Tanda Bahaya Nifas.docx

  • Uploaded by: sri nurbaeti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tanda Bahaya Nifas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,482
  • Pages: 11
DI SUSUN OLEH : Nama

: IIN REZKI

NIM

: P07124114 060

Kelas

: IIB

Jurusan

: DIII Kebidanan

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA IBU NIFAS Hari/tanggal

:

Jam/waktu

:

Pokok Bahasan

:

tanda-tanda bahaya nifas

Sub Bahasan

:

1. Pengertian masa nifas 2. Tanda-tanda bahaya masa nifas 3. penanganan tanda bahaya masa nifas

Sasaran

:

Ibu nifas

Penyuluhan

:

Individu

Tempat

:

Ruangan

I.

Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-30% kematian wanita usia subur disebabkan oleh kehamilan persalinan dan nifas. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil bersalin dan nifas. Di Asia Selatan wanita kemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas. Di negara Afrika 1 : 14, sedangkan di Amerika Utara hanya 1 : 6.366. Lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah (Prawirohardjo, 2002). Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman kedalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri) (Rustam Mochtar, 1998).

Hingga saat ini penyebab infeksi nifas diantaranya adalah persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, tindakan operasi persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah, ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam, keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu perdarahan antepartum dan post partum, anemia pada sat kehamilan, malnutrisi, kelelahan, dan ibu hamil dengan penyakit infeksi (Manuaba, 1998) II.

Tujuan Intruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dan mendapat penjelasan tentang tanda bahaya masa nifas, diharapkan ibu dapat mengerti tentang dan mengenali tanda bahaya masa nifas.

III.

Tujuan Intruksional Khusus (TIK) ibu nifas agar lebih meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas sehingga mereka dapat mengetahui dan mengenali apa yang termasuk dalam tanda-tanda bahaya nifas dengan demikian diharapkan gangguan/komplikasi dalam masa nifas dapat dideteksi secara dini.

IV.

Garis-Garis Besar Materi 1. Pengertian masa nifas 2. tanda dan gejala bahaya masa nifas 3. penaganan tanda bahaya masa nifas

V.

Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab

VI.

Media dan Alat Peraga 1. Leaflet 2. Madding

VII.

Proses Kegiatan Penyuluhan

NO Kegiatan 1.

Respon

Waktu

Pendahuluan Menyampaikan salam

Membalas salam

Menjelaskan tujuan

Mendengarkan

Kontrak waktu

Memberi respon

4 menit

Tes awal

2.

Inti

Mendengarkan dengan penuh

Pengertian masa nifas

perhatian

Tanda dan gejala bahaya masa nifas beserta penanganannya

3.

15 menit

Penutup Tanya jawab

Menanyakan yang belum jelas

Tes akhir

Aktif bersama menyimpulkan

Menyimpulkan hasil penyuluhan Member salam penutup

Membalas salam

6 menit

VIII.

Materi A. Pengertian Masa Nifas Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu, atau masa nifas adalah masa yang dimulai dari beberapa jam setelah lahir plasenta sampai 6 minggu berikutnya. B. Tanda dan Gejala Bahaya Masa Nifas Suatu keadaan darurat setelah proses persalinan yang membutuhkan penanganan secara khusus oleh tenaga kesehatan . 1. Demam a. Tanda dan gejala  Biasanya terjadi dalam 24 jam setelah mealahirkan dengan suhu ± 380 C b. Penanganan 

Istirahat baring



Kompres dengan air hangat



Perbanyak minum



Jika ada syok, segera bawa ibu ke fasilitas kesehatan.

2. Thromboplebitis a. Tanda dan gejala  Oedema (bengkak) pada tungkai dan daerah betis.  Nyeri jika ditekan, berwarna merah dan terasa panas. b. Penanganan  Lakukan istirahat baring  Pada anggota tubuh bagian bawah yang bengkak lebih ditinggikan. 3. Perdarahan a. Tanda dan gejala  Dikatakan perdarahan bila darah yang keluar 500 cc atau lebih ( 1 pembalut = 50 cc )  Perdarahan setelah persalinan dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut :

o Perdarahan primer, yaitu terjadinya dalam 24 jam pertama pasca persalinan o Perdarahan skunder, yaitu terjadinya setelah 24 jam pertama pasca persalinan b. Penanganan 

Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba merupakan suatu kegawat daruratan, segeralah bawa Ibu ke fasilitas kesehatan.



Beritahulah ibu jika mengetahui adanya masalah-masalah berikut, maka ia perlu segera menemui bidan:

1. Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari

perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut

dua kali dalam setengah jam). 2. Pengeluaran vagina yang baunya menusuk. 3. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung. 4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati atau masalah penglihatan. 5. Pembengkakkan diwajah atau di tangan. 6. Demam, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil atau jika merasa tidak

enak badan.

7. Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan atau terasa sakit. 8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama. 9. Rasa sakit, merah, lunak dan/atau pembengkakkan dikaki. 10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau diri sendiri. 4. Bau busuk dari vagina a. Tanda dan gejala  Keluarnya cairan dari vagina  Adanya bau yang menyengat dari vagina  Disertai dengan demam hingga 380 C

b.

Penanganan 

Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan segeralah periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.

5. Pusing a. Tanda dan gejala  Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala  Kepala terasa berdenyut dan disertai rasa mual dan muntah b. Penanganan 

Lakukan istirahat baring



Pemberian penenang misal; diasepam.



Ajarkan teknik distraksi relaksasi untuk mengalihkan perhatiannya terhadap pusing

yang diderita misalkan di ajak melakukan kegiatan yang

digemarinya. 6. Penyulit Dalam Menyusui a. Tanda dan gejala  Suhu badan meningkat sampai dengan 380 C  Pada payudara berwarna merah, bengkak, keras, nyeri jika ditekan  Pada puting susu lecet. b. Penanganan 

Lakukan perawatan payudara



Gunakan BH yang menopang payudara yaitu yang bisa menampung payudara secara keseluruhan dan tidak berkawat.

7. Nyeri perut a. Tanda dan gejala  Adanya demam  Ibu mengeluh nyeri pada bagian perut b. Penanganan 

Lakukan istirahat baring, bila nyeri tidak hilang, segera periksakan ke fasilitas kesehatan.

8. Post Partum Blues a. Tanda dan Gejala

 Cemas tanpa sebab.  Menangis tanpa sebab  Tidak sabar  Tidak percaya diri  Sensitive  Mudah tersinggung  Merasa kurang menyayangi bayinya  Perasaan negatif terhadap bayi yang dilahirkannya  Kesulitan untuk tidur  Perubahan drastis berat badan  Kelelahan dan lesu  Adanya perasaan untuk membenci pada diri sendiri, perasaan bersalah, individu merasa dirinya tidak berguna untuk orang lain

 Samasekali tidak bisa berkonsentrasi terhadap masalah kecil sekali pun  Menarik diri dari lingkungan, kehilangan terhadap minat social  Mudah marah, mudah terhasut dan kegelisahan secara mendalam  Kehilangan gairah terhadap sesuatu hal (aktivitas) b. Penanganan Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan postpartum blues ada dua cara yaitu : Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara : 1. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi 2. Dapat memahami dirinya

3. Dapat mendukung tindakan konstruktif. 4. Dengan cara peningkatan support mental Beberapa cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga diantaranya : 1. Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti : membantu mengurus bayinya, memasak, menyiapkan susu dll. 2. Memanggil orangtua ibu bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan merawat bayi 3. Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap istrinya 4. Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang akan lahir 5. Memperbanyak dukungan dari suami 6. Suami menggantikan peran isteri ketika isteri kelelahan 7. Ibu dianjurkan sering sharing dengan teman-temannya yang baru saja melahirkan 8. Bayi menggunakan pampers untuk meringankan kerja ibu 9. mengganti suasana, dengan bersosialisasi 10. Suami sering menemani isteri dalam mengurus bayinya Selain hal diatas, penanganan pada klien postpartum blues pun dapat dilakukan pada diri klien sendiri, diantaranya dengan cara : 1. Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi 2. Tidurlah ketika bayi tidur 3. Berolahraga ringan 4. Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu 5. Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi 6. Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan 7. Bersikap fleksibel 8. Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x 9. Bergabung dengan kelompok ibu

IX.

Evaluasi Mengajukan pertanyaan lisan 1) Tes awal a) Ibu nifas dapat menjelaskan tentang apa saja tanda-tanda bahaya ibu nifas. b) Ibu nifas dapat menjelaskan penatalaksanaan tanda-tanda bahaya ibu nifas. 2) Tes Akhir Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal

X.

Observasi 1) Respon atau tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan. Apakah diam atau menjawab (benar/salah) 2) Masyarakat antusias/tidak 3) Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak

DAFTAR PUSTAKA Rahayu , YP. Buku ajar masa nifas dan menyusui. Jakarta : Mitra Wacana Medika, 2012; hal 2 http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/11/kumpulan-sap.html http://wikimedya.blogspot.com/2010/02/tanda-tanda-bahaya-pada-ibu-nifas.html http://id.pdfcoke.com/doc/77754653/SATUAN-ACARA-PENYULUHAN#download http://masturajj.blogspot.com/2013/05/post-partum-blues.html https://selliramadhaniblog.wordpress.com/2013/09/01/postpartum-blues/

Related Documents


More Documents from "Dewi Asmaul Husna"