RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK MATA KULIAH METODE KHUSUS
Dosen Pengampu: Sri Widatiningsih, M.Mid
Disusun Oleh : Nama : Dewi Asmaul Husna NIM : P1337424518063
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MAGELANG TAHUN AKADEMIK 2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK
Mata Kuliah
: Asuhan Kebidanan Nifas
SKS
: 2 SKS
Semester/Prodi
: II/ Prodi DIV Kebidanan Magelang
Nama Pembimbing
: Dewi Asmaul Husna, A.Md.Keb
Waktu/hari/tanggal/jam
: 20 menit, Kamis tanggal 21 Maret 2019, pukul 08.00 Wib08.20 WIB
Pertemuanke
: I (Pertama)
Kompetensi
: Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas (Sub Kompetensi : Tanda Bahaya Nifas)
Tujuan Pembelajaran Setelah dilakukan pembelajaran, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya nifas 2. Menjelaskan macam-macam tanda bahaya nifas 3. Memberikan konseling tentang tanda bahaya nifas dengan baik dan benar
Materi Pembelajaran: 1. Pengertian masa nifas 2. Macam-macam tanda bahaya masa nifas 3. Cara penenganan tanda bahaya masa nifas
Metode Pembelajaran Bedside teaching
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan
Tahap Pendahuluan
Inti
Pembimbing Mereview kontrak belajar mahasiswa Apersepsi Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan pada mahasiswa tentang pengertian tanda bahaya nifas Menjelaskan tanda bahaya nifas dan penatalaksanaannya Diskusi kasus yang akan diambil Mempersiapkan pasien
Memperhatikan mahasiswa dalam memberikan asuhan Mengevaluasi proses, dan hasil setelah mahasiswa memberikan asuhan Memberikan umpan balik Penutup
Membuat laporan Merencanakan kegiatan tindak lanjut apabila diperlukan
Mahasiswa Memperhatikan
Media, Alat/Bahan Kontrak Belajar, RPP-PK
Menjawab Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
Memperhatikan
Aktif dalam diskusi Terlibat dalam mempersiapkan pasien
Materi mata kuliah asuhan masa nifas, pasien nyata dalam masa nifas, menyiapkan lembar bantuan dalam memberikan penkes, lembar observasi, dan alat tulis
Melakukan prasat pemberian penkes tentang tanda bahaya masa nifas Aktif dalam diskusi Menerima umpan balik untuk perbaikan praktek Bersama dengan pembimbing
-
Menyepakati tindak lanjut
Referensi: Ambarwati, Eny R. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Penilaian: Bentuk Penilaian:
Penugasan : membuat laporan pelaksanaan praktik
Test Praktik: melakukan prasat memberikan penkes tanda bahaya pada ibu nifas
Instrument penilaian:
Lembar penilaian petugas
Checklist perasat pemberian penkes tanda bahaya nifas
Lampiran 1. Teori Tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
TANDA BAHAYA NIFAS
1. Pengertian Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya abhaya atau komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bias menyebabkan kematian ibu (Ambarwati, 2012). 2. Tanda bahaya masa nifas adalah sebagai berikut: a. Perdarahan pasca persalinan (post partum) 1) Pengertian Perdarahan pasca persalinan (post partum) adalah perdarahan yang melebihi 500 – 600 ml setelah bayi lahir (Ambarwati, 2012). Menurut waktu terjadinya dibagi menjadi dua yaitu: a) Perdarahan post partum (Early post partum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah bayi lahir. Penyebab utamanya adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir b) Perdarahan post partum sekunder (Late post partum hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya adalah sub involusi, infeksi nifas, dan sisa plasenta. Menurut Ambarwati (2012) perdarahan post portum merupakan penyebab penting kematian maternal 2) Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum adalah: a) Paritas lebih dari 5 b) Jarak persalinan pendek (<2 tahun) c) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan kala uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, dan persalinan dengan tindakan paksa (Marmi, 2014)
3) Penanganan Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan dengan penanganan umum dengan perbaikan keadaan umum dengan pemasangan infus, transfuse darah, pemberian antibiotic, dan pemberian uterotonika. Pada kegawat daruratan dilakukan rujukan ke rumah sakit (Marmi, 2014). b. Lokia berbau busuk 1) Pengertian Lokia adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Sedangkan lokia yang berbau busuk adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas yang berupa cairan seperti nanah yang berbau busuk (Marmi, 2014). 2) Penyebab Ini terjadi karena adanya infeksi dan retensio plasenta. Retensio plasenta merupakan perdarahan post partum berkepanjangan sehingga pengeluaran lokia disertai darah yaitu 7 – 10 hari. Dapat terjadi perdarahan baru setelah pengeluaran lokia normal, dan dapat berbau akibat infeksi retensio plasenta. Pada evaluasi pemeriksaan dalam terdapat pembukaan dan masih dapat diraba sisa plasenta atau membrannya. Subinvolusi uteri karena infeksi dan menimbulkan perdarahan terlambat (Marmi, 2014). 3) Penanganan Tindakan yang dilakukan yaitu pemasangan infus profilaksis, pemberian antibiotic adekuat, pemberian uterotonika (oksitosin atau metergin), dan tindakan definitive dengan kuretase dan dilakukan pemeriksaan patologi anatomic (Marmi, 2014). c. Pengecilan rahim terganggu (Sub Involusi Uterus) 1) Pengertian Involusi adalah keadaan uterus mengecil karena kontraksi rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin menjadi 40 – 60 gram setelah 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini terganggu maka dapat disebut dengan sub involusi (Ambarwati, 2012). 2) Penyebab Faktor penyebabnya yaitu sisa plasenta dalam uterus, endometritis, adanya mioma uteri. Pada pemeriksaan bimanual ditemukan uterus lebih besar dan
lebih lembek dari seharusnya, fundus masih tinggi, lokia banyak dan berbau, dan tidak jarang pula terdapat perdarahan (Ambarwati, 2012).
