MAKALAH “TANDA KHAS DAN TANDA BAHAYA PADA TRIMESTER III” Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen : Yessi Kawuwung, SST
Kelompok 3 Tingkat IIB : Aphrodita Mangundap
Stevani Simboh
Christina Tumurang
Regina Lumingkewas
Grace Pontoh
Farly Repi
Lavenia Walalangi
Yandi Sepang
Nikita Kaeng
AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON TOMOHON 2019
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III 1. Perdarahan Pervaginam Dilihat dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknyanormal, terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu. 2. Sakit Kepala Yang Hebat Sakit
kepala
selama
kehamilan
adalah
umum,
seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003). 3. Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan
kabur
atau
berbayang,
melihat
bintik-bintik
(spot),
berkunangkunangSelain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2003). 4. Bengkak di muka atau tangan Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia. 5. Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atauberistirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003). 6. Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini) Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjati Kusbandiyah Jiarti, Julifah Rita, 2010). 7. Kejang Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurunkemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002, p.212) 8. Selaput kelopak mata pucat Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram) (Saifuddin, 2002). 9. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala– gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsiorgan vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
TANDA KHAS KEHAMILAN TRIMESTER III Perubahan trimester ketiga adalah perubahan dari trimester kedua sampai trimester ketiga ditambah beberapa atau semua perubahan berikut ini : Perubahan fisik yang umum pada calon ibu : 1. Kontraksi Braxton-Hicks yang lebih nyata 2. Produksi kolostrum meningkat 3. Nyeri ulu hati atau gangguan pencernaan 4. Sesak napas (berkurang dengan terjadinya pemasukan ke rongga panggul/lightening) 5. Nyeri pada iga bagian bawah 6. Ingin dan sering berkemih 7. Kesemutan atau baal pada tangan 8. Tanda regangan, gatal di perut 9. Produksi keringat meningkat 10. Produksi kepanasan yang meningkat 11. Nyeri pinggang 12. Perubahan keseimbangan 13. Tidur ringan atau insomnia (sulit tidur) 14. Vascular spider 15. Wasir 16. Vena varikosis 17. Pergelangan kaki bengkak 18. Anemia 19. Kenaikan berat badan 12,5 – 17, 5 kg Perubahan emosional yang umum pada calon ibu : 1. Bergairah mempersiapkan kedatangan bayi 2. Memusatkan diri pada persalinan dan kelahiran, ansietas tentang hal yang belum terjadi ini. 3. Berbagai perasaan mengenai bentuk tubuh 4. Perasaan kikuk
5. Sulit memusatkan perhatian 6. Meningkatnya ketergantungan pada orang lain 7. Keinginan untuk mendapat perlindungan 8. Berkurangnya gairah seksual 9. Menikmati perhatian yang makin besar dari keluarga dan teman
20. Sakit Punggung Sakit pada punggung, hal ini karena meningkatnya beban berat yang dibawa yaitu bayi dalam kandungan. Pakailah sepatu tumit rendah; Hindari mengangkat benda yang berat; Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak. 21. Payudara Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein. 22. Konstipasi Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormon progesterone. Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga. 23. Pernafasan Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan parut ibu. Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka akan merasa lega dan bernafas lebih mudah. Selain itu juga rasa terbakar di dada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu. 24. Sering Kencing Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing anda. 25. Masalah Tidur Setelah perut membesar bayi akan menendang di malam hari dan akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur. 26. Varises Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol. Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul. Varises juga dipengaruhi factor keturunan. Angkatlah kaki keatas ketika istirahat atau tiduran; Pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensupport , pakai dipagi hari dan lepaskan ketika anda pergi tidur; Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk berjalan-jalan. 27. Kontraksi Perut Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila duduk atau istirahat 28. Bengkak Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki , kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan. 29. Kram Kaki Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar kalsium. 30. CairanVagina Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.