimpinannya. Ahli teori Manfred Kets de Vries mengatakan bahwa untuk memahami alasan beberapa orang menjadi pemimpin diperlukan tinjauan psikoanalitik. Tinjauan yang dikemukakan oleh Sigmund Freud ini menyatakan bahwa sebagian besar tingkah laku manusia dipengaruhi oleh pengalaman dari masa kanak kanak, sehingga pengalaman tersebut mendorong pikiran bawah sadar manusia untuk memuaskan kebutuhan dan dorongan yang belum terpenuhi, dengan basis pengalaman terdahulu walaupun pada saat ini telah sulit untuk diingat. Konsekuensi dari hal tersebut sangat besar, dan akan sangat berpengaruh pada visi pemimpin yang secara tidak sadar berusaha untuk meringankan frustasi pribadi. Tantangan terhadap teori kepemimpinan tradisional berikutnya difokuskan kepada para pengikut yang mencari pemimpin yang akan memberikan solusi bagi permasalahannya. Pengikut tersebut akan menciptakan pandangan tersendiri yang menurutnya paling ideal untuk menyelesaikan masalahnya atau biasa disebut pandangan yang diromantiskan. Pandangan tersebut saat ini berkembang karena pada kehidupan masyarakat mereka dihadapkan oleh tatanan kerja sistem yang besar dan kompleks dalam masyarakat kita sehingga mereka dihadapkan untuk berpaling kepada pemimpin yang akan menyerdehanakan hidupnya. Mungkin saja orang orang membutuhkan pandangan romantis untuk membantunya memusatkan dukungannya untuk pemimpin dalam mencapai sasaran organisasi. Jika demikian, maka pemimpin hanya akan dapat memotivasi dan mempengaruhi pengikutnya apabila pengikutnya masih memiliki kepercayaan kepada pemimpin tersebut. Apabila kepercayaan tersebut hilang, maka efektivitas dari pemimpin tersebut akan hilang, dan pemimpin tersebut akan sulit merebut kembali kepercayaan pengikutnya terdahulu, tidak peduli apapun yang bisa dilakukannya. LEADERSHIP IS AN ART, MAX DEPREE Pada buku Leadership is an Art karangan Max Depree, Depree mentransformasi stereotip kepemimpinan yang kaku menjadi pendekatan kepemimpinan yang kreatif dan mengalir. Buku tersebut berisi tentang interaksi untuk pemimpin kepada pengikut untuk memberikan apresiasi kepada pengikutnya dan turut menghormati proses yang telah dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan tentunya kontribusi kreatifnya . Depree mengatakan bahwa banyak penelitian ilmiah yang berusaha mendefinisikan kepemimpanan dalam bentuk seni. Dari situ, pemimpin yang mengambil tindakan tepat dan diambil dalam konteks pemikiran yang jelas dan dipertimbangkan matang matang dapat mampu menemukan suara otentik dan sentuhan yang dapat menggerakkan pengikut menjadi seni. Untuk mencapai potensi kita, Depree menyarankan agar kita memilih pemimpin yang luwes, pemimpin yang dapat mengantisipasi kebutuhan dan pendapat yang ada untuk dijadikan model, di luar posisi jabatan atau hierarki tertentu.
Buat PPT: Tantangan terhadap teori kepemimpinan Teori House tentang pemimpin karismatik yang menekankan untuk merebut komitmen dan energi para pengikutnya untuk mengkomunikasikan visinya untuk bertaraf lebih tinggi ternyata bukan merupakan jaminan bahwa sasaran dari pemimpin tersebut bertentangan dengan norma norma masyarakat Salah satu contohnya adalah Adolf Hitler, kepemimpinannya terhadap para pengikutnya dan orang lain dapat menyebabkan tragedi yang besar di masa kepemimpinannya.
Untuk memahami alasan beberapa orang menjadi pemimpin, Manfred Kets de Vries mengatakan bahwa diperlukan tinjauan psikoanalitik Sebagian besar tingkah laku manusia dipengaruhi oleh pengalaman dari masa kanak kanak, sehingga pengalaman tersebut mendorong pikiran bawah sadar manusia untuk memuaskan kebutuhan dan dorongan yang belum terpenuhi.
Tantangan kedua Tantangan terhadap teori kepemimpinan tradisional berikutnya difokuskan kepada para pengikut yang mencari pemimpin yang akan memberikan solusi bagi permasalahannya. Pengikut tersebut akan menciptakan pandangan tersendiri yang menurutnya paling ideal untuk menyelesaikan masalahnya atau biasa disebut pandangan yang diromantiskan
Leadership is an art, Max Depree Depree mentransformasi stereotip kepemimpinan yang kaku menjadi pendekatan kepemimpinan yang kreatif dan mengalir. Pemimpin yang mengambil tindakan tepat dan diambil dalam konteks pemikiran yang jelas dan dipertimbangkan matang matang dapat mampu menemukan suara otentik dan sentuhan yang dapat menggerakkan pengikut menjadi seni Untuk mencapai potensi kita, Depree menyarankan agar kita memilih pemimpin yang luwes, pemimpin yang dapat mengantisipasi kebutuhan dan pendapat yang ada untuk dijadikan model