3) Penanganan Penganannya diberikan injeksi metergin setiap hari ditambah ergometrin per oral. Bila ada sisa plasenta lakukan kuretase. Berikan antibiotika sebagai pelindung infeksi (Ambarwati, 2012). d. Nyeri pada perut dan pelvis 1) Pengertian Tanda-tanda nyeri pada perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi nifas seperti peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada peritonium 2) Penyebab Pada masa nifas peritonitis dapat terjadi karena meluasnya endometritis, tetapi dapat juga ditemukan bersama-sama dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvika. Selanjutnya ada kemungkinan bahwa abses pada sellulitis pelvika mengeluarkan nanahnya ke rongga peritoneum dan menyebabkan peritonitis (Ambarwati, 2012) 3) Gejala klinis a) Terbatas pada daerah pelvis Nyeri pada perut bagian bawah, demam, tetapi keadaan umum baik. Pada pelvio peritonitis bida terdapat pertumbuhan abses (Ambarwati, 2012) b) Peritoneum umum Disebabkan karena kuman yang snagat pathogen dan merupakan penyakit berat. Sehu meningkat menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, mata cekung, dan kulit muka dingin (Ambarwati, 2012) 4) Penanganan Pengobatan dilakukan dnegan pengisapan nasogastric, pasang infus intravena, berikan kombinasi antibiotic sampai ibu tidak demam selama 48 jam (ampisilin 2g melalui intravena setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5mg/kg berat badan melalui intravena setiap 24 jam, ditambah 5 mg/kg berat badan melalui intravena setiap 24 jam, dtambah metronidazole 500mg melalui intravena seyiap 8 jam) (Ambarwati, 2012).
e. Pusing, nyeri epigastrik, gangguan penglihatan, dan lemas yang berlebihan 1) Pengertian Menurut Marmi (2014) pusing merupakan tanda-tanda bahay pada masa nifas, pusing bisa disebabkan karena darah tinggi (sistol >140 mmHg, dan diastole >110 mmHg). Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda bahaya dimana keadaan tersebut disebabkan oleh kurangnya istirahat dan kurangnya asupan kalori sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan darah rendah (sistol <100 mmHg, dan diastole <60 mmHg) 2) Penanganan gejala tersebut adalah: a) Mengkonsumsi 500 kalori setiap hari b) Makan dengan diit berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup c) Minum sedikit 3 liter setiap hari d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat setidaknya selama 40 hari pasca bersalin e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan kadar vitaminnya pada bayinya f) Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan f. Suhu tubuh ibu > 38℃ 1) Pengertian Beberapa hari setelah melahirkan suhu tubuh ibu berkisar 37,2℃ - 37,8℃ karena reabsorbsi benda-benda dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. Hal itu adalah normal. Namun apabila terjadi peningkatan melebihi 38℃ berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alatalat genetalia dalam masa nifas (Marmi, 2014). 2) Penanganan umum bila terjadi demam a) Istirahat baring b) Rehidrasi peroral atau infus c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu d) Jika syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapat memburuk dengan cepat (Marmi, 2014).
g. Payudara berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit 1) Pengertian Pada masa nifas dapat terjadi peradangan parenkim kelenjar payudara (mastitis). Mastitis bernanah dapat terjadi setelah minggu pertama persalinan, tetapi biasanya tidak sampai melewati minggu ke 3 atau ke 4 (Marmi, 2014). 2) Gejala Gejala awalnya adalah demam yang disertai menggigil, nyeri, dan takikardia. Pada pemeriksaan payudara bengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan disertai rasa nyeri (Marmi, 2014). 3) Penanganan a) Memulihkan keadaan dan mencegah terjadinya komplikasi yaitu bernanah (abses) dan sepsis yang dapat terjadi bila penanganan terlambat, tidak cepat, atau kurang efektif b) Susukan bayi sesering mungkin c) Pemberian cairan yang cukup, anti nyeri, dan anti inflamasi d) Pemberian antibiotic 500mg/6 jam selama 10 hari e) Bila terjadi abses maka lakukan insisi untuk mengeluarkan nanah dan dilanjutkan dengan drainase dengan pipa agar nanah dapat keluar terus h. Perasaan sedih yang berkaitan dnegan bayinya (baby blues) 1) Pengertian Baby blues merupakan keadaan dimana ibu merasa sedih yang berkaitan dengan bayinya. Disebabkan oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini merupakan respon alami terhdap rasa lelah yang dirasakan, selian itu juga karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan hamil (Ambarwati, 2012). 2) Gejala a) Menangis b) Mengalami perubahan perasaan c) Cemas d) Kesepian e) Khawatir mengenai sang bayi.
f) Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu 3) Penanganan Dapat hilang tanpa pengobatan, pengobatan psikologis dan sntidepresan, konsultasi psikiatrik untuk pengobatan lebih lanjut (tiga bulan) (Ambarwati, 2012). i. Depresi masa nifas (depresi post partum) 1) Pengertian Ini merupakan keadaan yang serius dimana disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum kelahiran anaknya ini. Ibu yang mengurus dirinya sendiri, seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah (Ambarwati, 2012) 2) Gejala-gejala depresi masa nifas adalah: a) Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur b) Nafsu makan hilang c) Perasaan tidak berdaya atau kehilangan control d) Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi e) Tidka menyukaiatau takut menyentuh bayi f) Pikiran yang menakutkan mengenai bayi g) Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi h) Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan berdebardebar.